Anda di halaman 1dari 13

PHBS Dan MTBS

Di Susun Oleh:
Kelompok II
 Annisa Nur syifaa
 Izmi Novita Dewi
 Ibnu Agustin
 Irfan Nur Pratama
 Ilham Nugraha
 Lina Kusyani

http://www.free-powerpoint-templates-design.com
PHBS
01 Pengertian PHBS

02 Komponen PHBS
.

03 Indicator PHBS

04 Kegiatan PHBS
.
Perilaku Hidup Bersih
Sehat
Merupakan perilaku
kesehatan yang di lakukan
atas kesadaran sehingga
keluarga beserta isi yang ada
n di dalamnya dapat menolong
dirinya sendiri di bidang
kesehatan dan berperan aktif
dalam kegiatan kesehatan di
masyarakat.
Komponen PHBS kesehatan
lingkungan

PHBS Di 
PHBS Rumah  .
Tempat umum
Tangga

PHBS Di . PHBS Di 
.
Sekolah  Institusi 
kesehatan 

PHBS Di tempat 
kerja
Indikator PHBS kesehatan
lingkungan
I

Perumahan
Penyediaan Penanganan
bersih dan
air bersih sampah
sehat

Pembuangan
kotoran Penanganan
manusia air limbah
(Tinja)
Kegiatan PHBS Kesehatan
lingkungan
Kegiatan yang dilakukan tenaga kesehatan menurut Occupational 
.

Health
 and SafetyAdministration (OSHA) dan Nuclear Regulation
 Commision (NRC) adalah:

1. Pembuatan standar kualitas air dan udara
2. Pemeriksaan dan pemantauan kesehatan
3. Evaluasi terhadap bahaya lingkungan
4. Penerimaan informasi tentang kesehatan yang terkait dengan 
. .
lingkungan .
5. Penyaringan terhadap bahan­bahan kimia baru
6. Pemeliharaan data dasar  
Adapun kegiatan­kegiatan PHBS kesehatan lingkungan di setiap 
komponen, yaitu :

a. Kegiatan PHBS di lingkungan rumah tangga
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban sehat
3. Memberantas jentik di rumah
4. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
,
5. Tidak merokok 
  L
b. Kegiatan PHBS di lingkungan sekolah
1. Mencuci tangan dengan air bersih mengalir dan sabun
.
2. Menjaga kebersihan dan kesehatan kantin sekolah
3. Menggunakan jamban yang bersih & sehat
4. Olahraga yang teratur dan terukur 
5. Memberantas jentik nyamuk 
6. Tidak merokok 
7. Membuang sampah pada tempatnya
kerja
1. Mengadakan kawasan tanpa asap 
rokok 
2. Bebas jentik 
3. Jamban Sehat
4. Kesehatan dan keselamatan kerja
5. Olah raga teratur 

d. Kegiatan PHBS di lingkungan 
umum
1. Menggunakan jamban sehat
2. Memberantas jentik nyamuk 
3. Menggunakan Air Bersih

e. Kegiatan PHBS di institusi 
kesehata
1. Menggunakan air bersih
2. Menggunakan jamban yang bersih & 
sehat
3. Membuang sampah pada tempatnya
4. Tidak merokok 
5. Tidak meludah sembarangan
MTBS
01 Pengertian MTBS

02 Identifikasi kasus
.

03 Alur penanganan
Apa itu MTBS??

MTBS adalah suatu pendekatan yang


di gagas oleh WHO dan UNICEF untuk
menyiapkan petugas kesehatan
melakukan penilaian membuat klariikasi
serta memberikan tindakan kepada
anak terhadap penyakit yang umumnya
mengancam jiwa.
Identifikasi Kasus MTBS
Contoh Kasus

Seorang bayi perempuan umur 30 hari diantar oleh ibunya karena batuk-batuk sudah 5
hari ini. Pasien juga bernafas lebih cepat biasanya. Setelah menetek, kadang pasien
muntah tetapi hanya sebagian. Pasien belum pernah sakit seperti ini sebelumnya. Pasien
lahir di bidan praktek saat umur kehamilan 39 minggu dengan berat badan lahir 3.500
gram. Pasien tinggal bersama orang tuanya dan ayahnya seorang perokok. Pada
pemeriksaan, nafas 62x/menit, suhu 37,4oC dan nadi 130x/menit. Berat badan 4.300
gram dan panjang badan 50 cm. Suara paru vesikuler, suara jantung S1-S2 reguler dan
suara usus normal. Pada pemeriksaan darah lengkap didapatkan hasil Hb 12,5 gr% AL
12,8 rb/ul, segmen 25%, lymposit 54% dan monosit 16%, dalam batas normal, dan
rontgen thorak dengan kesan brokhopneumonia.
Terapi
Pasien di infus dengan larutan KN3A dengan infus set mikro 8
tetes/menit. Diberikan antibiotik yaitu injeksi Cefotaxim 2x225 mg dan
injeksi Ampicilin 2x225 mg per IV. Dosis Cefotaxim dan Ampicilin adalah
200mg/kgBB dalam dua dosis.

Hasil Pemeriksaan
Pada pemeriksaan darah lengkap pada pasien ini menunjukan masih dalam batas
normal. Foto rontgen juga menunjukan bronkopneumonia sebagai penguat
diagnosa. Pada pneumonia, pemeriksaan penunjang seperti darah lengkap dan
protein C-rektif kurang spesifik untuk menentukan penyebab. Pengecetan garam
dan kultur darah dapat membantu menentukan etiologi dan tes antigen virus rapid
dapat digunakan jika di perlukan. Leukositosis dapat terjadi pada pasien yang
terinfeksi bakteri, adenovirus, influenza virus atau infeksi mycloplasma. Leukopenia
juga dapat terjadi pada infeksi virus atau infeksi bakteri yang berat. Pada infeksi
bakteri sebaiknya dilakukan kultur darah untuk menentukan penyebab dan
sensitivitas dan antibiotik. Fptp X-ray dada AP dan leteral juga kurang membantu
dalam menentukan kausatifnya.
Alur
Penanganan

Anda mungkin juga menyukai