Anda di halaman 1dari 30

Disusun oleh :

Listhawany Sarphan

Pembimbing :
dr. Lianawati, M.Kes, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HALU OLEO
2019
IDENTITAS PASIEN

Nama :Ny. NH
Umur :28 Tahun
Alamat :Jl. Gamaulangan, Kulisusu
Agama :Islam
Suku :Buton
Pekerjaan :PNS
No. RM :105 98 02
Tanggal perawatan :21 – 24 Januari 2019
Keluhan utama : Nyeri perut tembus belakang
Anamnesis terpimpin :
 Pasien baru masuk dengan keluhan nyeri perut tembus belakang
yang dirasakan sejak 1 hari yang lalu, nyeri dirasakan hilang
timbul. Pasien juga mengatakan keluar darah (+) dan lendir (+)
dari jalan lahir, air-air (-). Keluhan lain berupa mual (-), muntah (-),
pusing (-) nyeri kepala (-), riwayat trauma (-), BAB dan BAK lancar
seperti biasa.
 Riwayat hipertensi (-), riwayat DM (-), asma (-), alergi (-), riwayat
operasi sebelumnya (-). Rasa tidak nyaman pada perut sejak awal
kehamilan
 Riwayat ANC di posyandu tiap bulan dan di praktek dr, Sp.OG
dengan hasil USG kehamilan dalam batas normal disertai terdapat
kista pada ovarium sebelah . Riwayat imunisasi TT (+) 2 kali.
Riwayat penggunaan KB (-). Riwayat haid pasien teratur siklus 30
hari dengan lama haid 5 hari. HPHT: 13 April 2018. TP:20 Januari
2019.
 Riwayat obstetrik: GIPOAO :
 I/2019/kehamilan sekarang
Status Generalis
Keadaan umum : Sakit Sedang
Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,6 oC
PEMERIKSAAN FISIK

Kepala : Normosefal
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : Pembesaran kelenjar (-/-), tampak benjolan bilateral, simetris
ka/ki, permukaan rata, nyeri tekan (-), konsistensi kenyal,
ukuran 3x3 cm, ikut bergerak saat menelan.
JVP dalam batas normal
Thoraks : Inspeksi : simetris kanan=kiri, deformitas (-)
Palpasi : nyeri tekan (-), massa (-)
Perkusi : sonor kanan=kiri
Auskultasi : bunyi nafas vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing (-
/-)
Jantung : Bunyi jantung I dan II murni reguler, bising (-), batas jantung
kesan normal
Abdomen : Inspeksi : Cembung, ikut gerak napas
Auskultasi : peristaltik (+) kesan normal
Palpasi : nyeri tekan (-), defans muskuler (-), massa (-)
Perkusi : timpani (+)
Alat genitalia : darah (+) lendir (+), air-air (-)
Ekstremitas : Edema (-/-), varises (-/-)
Refleks : Fisiologis (+/+), patologis (-/-)
Status Obstetrik
•Pemeriksaan Luar
•Palpasi :
Situs : Memanjang
Leopold 1 : TFU = 3 jari di bawah processus xyphoideus
Leopold 2 : Teraba punggung kiri
Leopold 3 : Kesan kepala
Leopold 4 : Bagian terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul.
•His : 3 x dalam 10 menit (durasi 25-30 detik)
•TBJ : 37cm x 103 cm = 3811 gr
•DJJ : 141 x/menit

Pemeriksaan Dalam Vagina :


•Vulva/Vagina : dalam batas normal
•Portio : tipis
•Pembukaan : 4 cm
•Ketuban : utuh, menonjol
•Penurunan : H1
•Presentase : kepala
•UUK : sulit dinilai
•Panggul : kesan cukup
•Pelepasan : lendir dan darah
Laboratorium
Tanggal 21/01/2019

Darah Rutin Kimia Darah


GDS 128
WBC 21,5 x 10^3/uL

3,68 x HBsAg Non Reaktif


RBC
10^6/uL
HB 10,0 g/dL

HCT 30,3 %

PLT 482 x 10^3/uL


Pasien Ny. NH, 28 tahun, pasien GIPOAO gravid aterm, dengan keluhan nyeri perut
tembus belakang yang dirasakan sejak 1 hari yang lalu, nyeri dirasakan hilang timbul.
Pasien juga mengatakan keluar darah (+) dan lendir (+) dari jalan lahir, air-air (-).
Keluhan lain (-). BAB dan BAK lancar seperti biasa. Rasa tidak nyaman pada perut sejak
awal kehamilan

Riwayat ANC di posyandu dan di praktek dr, Sp.OG dengan hasil USG kehamilan dalam
batas normal disertai terdapat kista pada ovarium sebelah kiri. Riwayat imunisasi TT (+)
2 kali. Riwayat siklus dan lama haid dalam batas normal. HPHT: 13 April 2018. TP:20
Januari 2019.

Pasien sadar, sakit sedang, tanda vital : tekanan darah 100/70 mmHg, Nadi 86 x/menit,
Pernapasan 20 x/menit, Suhu 36,6oC. Pemeriksaan fisik dalam batas normal.
Pemeriksaan Luar Obstetrik, L1 = 3 jari di bawah processus xyphoideus, L2 = punggung
kiri, L3 = kesan kepala, L4 = masuk PAP, His 3x dalam 10 menit dengan durasi 25-30
detik, TBJ 3811, DJJ 141 x/menit.

Pemeriksaan dalam vagina didapatkan portio tipis, pembukaan 4cm, ketuban utuh
menonjol, kepala H1, panggul kesan cukup, pelepasan lendir dan darah . Hasil
laboratorium darah rutin dan GDS dalam batas normal, HBsAg non reaktif. Hasil USG :
tidak ada hasil baca.
DIAGNOSA KERJA
 GIP0A0 Gravid Aterm + Inpartu kala 1 fase laten +
Janin tunggal hidup + Presentase Kepala +
Panggul kesan cukup + Ku ibu dan janin baik

Diagnosa Post Op
P1A0 + SC ec. Partus Macet + oforektomi S ec
Kista ovarium dermoid
PERENCANAAN
 Observasi tanda-tanda vital
 Observasi DJJ
 Observasi kemajuan persalinan
Hari/Tanggal Perjalanan Penyakit

Senin, 21/01/2019 S: KU sakit sedang , keluhan nyeri perut tembus belakang dan pelepasan lendir darah
07.30 WITA O: T : 100/70 mmHg
N : 86 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,6 oC
Pem. Luar :
Leopold 1 : TFU = 3 jari di bawah processus xyphoideus
Leopold 2 : Teraba punggung kiri
Leopold 3 : Kesan kepala
Leopold 4 : Bagian terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul.
His : 3 x dalam 10 menit (durasi 25-30 detik)
TBJ : 37cm x 103 cm = 3811 gr
DJJ : 141 x/menit
Pemeriksaan Dalam Vagina : Vulva/Vagina : dalam batas normal
Portio : tipis
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : utuh, menonjol
Penurunan : H1
Presentase : kepala
UUK : sulit dinilai
Panggul : kesan cukup
Pelepasan : lendir dan darah
Laboratorium
WBC 21,5 x 10^3/uL
RBC 3,68 x 10^6/uL
HB 10,0 g/dL
HCT 30,3 %
PLT 482 x 10^3/uL
GDS 128
HBsAg Non Reaktif
USG : (+) tidak ada hasil baca
A : GIP0A0 Gravid Aterm + Inpartu kala 1 fase laten + Janin tunggal hidup + Presentase Kepala +
Panggul kesan cukup + Ku ibu dan janin baik
11.30 TD 100/70 N 88x/m Observasi tanda-tanda vital
HIS 3x (30-35 detik) Observasi DJJ
DJJ 138x/m Observasi kemajuan persalinan
VT Kontrol : Pembukaan 9cm, portio tipis,
ketuban utuh menonjol, H1
12.00 TD 100/60 N 90x/m Inform consent induksi persalinan
HIS 3x (30-35 detik) IVFD RL + Oxy ½ A mulai 8tpm
DJJ 140x/m (naik 4tpm /30 menit tetesan
VT Kontrol : Pembukaan 9cm, portio tipis, maksimal)
ketuban utuh menonjol, H1 Observasi kemajuan persalinan dan
DJJ

12.50 Amniotomi
Obs. Kemajuan persalinan dan DJJ

14.30 TD 100/70 N 88x/m


HIS 3x (30-35 detik)
DJJ 130x/m
VT Kontrol : Pembukaan 10cm, portio melesap ,
HII
14.40 Sito Sc
Cefotaxime 1gr/IV
15.45 Bayi lahir SC langsung menangis, sempurna Bersihkan dan hangatkan Bayi Inj
Laki-laki Vit K
BBL 3700 Salf mata Oxytetracyclin
PBL 50cm Oforektomi kiri
Selasa, 22/1/2019 S: Nyeri perut bekas operasi IVFD RL 20 tpm
O: T : 100/60 mmHg Cefotaxime 1gr/IV/12j
N : 90 x/menit Metronidazole drips/
P : 20 x/menit Ketorolac
S : 36,5oC Ranitidin
Mammae : Dbn Kaltrofen supp
ASI : -
Lokia : Rubra minimal
Verban : Kering
BAB : -
BAK (+)
A : P1A0 + POH2+SC ec Distosia
Persalinan + Oforektomi (S) ec Kista
ovarium (S)
Rabu, 23/01/2019 S: Nyeri perut bekas operasi Aff catheter
O: T : 100/70 mmHg IVFD RL 20 tpm
N : 80 x/menit Cefotaxime 1gr/IV/12j
P : 18 x/menit Metronidazole drips/
S : 36,7oC Asam mefenamat 3x1
Mammae : Dbn SF 1x1
ASI : -
Lokia : Rubra minimal
Verban : Kering
BAB : -
BAK (+) 500 cc/12 j
A : P1A0 + POH2+SC ec Distosia
Persalinan + Oforektomi (S) ec Kista
ovarium (S)
Kamis, 24/01/2019 S: Nyeri perut bekas operasi BPL
O: T : 120/70 mmHg Aff Infus
N : 96 x/menit Terapi Oral
P : 18 x/menit Asam Mefenamat 500mg 3x1
S : 36,6oC SF 1x1
Mammae : Dbn
ASI : +/+
Lokia : Rubra minimal
Verban : Kering
BAB : +
BAK : + dbn
A : P1A0 + POH3+SC ec Distosia
Persalinan + Oforektomi (S) ec Kista
ovarium (S)
Distosia adalah suatu persalinan yang sulit,
ditandai dengan kemajuan persalinan yang
lambat.
POWER

PASSAGE

PASSANGER
Disproporsi sefalopelvik (CPD)
CPD terjadi karena bayi terlalu besar atau pelvis kecil.
Bila dalam persalinan terjadi CPD akan kita dapatkan
persalinan yang macet. Cara penilaian pelvis yang baik
adalah dengan melakukan partus percobaan (trial of
labor). Kegunaan pelvimetri klinis terbatas.
Bila diagnosis CPD ditegakkan, lahirkan bayi dengan
seksio sesarea
Bila bayi mati lakukan kraniotomi atau embriotomi (bila
tidak mungkin lakukan seksio sesarea)
Kista adalah suatu organ yang membesar
dan didalamnya berisi cairan, seperti sebuah
balon yang berisi air. Pada wanita, organ yang
paling sering menjadi kista adalah indung
telur.
Kista dermoid merupakan suatu massa
kistik yang dilapisi oleh epitel gepeng
disertai adanya struktur adneksa seperti
kelenjar sebasea, rambut, folikel rambut,
serta struktur lain seperti tulang, otot, dan
kartilago.
Kista ini bersifat jinak dan jumlahnya sekitar 10%. Pada umumnya
kista dermoid terjadi pada wanita yang berusia dibawah 20 tahun.
Penyebabnya saat ini belum diketahui secara pasti.
Namun ada salah satu pencetusnya yaitu faktor
hormonal, kemungkinan faktor resiko yaitu :
 Faktor genetik/mempunyai riwayat keluarga dengan
kanker ovarium dan payudara.
 Faktor lingkungan (polutan zat radio aktif).
 Gaya hidup yang tidak sehat.
 Ketidakseimbangan hormon estrogen dan
progesteron, misalnya akibat penggunaan obat-
obatan yang merangsang ovulasi dan obat
pelangsing tubuh yang bersifat diuretik.
 Kebiasaan menggunakan bedak tabur didaerah
genitalia.
Kista ini diduga berasal dari sel telur
melalui proses parthenogenesis. Kista ini
terjadi karena jaringan dalam telur yang
tidak dibuahi. Perkembangan tidak
sempurna dari hasil konsepsi pada akhir
stadium blastomer. Tumor berasal dari
perkembangan ovum tanpa fertilisasi yang
oleh pengaruh faktor rangsang yang tidak
diketahui kemudian membentuk
bermacam-macam komponen jaringan
janin yang tidak sempurna, seperti rambut,
tulang, dan lemak.
Gejala kista dermoid yang sering timbul,
yakni:
 Adanya massa tumor
 Nyeri pada perut
 Gangguan miksi
 Nyeri pada punggung
anamnesis PemFis

Penunjang
Massa Adneksa
TATALAKSANA
Menyingkirkan diagnosa
nonginekologi, contohnya dengan
barium enema

Premenopause postmenopause

< 8 cm 8-10 cm

USG USG

Massa kistik

Observasi
dengan/tanpa Massa Adneksa Operasi
suppres selama 2
bulan
Kasus Teori
Kasus Teori
• •Wanita
Wanita33
28tahun Plasenta
Pada umumnyaletak
kista rendah ia
dermoid terja
tahun
• •G2P1A0
Rasa tidak nyaman pada perut berimplantasi pada segm
dibawah 20 tahun.
• Gravid preterm
kehamilan(UK 33-34 sedemikian rupa sehingga
sejak awal Kebanyakan wanita dengan tumor
minggu) atau seluruh jalan lahir ya
• sering buang air kecil. gejala dalam waktu yang lama.
perdarahan
Gejala umumnya uterus
sangat yang d
bervarias
vagina tanpamenyebabkan
tumor dapat adanya rasapem n
perasaan penuh
trimester pada perut. Rasa s
akhir.
perut bagian bawah.

Epidemiologi
Gejala kista dermoidplasenta
yang sering tim
Adanya massadengan
kehamilan tumor paritas t
Nyeri pada perut
diatas 30 miksi
Gangguan tahun
Nyeri pada punggung
Kasus Teori
Kasus Teori
Wanita 33dengan
tahun riwayat sering Plasenta
Penyebabnyaletak
• Pasien rendah
saat ini belum ia
diketah
G2P1A0 junkfood
• konsumsi berimplantasi
salah satu pencetusnya pada segm
yaitu faktor h
• Gravid preterm (UK faktor resiko yaitu.
33-34 sedemikian rupa sehingga
Faktor genetik/mempunyai riwayat k
minggu) atau seluruh
ovarium jalan lahir ya
dan payudara.
perdarahan
Faktor lingkunganuterus
(polutanyang d
zat radio
Gaya hidup
vagina yangadanya
tanpa tidak sehat.
rasa n
Ketidakseimbangan hormon estroge
trimester akhir. obat-obatan yan
akibat penggunaan
obat pelangsing tubuh yang bersifat
Kebiasaan menggunakan
Epidemiologi bedak tab
plasenta
kehamilan dengan paritas t
diatas 30 tahun
Kasus Teori
Kasus Teori
• •Wanita
Pada saat33 tahun
dilakukan insisi pada massa Plasenta letak memenuhi
Gambaran tersebut rendahgamb ia
• G2P1A0
tersebut didapatkan kantong tipis dan berimplantasi pada segm
pada kista dermoid didapatkan :
terdapat ruangan
• Gravid kecil dalam
preterm kantong
(UK besar, sedemikian
33-34 Dinding kista kelihatan putih keabu-
rupa sehingga
didapatkan cairan berwarna putih berlemak Konsistensi tumor sebagian kistik ke
minggu)
dan jaringan yang ditumbuhi rambut atau seluruh
Sepintas jalan
lalu terlihat lahir
seperti kistaya
be
perdarahan
dibelah, biasanya uterus
nampakyang d
satu kista
kecil-kecil
vagina dalamadanya
tanpa dindingnya.rasa n
Pada umunya terdapat satu daerah p
trimester
yang menonjolakhir.
dan padat.
Tumor mengandung elemen-elemen
dan entodermal. Maka
Epidemiologi dapat ditemu
plasenta
sebase, gigi, tulang rawan, serat otot
kehamilan dengan epitel
straktus gastrointestinal, paritas
salurt
diatas
tiroid. 30 tahun
Bahan yang terdapat dalam rongga k
kelenjar sebasea berupa massa lem
bercampur dengan rambut.
Any Questions ??

Anda mungkin juga menyukai