KLIEN
DENGAN DIARE
6. Sistematika Penulisan
3. Tujuan Bab I Pendahuluan
Tujuan Umum Bab II Landasan Teori
Mampu memberikan asuhan keperawatan Bab III Tinjauan Kasus
Tujuan Khusus Bab IV Konsep Pembahasan
Bab V Simpulan Dan Saran
Pengkajian, Diagnosa Keperawatan,
Intervensi, Implimentasi, Evaluasi
TINJAUAN PUSTAKA PATOFISIOLOGI
Mekanisme yang
1. Definisi
menyebabkan diare adalah
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar sebagai berikut:
lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari
Anatomi
1. Diare sekresi biasanya
3 kali pada anak, dengan konstitensi fisiologi diare dengan volume banyak
encer, dapat berwarna hijau, atau dapat Mulut, disebabkan oleh peningkatan
pula bercampur lendir dan darah atau Pharing, produksi dan sekresi air
lendir saja.(11) serta elektrolit oleh mukosa
Esophagus,
Diare merupakan gejala yang terjadi karena usus ke dalam lumen usus.
kelainan yang melibatkan fungsi
Lambung,Usu 2. Diare osmiotik terjadi bila
pencernaan, penyerapan, dan sekresi. s halus, Usus air terdorong ke dalam usus
Diare disebabkan oleh transfortasi air besar, anus oleh tekanan osmotik dari
dan elektrolit yang abnormal dalam usus. partikel yang tidak dapat
doisbdsorbsi, sehingga
Tanda dan Gejala reabsorbsi air menjadi
•Mula-mula anak/bayi cengeng gelisah, suhu tubuh lambat.
mungkin meningkat, nafsu makan berkurang.a 3. Diare campuran
disebabkan disebabkan oleh
•Sering buang air besar dengan konsistensi tina cair
peningkatan kerja peristaltik
atau encer, kadang disertai mual dan muntah. dari usus (biasanya karena
•Warna tinja berubah menjadi kehijauan karena penyakit usus inflamasi) dan
bercampur empedu. kombinasi peningkatan
skresi atau penurunan
•Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya defekasi
absorbsi dalam usus.
dan tina menjadi lebih asam akibat banyaknya asam
laktat.
Komplikasi
Akibat diare, kehilangan cairan dan
elektrolit secara mendadak dapat terjadi Pemeriksaan
berbagai komplikasi sebagai berikut: Penunjang
1. Dehidrasi (ringan, sedang, berat, 1. Makroscopis dan
hiptonik, isotonik, atau hipertonik). microscopis.
2. Renjatan hipovolemik. 2. PH dan kadar gula dalam
3. Hipokalemia (dengan gejala tinja kental lakmus dan tablet
miteorismus, hipotoni otot, lemak, clinitest bila diduga terdapat
bradikardia, perubahan intoleransi gula. Bila perlu
elektrokardiagram). dilakukan pemeriksaan biakan
4. Hipoglikemia. dan uji resistensi.
3. Pemeriksaan darah.
Penatalaksanaan Darah perifer lengkap dan
Medik : dasar pengobatan diare adalah: elektrolit terutama Na,K,Ca
1. Pemberian cairan pada pasien diare dan Darah serum pada diare.
memperhatikan derajat dehidrasinya dan keadaan 4. Pemeriksaan kadar ureum
dan kreatinin darah untuk
umum.
mengetahui faal ginjal.
2. obat-obatan prinsip pengobatan diare adalah 5. Pemeriksaan analisa gas
mengganti cairan yang hilang melalui tinja dengan/ darah.
tanpa muntah dengan cairan yang mengandung
elektrolit dan glukosa/ karbohidrat lain ( gula, air
tajin, tepung beras).
,
Konsep Teori Asuhan Keperawatan(13)
Pengkajian
Pengkajian keperawatan terhadap diare dimulai dengan mengenal keadaan
umum dan perilaku bayi atau anak, menurut Wong (2009). Keadaan umum bayi
yang dapat diperiksa meliputi mengkaji dehidrasi seperti berkurangnya saluran
urin, menurunnya berat badan, membran mukosa yang kering, turgor kulit yang
jelek, ubun-ubun yang cekung, dan kulit yang pucat, dingin serta kering. Pada
dehidrasi yang lebih berat gejala meningkatnya dehidrasi nadi, dan respirasi,
menurunnya tekanan darah dan waktu pengisian ulang kapiler yang memanjang
(>2 detik) dapat menunjukan syok yang mengancam). Riwayat penyakit akan
memberikan informasi penting mengenai kemungkinan agen penyebabnya
seperti pengenalan makanan yang baru, kontak dengan agen yang menular,
berwisata kedaerah dengan suseptibilitas tinggi, kontak dengan hewan yang
diketahui sebagai sumber infeksi enterik. Riwayat alergi, penggunaan obat dan
makanan dapat menunjukan kemungkinan alergi, terhadap makanan yang
banyak mengandung, surbitol dan fruktosa (misalnya jus apel).
TINJAUAN KASUS Tinjauan Asuhan keperawatan(15)
1. Pengkajian
Pengkajian Riwayat kebersihan anak dan
Pengkajian ini merupakan proses lingkungan
pengumpulan data, menvalidasi, dan Kebiasaan jajan atau makanan yang
menginterpensikan informasi tentang merangsang
pasien. BAB lebih dari 4 kali cair
1.Identitas Klien Warna feses berubah, konsistensi cair
2. Identitas penanggung jawab (lendir, darah)
Keluhan Utama Rasa haus, selera makan menurun,
Riwayat penyakit Sekarang berat badan berkurang
Riwayat penyakit dahulu Anak menangis terus, gelisah dan
Riwayat kesehatan keluarga insiden paling tinggi adalah golongan
Riwayat penggunaan obat umur 6-11 bulan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Defisit volume cairan dan elktrolit kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan aoutput cairan yang berlebihan
2. Gangguan keseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhaan tubuh b.d malabsorpsi
usus , mual, muntah.
3. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan iritasi, frekuensi BAB yang
berlebihan
4. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d distensi abdomen
5. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang penyakit,
prognosis dan pengobatan.
No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil: Intervensi Keperawatan Rasional
1. Kurang volume cairan b.d kehilangan Tujuan : 1. Monitor dan catat masukan dan 1. Memberikan informasi tentang
cairan sekunder terhadap muntah Kebutuhan cairan adekuat pengeluaran cairan : urin, feses keseimbangan cairan, dan
dan diare dan pemasukan cairan Kriteria Hasil : (jumlah, konsistensi dan warna ). merupakan pedoman untuk
yang terbatas. a. Intake seimbang dengan 2. Observasi tanda-tanda vital. pengganti cairan.
Objektif c. Membran mukosa lembab masukan, pastikan sedikitnya 1500 caiaran/ dehidrasi.
- Perubahan status mental d. Tidak ada tanda dan ml cairan per oral setiap 24 jam. 4. Catatan masukan
- Penurunan turgor kulit dan lidah gejala 5. Kaji adanya pengeluaran, membantu mendeteksi tanda dini
EVALUASI
Untuk mengetahui pencapaian tujuan dalam asuhan keperawatan yang
telah dilakukan pada klien perlu dilakukan evaluasi dengan mengajukan
pertanyaan sebagai berikut :
1. Volume cairan dan elektrolit kembali normal sesuai kebutuhan.
2. Kebutuhan nutrisi terpenuhi sesuai kebutuhan tubuh.
3. Integritas kulit kembali normal
4. Rasa nyaman terpenuhi.
5. Pengetahuan keluarga meningkat cemas pada klien teratasi.
TERIMA KASIH . . .