Anda di halaman 1dari 25

Hematopesis 2

dr. Nurul Qomariyah


Farmasi UAD
Pendahuluan
• Tubuh manusia:
– Terpapar secara terus menerus oleh bakteri, virus,
jamur, parasit  paparan ini secara normal terjadi di
kulit, mulut, saluran pernafasan, saluran pencernaan,
membran pada mata, dan saluran kencing  banyak
agen penyebab infeksi tersebut dapat menyebabkan
penyakit bahkan kematian jika mereka berada pada
tempat yang tidak seharusnya
– Terpapar sesekali oleh kuman yang bukan merupakan
flora normal  menyebabkan penyakit (mis,
pneumonia, demam tifoid)
• Tubuh manusia memiliki sistem khusus untuk
melawan agen infeksi yang berbeda-beda:
– Lekosit/white blood cell/WBC/sel darah putih
– Sel jaringan yang berasal dari lekosit
• Semua sel tersebut bekerja sama untuk
mencegah penyakit, dengan cara:
– Merusak bakteri/virus yang masuk dengan fagositosis
– Membentuk antibodi dan limfosit yang tersensitisasi
Lekosit
• Merupakan unit yang bergerak (mobile units)
dari sistem pertahanan tubuh
• Terbentuk sebagian di:
– Sumsum tulang (granulosit dan monosit, dan
beberapa limfosit)
– Jaringan limfe (limfosit dan sel plasma)
• Setelah terbentuk, mereka akan dibawa oleh
darah ke berbagai tempat di tubuh yang
membutuhkan
Gambaran umum lekosit
• Ada 6 tipe lekosit yang ada di dalam darah:
polimorfonuklear (netrofil, eosinofil, basofil),
monosit, limfosit, dan kadang-kadang sel
plasma
• Granulosit dan monosit melindungi tubuh dari
infeksi dengan cara fagositosis
• Limfosit dan sel plasma berfungsi sebagai
sistem kekebalan
Konsentrasi lekosit di dalam darah
• Jumlah normal: 7000 sel per mikroliter
Pembentukkan lekosit
Jaringan
limfoid
• Lekosit yang dibentuk di sumsum tulang, akan
tetap berada di sumsum tulang sampai dia
dikeluarkan akibat berbagai faktor
• Dalam keadaan normal, sumsum tulang
menyimpan sekitar 3 kali lipat jumlah lekosit
dibandingkan dengan yang beredar di sirkulasi
• Sebagian besar limfosit disimpan di berbagai
jaringan limfoid di seluruh tubuh  sebagian
kecil berada di sirkulasi
Umur lekosit
• Lekosit akan berada di peredaran darah
selama 4-8 jam setelah dikeluarkan dari
sumsum tulang
• Selanjutnya akan berada di jaringan yang
membutuhkan selama 4-5 hari
• Pada infeksi yang berat, granulosit dapat
berumur lebih pendek  dalam proses
fagositosis, mereka juga akan rusak dan mati
• Monosit juga hanya mempunyai waktu transit
yang singkat  10-20 jam di peredaran darah
sebelum pergi ke jaringan
• Segera setelah berada di jaringan, granulosit &
monosit akan membesar untuk menjadi
makrofag jaringan (makrofag dapat hidup
selama berbulan-bulan, kecuali ikut rusak
karena proses fagositosis)
• Limfosit masuk ke peredaran darah secara terus
menerus melalui drainase limfe dari kelenjar
getah bening (nodus limfatikus) dan jaringan
limfoid yang lain
• Setelah beberapa jam, limfosit akan dikeluarkan
kembali ke jaringan dengan cara diapedesis
• Selanjutnya akan kembali masuk ke sirkulasi
darah, lalu keluar lagi ke jaringan secara
berulang-ulang
• Limfosit berumur beberapa minggu-beberapa
bulan
• Umur limfosit tergantung dengan kebutuhan
tubuh terhadap keberadaannya
Netrofil & makrofag
• Bertugas untuk menyerang dan merusak agen
penyebab infeksi
• Netrofil berada di peredaran darah  dapat
membunuh bakteri di dalam peredaran darah
• Monosit tidak banyak berperan di dalam
peredaran darah  akan berfungsi secara
optimal saat keluar ke jaringan sebagai
makrofag
Diapedesis
• Netrofil & monosit akan keluar dari pori-pori
peredaran darah dengan cara diapedesis
Chemotaxis
• Banyak senyawa kimia di jaringan dapat
menyebabkan netrofil dan makrofag untuk
bergerak menuju sumber senyawa tersebut
Fagositosis
• Adalah proses memakan agen penyerang
• Bersifat selektif  dapat membedakan
sel/struktur normal dan tidak normal
• Dipermudah dengan adanya antibodi di
permukaan antigen
Inflamasi/peradangan

Tujuannya: untuk membuat benteng agar infeksi tidak meluas


Pembentukkan pus
• Merupakan kumpulan dari
netrofil & makrofag hidup &
yang telah mati, jaringan
nekrotik, dan cairan
jaringan
• Tempat berkumpulnya pus
di suatu tempat  abses
• Setelah infeksi berhasil
ditekan  autolisis 
diserap ke jaringan sekitar
Eosinofil & basofil
• Eosinofil:
– Diproduksi dalam jumlah besar pada infeksi parasit
(cacing) & alergi
• Basofil:
– Berada di dalam sirkulasi darah
– Memiliki fungsi yang sama dengan sel mast yang
berada tepat di luar kapiler
– Mengeluarkan heparin (anti koagulan), histamin,
bradikinin, serotonin
– Berperan penting pada reaksi alergi

Anda mungkin juga menyukai