Anda di halaman 1dari 41

LINGKUNGAN

40%

KETU
DERAJAT KESEHATAN
MORBIDITAS PELAYANAN
RUNAN
MORTALITAS KESEHATAN
5%
STATUS GIZI RENDAH 20%

PERILAKU
35%
Diskes Jabar 2009 2
LINGKUNGAN
SEHAT /
TTIDIDAAKK??????

Diskes Cianjur 3
Tempat Perindukan
Nyamuk Aedes
Diskes Jabar 4
PERILAKU TIDAK SEHAT

PERILAKU
MERUPAKAN SALAH SATU
PENYEBAB
MASALAH KESEHATAN

Diskes Jabar 5
KEADAAN & MASALAH

MANUSIA
(HOST)
DAYA TAHAN
RENDAH &
PERILAKU
TDK SEHAT

BANYAK
BIBIT PENY MASALAH LINGKUNGAN
(AGENT) KES (ENVIRON-
BERBAGAI MENT)
BIBIT PENY TIDAK SEHAT,
& VEKTOR JADI HABITAT
HIDUP BIBIT PENY
NYAMAN & VEKTOR

Diskes Cianjur 6
ISSUE STRATEGIS

MANUSIA
(HOST)
DAYA TAHAN
TINGGI &
PERILAKU
SEHAT

MASALAH
KES
BIBIT PENY BERKURANG LINGKUNGAN
(AGENT) (ENVIRON-
BIBIT PENY & MENT)
VEKTOR LINGKUNGAN
TERKENDALI SEHAT

Diskes Cianjur 7
Bibit Lingkungan Perilaku
Penyakit Kurang Kurang
Sehat Sehat.

Dimusnahkan Disehatkan Diubah  PHBS

Diskes Cianjur 8
sekumpulan perilaku yang
dipraktekkan atas dasar kesadaran
sebagai hasil pembelajaran yang
menjadikan seseorang/ keluarga/
kelompok dapat menolong dirinya
sendiri dalam bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam mewujudkan
derajat kesehatan masyarakat.
 Institusi Pendidikan adalah tempat
berkumpul dan beraktifitas bagi anak
dalam menimba ilmu pengetahuan.
 Institusi Pendidikan yang dimaksud
mencakup TK/RA, SD/MI,
SMP/MTs, SMA/SMK/MA
termasuk penyelenggara Non
Formal/ Pesantren ( PAUD, baik
pemerintah maupun swasta ).
 Diarahkan untuk memberdayakan
setiap siswa, guru dan masyarakat
lingkungan sekolah agar :
tahu, mau dan mampu
menolong diri sendiri di bidang
kesehatan dengan menerapkan
PHBS
berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah sehat.
 Siswa Peserta Didik
 Warga sekolah ( Kepala Sekolah,
Guru, Karyawan Sekolah, Komite
Sekolah, dan Orang Tua Siswa )
 Masyarakat lingkungan sekolah (
penjaga kantin, satpam, dan lain-
lain )
 Memberdayakan setiap siswa,
guru dan masyarakat
lingkungan sekolah agar tahu,
mau dan mampu menolong diri
sendiri di bidang kesehatan
dengan menerapkan PHBS dan
berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah sehat.
 Meningkatkan pengetahuan tentang PHBS bagi
setiap Siswa, Guru dan Masyarakat lingkungan
sekolah.
 Meningkatkan peran serta aktif setiap Siswa,
Guru dan Masyarakat lingkungan sekolah dalam
upaya ber PHBS di sekolah.
 Memandirikan setiap Siswa, Guru dan
Masyarakat lingkungan sekolah dalam ber PHBS.
 Pembinaan bertujuan untuk mempercepat
terwujudnya sekolah ber PHBS untuk menjadi
sekolah sehat.
 Pedoman  melaksanakan kegiatan PHBS di
sekolah bagian dari Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) dengan program TRIAS UKS.
(Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan
dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat)
Meningkatkan :
 kemampuan hidup sehat dan derajat
kesehatan peserta didik
 menciptakakn lingkungan sekolah
yang sehat

 sehingga tercapai pertumbuhan dan


perkembangan yang optimal dalam
upaya membentuk manusia Indonesia
yang berkualitas.
• Tahap Pratama : adalah tahapan perilaku minimal
yang harus dilakukan dengan mengoptimalkan
sarana pendukung yang telah ada.
• Tahap Madya : mencakup PHBS tahap pratama,
ditambah dengan perilaku terkait penggunaan
jamban, air bersih, cuci tangan dan pembuangan
sampah.
• Tahap Utama : mencakup PHBS tahap madya,
ditambah perilaku terkait konsumsi jajanan sehat,
pemantauan pertumbuhan, perilaku tidak merokok
dan NAPZA.
Perilaku Siswa, guru,dst Sarana Pendukungyang
diharapkan
Memelihara rambut agar bersih •Bangunan sekolah kokoh, dicat baik,
dan rapih membuka jendela  ventilasi yang baik
dan pencahayaan cukup
Memakai pakaian bersih danrapih •Memelihara kebersihan kelas ,ada
Memelihara kuku agar selalu daftar piket kebersihan dsb.
•Halaman sekolah ditanami mis.Toga,
pendek dan bersih pohon perindang, bunga, dsb.
Memakai sepatu bersih danrapih •Halaman sekolah disapu  halaman
bersih dan rapih
Berolahraga teratur dan terukur •Memelihara kerapihan kelas(taplak
meja guru, bunga hidup dsb.)
Memberantas jentiknyamuk •Ada jadwal pemeriksaan rambut,
pakaian, kuku, sepatu secara berkala
•Ada penjadwalan olahragabersama
secara berkala
•Ada penjadwalan Pemberantasan
Perilaku siswa, guru, dst. Sarana pendukung yang
diharapkan
Menggunakan jamban yang bersih dansehat Jamban /WC yang memenuhi syarat kesehatan
yang dipisahkan untuk laki- laki dan
perempuan.

Menggunakan air bersih Tersedia air bersih dalam jumlah yang cukup
tersedia setiap saat
Mencuci tangan dengan air mengalirdan Tempat cuci tangan dilengkapi dengan sabun
sabun cair dan air bersih yang mengalir dan tissue, di
setiap kelas/ ruangan, dekat tempat bermain,
dekat jamban serta di warung sekolah.

Membuang sampah ke tempat sampahyang Tempat sampah terpilah (sampah basah dan
terpilah (sampah basah, sampah kering, sampah kering).
sampah berbahaya)
Perilaku anak, fasilitator, Sarana pendukung yang
dst. diharapkan
Mengkonsumsi jajanan sehat dari Warung sekolah sehat :
kantin sekolah Menu makanan sehat di warung sekolah
Disajikan secara tertutup.
Menjual makanan/minuman bersih, sehat
(Tidak mengandung zat kimia atau pewarna
berbahaya; makanan ringan yang tidak
bergizi dan kadaluwarsa)
Menimbang berat badan dan Tempat anak menimbang berat badan dan
mengukur tinggi badan setiapbulan tinggi badan.
Timbangan berat badan
Alat ukur tinggi badan

Tidak merokok di sekolah Himbauan tidak merokok dan memakai


NAPZA
Tidak menggunakan NAPZA Tidak menjual rokok di lingkungan sekolah
*Merupakan indikator PHBS secaranasional

Strata Pratama Strata Madya Strata Utama


1 Memelihara rambut agar Perilaku di tahap Perilaku di tahap Madya,
bersih dan rapih Pratama, ditambah : ditambah :
2 Memakai pakaian bersih 7* Menggunakan jamban 11* Mengkonsumsi jajanan
dan rapih yang bersih dan sehat sehat dari kantin sekolah
3 Memelihara kuku agar 8 Menggunakan air bersih 12* Menimbang berat badan
selalu pendek dan bersih dan mengukurtinggi
badan setiap bulan

4 Memakai sepatu bersih 9* Mencuci tangan dengan 13* Tidak merokok di sekolah
dan rapih air mengalir dan sabun
5* Berolahraga teratur dan 10* Membuang sampah ke 14 Tidak menggunakan
terukur tempat sampah yang NAPZA
6* Memberantas jentik terpilah (sampah basah,
nyamuk sampah kering, sampah
berbahaya)
1 Memelihara rambutagarbersih dan
rapih adalah mencuci rambut secara
teratur dan menyisirnya sehingga
terlihat rapih. Rambut yang bersih
adalah rambut yang kusam, tidak
berbau dan tidak berkutu. Memeriksa
kebersihan dan kerapihan rambut
dapat dilakukan oleh dokter kecil/
kader kesehatan/ guru UKS minimal
seminggu sekali.
2 Memakai pakaian bersih danrapih
adalah memakai baju yang tidak ada
kotorannya, tidak berbau dan rapih.
Pakaian yang bersih dan rapih
diperoleh dengan mencuci baju setelah
dipakai dan dirapihkan dengan
diseterika. Memeriksa baju yang
dipakai dapat dilakukan oleh dokter
kecil/ kader kesehatan/ guru UKS
minimal seminggu sekali.
3Memelihara kuku agarselalu
pendekdanbersih adalah
memotong kuku sebatas ujung jari
tangan secara teratur dan
membersihkannya sehingga tidak
hitam / kotor. Memeriksa kuku
secara rutin dapat dilakukan oleh
dokter kecil/ kader kesehatan/
guru UKS minimal seminggu
sekali.
4Memakai sepatu bersih danrapih
adalah memakai sepatu yang tidak ada
kotoran menempel pada sepatu, rapih
misalnya ditalikan bagi sepatu bertali,
dsb. Sepatu bersih diperoleh bila sepatu
dibersihkan setiap kali sepatu kotor.
Memeriksa sepatu yang dipakai siswa
dapat dilakukan oleh dokter kecil/
kader kesehatan/ guru UKS minimal
seminggu sekali.
5. Berolahraga teraturdan terukur adalah
siswa/guru/masyarakat sekolah lainnya melakukan olah
raga/aktivitas fisik secara teratur minimal tiga kali seminggu
selang sehari. Olahraga teratur dapat memelihara kesehatan
fisik dan mental serta meningkatkan kebugaran tubuh
sehingga tubuh tetap sehat dan tidak mudah jatuh sakit. Olah
raga dapat dilakukan di halaman secara bersama-sama, di
ruangan olahraga khusus (bila tersedia) dan juga di ruangan
kerja bagi guru/karyawan sekolah berupa senam ringan
dikala istirahat sejenak dari kesibukan kerja. Sekolah
diharapkan membuat jadwal teratur untuk berolah-raga
bersama, serta menyediakan alat/sarana untuk berolahraga.
6 Memberantasjentik nyamukadalah adanya upaya untuk
memberantas jentik di lingkungan sekolah yang dibuktikan dengan tidak
ditemukan jentik nyamuk, pada tempat-tempat penampungan air, bak
mandi, gentong air, vas bunga, pot bunga/alas pot bunga, wadah
pembuangan air dispenser, wadah pembuangan air kulkas, dan barang-
barang bekas/tempat-tempat yang bisa menampung air yang ada di
lingkungan sekolah. Memberantas jentik di lingkungan sekolah dilakukan
dengan pemberantasan sarang nyamuk (PSN), melalui kegiatan
menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur
barang-barang bekas dan menghindari gigitan nyamuk. Dengan
lingkungan bebas jentik diharapkan dapat mencegah terkena penyakit
akibat gigitan nyamuk, seperti demam berdarah, cikungunya, malaria dan
kaki gajah. Sekolah diharapkan membuat pengaturan untuk
melaksanakan PSN minimal satu minggu sekali.
7 Menggunakanjamban yangbersih dansehat adalah anak
sekolah/guru/masyarakat sekolah menggunakan jamban/WC/kakus
leher angsa dengan tangki septic atau lubang penampungan kotoran
sebagai pembuangan akhir saat buang air besar dan buang air kecil.
Menggunakan jamban yang bersih dan sehat setiap buang kali air besar
ataupun buang air kecil, dapat menjaga lingkungan disekitar sekolah
menjadi bersih, sehat dan tidak berbau.Disamping itu tidak mencemari
sumber air yang ada di sekitar lingkungan sekolah serta menghindari
datangnya lalat atau serangga yang dapat menularkan penyakit, seperti
diare, disentri, typus, kecacingan dan penyakit lainnya. Sekolah
diharapkan menyediakan jamban yang memenuhi syarat kesehatan
dalam jumlah yang cukup untuk seluruh siswa serta terpisah antara siswa
laki-laki dan perempuan. Perbandingan jamban dengan pemakai adalah
1:30 untuk laki-laki, dan 1:20 untuk perempuan.
8 Menggunakanair bersih adalah anak
sekolah/guru/masyarakat sekolah
menggunakan air bersih untuk kebutuhan sehari-
hari di lingkungan sekolah. Sekolah diharapkan
menyediakan sumber air yang bisa berasal dari
air sumur terlindung, air pompa, mata air
terlindung, penampungan air hujan, air leding
dan air dalam kemasan (sumber air berasal dari
sumur pompa, sumur, mata air terlindung
berjarak minimal 10 meter dari tempat
penampungan kotoran atau limbah/WC). Air
diharapkan tersedia dalam jumlah yang
memenuhi kebutuhan dan tersedia setiap saat.
9 Mencuci tangan denganair mengalirdansabun adalah anak
sekolah/guru/masyarakat sekolah selalu mencuci tangan
sebelum makan, sesudah buang air besar/sesudah buang air
kecil, sesudah beraktivitas dan/atau setiap kali tangan kotor
dengan memakai sabun dan air bersih yang mengalir. Air
bersih yang mengalir akan membuang kuman-kuman yang
ada pada tangan yang kotor, sedangkan sabun selain
membersihkan kotoran juga dapat membunuh kuman yang
ada di tangan. Diharapkan tangan menjadi bersih dan bebas
dari kuman serta dapat mencegah terjadinya penularan
penyakit seperti diare, disentri, kolera, tipus, kecacingan,
penyakit kulit, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) dan
Flu Burung.
10 Membuangsampah ke tempat sampah yangterpilah
(sampahbasah, sampah kering, sampah berbahaya)
adalah anak sekolah/guru/masyarakat sekolah
membuang sampah pada tempat sampah yang
tersedia. Diharapkan tersedia tempat sampah yang
terpilah antara sampah organik, non-organik dan
sampah bahan berbahaya. Sampah selain kotor dan
tidak sedap dipandang juga mengandung berbagai
kuman penyakit. Membiasakan membuang sampah
pada tempat sampah yang tersedia akan sangat
membantu anak sekolah/guru/masyarakat sekolah
terhindar dari berbagai kuman penyakit.
11 Mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin sekolah
adalah anak sekolah/guru/masyarakat sekolah
mengkonsumsi jajanan sehat dari kantin/warung
sekolah atau bekal yang dibawa dari rumah
Sebaiknya sekolah menyediakan warung sekolah
sehat dengan makanan yang mengandung gizi
seimbang dan bervariasi, sehingga membuat
tubuh sehat dan kuat, angka absensi anak sekolah
menurun dan proses belajar berjalan baik.
12 Menimbangberat badandan mengukur
tinggi badansetiap bulan adalah siswa
ditimbang berat badan dan diukur
tinggi badan setiap bulan agar
diketahui tingkat pertumbuhannya.
Hasil penimbangan dan pengukuran
dibandingkan dengan dengan standar
berat badan dan tinggi badan sehingga
diketahui apakah pertumbuhan siswa
normal atau tidak normal.
13 Tidak merokokdi sekolah adalah anak
sekolah/guru/masyarakat sekolah tidak merokok di
lingkungan sekolah. Merokok berbahaya bagi kesehatan
perokok dan orang yang berada di sekitar perokok. Dalam
satu batang rokok yang diisap akan dikeluarkan 4000bahan
kimia berbahaya di antaranya : Nikotin (menyebabkan
ketagihan dan kerusakan jantung serta pembuluh darah); Tar
(menyebabkan kerusakan sel paru- paru dan kanker) dan CO
( menyebabkan berkurangnya kemampuan darah membawa
oksigen, sehingga sel-sel tubuh akan mati). Tidak merokok di
lingkungan sekolah dapat menghindarkan adalah anak
sekolah/guru/masyarakat sekolah dari kemungkinan
terkena penyakit-penyakit tersebut di atas. Sekolah
diharapkan membuat peraturan dilarang merokok di
lingkungan sekolah. Siswa /guru/masyarakat sekolah bisa
saling mengawasi di antara mereka untuk tidak merokok di
lingkungan sekolah dan diharapkan mengembangkan
kawasan tanpa rokok/kawasan bebas asap rokok.
14.Tidak menggunakanNAPZA
adalah anak sekolah/guru/masyarakat
sekolah tidak menggunakan NAPZA
(Narkotika Psikotropika Zat Adiktif).
Penggunaan NAPZA membahayakan
kesehatan fisik maupun psikis
pemakainya.
 Kelompok PAUD ber-PHBS
adalah kelompok PAUD yang
telah menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat dalam
kegiatan sehari- hari.
• Pembentukan tim inti – bila diperlukan
• Analisis situasi PHBS (existing condition)
• Pembentukan kelompok kerja pembina dan pelaksana
PHBS – pembekalan teknis PHBS  Puskesmas setempat
• Implementasi Kegiatan :
– Pembuatan kebijakan
– Penyiapan sarana pendukung
– Sosialisasi penerapan PHBS
– PenerapanPHBS secaraberkesinambungan
– Pengawasan dan penerapan sanksi
• Pemantauan dan Evaluasi kegiatan
Indikator Masukan
• Adanya Surat Keputusan tentang Pembentukan
Tim PHBS
• Adanya Kebijakan Penyelenggaraan PHBS
• Adanya Dukungan Kebijakan tentang Pembinaan
PHBS
• Adanya pembiayaan kegiatan PHBS
• Adanya Kelompok Kerja (Pokja).
• Adanya Kader Kesehatan
• Adanya Media Pendukung untuk Pembinaan PHBS
Indikator Proses
• Adanya Pelatihan PHBS

• Adanya Sosialisasi Konsep dan Penerapan PHBS

• Adanya Pencatatan Awal dan Perkembangan


PHBS
• Adanya penyediaan sarana pendukung untuk ber-
PHBS
• Adanya Kegiatan Inovatif dalam Pembinaan PHBS
Strata Pratama Strata Madya Strata Utama
1 Memelihara rambut agar Perilaku di tahap Pratama, Perilaku di tahap Madya,
bersih dan rapih ditambah : ditambah :
2 Memakai pakaian bersih 7* Menggunakan jamban 11* Mengkonsumsi jajanan
dan rapih yang bersih dan sehat sehat dari kantin sekolah
3 Memelihara kuku agar 8 Menggunakan air bersih 12* Menimbang berat badan
selalu pendek dan bersih dan mengukur tinggi
badan setiap bulan
4 Memakai sepatu bersih 9* Mencuci tangan dengan 13* Tidak merokok di
dan rapih air mengalir dan sabun sekolah
5* Berolahraga teratur dan 10* Membuang sampah ke 14 Tidak menggunakan
terukur tempat sampah yang NAPZA
6* Memberantas jentik terpilah (sampah basah,
nyamuk sampah kering, sampah
berbahaya)
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai