Latar Belakang 1. Osteoporosis rawan menyerang orang - orang berusia > 40 tahun, terutama pada kaum perempuan namun pria tetap memiliki risiko terkena penyakit osteoporosis. 2. Osteoporosis dapat dijumpai tersebar di seluruh dunia, dan masalah dalam kesehatan masyarakat terutama di negara berkembang. 3. Di Amerika Serikat osteoporosis menyerang 20-25 juta penduduk, 1 diantara 2-3 wanita post-menopause dan lebih dari 50% penduduk di atas umur 75-80 tahun. Sekitar 80% persen klien penyakit osteoporosis adalah wanita, termasuk wanita muda yang mengalami penghentian siklus menstruasi (amenorrhea) Definisi • Osteoporosis adalah suatu penyakit dengan tanda utama berupa berkurangnya kepadatan massa tulang, yang berakibat meningkatnya kerapuhan tulang sehingga meningkatkan risiko terjadinya fraktur. Etiologi 1. Pembentukan massa puncak tulang yang kurang baik selama masa pertumbuhan Massa tulang meningkat secara konstan dan mencapai puncak sampai usia 40 tahun, pada wanita lebih muda sekitar 30-35 tahun. Proses remodelling akan ditingkatkan oleh hormon paratiroid, hormon pertumbuhan dan vitamin D. Sedang yang menghambat proses remodelling adalah kalsitonin, estrogen dan glukokortikoid. Proses-proses yang mengganggu remodelling tulang inilah yang menyebabkan osteoporosis. Cont…. 2. Meningkatnya pengurangan setelah menopause massa tulang. Faktor Resiko 1. Usia > 40 tahun 2. Genetik – Etnis (kaukasia dan oriental > kulit hitam dan polinesia), mempunyai tulang yg kuat – Seks (wanita > pria) – Riwayat keluarga Cont…. 3. Lingkungan, dan lainnya – Aktivitas fisik kurang – Obat-obatan (kortikosteroid, anti konvulsan, heparin, siklosporin) Kehilangan matriks pd tulang defiensi Vit D. – Merokok, alkohol (mengakibatkan penurunan massa tulang) kafein dapat memperbanyak ekskresi kalsium melalui urin maupun tinja. – Resiko terjatuh yang meningkat (gangguan keseimbangan, licin, gangguan penglihatan) – Hormonal dan penyakit kronik (Defisiensi estrogen, androgen, hiperparatiroidisme primer, hiperkortisolisme) – Penyakit kronik (sirosis hepatis, gangguan ginjal, gaster) – Sifat fisik tulang (Densitas (massa), Ukuran dan geometri, Mikroarsitektur, Komposisi Jenis Osteoporosis 1. Osteoporosis primer adalah kehilangan massa tulang yang terjadi sesuai dengan proses penuaan. Contoh dari osteoporosis primer pada wanita menopause dan usia lanjut. 2. Osteoporisis sekunder adalah kehilangan massa tulang akibat hal hal tertentu termasuk kelainan endokrin (akromegali), efek samping obat obatan (antikonvulsan), immobilisasi. Pada osteoporosis sekunder, terjadi penurunan densitas tulang yang cukup berat untuk menimbulkan fraktur traumatik. Manifestasi Klinik 1. Nyeri dengan atau tanpa fraktur yang nyata. Ciri-ciri khas nyeri akibat fraktur kompressi pada vertebra. 2. Nyeri tulang timbul mendadak 3. Gangguan otot (kaku dan lemah) 4. Nyeri berkurang pada saat istirahat di t4 tidur Cont…. 5. Nyeri ringan pada saat bangun tidur dan dan akan bertambah oleh karena melakukan aktivitas 6. Deformitas vertebra thorakalis Penurunan tinggi badan Pemeriksaan Fisik 1. Berat badan rendah (Body Mass Index <19 kg/m2). 2. Tanda adanya perubahan kurvatura tulang belakang. 3. Tanda-tanda predisposisi penyebab osteoporosis (sejarah keluarga, gangguan endokrin, gangguan nutrisi dan gastrointestinal, penyakit ginjal, dan lainnya). 4. Tanda-tanda penuaan (perubahan gaya berjalan, hipotensi ortostatik, kelemahan otot-otot ekstremitas, penurunan penglihatan, dan perubahan kognitif). Pemeriksaan Diagnostik 1. Radiologis Penipisan korteks. 2. Pemeriksaan Densitas Massa tulang (Densitometri) Dual energy x-ray absorptiometry (DXA), pengukuran densitas tulang sebagai gold standart px massa tulang oleh WHO. 3. CT-Scan Mengukur densitas tulang secara kuantitatif. Mineral vertebra diatas 110 mg/cm3 biasanya tidak menimbulkan fraktur vertebra atau penonjolan, sedangkan mineral vertebra dibawah 65 mg/cm3 ada pada hampir semua klien yang mengalami fraktur. Cont…. 3. Pemeriksaan Laboratorium – Kadar Ca, P, Fosfatase alkali tidak menunjukkan kelainan yang nyata. – Kadar HPT (pada pascamenoupouse kadar HPT meningkat) dan Ct (terapi ekstrogen merangsang pembentukkan Ct) – Kadar 1,25-(OH)2-D3 absorbsi Ca menurun. – Eksresi fosfat dan hidroksipolin terganggu sehingga meningkat kadarnya. Penatalaksanaan 1. Konservatif – Diet: dewasa muda harus mendapatkan cukup kalsium (1.000 mg/hari) dalam dietnya (minum susu atau makan makanan tinggi kalsium seperti salmon), menjaga berat badan normal. – Spesialis: orang dengan fraktur tulang belakang, pinggang, atau pergelangan tangan harus dirujuk ke spesialis ortopedi untuk manajemen selanjutnya. – Olahraga: Olahraga yang teratur akan mengurangi patah tulang akibat osteoporosis. Olahraga yang direkomendasikan termasuk di dalamnya adalah jalan kaki, bersepeda, dan joging. Penatalaksanaan Medis 2. Pengobatan - Estrogen : u/ perempuan yg baru menopouse diberikan melalui oral (diminum) atau ditempel pd kulit. Mengurangi atau menghentikan kehilangan jaringan tulang hingga 55 %. - Kalsium dan Vit D diperlukan u/ meningkatkan kepadatan tulang. Sebanyak 600-800 IU. - Bifosfonat (alendronate). Memperlambat kehilangan jaringan tulang, Meningkatkan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul. Sblm mengkonsumsi diperiksa kadar kalsium & fungsi ginjal. - Kalsitonin diberikan kepada orang yang menderita patah tulang belakang yang disertai nyeri. Obat ini bisa diberikan melalui suntikan atau melalui semprot hidung.
• Sebelum terapi estrogen dilakukan px TD, px payudara dgn
mammogram, px kandungan, serta PAP smear u/ mengetahui apakah ada kanker atau tidak. Cont…. • Laki – laki yang menderita osteoporosis biasanya menapatkan kalsium dan tambahan vitamin D • Pengobatan patah Tulang pada Osteoporosis: – Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. – Patah tulang pergelangan biasanya digips atau di perbaiki dengan pembedahan. – Jika terjadi penipisan tulang belakang disertai nyeri panggung yang hebat, dapat di berikan obat pereda nyeri, di pasang supportive back brace, dan dilakukan terapi fisik dengan mengompres bagian yang nyeri dengan menggunakan air hangat atau dingin selama 10 – 20 menit. Pencegahan 1. Mencapai massa tulang dewasa Proses konsolidasi) yang optimal 2. Mengatur makanan dan life style yg menjadi seseorang tetap bugar seperti: a). Diet mengandung tinggi kalsium (1000 mg/hari) b) . Latihan teratur setiap hari c). Hindari : - Makanan Tinggi protein - Minum kopi - Minum Antasida yang - Merokok - Mengandung Alumunium - Minum Alkohol d). pola hidup sehat antara lain cukup tidur, olahraga teratur (seperti jalan kaki, berenang, senam aerobic). 3. Pencegahan Dan Pengobatan dengan vitamin dan mineral : 1.Vitamin C 8.Fosfor 2. Zat besi 9.Magnesium 3. Boron 4.Seng ( zinc ) 11. Jus Timun 5.Vitamin D 12. Jus Brokoli 6.Beras ponni 13.Jus Avokad 7.Kalsium Komplikasi 1. Fraktur kompresi vertebra torakalis dan lumbalis, 2. Fraktur daerah kolum femoris dan daerah trokhanter, dan 3. Fraktur colles pada pergelangan tangan . Penurunan fungsi Diagnosa Keperawatan 1. Nyeri akut 2. Hambatan mobilitas fisik 3. Risiko cedera 4. Kurang pengetahuan Terima kasih