Darah
Darah
•https://www.youtube.com/watch?v=oE8tGkP5_tc
•http://www2.sunysuffolk.edu/pickenc/Pulmonary%20and%20Systemic%20Circulations.s
wf
Terdiri dari 3 bagian :
Darah =
adalah cairan pembawa
material yang masuk dan keluar
dari jaringan
Jantung =
kekuatan pendorong darah
Pembuluh darah =
jalan tempat darah mengalir ke
dalam dan keluar dari jaringan
menuju ke jantung
D • Merupakan cairan kental yang terdiri dari :
A sel darah (eritrosit, lekosit, trombosit) +
plasma (cairan di dalam darah)
R
• Warnanya bervariasi, dari merah cerah –
A merah gelap (tergantung kadar oksigen yang
H dibawa)
• Jumlah darah tiap individu berbeda-beda
tergantung ukuran tubuhnya (8% dari berat
badan)
Fungsi darah :
Transportasi
Regulasi
Proteksi
1. Transportasi
• Oksigen- udara yang dihirup (inspirasi) berdifusi ke
darah melalui membran tipis di paru-paru lalu
dibawa ke seluruh jaringan di dalam tubuh.
• Karbon dioksida, produk sisa metabolisme sel
dibawa dari jaringan ke paru-paru, lalu dikeluarkan
dari tubuh melalui udara yang dikeluarkan saat
ekspirasi.
• Zat gizi dan senyawa lain yang dibutuhkan (vitamin
dan mineral) ke dalam sel material ini masuk ke
dalam darah melalui sistem pencernaan atau
dikeluarkan ke dalam darah dari tempat penyimpanan
di dalam tubuh
• Produk sisa dari sel ke tempat pembuangan
• Ginjal membuang air & mineral yang berlebihan,
urea dari metabolisme protein dan memelihara
keseimbangan asam basa di dalam darah.
• Liver membuang pigmen empedu dan obat-obatan.
• Hormon dari tempat pembentukkannya ke organ yang
dipengaruhinya.
2. Regulasi
• Buffers di dalam darah menjaga keasaman cairan
di dalam tubuh sekitar 7,4.
• Darah bertindak mengatur jumlah cairan di
dalam jaringan dengan adanya suatu senyawa
(terutama protein) yang memelihara tekanan
osmotik yang sesuai.
• Darah memindahkan panas yang diproduksi oleh
otot-otot di dalam tubuh ke bagian tubuh yang
lain (berperan dalam pengaturan suhu tubuh)
3. Proteksi
• Darah membawa sel-sel yang bertugas
dalam sistem pertahanan tubuh. Darah
juga mengandung senyawa (antibodi)
yang bertugas melawan penyakit.
• Darah mengandung faktor-faktor yang
mencegah terjadinya perdarahan.
Komposisi darah (video: blood component)
Darah terdiri dari 2 elemen penting :
• Elemen cairan : plasma
• Sel darah :
• Erythrocytes, asal kata “erythro”, berarti “merah” =
sel darah merah = mentransport oksigen
• Leukocytes, asal kata “leuko”, berarti “putih,” =
melindungi tubuh dari penyakit infeksi
• Platelet/trombosit, adalah fragmen sel = yang
berpartisipasi dalam penjendalan darah
Plasma darah
• Lebih dari separuh total volume
darah adalah plasma.
• Plasma terdiri dari 90% air.
• 10% sisanya adalah banyak
senyawa lain yang terlarut atau
tercampur dalam air.
• Isi plasma berariasi : senyawa-
senyawa yang berasal dari dan ke
organ yang terbawa di dalam
darah tubuh cenderung untuk
mempertahankan tingkat zat
yang cukup konstan ini (Contoh :
kadar glukosa)
• Setelah air, persentase terbesar berikutnya material dalam
Plasma adalah protein.
• Protein adalah konstituen utama dari sitoplasma dan sangat
penting untuk pertumbuhan dan pembangunan kembali jaringan
tubuh.
• Protein plasma meliputi berikut ini:
• Albumin, protein yang paling berlimpah dalam plasma, penting untuk
menjaga tekanan osmotik darah. Protein ini diproduksi di hati.
• Antibodi untuk melawan infeksi .
• Faktor pembekuan darah juga diproduksi di hati.
• Sebuah sistem enzim yang terbuat dari beberapa protein, secara
kolektif. Dikenal sebagai komplemen=pelengkap membantu antibodi
untuk melawan patogen.
• Zat gizi (nutrisi) juga dapat ditemukan di plasma :
glukosa, asam amino, lemak, garam mineral (klorida,
karbonat, fosfat, sodium/Na, potasium/K,
magnesium, calsium, iodine, ferum/besi,.
• Banyak produk sisa metabolisme & hormon juga
berada di dalam plasma.
• Fungsi utama:
mentransport
hemoglobin
membawa oksigen
dari paru-paru ke
seluruh jaringan
tubuh
• Pada beberapa hewan tingkat rendah (tidak bertulang belakang):
hemoglobin beredar sebagai protein bebas di dalam plasma (tidak
terikat pada eritrosit) 3% akan keluar dari kapiler ke jaringan atau
keluar melalui membran glomerulus setiap kali darah melewati
kapiler
• Maka agar hemoglobin tidak keluar dari peredaran darah
hemoglobin harus berada di dalam eritrosit
• Fungsi lain dari eritosit:
• Mengandung enzim carbonic
anhidrase dalam jumlah
besar
• enzim mengkatalisasi reaksi
reversibel antara CO₂ + H₂O
H₂CO₃
• Reaksi ini menyebabkan air
di dalam darah untuk
berikatan dengan CO₂ dalam
bentuk ion bikarbonat
(HCO₃¯) dari jaringan ke
paru-paru diubah menjadi
CO₂ dibuang ke luar lewat
udara pernafasan
Bentuk dan • Eritrosit normal :
• Bentuk lempeng bikonkaf
ukuran • Diameter 7,8 m, tebal 2,5 m, dan
ketebalan di bagian tengah 1 m
• Volume rata-rata eritrosit = 90-95 m³
(cubicmicrometers)
• Bentuk eritrosit bisa berubah
menyempit saat sel melewati kapiler
Konsentrasi eritrosit di dalam darah
• Kadar normal pada:
• Laki-laki dewasa: 5.200.000 (±300.000)
• Wanita dewasa: 4.700.000 (±300.000)
• Orang yang tinggal di ketinggian memiliki jumlah eritrosit yang lebih banyak
Produksi eritrosit (video)
• Bagian tubuh yang memproduksi eritrosit:
• Masa embrio: yolk sac
• Trimester ke-2: limpa, kelenjar getah bening, terutama di liver
• Trimester 3 s/d setelah lahir: sumsum tulang
• Sampai umur 5 tahun: sumsum tulang pada semua tulang (tibia, femur,
vertebra, sternum, iga)
• Umur 20 tahun: tibia dan humeri berhenti memproduksi umur > 20 tahun:
sumsum tulang tulang membranosa (vertebra, sternum, iga, ilia-tulang
pinggul)
Pembentukkan sel darah
Regulasi produksi eritrosit-
peran eritropetin
• Massa total eritrosit yang
beredar di sirkulasi diatur
dalam rentang yang sempit
• Jumlah yang memadai untuk
transpor oksigen dari paru-
paru ke jaringan tercukupi
• Jika jumlahnya berlebihan
menghalangi aliran darah
• Oksigenasi jaringan merupakan regulator yang paling
penting dalam produksi sel darah merah keadaan
yang dapat menurunkan jumlah oksigen ke jaringan
akan meningkatkan pembentukkan sel darah merah
• Contohnya:
• Perdarahan dengan sebab apapun
• Anemia karena rusaknya sumsum tulang oleh sebab
apapun (radiasi) akan menyebabkan hiperplasia pada
area di sumsum tulang yang masih tersisa
• Tempat tinggi kadar oksigen yang rendah
• Gagal jantung
• Penyakit paru-paru
Fungsi eritropoetin
• Jika seseorang berada pada lingkungan dengan kadar
oksigen yang rendah eritropetin akan segera
terbentuk dalam hitungan menit sampai jam (dengan
kadar maksimum pada 24 jam)
• Eritropoetin dibentuk di ginjal
• Eritrosit baru akan tampak di sirkulasi darah setelah 5
hari kemudian
• Peran eritopoetin menstimulasi produksi
proeritroblast dan mempercepat pematangannya
pada setiap tahap eritroblastik
• Pembentukkan eritrosit secara cepat akan terus
terjadi sampai tercapai jumlah yang cukup untuk
membawa oksigen dalam jumlah yang cukup
Pembentukkan eritrosit
Fungsi nutrisi
(vitamin B12 dan asam folat)
• Keduanya berperan pada sintesis DNA pada (proses pematangan
eritrosit pada tahap akhir)
• Defisiensi salah satu atau keduanya kegagalan pematangan inti sel
kegagalan pembelahan sel macrocytes dengan membran sel
yang tipis, ireguler, besar, oval (tidak berbentuk lempeng bikonkaf)
• Di dalam sirkulasi, sel ini mampu membawa oksigen secara normal,
tetapi lebih fragil (gampang rusak) umurnya pendek
Umur dan destruksi eritrosit (video)
• Umur: 120 hari
• Sistem metabolik eritrosit yang tua secara progresif menjadi tidak
aktif sel menjadi lebih fragile
• Jika membran sel telah menjadi fragile sel akan pecah saat
melewati titik yang sempit di dalam sirkulasi
• Banyak eritrosit merusak dirinya sendiri di limpa (melewati palung-
palung). Diameter palung = 3 mikrometer, sedangkan diameter
eritrosit = 8 mikrometer
Destruksi hemoglobin
• Saat eritrosit pecah dan mengeluarkan hemoglobin hemoglobin
akan segera difagositosis oleh makrofag di seluruh bagian tubuh
(terutama sel Kupffer di liver dan makrofag di limpa dan sumsum
tulang)
• Selama beberapa jam atau hari makrofag akan mengeluarkan besi
dari hemoglobin dan akan memasukkanya kembali ke dalam
peredaran darah diangkut oleh transferin untuk dibawa kembali ke
sumsum tulang (untuk memproduksi eritrosit yang baru) atau dibawa
ke liver atau jaringan tubuh yang lain untuk disimpan dalam bentuk
feritin
• Bagian porfirin dari hemoglobin akan diubah oleh makrofag menjadi
pigmen empedu (bilirubin) akan dilepas ke peredaran darah dan
selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk sekresi
empedu
Metabolisme besi