Anda di halaman 1dari 7

 Krisdayanti Lakukan Operasi Plastik

Diva pop Indonesia Krisdayanti memang tidak


mengakui secara terus terang soal operasi plastik yang
dilakukannya. Melalui otobiografi yang dibuatnya, mantan
istri Anang Hermansyah itu mengaku melakukan
implan payudara, tummy tuck (proses penarikan lemak di
perut agar lebih kencang) dan sedot lemak. "Ya, aku ingin
selalu terlihat cantik. Perfect. Sebuah perasaan yang
manusiawi dan kurasakan juga bercokol di benak banyak
perempuan," kata Krisdayanti dalam buku Catatan Hati
Krisdayanti (My Life, My Secret) karya Alberthiene Endah.
KD menyadari sebagai seorang artis membuatnya banyak
dikritik ketika penampilannya kurang.
Krisdayanti rupanya pernah disindir ketagihan
operasi plastik oleh publik. Saat kabar tersebut menyeruak,
justru kakak Krisdayanti, Yuni Shara, yang memberikan
pembelaan. "Itu enggak apa-apa. Operasi plastik itu hak
setiap orang, kalau berhasil ya enggak apa-apa," kata
Yuni Shara. Sama seperti Krisdayanti, Yuni Shara juga tak
peduli komentar miring tentang adiknya. Menurut Yuni
Shara, hal yang terpenting adalah kebahagiaan
Krisdayanti. "Yanti (panggilan Krisdayanti) melakukan
operasi juga menggunakan duitnya dia sendiri, kok.
Kecantikan bisa membuat Yanti lebih percaya diri.
Mengapa justru orang lain yang repot?" ucap Yuni.
 NILAI AGAMA
Operasi plastik terbagi menjadi dua, yaitu operasi
plastik rekonstruksi dan operasi plastik untuk kecantikan.
Operasi rekonstruksi dilakukan untuk memperbaiki
kekurangan fisik bawaan seperti bibir sumbing.
Sedangkan operasi kecantikan dilakukan untuk
mempercantik bagian tubuh tertentu.
Operasi plastik termasuk mengubah ciptaan Allah Swt.
Sedangkan mengubah ciptaan Allah adalah ajaran
setan. Allah Swt berfirman:
َّْ ‫َوأل َ ُم َرنَّ ُهمْ فلَيغَي ُِّر‬
ْ‫ن خَلقَْ للا‬
Dan akan aku (setan) suruh mereka (mengubah
ciptaan Allah), lalu benar-benar mereka
mengubahnya. (QS. An-Nisa: 119).
Prof. Dr. H. Ahmad Zahro, MA dalam bukunya “Fiqih
Kontemporer” mengatakan, pengubahan ciptaan
Allah Swt diperbolehkan dalam tiga hal:
 Ciptaan Allah itu bersifat tidak permanen, seperti
umumnya sifat benda. Misalnya mengubah kayu
menjadi kursi.
 Ciptaan Allah itu bersifat permanen, tetapi
pengubahannya tidak permanen (bisa kembali
seperti semula). Misalnya menyemir rambut dan
mengenakan kutek
 Pengubahan ciptaan Allah secara permanen karena
sakit, tidak normal atau cacat. Misalnya bibir
sumbing, kulit yang rusak karena terbakar atau
tersiram air keras, dll.
Sedangkan Abu Ja’far At-Thobari mengatakan,
mengubah ciptaan Allah tidak diperbolehkan jika
tujuannya untuk mempercantik diri. Baik dengan
menambahkan unsur atau menguranginya, baik
diniatkan untuk suaminya maupun orang lain.
Para ulama bersepakat mengharamkan operasi plastik
yang dimaksudkan untuk mempercantik diri
berdasarkan hadis di atas. Jadi, operasi plastik yang
diharamkan adalah yang mengubah bagian tubuh
secara permanen dan tidak didasari alasan yang
benar. Yakni hanya untuk memperindah diri seperti
memancungkan hidung, memanjangkan dagu,
mengubah bentuk bibir dll.
Budaya Yang Cukup Kontras Dengan Masyarakat
Indonesia. Kita Patut Bersyukur Karena Dikaruniai
Rasa Menerima Yang Cukup Besar
Sangat kontras, lebih tepat untuk
menggambarkan keadaan budaya Korea dengan
Indonesia. Di Korea, budaya operasi plastik kosmetik ini
nggak cuma membuka jalan bagi mereka yang
pengen berkecimpung di dunia hiburan. Dengan oplas,
jalan mereka untuk mencari pekerjaan menjadi jauh
lebih mudah. Ini yang mereka perjuangkan, mengingat
begitu sulitnya mencari pekerjaan di negara yang
cukup ketat seperti Korea. Sementara di Indonsia, kita
harus bersyukur karena dianugerahi rasa nrimo yang
sangat besar. Wajah pas-pasan, kita bersyukur. Nggak
dapat pekerjaan, ya, bersyukur usaha lagi!

Anda mungkin juga menyukai