BAB cair berisi ampas, konsistensi cair, Pasien dirawat di RS Datu Beru
frekuensi 2 – 3 kali/hari, volume 150 – BAB cair masih keluhakan, tapi frekuensi
300 cc/kali BAB, warna kuning, tidak BAB berkurang menjadi 1 -2 kali perhari,
berbau busuk, tidak berlendir, dan tidak konsistensi cair, volume 100 – 200 cc/kali
berdarah BAB, warna kuning, tidak berbau busuk,
BAB cair tidak dipengaruhi makanan dan tidak ada lendir, tidak ada darah
tanpa sebab yang jelas Demam hilang timbul dan tidak terlalu
Mual (+), muntah tidak ada tinggi masih dikeluhkan
Nafsu makan masih kurang dan merasa
Nafsu makan menurun, makan hanya lemas
setengah dari porsi makan biasa, dan Batuk tidak berdahak masih dikeluhkan
terjadi penurunan BB dari 55 kg menjadi Dilakukan pemeriksaan rapid test HIV 3
45 kg metode dengan hasil reaktif (+3). Pasien,
Demam juga dirasakan, demam tidak istri, dan keluarga sudah tau tentang hasil
terlalu tinggi, demam hilang timbul, pemeriksaan
demam turun dengan obat penurun
panas lalu demam naik kembali,
menggigil tidak ada
Batuk dikeluhkan, batuk tidak berdahak,
sesak nafas tidak dikelukan
Sariawan dikeluhkan, nyeri menelan
tidak dikeluhkan
BAK tidak ada keluhan, 3-4x/hari ½-1
gelas air mineral/BAK
30/5/2018 (IGD RSUZA)
Pasien dirujuk dari RS Datu
Beru dengan diagnosa “HIV”
Pasien mengeluh masih
demam, BAB cair, kurang
nafsu makan, batuk tidak
berdahak dan lemas
Diabetes melitus dan
hipertensi tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti pasien
- Istri pasien belum pernah diperiksa rapid tes HIV
Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi Iktus kordis teraba pada ICS 5 linea Mid Clavicula Sinistra, thrill, heaving,
lifiting, tapping (-)
Perkusi Batas kanan jantung pada linea Para Sternalis Dextra
Batas kiri jantung pada ICS V linea Mid Clavicula Sinistra
Batas atas jantung pada ICS III linea Mid Clavicula Sinistra
Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas Atas Clubbing finger (-/-), sianosis (-/-), edema (-/-), pembesaran KGB
axilla (-/-)
Ekstremitas Bawah Clubbing finger (-/-), sianosis (-/-), edema (-/-), pembesarab KGB
inguinal (-/-)
10
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan 30/05/18 Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 9,6 14,0 - 17,0 g/dL
Hematokrit 47 45 - 55 %
Eritrosit 3,7 4,7 - 6,1 103/mm
Trombosit 138 150 - 450 103/mm
Leukosit 3,1 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 75 80 - 100 fl
MCH 26 27 - 31 pg
MCHC 34 32 - 36 %
Eosinofil 0 0-6 %
Basofll 2 0-2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 91 50 - 70 %
Limfosit 4 20 - 40 %
Monosit 3 2-8 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
+67°
Foto Thorax AP
Interpretasi
• Identitas : Tn. J
• Tanggal : 31 Maret 2018
• Side Marker : R
• Jenis Film : Anteroposterior (AP)
• Kualitas Film
- Inspirasi kurang
- Exposure : cukup
• Tidak ada tube atau kabel terpasang pada pasien
• Jantung : Ascending aorta normal, pulmonari arteri sinistra et dextra
normal, atrium kanan normal, arcus aorta (+), pinggang jantung masih
terlihat (dilatasi ventrikel kanan dan kiri tidak ada), CTR 49 %
• Paru
- Trakea : Medial, bronkus tidak melebar, hilus tidak melebar, corakan
a pembuluh darah meningkat, infiltrate (+), cavitas (-), fibrosis (-),
Nodul (-), penebalan pleura (-), hiperaerasi (-), radioopak (-)
• Soft tissue : Swelling (-), Tulang : Intake, fraktur (-)
b • Mediastinum : Tidak melebar
• Diafragma : Bentuk dome shape (-), diafragma kiri tidak terlihat,
c Rasio tinggi kanan/kiri : tidak dapat dinilai, tidak ada udara bebas
dibawah diafragma, tenting (-), elevasi (-), pendataran (-)
• Sudut kostofrenikus kanan: tajam; kiri: tumpul
RENCANA TATALAKSANA
• Non Farmakologis :
Bedrest
Diet MB TKTP
IVFD RL 20 tetes/menit
• Farmakologis :
- Attapulgit 2 tablet pertama (@630 mg) selanjutnya 2 tablet
setiap BAB, maksimal 12 tablet/24 jam
- Kotrimoksazole 1 x 960 mg
- Nystatin drop 4 x 2 cc
20
Monitoring :
• CD4
• Viral load
• Urine ouput
• Evaluasi tanda-tanda dehidrasi
Edukasi
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya
- Menjelaskan kepada pasein dan keluarga pentingnya menjaga
kebersihan terutama cuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Menjelaskan pentingnya cara oral hygine
- Menjelaskan terapi yang akan diberikan dan rencana
pemeriksaan selanjutnya yang akan dilakukan
- Cukup minum dan makan-makanan bergizi
21
HIV/AIDS
Diagnosis HIV/AIDS
Anamnesis
• Kemungkinan sumber Infeksi HIV
• Gejala dan keluhan pasien saat ini, termasuk untuk mencari adanya Infeksi oportunistik,
antara lain demam, batuk, sakit kepala, diare
• Riwayat penyakit sebelumnya, diagnosis dan pengobatan yang diterima termasuk Infeksi
oportunistik
• Riwayat penyakit dan pengobatan tuberkulosis (TB) termasuk kemungkinan kontak dengan TB
sebelumnya
• Riwayat kemungkinan infeksi menular seksual (IMS)
• Riwayat dan kemungkinan adanya kehamilan
• Riwayat penggunaan terapi anti retroviral (Anti Retrovirai Therapy [ART]) termasuk riwayat
regimen untuk PMTCT [Prevention of Mother to Child Transmission] sebelumnya
• Riwayat pengobatan dan penggunaan kontrasepsi oral pada perempuan
• Kebiasaan sehari-hari dan riwayat perilaku seksual
• Kebiasaan merokok
23
• Riwayat alergi
• Riwayat vaksinasi Panduan Praktik Klinis, 2015
• Riwayat penggunaan NAPZA suntik
Diagnosis HIV/AIDS
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Fisik meliputi tanda-tanda vital, berat badan,
tanda-tanda yangmengarah kepada Infeksi oportunistik sesuai
dengan stadium klinis HIV
• Pemeriksaan fisik juga bertujuan untuk mencari faktor risiko
penularan HIV dan AIDS seperti needle track pada pengguna
NAPZA suntik, dan tanda-tanda IMS
24
28
30
PAPDI, 2016
32
Pada kasus ini, kemungkinan asal 33
patologi dari Usus Halus
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
Pada Pasien ini, Derajat
Dehidrasi Ringan - Sedang
34
Kebutuhan cairan pada pasien ini : 109/100 x 30 /45/hari
: 1471,5 cc/hari ~ 1500 cc/hari
Konsensus
35
penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di
Indonesia, 2009
36
Konsensus penatalaksanaan
diare akut pada dewasa di
Indonesia, 2009
37
2. Pneumonia (CAP)
Atas Dasar Terapi
Anamnesa Non farmakologi
- Demam ± 2 bulan, hilang timbul O2 2-4 L/menit
- Batuk tidak berdahak 2 bulan
- Riwayat keringat malam hari (-) Farmakologi
- Penurunan BB (+) IV Cefriaxone 2 gr/24 jam
- Riwayat rawatan (+) 5 hari di RS daerah,
- PF/ VS/ RR 20 x/menit, suhu : 36,9 0C Rencana Diagnostik :
- Kultur sputum + STAB
Paru : Bronkovesikuler - Sputum BTA SPS
VF kiri melemah - LED
Ronki (+) pada 1/3 tengah paru kanan/kiri
Redup 1/3 bawah paru kiri
PSI SCORE 66 Edukasi
Menjelaskan kepada keluarga
pasien :
Laboratorium - Tentang penyakit yang diderita pasien
- Leukosit 3.100/m3, neutrofil segmen 91% - Rencana pemeriksaan selanjutnya
- Foto thorak : kesan Pneumonia dengan Efusi - Prognosis penyakit
Pleura Kiri
• Dipikirkan kemungkinan Pneumonia (CAP)
dengan Efusi Pleura Kiri
• Dipikirkan juga suatu keadaan TB paru dengan
sekunder infeksi
Papdi bab Pneumonia
Pada pasien ini : (51 – 10) + 10 + 20 + 10 = 81
66
40
41
42
43
3. ANEMIA SEDANG HIPOKROM MIKROSITER
Atas Dasar Rencana Terapi
• Pasien tampak pucat
• Nafsu makan menurun Non Farmakologis
- Diet MB TKTP
• BAB cair 2 bulan
• BAB hitam lengket dan berbau busuk tidak ada
• Muntah hitam seperti kopi tidak ada Farmakologis
• Riwayat transfusi darah tidak ada -
P/ Diagnostik
- MDT
Pemeriksaan Fisik - Serum Iron
- Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+) - TIBC
- Mulut : Papil lidah atropi (-) - Ferritin serum
Laboratorium Monitoring
- Hb: 9,6 g/dl, - Perdarahan
- MCV : 75, MCH : 26
Edukasi
- Menjelaskan pemeriksaan lanjutan
Dipikirkan suatu Anemia Sedang Hipokrom Mikrositer ec yang akan dilakukan
Penyakit Kronik dd Defisiensi Fe
44
Sumber : PAPDI VI
47
Terima kasih
Kebutuhan Kalori
• BB : 45 kg, TB : 165 cm, Umur : 36 tahun
• TEE = BEE x AF x BF
• BEE = 655,095 + (9,56xBB) + (1,85xTB) – (4,675xU)
• BEE = 655,095 + (9,56x45) + (1,85x165) – (4,675x36) = 1222,37 kkal
• TEE = 1220,37 x 1,2 x 1,2 = 17572,34 kkal/hari 1800 kkal
• Kebutuhan Protein : 0,6 gram/kgBB/hari 37,8 gram = 151,2 kkal
• Kebutuhan Lemak : 20% x 1800 kkal = 360 kkal (40 gram)
• Kebutuhan Karbohidrat : TEE – kalori protein – kalori lemak = 1,288.8 kkal (322 gram)
• Rendah Fosfat ≤ 10 gram/hari
• Rendah garam