Anda di halaman 1dari 41

KESEHATAN KELUARGA PENDERITA DIABETES MELITUS

DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TIPO

Disusun oleh :
Fathina Suciati, S.Ked
12 16 777 14 135

Pembimbing : dr. Intje Norma


BAGIAN ILMU KESEHATAN KOMUNITAS DAN ILMU KEDOKTERAN
PENCEGAHAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS AL-KHAIRAAT
PALU
2018
PENDAHULUAN
Pendekatan keluarga adalah salah satu cara
Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.

Pendekatan keluarga adalah pendekatan pelayanan


oleh puskesmas yang mengintegrasikan upaya kesehatan
perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
secara berkesinambungan , dengan target keluarga,
didasarkan pada data dan informasi dari profil kesehatan
keluarga
PENDAHULUAN
 Diabetes melitus merupakan suatu kelompok
penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan
sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya
 WHO memprediksi kenaikan jumlah DM di
Indonesia dari 8,4 juta (2000) menjadi sekitar
21,3 juta (2030).
 International Diabetes Federation (IDF)
memprediksi adanya kenaikan jumlah DM di
Indonesia dari 9,1 juta (2014) menjadi 14,1 juta
(2035)
Kriteria diagnosis DM
1. Keluhan klasik DM + GDS ≥ 200 mg/dl
2. Keluhan klasik DM+ GDP ≥ 126 mg/dl
3. Keluhan klasik + Glukosa plasma 2 jam pada
TTGO ≥ 200 mg/dl
4. PemeriksaanHbA1c=6,5

Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia,


polifagia dan penurunan berat badan yang
tidak dapat dijelaskan sebabnya.

Keluhan lain: lemah badan, kesemutan,


gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi
padapria, serta pruritus vulva pada
wanita.
JUMLAH KUNJUNGAN KASUS BARU PTM
TAHUN 2016
120
101
100

80
63
60
38
40

20 13 14
6 8
2 1 0 1 1
0
Hipertensi DM Asma Gagal jantung
Pria Wanita Total
JUMLAH KUNJUNGAN KASUS BARU
PTM TAHUN 2017

Pria Wanita Total

332

231

101
65 54
44 39
21 28 32 21 30
15 4 9

Hipertensi KLL DM Obesitas Asma


MASALAH DALAM
KELUARGA?
12 INDIKATOR KELUARGA SEHAT

Petunjuk Teknis Penguatan


Manajemen Puskesmas Melalui Pendekatan Keluarga (Depkes 2016)
HASIL PENGAMATAN, ANAMNESIS, DAN PEMERIKSAAN
FISIK TERHADAP KELUARGA PASIEN DIABETES MELITUS

 Jenis Pengamatan : Kunjungan Rumah (Home Visite)

 Waktu Pelaksanaan : 25 April – 4 Mei 2018

(09.30 WITA - Selesai)

 Lokasi : Kelurahan Tipo


GENOGRAM

Ny.
H

. Ny.

Tn. Ny
J J

An
AF

Ket :

= Laki-laki = Perempuan = Meninggal


KARAKTERISTIK DEMOGRAFI KELUARGA

USIA PENDIDIKAN KETERANGA


NO NAMA JK STATUS PEKERJAAN
(Tahun) TERAKHIR N

1 Ny. H ♀ Isteri (Ibu) 64 Tamat SD IRT -


Suami
2 Tn. B ♂ - - - meninggal
(Ayah)
Anak ke-5
3 Tn. JS ♂ (Suami dan 39 Tamat SD Buruh harian -
Ayah)
Menantu
4 Ny. J ♀ 37 SMA Penjahit -
(Istri )
5 An. AF ♀ Cucu 12 SMP Pelajar -
STATUS PASIEN

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Harida


Umur : 64 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SD
Alamat : Jl. Salambara
Suku : Kaili
Agama : Islam
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Badan lemah

Riwayat Penyakit Sekarang :


Pasien mengeluh badan lemah sejak beberapa tahun
terakhir. Pasien juga mengeluh rasa berat pada kaki
dan nyeri, kadang-kadang mati rasa dan tangan
kram. Pasien merasa cepat lelah, sering kencing,
pusing, batuk sekali-sekali dan sulit tidur pada malam
hari. BAB tidak lancar. 4 tahun terakhir pasien
mengeluh penglihatan kabur pada kedua mata .
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien didiagnosa DM sejak tahun 1996 dan
pengobatan tidak teratur. Pasien gatal-gatal jika
meminum metformin dan memakai insulin. GDS
terakhir 350 mg/dl (13/12/17)
Kaki kanan pernah luka dan bengkak

Riwayat jatuh di kamar mandi bulan februari dan


dirawat di RSU Anutapura
Pasien didiagnosa ODS Katarak 4 tahun lalu dan
post op katarak pada mata kiri
Pasien didiagnosa bronchopneumonia pada tahun
2017
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit keluarga :


Ayah dan ibu: diabetes melitus
Suami : menderita diabetes melitus dan penyakit kulit.
Anak laki-laki : riwayat kecelakaan dan tidak sadarkan diri
beberapa hari. BAB sering keluar darah jika beraktivitas berat
Menantu : hipertensi, TD saat pemeriksaan: 160/100 mmHg
Cucu : obesitas

Riwayat Kebiasaan Sosial :


Olahraga: pasien sering jalan pagi dan mengikuti senam lansia
Pola makan: suka makan makanan manis. Jarang makan sayur
dan buah. sering makan tengah malam. kadang kurang nafsu
makan.
Pola rekreasi: sebelum sakit, pasien suka mandi di laut
Merokok/alkohol: pasien tidak merokok/ minum alkohol
ANAMNESIS

Riwayat Keluarga :

Keadaan kesehatan sekarang : Kurang baik


Kebersihan perorangan : Cukup
Penyakit yang sedang diderita :
 Diabetes Melitus
 Katarak
Penyakit keturunan : Diabetes Melitus
Penyakit kronis/menular : tidak ada
Kecacatan anggota keluarga : tidak ada
Pola makan : baik
Jumlah Anggota Dalam Rumah : 4 Orang
ANAMNESIS

Hubungan psikologis dengan keluarga :


Baik. Pasien tinggal bersama anak, menantu, dan
cucunya.

Aktifitas sosial :
Semenjak kaki pasien sering sakit, pasien lebih
sering tinggal di rumah. Sesekali pasien ke tetangga
jika takut sendiri di rumah.

Kegiatan kerohanian :
Pasien shalat 5 waktu dan kadang-kadang mengaji
ANAMNESIS

Status Ekonomi:
Keluarga Ny H termasuk keluarga kurang mampu.
Pasien tidak memiliki pekerjaan. Untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari terkadang dari hasil bekerja
anak laki-lakinya sebagai buruh harian yang tidak
menentu hasilnya dan hasil kerja menantunya
sebagai tukang jahit

Tingkat Pendidikan :
Keluarga Ny R dalam tingkat pendidikan rendah,
dengan alasan ekonomi
PEMERIKSAAN FISIK

 Keadaan umum : Sakit Sedang


 Kesadaran : Compos mentis
 Tanda-tanda vital : TD 110/70 mmHg

 Kulit : sianosis (-), ikterus (-), eritema (-)


 Kepala : normocephal
 Mata : VOD: 1/60 VOS:5/60. konjungtiva anemis
-/-, sclera ikterik -/-,
 Hidung : Rhinorrhea (-)
 Telinga : Otorrhea (-)
 Leher : peningkatan JVP (-), Pembesaran KGB (-)
PEMERIKSAAN FISIK

 Thorax : simetris, pernafasan vesikuler, Rh-/-,


Wh-/-. BJ I/II murni reguler, bising (-)
 Abdomen : supel, peristaltic (+) meningkat, hepar
dan lien tidak teraba
 Ektremitas : akral hangat +/+, udema -/-
kekuatan pergerakan tonus
5 5 B B N N

5 5 B B N N
FAMILY CYRCLE

 Pasien Ny. H
DM
katarak
 Anak Ke-6
Tn.JS
BAB Ny. J
 Menantu HT
darah

 Cucu An.AF
obesitas
IDENTIFIKASI FUNGSI FISIOLOGI KELUARGA (APGAR)

Hampir Kadang- Hampir tidak


Kriteria Pernyataan
selalu (2) kadang (1) pernah (0)

Adaptasi Dalam keluarga saling membantu baik moral


Ya
(Adaptation) maupun material anak

Semua masalah keluarga diselesaikan


Kemitraan
dengan musyawarah antara pasien, istri dan Ya
(Partnership
anak.
Dalam hal ini anak-anak dapat mengambil
Pertumbuhan keputusan dengan tanggungjawab, serta
Ya
(Growth) orang tua selalu memperhatikan aktiftitas
anak-anaknya di rumah.
Penumbuhan rasa kasih sayang sudah cukup
Kasih sayang
baik karena adanya keakraban di antara Ya
(Affection)
anggota keluarga.
Pembagian waktu, kekayaan dan ruang antar
Kebersamaan
anggota keluarga sudah baik karena adanya Ya
(Resolve)
waktu untuk memecahkan suatu masalah.
HASIL APGAR KELUARGA NY.H

Adalah 6 Poin

4-6 berarti keluarga yang dinilai adalah kurang sehat,


dalam arti hubungan antar anggota keluarga masih
perlu untuk lebih ditingkatkan
MANDALA OF HEALTH

Gaya Hidup
Kurangnya
penetahuan
gaya hidup
Perilaku Lingkungan
sehat
Kesehatan Psikososial
Sering konsumsi Ekonomi
makanan yang Pasien lebih sering
manis di rumah. Ekonomi
rendah
Pel.
Kesehatan
Keluarga Lingkungan
Meningkatkan
Ny.H Kerja
konseling
Tidak ada
dengan
penyakit PTM.
Faktor Biologi
Badan lemah Lingkungan Fisik
Kaki nyeri Lingkungan kurang
Penglihatan bersih, penerangan
kabur cukup, dan
perabotan kurang
Komunitas tertata dengan baik
sanitasi lingkungan
cukup bersih
IDENTIFIKASI FUNGSI PATOLOGIS KELUARGA

Fungsi Pelaksanaan Patologis


Sosial Keluarga pasien membina hubungan baik dengan tetangganya. Sering -
berpartisipasi dalam kegiatan di lingkungan.
Budaya Masih Sering mengikuti acara-acara bersifat kondangan, sunatan, dll. -
Menggunakan adat istiadat daerah asal dlm kehidupan sehari-hari.
Pasien & keluarga percaya pengobatan non medis (dukun) maupun
medis
Religius Ny H melakukan shalat 5 waktu. Keluarga ini sering mengikuti kegiatan -
keagamaan.

Ekonomi Pendapatan keluarga rendah dan tidak tetap (500.000-1.000.000,- per +


bulan). Sehingga kebutuhan primer diakuinya sulit dipenuhi.

Pendidikan Tingkat pendidikan tergolong rendah. Hampir seluruh keluarga pasien +


bersekolah hingga tingkat Sekolah Dasar.
Pengeta- Pengetahuan pasien tentang penyakit DM yang diderita kurang. +
huan Pengetahuan anak pasien tentang pola hidup sehat masih kurang.
Medical Bila ada anggota keluarga yang sakit segera di bawah ke PKM. +
Keluarga menggunakan kartu BPJS untuk pembiayaan kesehatan
kecuali pasien tidak memiliki BPJS. Menantu pasien sering kali
menaikkan dosis obat yang diberikan dokter.
IDENTIFIKASI RUMAH SEHAT

 Jenis bangunan : permanen


 Lantai rumah : semen
 Dinding : kayu
WC dapur
Ruang keluarga  Luas rumah : 6x6m= 36m2
Ruang tamu  Penerangan : sedang
Ruangan lain Kamar Tidur  kebersihan : kurang
Ruangan lain  Ventilasi : cukup
Ruang WC
Kamar Dapur : ada
Keluarga Dapur

 Jamban Keluarga : ada

Ruang  Sumer air minum : ada


Kamar
Tamu  Sumber pencemaran air : tidak
 Pemanfaatan perkarangan : tidak
DENAH RUMAH NY. H  Sistem pembuangan air limbah : ada
 Sanitasi linkungan : kurang
 Pembuangan sampah : tidak ada
DIAGNOSIS HOLISTIK

Diagnosis dilakukan secara holistik dengan memperhitungkan 5 aksis,


yaitu :
 Poin I (Aspek Personal)

Gula darah tinggi. Penglihatan berkurang


 Poin II (Aspek Klinis)

Diabetes melitus dan katarak


 Poin III (Aspek Resiko Internal)

Kurangnya pengetahuan tentang diabetes melitus serta pola makan


yang baik. Pasien tidak memiliki BPJS. Ekonomi lemah
 Poin IV (Aspek Resiko Eksternal)

Keadaan lingkungan rumah dan sekitar rumah yang kurang


kondusif.
 Poin V (Skala Fungsional Pasien)

Pasien tidak mampu melakukan aktifitas seperti sebelum sakit


DOKUMNTASI RUMAH NY. H

Tampak Depan Tampak samping kiri

Tampak samping
kanan
Ruang Tamu

Ruang Keluarga
Ruangan lain
Dapur

Toilet
PHBS

NO Kriteria yang Dinilai Jawaban Skor


1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan Ya 1
2. Memberi ASI esklusif Ya 1
3. Menimbang balita setiap bulan Ya 1
4. Menggunakan air bersih Ya 1
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun Tidak 0
6. Menggunakan jamban sehat Ya 1
7. Memberantas jentik nyamuk dirumah sekali Tidak 0
seminggu
8. Makan buah dan sayur setiap hari Tidak 0
9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari Tidak 0
10. Tidak merokok di dalam rumah Tidak 0
Total jawaban Ya 5
IDENTIFIKASI MASALAH, RENCANA, DAN TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


1. Kurangnya Memberikan • Memberikan informasi tentang
pengetahuan informasi tentang DM dan penyebabnya, faktor
keluarga tentang penyakit yang resiko beserta dampak DM dan
penyakit yang di diderita pasien, (kematian, kecacatan)
derita Ny.R memberikan • Menggunakan bahasa yang
pemahaman mudah dimengerti, jika
2. Kurangnya kepada pasien dan diperlukan bahasa kaili.
kepedulian terhadap keluarga
kesehatan pentingnya
memeriksakan
3 Kurangnya tingkat kesehatan dan
pendidikan keluarga secara rutin dimana
penyakit pasien
harus dikontrol ke
agar diberikan obat
secara rutin dan
menghindari
komplikasi
IDENTIFIKASI MASALAH, RENCANA, DAN TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


4 Menu makanan yang Edukasi tentang -Memberikan penyuluhan
dikonsumsi menu makan dan tentang menu makan yang
merupakan faktor PHBS benar dan memberikan contoh
yang menyebabkan diet makanan
gula darah tinggi - Memberikan informasi
Bagaimana cara hidup sehat
Tidak tau bagaimana
hidup bersih dan
sehat
5 Pasien tidak memiliki Edukasi tentang -Mengurus BPJS pasien untuk
BPJS manfaat BPJS dan membantu pengobatan dengan
dampak jika tidak meminimalisir masalah
mempunyai BPJS ekonomi.
- Kerja sama kelurahan
pembuatan BPJS.
IDENTIFIKASI MASALAH, RENCANA, DAN TINDAKAN INTERVENSI

No. Masalah Rencana Tindakan Intervensi


6 Kebersihan dan Edukasi tentang -Memberikan penyuluhan
kerapian lingkungan pentingnya tentang pentingnya menjaga &
di dalam rumah masih menjaga dan memelihara kebersihan untuk
kurang, dan memelihara mencegah kontaminasi kuman
kebiasaan buruk kebersihan & ke makanan atau minuman yg
merokok dalam kerapian. Dan dikonsumsi serta dampaknya
keluarga. pentingnya bagi kesehatan.
kesadaran utk -Memberikan penyuluhan
behenti merokok tentang bahaya asap rokok
terhadap diri dan lingkungan
sekitar.
MANAJEMEN KOMPERHENSIF

Promotif :
Memberikan penyuluhan dan pengertian kepada pasien tentang penyakit
diabetes yang diderita, komplikasi penyakit, dan bagaimana menjaga
kesehatan serta pola makan yang baik dan benar

Preventif :
 Pembatasan makan garam, manis dan berlemak

 Khususnya pada orang tua, perawatan yang intensif untuk


mempertahankan gula darah dan tekanan darah.
 Peningkatan kegiatan fisik, jalan setiap hari sebagai bagian dari program
kebugaran.
 Meningkatkan kunjungan ke posbindu

 Memberikan motivasi agar keluarga pasien rutin membawa pasien ke


puskesmas untuk mendapatkan tatalaksana tentang penyakit yang
diderita pasien
MANAJEMEN KOMPERHENSIF

Kuratif :
 Mengkonsumsi obat DM secara rutin untuk mengontrol kadar gula darah

Rehabilitasi :
Kontrol penyakit ke dokter minimal sebulan sekali.
Monitoring :
 Tekanan darah

 Gula darah

Interaksi obat dan efek samping


Kepatuhan minum obat
KESIMPULAN

 Diagnosis holistik pada pasien ini adalah DM tipe 2 dengan


permasalahan fungsi patologis keluarga melalui FAMILY SCREEM
yaitu aspek ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat pengetahuan serta
medical

 Berdasarkan hasil APGAR 6 yaitu kurang sehat, dalam arti hubungan


antar anggota keluarga masih perlu untuk lebih ditingkatkan

 Berdasarkan identifikasi penilaian PHBS maka keluarga pasien


digolongkan sebagai keluarga yg kurang berPHBS

 Keberhasilan dalam penatalaksanaan penyakit sangat bergantung pd


tingkat pengetahuan pasien, motivasi, dan perhatian keluarga tentang
penyakit pasien.
KESIMPULAN

 Tindakan posbindu harus di tingkatkan dengan inovasi yang


lebih menarik misalnya konseling menggunakan bahasa yang
mudah dimengerti (Bahasa Kaili), menggunakan Audio dan
Visual sehingga lebih menarik dan di pertajam dengan home
visite bagi penderita yang tidak hadir saat Posbindu untuk
meningkatkan derajat kesehatan di wilayah kerja puskesmas
Tipo.

.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai