Aspek Legal Praktik Perawat
Aspek Legal Praktik Perawat
OLEH
Bambang Kamiwarno,S.Kep MH.Kes
PENDAHULUAN
• PADA HAKEKATNYA PELAYANAN KESEHATAN MERUPAKAN
TENAGA KESEHATAN
FASILITAS KESEHATAN
• BAHWA PENYELENGGARAAN
PEMBANGUNAN KESEHATAN DIWUJUDKAN
BAG
MENIMBANG MELALUI PENYELENGGARAAN PELAYANAN
HURUF b KESEHATAN, TERMASUK PELAYANAN
KEPERAWATAN;
11
TUJUAN PENGATURAN TENTANG
KEPERAWATAN
• BAHWA MENGENAI
KEPERAWATAN PERLU DIATUR
SECARA KOMPREHENSIF DALAM
PERATURAN
PERUNDANGUNDANGAN GUNA
UU KEPERAWATAN MEMBERIKAN PELINDUNGAN
BAG MENIMBANG DAN KEPASTIAN HUKUM KEPADA
HURUF d
PERAWAT DAN MASYARAKAT
TUJUAN PENGATURAN TENTANG
KEPERAWATAN
• Bahwa Pengaturan keperawatan
bertujuan:
• b. MENINGKATKAN MUTU
PELAYANAN KEPERAWATAN;
• d. MENINGKATKAN DERAJAT
KESEHATAN MASYARAKAT.
BAGAIMANA KEPERAWATAN
DIATUR DALAM UU?
• PERSYARATANNYA
• HAK KEWAJIBANNYA
• KEWENANGANNYA
UU KEPERAWATAN
• TANGGUNG JAWAB
HUKUMNYA
BAGAIMANA KEPERAWATAN
DIATUR DALAM UU?
UU KEPERAWATAN
• (2) STR SEBAGAIMANA DIMAKSUD
Pasal 18 PADA AYAT (1) DIBERIKAN OLEH
KONSIL KEPERAWATAN SETELAH
MEMENUHI PERSYARATAN.
BAGAIMANA KEPERAWATAN
DIATUR DALAM UU?
• PERAWAT YANG
MENJALANKAN PRAKTIK
MANDIRI HARUS
UU MEMASANG PAPAN
KEPERAWATAN NAMA PRAKTIK
Pasal 21 KEPERAWATAN
UU KEPERAWATAN Pasal 36 HAK
PERAWAT
• Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan berhak:
a. memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas
sesuai dengan standar pelayanan, standar profesi, standar
prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan Perundang-
undangan;
b. memperoleh informasi yang benar, jelas, dan jujur dari Klien
dan/atau keluarganya.
c. menerima imbalan jasa atas Pelayanan Keperawatan yang telah
diberikan;
d. menolak keinginan Klien atau pihak lain yang bertentangan
dengan kode etik, standar pelayanan, standar profesi, standar
prosedur operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-
undangan; dan
e. memperoleh fasilitas kerja sesuai dengan standar.
UU KEPERAWATAN Pasal 37, KEWAJIBAN
PERAWAT
Perawat dalam melaksanakan Praktik Keperawatan
berkewajiban:
a. melengkapi sarana dan prasarana Pelayanan Keperawatan
sesuai dengan standar Pelayanan Keperawatan dan
ketentuan Peraturan Perundang-undangan;
b. memberikan Pelayanan Keperawatan sesuai dengan kode
etik, standar Pelayanan Keperawatan, standar profesi,
standar prosedur operasional, dan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan;
c. merujuk Klien yang tidak dapat ditangani kepada Perawat
atau tenaga kesehatan lain yang lebih tepat sesuai dengan
lingkup dan tingkat kompetensinya;
d. mendokumentasikan Asuhan Keperawatan sesuai dengan
standar;
KEWAJIBAN PERAWAT
e. memberikan informasi yang lengkap, jujur,
benar, jelas, dan mudah dimengerti
mengenai tindakan Keperawatan kepada
Klien dan/atau keluarganya sesuai dengan
batas kewenangannya;
f. melaksanakan tindakan pelimpahan
wewenang dari tenaga kesehatan lain yang
sesuai dengan kompetensi Perawat; dan
g. melaksanakan penugasan khusus yang
ditetapkan oleh Pemerintah.
Pasal 58 Sanksi Administratif UU
Keperawatan
• (1) Setiap orang yang melanggar ketentuan Pasal 18
ayat (1), Pasal 21, Pasal 24 ayat (1), dan Pasal 27 ayat
(1) dikenai sanksi administratif.
• (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat berupa:
a. teguran lisan;
b. peringatan tertulis;
c. denda administratif; dan/atau
d. pencabutan izin.
• (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara
pengenaan sanksi administratif sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan
Pemerintah.
KEWENANGAN TENAGA KESEHATAN
28
Pasal 32 UU KEPERAWATAN
36
Pasal 27 UU KESEHATAN
(1) Tenaga kesehatan berhak mendapatkan imbalan
dan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas
sesuai dengan profesinya.
(2) Tenaga kesehatan dalam melaksanakan tugasnya
berkewajiban mengembangkan dan meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki.
(3) Ketentuan mengenai hak dan kewajiban tenaga
kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan
ayat (2) diatur dalam Peraturan Pemerintah.
37
Pasal 29 UU KESEHATAN
39
Masalah hukum perdata dan hukum
umum dalam praktek Keperawatan
1) Tort intensional.
Tindakan terencana yang melanggar hak orang lain, seperti
kekerasan, ancaman dan kesalahan penahanan.
1) Ancaman adalah intensional yang mengandung
maksud melakukan kontak yang menyerang dan
membahayakan. Contoh: perawat mengancam akan tetap
melakukan tindakan x-ray walaupun pasien tidak
menyetujui hal itu.
2) Kekerasan adalah segala sentuhan yang disengaja di
lakukan tanpa ijin. Contoh: perawat mengancam untuk
melakukan injeksi tanpa persetujuan klien, jika perawat
tetap memberikan injeksi maka itu disebut kekerasan.
3) Kesalahan penahanan terjadi jika seorang ditahan
tanpa adanya surat resmi. Contoh: hal ini terjadi ketika
perawat menahan klien dalam area terbatas yang
mengganggu kebebasan klien tersebut.
2. Tort Kuasi-Intensional
adalah tindakan yang tidak direncanakan, tidak akan menimbulkan
hal yang tidak diinginkan jika tindakan tersebut dilakukan, seperti
pelanggaran privasi dan pencemaran nama baik
a. Pelanggaran privasi adalah melindungi hak klien untuk
bebas dari gangguan terhadap masalah pribadinya. 4 tipe
pelanggaran pribadi: gangguan terhadap privasi, peniruan nama,
pemberitaan tentang fakta pribadi/fakta yang memalukan, dan
publikasi palsu tentang seseorang. Contoh: pemberian informasi
medis klien kepada pihak yang tidak berwenang seperti wartawan
atau atasan klien
b. Pencemaran nama baik adalah publikasi pernyataan palsu
yang merusak reputasi seseorang. Niat buruk berarti pihak yang
mengeluarkan pernyataan tersebut mengetahui bahwa
pernyataan tersebut adalah palsu dan tetapi tetap melakukannya.
Contoh: seorang perawat memberitahukan kepada orang lain
bahwa seorang klien menderita penyakit menular seksual dan hal
itu mempengaruhi karir bisnis klien.
3. Tort Nonintensional adalah kelalaian atau malpraktek.
1) Kelalaian adalah tindakan yang dapat menjatuhkan
standar pelayanan. Contoh: pemasangan cairan
intravena yang salah pada klien/memperbolehkan
asisten keperawatan memasukan obat, biasanya
akan berakibat pendisiplinan terhadap hal tersebut.
2) Malpraktek adalah salah satu bentuk kelalaian
yang sering disebut kelalaian profesional. Malpraktek
keperawatan adalah akibat dari pelayanan
keperawatan yang dilakukan dibawah standar
praktek keperawatan. Contoh: perawat memasukan
obat pada klien padahal pada rekam medis klien
tercantum bahwa klien memiliki alergi terhadap obat
tersebut.
STRATEGI BAGI TENAGA
KESEHATAN (PERAWAT) UNTUK
MENDAPATKAN
PERLINDUNGAN HUKUM
Prinsip-prinsip Etika
Moral/Etika : Nilai-nilai/norma yang
menjadi pegangan bagi profesi dalam
bersikap tindak pelayanan.
Prinsip-prinsip etika :
Kpts dg mempertimbangkan prinsip2 moral tanpa ini terjadi
konflik moral.
Kpts moral merupakan kebutuhan yg harus dijadikan
pertimbangan dlm menetapkan tindakan yg tepat.
Dalam memberi pelayanan harus memperhatikan prinsip2
moral.
Prinsip moral….