Anda di halaman 1dari 38

Darah

dr. Nurul Qomariyah, MMedEd


April 2017
Sumber pustaka
• Assefa N, et al: Lecture Note for Nursing Students:
Anatomy and Physiology. Ethiopia Public Health
Training Initiative, 2003.
Sistem Kardiovaskuler (Video: circulatory system & type of blood
cell))
• Adalah suatu sistem transportasi di dalam tubuh yang
berfungsi membawa nutrisi/zat gizi, oksigen, air, dan
semua yang penting ke sel-sel di jaringan dan
membawa produk sisa dari sel.

•https://www.youtube.com/watch?v=oE8tGkP5_tc
•http://www2.sunysuffolk.edu/pickenc/Pulmonary%20and%20Systemic%20Circulations.s
wf
Terdiri dari 3 bagian :
Darah =
adalah cairan pembawa
material yang masuk dan keluar
dari jaringan

Jantung =
kekuatan pendorong darah

Pembuluh darah =
jalan tempat darah mengalir ke
dalam dan keluar dari jaringan
menuju ke jantung
D • Merupakan cairan kental yang terdiri dari :
A sel darah (eritrosit, lekosit, trombosit) +
plasma (cairan di dalam darah)
R
• Warnanya bervariasi, dari merah cerah –
A merah gelap (tergantung kadar oksigen yang
H dibawa)
• Jumlah darah tiap individu berbeda-beda
tergantung ukuran tubuhnya (8% dari berat
badan)
Fungsi darah :
Transportasi

Regulasi

Proteksi
1. Transportasi
• Oksigen- udara yang dihirup (inspirasi) berdifusi ke
darah melalui membran tipis di paru-paru lalu
dibawa ke seluruh jaringan di dalam tubuh.
• Karbon dioksida, produk sisa metabolisme sel
dibawa dari jaringan ke paru-paru, lalu dikeluarkan
dari tubuh melalui udara yang dikeluarkan saat
ekspirasi.
• Zat gizi dan senyawa lain yang dibutuhkan (vitamin
dan mineral) ke dalam sel material ini masuk ke
dalam darah melalui sistem pencernaan atau
dikeluarkan ke dalam darah dari tempat penyimpanan
di dalam tubuh
• Produk sisa dari sel ke tempat pembuangan 
• Ginjal membuang air & mineral yang berlebihan,
urea dari metabolisme protein dan memelihara
keseimbangan asam basa di dalam darah.
• Liver membuang pigmen empedu dan obat-obatan.
• Hormon dari tempat pembentukkannya ke organ yang
dipengaruhinya.
2. Regulasi
• Buffers di dalam darah menjaga keasaman cairan
di dalam tubuh sekitar 7,4.
• Darah bertindak mengatur jumlah cairan di
dalam jaringan dengan adanya suatu senyawa
(terutama protein) yang memelihara tekanan
osmotik yang sesuai.
• Darah memindahkan panas yang diproduksi oleh
otot-otot di dalam tubuh ke bagian tubuh yang
lain (berperan dalam pengaturan suhu tubuh)
3. Proteksi
• Darah membawa sel-sel yang bertugas
dalam sistem pertahanan tubuh. Darah
juga mengandung senyawa (antibodi)
yang bertugas melawan penyakit.
• Darah mengandung faktor-faktor yang
mencegah terjadinya perdarahan.
Komposisi darah (video: blood component)
Darah terdiri dari 2 elemen penting :
• Elemen cairan : plasma
• Sel darah :
• Erythrocytes, asal kata “erythro”, berarti “merah” =
sel darah merah = mentransport oksigen
• Leukocytes, asal kata “leuko”, berarti “putih,” =
melindungi tubuh dari penyakit infeksi
• Platelet/trombosit, adalah fragmen sel = yang
berpartisipasi dalam penjendalan darah
Plasma darah
• Lebih dari separuh total volume
darah adalah plasma.
• Plasma terdiri dari 90% air.
• 10% sisanya adalah banyak
senyawa lain yang terlarut atau
tercampur dalam air.
• Isi plasma berariasi : senyawa-
senyawa yang berasal dari dan ke
organ yang terbawa di dalam
darah  tubuh cenderung untuk
mempertahankan tingkat zat
yang cukup konstan ini (Contoh :
kadar glukosa)
• Setelah air, persentase terbesar berikutnya material dalam
Plasma adalah protein.
• Protein adalah konstituen utama dari sitoplasma dan sangat
penting untuk pertumbuhan dan pembangunan kembali jaringan
tubuh.
• Protein plasma meliputi berikut ini:
• Albumin, protein yang paling berlimpah dalam plasma, penting untuk
menjaga tekanan osmotik darah. Protein ini diproduksi di hati.
• Antibodi untuk melawan infeksi .
• Faktor pembekuan darah juga diproduksi di hati.
• Sebuah sistem enzim yang terbuat dari beberapa protein, secara
kolektif. Dikenal sebagai komplemen=pelengkap  membantu antibodi
untuk melawan patogen.
• Zat gizi (nutrisi) juga dapat ditemukan di plasma :
glukosa, asam amino, lemak, garam mineral (klorida,
karbonat, fosfat, sodium/Na, potasium/K,
magnesium, calsium, iodine, ferum/besi,.
• Banyak produk sisa metabolisme & hormon juga
berada di dalam plasma.
• Fungsi utama:
mentransport
hemoglobin 
membawa oksigen
dari paru-paru ke
seluruh jaringan
tubuh
• Pada beberapa hewan tingkat rendah (tidak bertulang belakang):
hemoglobin beredar sebagai protein bebas di dalam plasma (tidak
terikat pada eritrosit)  3% akan keluar dari kapiler ke jaringan atau
keluar melalui membran glomerulus setiap kali darah melewati
kapiler
• Maka agar hemoglobin tidak keluar dari peredaran darah 
hemoglobin harus berada di dalam eritrosit
• Fungsi lain dari eritosit:
• Mengandung enzim carbonic
anhidrase dalam jumlah
besar
• enzim mengkatalisasi reaksi
reversibel antara CO₂ + H₂O
H₂CO₃
• Reaksi ini menyebabkan air
di dalam darah untuk
berikatan dengan CO₂ dalam
bentuk ion bikarbonat
(HCO₃¯) dari jaringan ke
paru-paru  diubah menjadi
CO₂  dibuang ke luar lewat
udara pernafasan
Bentuk dan • Eritrosit normal :
• Bentuk lempeng bikonkaf
ukuran • Diameter 7,8 m, tebal 2,5 m, dan
ketebalan di bagian tengah 1 m
• Volume rata-rata eritrosit = 90-95 m³
(cubicmicrometers)
• Bentuk eritrosit bisa berubah
menyempit saat sel melewati kapiler
Konsentrasi eritrosit di dalam darah
• Kadar normal pada:
• Laki-laki dewasa: 5.200.000 (±300.000)
• Wanita dewasa: 4.700.000 (±300.000)
• Orang yang tinggal di ketinggian memiliki jumlah eritrosit yang lebih banyak
Produksi eritrosit (video)
• Bagian tubuh yang memproduksi eritrosit:
• Masa embrio: yolk sac
• Trimester ke-2: limpa, kelenjar getah bening, terutama di liver
• Trimester 3 s/d setelah lahir: sumsum tulang
• Sampai umur 5 tahun: sumsum tulang pada semua tulang (tibia, femur,
vertebra, sternum, iga)
• Umur 20 tahun: tibia dan humeri berhenti memproduksi  umur > 20 tahun:
sumsum tulang tulang membranosa (vertebra, sternum, iga, ilia-tulang
pinggul)
Pembentukkan sel darah
Regulasi produksi eritrosit-
peran eritropetin
• Massa total eritrosit yang
beredar di sirkulasi diatur
dalam rentang yang sempit

• Jumlah yang memadai untuk
transpor oksigen dari paru-
paru ke jaringan tercukupi
• Jika jumlahnya berlebihan 
menghalangi aliran darah
• Oksigenasi jaringan merupakan regulator yang paling
penting dalam produksi sel darah merah  keadaan
yang dapat menurunkan jumlah oksigen ke jaringan
akan meningkatkan pembentukkan sel darah merah
• Contohnya:
• Perdarahan dengan sebab apapun
• Anemia karena rusaknya sumsum tulang oleh sebab
apapun (radiasi)  akan menyebabkan hiperplasia pada
area di sumsum tulang yang masih tersisa
• Tempat tinggi  kadar oksigen yang rendah
• Gagal jantung
• Penyakit paru-paru
Fungsi eritropoetin
• Jika seseorang berada pada lingkungan dengan kadar
oksigen yang rendah  eritropetin akan segera
terbentuk dalam hitungan menit sampai jam (dengan
kadar maksimum pada 24 jam)
• Eritropoetin dibentuk di ginjal
• Eritrosit baru akan tampak di sirkulasi darah setelah 5
hari kemudian
• Peran eritopoetin  menstimulasi produksi
proeritroblast dan mempercepat pematangannya
pada setiap tahap eritroblastik
• Pembentukkan eritrosit secara cepat akan terus
terjadi sampai tercapai jumlah yang cukup untuk
membawa oksigen dalam jumlah yang cukup
Pembentukkan eritrosit
Fungsi nutrisi
(vitamin B12 dan asam folat)
• Keduanya berperan pada sintesis DNA pada (proses pematangan
eritrosit pada tahap akhir)
• Defisiensi salah satu atau keduanya  kegagalan pematangan inti sel
 kegagalan pembelahan sel  macrocytes  dengan membran sel
yang tipis, ireguler, besar, oval (tidak berbentuk lempeng bikonkaf)
• Di dalam sirkulasi, sel ini mampu membawa oksigen secara normal,
tetapi lebih fragil (gampang rusak)  umurnya pendek
Umur dan destruksi eritrosit (video)
• Umur: 120 hari
• Sistem metabolik eritrosit yang tua secara progresif menjadi tidak
aktif  sel menjadi lebih fragile
• Jika membran sel telah menjadi fragile  sel akan pecah saat
melewati titik yang sempit di dalam sirkulasi
• Banyak eritrosit merusak dirinya sendiri di limpa (melewati palung-
palung). Diameter palung = 3 mikrometer, sedangkan diameter
eritrosit = 8 mikrometer
Destruksi hemoglobin
• Saat eritrosit pecah dan mengeluarkan hemoglobin  hemoglobin
akan segera difagositosis oleh makrofag di seluruh bagian tubuh
(terutama sel Kupffer di liver dan makrofag di limpa dan sumsum
tulang)
• Selama beberapa jam atau hari  makrofag akan mengeluarkan besi
dari hemoglobin dan akan memasukkanya kembali ke dalam
peredaran darah  diangkut oleh transferin untuk dibawa kembali ke
sumsum tulang (untuk memproduksi eritrosit yang baru) atau dibawa
ke liver atau jaringan tubuh yang lain untuk disimpan dalam bentuk
feritin
• Bagian porfirin dari hemoglobin akan diubah oleh makrofag menjadi
pigmen empedu (bilirubin)  akan dilepas ke peredaran darah dan
selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam tubuh dalam bentuk sekresi
empedu
Metabolisme besi

Anda mungkin juga menyukai