Anda di halaman 1dari 19

I.

PENDAHULUAN
Latar Belakang
• Tumor merupakan penyebab kematian nomor tujuh di Indonesia.
Dengan perkiraan jumlah kematian rata-rata 8,4 juta setiap tahun
dan tahun 2015 mencapai 9 juta jiwa. (WHO)

• Indonesia memilki potensi kekayaan alam yang besar, di dalamnya


terdapat berbagai jenis organisme laut. Pemanfaatan organisme
laut tidak hanya terbatas sebagai bahan makanan, tetapi juga
berpotensi sebagai obat.

• Cumi-cumi merupakan salah satu biota laut yang saat ini banyak
dijadikan sebagai bahan eksperimen dalam penemuan senyawa
bioaktif baru, salah satunya adalah sitotosik.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang menjadi dasar
penulisan makalah ini adalah :

1. Bagaimana tinta cumi dapat berperan


sebagai obat – obatan untuk menghambat
tumor ?
Tujuan Penulisan
Adapun yang menjadi tujuan penulisan makalah ini
adalah :
1. Mengetahui pengertian tumor dan anti tumor
2. Mengetahui kandungan yang terdapat dalam
cairan tinta cumi
3. Mengetahui manfaat lain dari cairan tinta cumi,
selain sebagai bahan pangan
4. Mengetahui pengertian alkaloid
5. Mengetahui peranan alkaloi sebagai anti tumor
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Tumor dan Anti Tumor
• Tumor adalah istilah umum yang digunakan
untuk menjelaskan adanya pertumbuhan
massa (solid/padat) atau jaringan abnormal
dalam tubuh yang meliputi tumor jinak
(benigna tumor) dan tumor ganas (malignant
tumor). Tumor ganas lebih dikenal sebagai
kanker. Massa ini timbul sebagai akibat dari
ketidak-seimbangan pertumbuhan dan
regenerasi sel.
A. Pengertian Tumor dan Anti Tumor
(cont.)
• Anti tumor adalah bahan-bahan yang dapat
digunakan sebagai penghambat pertumbuhan
tumor, baik itu memperlambat
pertumbuhannya maupun mengakhiri
pertumbuhan tumor
• Anti tumor digolongkan menjadi tujuh
B. Penggolongan Obat Anti Tumor
1. Golongan Alkilator
Efek sitotoksik zat alkilator terutama dalam pembentukan ikatan silang
antara radikal bebas guanin (N7) dan adenin dari molekul DNA (N3) atau
pembentukan ikatan silang antara molekul DNA dan protein, hingga struktur
sel rusak dan mati.

2. Golongan Antimetabolit
Mengusik metabolisme asam nukleat dengan mempengaruhi sintesis DNA,
RNA dan makromolekul protein.

3. Golongan Antibiotik
Menyusup masuk ke pasangan basa di dekat rantai ganda DNA, menimbulkan
terpisahnya kedua rantai DNA, dan mengusik transkripsi DNA dan produksi
mRNA pada sel tumor.
B. Penggolongan Obat Anti Tumor
(cont.)
4. Golongan Inhibitor Protein Mikrotubuli
Merupakan bahan alkaloid yang akan berikatan dengan protein mikrotubuli
inti sel tumor, menghambat sintesis dan polimerisasi mikrotubuli, sehingga
mitosis berhenti pada metafase, replikasi sel terganggu.

5. Golongan Inhibitor Topoisomerase


Merupakan bahan alkaloid yang menghambat topoimerase I, menghambat
pertautan kembali rantai ganda setelah saling berpisah sewaktu replikasi DNA.

6. Golongan Hormon
Hormon seperti estrogen, progesteron, testosteron, dan sebagainya dapat
berikatan dengan reseptor yang sesuai intrasel memacu pertumbuhan tumor
tertentu yang bergantung pada hormon seperti karsinoma mamae, karsinoma
prostat.
B. Penggolongan Obat Anti Tumor
(cont.)

7. Golongan Target Molekular


Obat jenis ini merupakan perkembangan teknologi modern yang
dapat menyerang secara langsung target molekul dari tumor
sehingga menghambat pertumbuhannya tanpa berefek pada
jaringan yang sangat rawan lainnya seperti sumsum tulang.
C. Pengertian Alkaloid
• Alkaloid adalah golongan senyawa organik
yang banyak ditemukan di alam dan berasal
dari tumbuh-tumbuhan, hewan dan mikroba.
• Senyawa ini bersifat basa, mempunyai cincin
nitrogen yang bersifat aktif dan mempunyai
efek fisiologis tertentu.
• Obat berbahan alkaloid antaranya: atropin
(obat kejang), kokain (obat bius), dan reserpin
(obat penenang).
D. Kandungan Alkaloid pada
Tinta Cumi-Cumi
• Cumi - cumi merupakan kelompok hewan
cephalopoda besar atau jenis moluska yang hidup
di laut.
• Kantung tinta cumi ini menampung tinta
cumi(alkaloid) yang mengandung melanoprotein
yaitu melanin 90%, protein 5.8% dan karbohidrat
0.8%.
• Melanin ini mengikat protein melalui asam amino
yang mengandung sulfur, misalnya sistein yang
bias mengikat sel darah putih dan berguna untuk
mencegah antikanker.
E. Mekanisme Kerja Alkaloid pada
Tinta Cumi-Cumi
• Penelitian telah menetapkan bahwa jenis
alkaloid pada tinta cumi dapat mengakhiri
atau 'depolimerisasi' mikrotubulus protein
yang membentuk gelendong mitosis dalam
pembelahan sel.
• Proses ini efisien membantu dalam
mengakhiri proses pembelahan sel tumor,
hingga mengakibatkan pengurangan sel
kanker.
E. Mekanisme Kerja Alkaloid pada
Tinta Cumi-Cumi (cont.)
• Selain itu, zat aktif dalam tinta cumi juga
bekerja dalam mengaktifkan komponen sel
darah putih yang disebut makrofag alias sel
pemangsa raksasa, sehingga meningkatkan
daya tahan tubuh di sekitar sel tumor.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
• Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat
beragam, dengan pantai yang cukup luas Indonesia
tidak hanya mampu memanfaatkan kekayaan tersebut
sebagai bahan makanan, tetapi juga dapat digunakan
sebagai obat-obatan. Diantaranya ialah cumi-cumi.
• Cumi-cumi memiliki tinta yang bersifat alkaloid, yang
dapat digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel
kanker dan meningkat daya tahan tubuh (sistem imun).
• Dengan demikian, pemanfaatan bahan alkaloid dalam
cumi-cumi ini mampu untuk dikembangkan menjadi
obat-obatan khususnya sebagai anti tumor.
B. Saran
• Pengetahuan mengenai bahan alkaloid yang
terkandung dalam cairan tinta cumi-cumi
dapat dikembangkan dan diaplikasikan,
khususnya di Indonesia dengan kekayaan
maritim yang sangat luas.

Anda mungkin juga menyukai