Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN JAGA

PPDS ILMU PENYAKIT DALAM


Rabu Malam, 30 Mei 2018
Jam 15.00 – 06.30 WIB
Tim jaga
Supervisor : dr. Sarah Firdausa, Sp.PD
Third Call : dr. Tambunta Tarigan
Second Call Cardiology : dr. Hera Fitria Sari
Second Call Consultant : dr. Radit Nauval
Second Call PDP : dr. Suheir Muzakir
Second Call PDW : dr. Derina Dewi
Second Call ISO : dr. Nazarudin
First Call PDP : dr. Perdana Liansyah Sihite
First Call PDW : dr. Eko Siswanto
First Call ISO : dr. Malahayati
First Call IGD : dr. Irwandi
dr. Irhash Hasballah
dr. Zuldian Saputra
Identitas
 Nama Pasien : Tn. J
 Umur : 36 Tahun
 Alamat : Aceh Tengah
 No. RM : 1-17-39-09
 Pembiayaan : JKA

Keluhan tama: BAB cair sejak 2 bulan SMRS


2 bulan SMRS 5 hari SMRS

 BAB cair berisi ampas, konsistensi cair,  Pasien dirawat di RS Datu Beru
frekuensi 2 – 3 kali/hari, volume 150 –  BAB cair masih keluhakan, tapi frekuensi
300 cc/kali BAB, warna kuning, tidak BAB berkurang menjadi 1 -2 kali perhari,
berbau busuk, tidak berlendir, dan tidak konsistensi cair, volume 100 – 200 cc/kali
berdarah BAB, warna kuning, tidak berbau busuk,
 BAB cair tidak dipengaruhi makanan dan tidak ada lendir, tidak ada darah
tanpa sebab yang jelas  Demam hilang timbul dan tidak terlalu
 Mual (+), muntah tidak ada tinggi masih dikeluhkan
 Nafsu makan masih kurang dan merasa
 Nafsu makan menurun, makan hanya lemas
setengah dari porsi makan biasa, dan  Batuk tidak berdahak masih dikeluhkan
terjadi penurunan BB dari 55 kg menjadi  Dilakukan pemeriksaan rapid test HIV 3
45 kg metode dengan hasil reaktif (+3). Pasien,
 Demam juga dirasakan, demam tidak istri, dan keluarga sudah tau tentang hasil
terlalu tinggi, demam hilang timbul, pemeriksaan
demam turun dengan obat penurun
panas lalu demam naik kembali,
menggigil tidak ada
 Batuk dikeluhkan, batuk tidak berdahak,
sesak nafas tidak dikelukan
 Sariawan dikeluhkan, nyeri menelan
tidak dikeluhkan
 BAK tidak ada keluhan, 3-4x/hari ½-1
gelas air mineral/BAK
30/5/2018 (IGD RSUZA)
 Pasien dirujuk dari RS Datu
Beru dengan diagnosa “HIV”
 Pasien mengeluh masih
demam, BAB cair, kurang
nafsu makan, batuk tidak
berdahak dan lemas
 Diabetes melitus dan
hipertensi tidak ada
Riwayat Penyakit Keluarga :
- Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit seperti pasien
- Istri pasien belum pernah diperiksa rapid tes HIV

Riwayat Penyakit Dahulu :


- Tidak ada

Riwayat Pemakaian Obat / Transfusi :


- Pasien tidak pernah mendapatkan transfusi darah

Riwayat Sosial Ekonomi dan Kebiasaan :


Pasien bekerja sebagai supir truk di Aceh Tengah, pasien mengaku tidak pernah
mengggunakan narkoba suntik maupun yang bukan suntik. Pasien juga
menyangkal pernah melakukan hubungan seks selain dengan istri.
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan umum : Baik
 Kesadaran : Compos Mentis
 TD : 100/70 mmHg
 FN : 90 x/menit, reguler, isi cukup
 RR : 22 x/menit
 S : 36,9 °C
 BB : 45 kg
 TB : 165 cm
 IMT : 16,5 kg/m2 (Underweight)
Pemeriksaan Kepala
Kepala Inspeksi : Benjolan (-), deformitas (-)
Palpasi : Nyeri tekan (-)
Rambut Inspeksi : Hitam, alopecia (-)
Mata Inspeksi : Injeksi conjungtiva (-), conjuctiva palpebra pucat (+), sklera ikterik (-)

Wajah Inspeksi : Simetris,bengkak (-)


Kulit kepala & Inspeksi : Kuning (-), turgor glabella kembali lambat
wajah
Telinga Inspeksi : Bentuk daun telinga normal
Palpasi : Nyeri tekan tragus (-)
Sinus Inspeksi : Bentuk hidung normal
paranasalis & Palpasi : nyeri tekan (-)
hidung
Bibir Inspeksi : Pucat (-), sianosis (-).
Mulut & lidah 7
Inspeksi : Stomatitis (+), pucat (-), kering (+), sub lingual ikterik (-) , papil lidah
atropi (-)
Gigi Inspeksi : gigi palsu (-)
Pemeriksaan Leher
Tekanan Vena Jugularis 5 -2 cm H2O
Kelenjar getah bening Inspeksi : Pembesaran kelenjar getah bening (-)
Palpasi : (kelenjar getah bening preaurikular, postauricular,
oksipital, tonsilar, submandibular, submental, servikal superfisial,
servikal posterior, rantau servikal dalam, supraklavikula)
tidak teraba (-)

Pemeriksaan Jantung
Inspeksi Bentuk dada normal, Iktus kordis tidak terlihat.
Palpasi Iktus kordis teraba pada ICS 5 linea Mid Clavicula Sinistra, thrill, heaving,
lifiting, tapping (-)
Perkusi Batas kanan jantung pada linea Para Sternalis Dextra
Batas kiri jantung pada ICS V linea Mid Clavicula Sinistra
Batas atas jantung pada ICS III linea Mid Clavicula Sinistra

Auskultasi Aorta : Bj 1 < Bj 2, murmur (-) 8


Pulmonal: Bj 1 < Bj 2, murmur (-)
Trikuspidal : Bj 1 > Bj 2, murmur (-)
Mitral : Bj 1 > Bj 2, murmur (-)
Thorax Depan Kanan Kiri
Inspeksi Simetris Simetris
Stem fremitus Normal Berkurang 1/3 bawah

Perkusi Sonor Redup 1/3 bawah


Auskultasi
Suara pernapasan Bronkovesikuler Bronkovesikuler
Suara tambahan Ronki 1/3 tengah Ronki 1/3 tengah
Wheezing (-) Wheezing (-)
Thorax Belakang Kanan Kiri
Inspeksi Simetris Simetris
Stem fremitus Normal Berkurang 1/3 bawah

Perkusi Sonor Redup 1/3 bawah


Auskultasi
Suara pernapasan Bronkovesikuler Bronkovesikuler
Suara tambahan Ronki 1/3 tengah Ronki 1/3 tengah
Wheezing (-) Wheezing (-)
Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi Simetris, umbilicus menonjol (-), vena Kolateral (-), distensi (-)

Auskultasi Bising usus meningkat 8 kali per menit

Perkusi Shifting dullnes (-), area troube terisi (-)

Palpasi Hepar tidak teraba, ballotement (-)

Pemeriksaan Ekstremitas
Ekstremitas Atas Clubbing finger (-/-), sianosis (-/-), edema (-/-), pembesaran KGB
axilla (-/-)
Ekstremitas Bawah Clubbing finger (-/-), sianosis (-/-), edema (-/-), pembesarab KGB
inguinal (-/-)

10
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan 30/05/18 Nilai Normal Satuan
Hemoglobin 9,6 14,0 - 17,0 g/dL
Hematokrit 47 45 - 55 %
Eritrosit 3,7 4,7 - 6,1 103/mm
Trombosit 138 150 - 450 103/mm
Leukosit 3,1 4,5 - 10,5 103/mm
MCV 75 80 - 100 fl
MCH 26 27 - 31 pg
MCHC 34 32 - 36 %
Eosinofil 0 0-6 %
Basofll 2 0-2 %
Netrofil Batang 0 2-6 %
Netrofil Segmen 91 50 - 70 %
Limfosit 4 20 - 40 %
Monosit 3 2-8 %
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

Pemeriksaan 30/05/18 Nilai Normal Satuan


GDS 101 < 200 mg/dL
Ureum 38 13 - 43 mg/dL
Kreatinin 0,52 0,67 - 1,17 mg/dL
Natrium 138 132 - 148 mmol/L
Kalium 3,7 3,7 - 5,4 mmol/L
Klorida 112 98 - 106 mmol/L
EKG

• Irama : Sinus ritme • Gel T : T inverted (-), T tall (-)


• Irama : Reguler
• Gel U : (-)
• HR : 88 x/menit
• Axis : Normoaksis • LVH : (-)
• Gel P : 0,08 s, 0,2 mV • RVH : (-)
• PR interval : 0,16 s
• IMA : (-)
• Gel Q : Q patologis (-)
• QRS kompleks : 0,08 s • AV Block : (-)
• Segmen ST : elevasi (-), depresi (-) Kesimpulan : Sinus ritme, normoaksis
dengan HR 88 x/menit
• Normal Axis Jantung : -30º s/d +110º
• EKG pasien : resultan sadapan I : +2
resultan sadapan aVF : +4

+67°
Foto Thorax AP
Interpretasi

• Identitas : Tn. J
• Tanggal : 31 Maret 2018
• Side Marker : R
• Jenis Film : Anteroposterior (AP)
• Kualitas Film
- Inspirasi kurang
- Exposure : cukup
• Tidak ada tube atau kabel terpasang pada pasien
• Jantung : Ascending aorta normal, pulmonari arteri sinistra et dextra
normal, atrium kanan normal, arcus aorta (+), pinggang jantung masih
terlihat (dilatasi ventrikel kanan dan kiri tidak ada), CTR 49 %
• Paru
- Trakea : Medial, bronkus tidak melebar, hilus tidak melebar, corakan
a pembuluh darah meningkat, infiltrate (+), cavitas (-), fibrosis (-),
Nodul (-), penebalan pleura (-), hiperaerasi (-), radioopak (-)
• Soft tissue : Swelling (-), Tulang : Intake, fraktur (-)
b • Mediastinum : Tidak melebar
• Diafragma : Bentuk dome shape (-), diafragma kiri tidak terlihat,
c Rasio tinggi kanan/kiri : tidak dapat dinilai, tidak ada udara bebas
dibawah diafragma, tenting (-), elevasi (-), pendataran (-)
• Sudut kostofrenikus kanan: tajam; kiri: tumpul

Kesan : Edema Paru dengan Efusi Pleura Kiri

CTR : (a + b) / c x 100 % = (1,77 + 3,53) / 10,69 x 100 % = 49 %


Resume
• Anamnesis
- Pasien pria usia 36 tahun dengan keluhan BAB cair sejak 2 bulan SMRS. BAB cair berisi ampas, konsistensi
cair, frekuensi 2 – 3 kali/hari, volume 150 – 300 cc/kali BAB, warna kuning, tidak berbau busuk, tidak
berlendir, dan tidak berdarah. Demam 2 bulan hilang timbul tanpa sebab yang jelas, batuk tidak berdahak,
nafsu makan menurun dan penurunan berat badan 18 persen dalam 2 bulan, sariawan dikeluhkan. Pasien
sudah diperiksa HIV, pasien dan keluarga mengetahui tentang penyakit pasien
- Pasien menyangkal menggunakan narkoba suntik dan seks bebas. Riwayat transfusi darah (-)
- Riwayat Hipertensi (-), riwayat DM (-)
• Vital Sign
 PF : TD : 100/70 mmHg,
 FN : 90 x/menit, reguler, isi cukup,
 RR : 22 x/menit
 S : 36,9 °C
• PF : Turgor glabella kembali lambat, mukosa bibir kering, lidah kering, akral dingin (-), konjungtiva palpebra
inferior pucat (+); Thorax : bronkovesikuler, stem fremitus 1/3 bawah paru kiri berkurang, ronki 1/3 tengah
paru kiri dan kanan Abdomen : peristaltik meningkat
• Laboratorium :
- Anemia sedang 9,6 g/dL, MCV 75 fl, MCH 26 pg, Netrofil Segmen 91 %
- Ureum : 38 mg/dl, creatinin : 0,52 mg/dl
- Rapid test HIV 3 metode (+3)
• Penunjang
 EKG : Normal
 Foto thorax : Edema Paru dengan Efusi Pleura Kiri
Daftar Masalah :

1. SIDA Stadium 2 dengan IO Candidiasis Oral dan Diare Kronik


2. Pneumonia (CAP)
3. Anemia Sedang Hipokrom Mikrositer
18
1. SIDA Stadium 2 dengan IO Candidiasis Oral dan Diare Kronik
 Anamnesis
- BAB cair 2 bulan berisi ampas, konsistensi cair, frekuensi 2 – 3 kali/hari, volume 150 – 300 cc/kali BAB,
warna kuning, tidak berbau busuk, tidak berlendir, dan tidak berdarah.
- Demam 2 bulan hilang timbul tanpa sebab yang jelas, batuk tidak berdahak, nafsu makan menurun
- Penurunan berat badan 18 persen dalam 2 bulan, sariawan dikeluhkan
- Pasien sudah diperiksa HIV, pasien dan keluarga mengetahui tentang penyakit pasien
- Pasien menyangkal menggunakan narkoba suntik dan seks bebas. Riwayat transfusi darah (-)
Vital sign
- TD 100/70 mmHg, FN : 90 x/menit, reguler, isi cukup,
- Suhu : 36,9 oC, RR : 22 x/menit
 PF
- Turgor glabella kembali lambat, mukosa bibir kering, lidah kering, akral dingin (-)
- Stomatitis pada mulut dan lidah (+)
- Peristaltik meningkat (8x/menit)
 Laboratorium
- Rapid test HIV 3 metode (+3)

Dipikirkan suatu SIDA Stadium 2 dengan IO


- Candidiasis Oral dan
- Diare Kronik
19
RENCANA DIAGNOSIS :
- Feces rutin
- Kultur feces/sensitivitas

RENCANA TATALAKSANA

• Non Farmakologis :
 Bedrest
 Diet MB TKTP
 IVFD RL 20 tetes/menit

• Farmakologis :
- Attapulgit 2 tablet pertama (@630 mg)  selanjutnya 2 tablet
setiap BAB, maksimal 12 tablet/24 jam
- Kotrimoksazole 1 x 960 mg
- Nystatin drop 4 x 2 cc

20
Monitoring :
• CD4
• Viral load
• Urine ouput
• Evaluasi tanda-tanda dehidrasi

Edukasi
- Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang penyakitnya
- Menjelaskan kepada pasein dan keluarga pentingnya menjaga
kebersihan terutama cuci tangan sebelum dan sesudah makan
- Menjelaskan pentingnya cara oral hygine
- Menjelaskan terapi yang akan diberikan dan rencana
pemeriksaan selanjutnya yang akan dilakukan
- Cukup minum dan makan-makanan bergizi
21
HIV/AIDS
Diagnosis HIV/AIDS
Anamnesis
• Kemungkinan sumber Infeksi HIV
• Gejala dan keluhan pasien saat ini, termasuk untuk mencari adanya Infeksi oportunistik,
antara lain demam, batuk, sakit kepala, diare
• Riwayat penyakit sebelumnya, diagnosis dan pengobatan yang diterima termasuk Infeksi
oportunistik
• Riwayat penyakit dan pengobatan tuberkulosis (TB) termasuk kemungkinan kontak dengan TB
sebelumnya
• Riwayat kemungkinan infeksi menular seksual (IMS)
• Riwayat dan kemungkinan adanya kehamilan
• Riwayat penggunaan terapi anti retroviral (Anti Retrovirai Therapy [ART]) termasuk riwayat
regimen untuk PMTCT [Prevention of Mother to Child Transmission] sebelumnya
• Riwayat pengobatan dan penggunaan kontrasepsi oral pada perempuan
• Kebiasaan sehari-hari dan riwayat perilaku seksual
• Kebiasaan merokok
23
• Riwayat alergi
• Riwayat vaksinasi Panduan Praktik Klinis, 2015
• Riwayat penggunaan NAPZA suntik
Diagnosis HIV/AIDS
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Fisik meliputi tanda-tanda vital, berat badan,
tanda-tanda yangmengarah kepada Infeksi oportunistik sesuai
dengan stadium klinis HIV
• Pemeriksaan fisik juga bertujuan untuk mencari faktor risiko
penularan HIV dan AIDS seperti needle track pada pengguna
NAPZA suntik, dan tanda-tanda IMS

24

Panduan Praktik Klinis, 2015


Diagnosis HIV/AIDS
Pemeriksaan Penunjang
• Pemeriksaan penyaring: enzyme immunoassay (EIA) atau
rapid tests [aglutinasi, immunoblot] dengan tiga metode yang
berbeda
• Pemeriksaan konfirmasi: metode Western Blot [WB] bila
diperlukan
• Pemeriksaan Darah lainnya :
- DPL dengan hitung jenis
- Total lymphocye count (TLC) atau hitung limfosit total: [% limfosit x jumlah
Leukosit] [dengan catatan jumlah leukosit dalam batas normal]
- Hitung CD4 absolut
- Pemeriksaan HIV RNA viral load dengan polymerase chain reaction 25

Panduan Praktik Klinis, 2015


Stadium AIDS
• Stadium 1
- Asimtomatik
- Limfadenopati generalisata
• Stadium 2
- BB turun < 10 %
- Manifestasi mukokutan minor (dermatitis seroboik, prurigo, infeksi jamur kuku, ulkus oral recuren, cheilitis angularis
- Herpes zoster dalam 5 tahun terakhir
- ISPA rekuren
• Stadium 3
- BB turun > 10 %
- Diare yang tidak diketahui penyebabnya > 1 bulan
- Demam berkepanjangan (intermiten atau konstan) kurang dari 1 bulan
- Kandiadias oral
- Oral hairy leukoplakia
- TB paru
- Infeksi bakteri berat (pneumonia, piomiositis)
• Stadium 4
- HIV wasting syndrome
- PCP
- Toxoplasmosis carinii
- Kriptosporosis dengan diare lebih dari 1 bulan 5
- CMV pada organ selain hati, limpa atau kelenjar getah bening (misalnya retinitis CMV)
26

Panduan Praktik Klinis, 2015


Stadium AIDS
• Stadium 4
- HIV wasting syndrome
- PCP
- Toxoplasmosis carinii
- Kriptosporosis dengan diare lebih dari 1 bulan 5
- CMV pada organ selain hati, limpa atau kelenjar getah bening (misalnya retinitis
CMV)
- Infeksi herpes simpleks, mukutan (>1 bulan) atau viseral
- Progressive multifokal leukoencephalopathy
- Mikosis endemik diseminata
- Kandidiasis esogafus, trakea, dan bronkus
- Mikobakteriosis atipik, diseminata atau paru
- Septikemia salmonella non-tifosa
- Tuberkulosis extrapulmonar
- Limfoma
- Sarkoma kaposi 27
- Encepalopati HIV
Panduan Praktik Klinis, 2015
HIV/AIDS
Pemeriksaan HIV sebaiknya ditawarkan kepada
• Ibu hamil
• Pasien tuberkulosis
• Pasien yang menunjukkan gejala Infeksi oportunistik
• Kelompok berisiko [pengguna narkoba suntik, pekerja seks
komersial (PSK), Lelaki seks dengan lelaki (LSL)
• Pasangan atau anak dari orang yang terinfeksi HIV
• Infeksi menular secara seksual (IMS)

28

Panduan Praktik Klinis, 2015


HIV/AIDS
1. Voluntary Counseling and Testing (VCT)/Konseling dan Tes
Sukarela (KTS)
Konseling yang dilakukan atas dasar permintaan dan atau
kesadaran seorang klien untuk mengetahui faktor risiko dan
status HIV-nya
2. Provider-initiated Testing and Counseling (PITC)/Konseling
dan Tes Atas Inisiasi Petugas (KTIP)
Konselingyang dilakukan atas dasar Inisiasi tenaga kesehatan,
terutama berdasarkan hasil pemeriksaan fisik yang dicurigai
berhubungan dengan infeksi HIV
29

Panduan Praktik Klinis, 2015


HIV/AIDS
Pemeriksaan Lanjutan
• Serologi Hepatitis B dan Hepatitis C
• Pemeriksaan penunjang untuk diagnosis Infeksi oportunistik
1. Tuberkulosis
a. Pemeriksaan BTA sewaktu-pagi-sewaktu [SPS) dan atau foto toraks
b. Diagnosis definitif dengan kultur BTA, tetapi hal ini membutuhkan waktu yang lama
2. Diare: pemeriksaan analisis feses
3. Infeksi otak : ensefalitits toksoplasma, meningoensefalitis tuberkulosis,
atau kriptokokkus. Diagnosis dan tata Iaksana bekerja sama dengan
Departemen Neurologi.

30

Panduan Praktik Klinis, 2015


31

PAPDI, 2016
32
Pada kasus ini, kemungkinan asal 33
patologi dari Usus Halus
Konsensus penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di Indonesia, 2009
Pada Pasien ini, Derajat
Dehidrasi Ringan - Sedang

34
Kebutuhan cairan pada pasien ini : 109/100 x 30 /45/hari
: 1471,5 cc/hari ~ 1500 cc/hari

Konsensus
35
penatalaksanaan diare
akut pada dewasa di
Indonesia, 2009
36
Konsensus penatalaksanaan
diare akut pada dewasa di
Indonesia, 2009
37
2. Pneumonia (CAP)
Atas Dasar Terapi
Anamnesa Non farmakologi
- Demam ± 2 bulan, hilang timbul O2 2-4 L/menit
- Batuk tidak berdahak 2 bulan
- Riwayat keringat malam hari (-) Farmakologi
- Penurunan BB (+) IV Cefriaxone 2 gr/24 jam
- Riwayat rawatan (+) 5 hari di RS daerah,
- PF/ VS/ RR 20 x/menit, suhu : 36,9 0C Rencana Diagnostik :
- Kultur sputum + STAB
Paru : Bronkovesikuler - Sputum BTA SPS
VF kiri melemah - LED
Ronki (+) pada 1/3 tengah paru kanan/kiri
Redup 1/3 bawah paru kiri
PSI SCORE 66 Edukasi
Menjelaskan kepada keluarga
pasien :
Laboratorium - Tentang penyakit yang diderita pasien
- Leukosit 3.100/m3, neutrofil segmen 91% - Rencana pemeriksaan selanjutnya
- Foto thorak : kesan Pneumonia dengan Efusi - Prognosis penyakit
Pleura Kiri
• Dipikirkan kemungkinan Pneumonia (CAP)
dengan Efusi Pleura Kiri
• Dipikirkan juga suatu keadaan TB paru dengan
sekunder infeksi
Papdi bab Pneumonia
Pada pasien ini : (51 – 10) + 10 + 20 + 10 = 81

66

40
41
42
43
3. ANEMIA SEDANG HIPOKROM MIKROSITER
Atas Dasar Rencana Terapi
• Pasien tampak pucat
• Nafsu makan menurun Non Farmakologis
- Diet MB TKTP
• BAB cair 2 bulan
• BAB hitam lengket dan berbau busuk tidak ada
• Muntah hitam seperti kopi tidak ada Farmakologis
• Riwayat transfusi darah tidak ada -

P/ Diagnostik
- MDT
Pemeriksaan Fisik - Serum Iron
- Konjungtiva palpebra inferior pucat (+/+) - TIBC
- Mulut : Papil lidah atropi (-) - Ferritin serum

Laboratorium Monitoring
- Hb: 9,6 g/dl, - Perdarahan
- MCV : 75, MCH : 26
Edukasi
- Menjelaskan pemeriksaan lanjutan
Dipikirkan suatu Anemia Sedang Hipokrom Mikrositer ec yang akan dilakukan
Penyakit Kronik dd Defisiensi Fe
44
Sumber : PAPDI VI
47
Terima kasih
Kebutuhan Kalori
• BB : 45 kg, TB : 165 cm, Umur : 36 tahun
• TEE = BEE x AF x BF
• BEE = 655,095 + (9,56xBB) + (1,85xTB) – (4,675xU)
• BEE = 655,095 + (9,56x45) + (1,85x165) – (4,675x36) = 1222,37 kkal
• TEE = 1220,37 x 1,2 x 1,2 = 17572,34 kkal/hari  1800 kkal
• Kebutuhan Protein : 0,6 gram/kgBB/hari  37,8 gram = 151,2 kkal
• Kebutuhan Lemak : 20% x 1800 kkal = 360 kkal (40 gram)
• Kebutuhan Karbohidrat : TEE – kalori protein – kalori lemak = 1,288.8 kkal (322 gram)
• Rendah Fosfat ≤ 10 gram/hari
• Rendah garam

Anda mungkin juga menyukai