Anda di halaman 1dari 24

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Direktorat Jenderal Cipta Karya


Jl. Pattimura No. 20 Kebayoran Baru Jakarta Selatan No Telp./Fax. 021-22776382

Pembekalan Mahasiswa “Kuliah Kerja Nyata


Tematik Pengembangan Infrastruktur
Permukiman”
Oleh : Yoyok Setio Utomo(Hp. 08161639568 Email: yoyok_setio@yahoo.com)

1
Outline
1. Pengantar
2. Latar Belakang Program Pendampingan
3. Program Kemitraan Pengembangan dan Pengelolaan IP
4. Pedoman dan Modul KKN Tematik Pengembangan IP

2
1. Pengantar
• Ditjen Cipta Karya dalam melaksankan pembangunan infrastruktur permukiman melalui tiga
pendekatan, yaitu (i) Pembangunan Sistem Infrastruktur, (ii) Pendampingan Pemerintah Daerah
dalam mendorong pembangunan infrastruktur, dan (iii) Pemberdayaan masyarakat.
• Melalui tiga pendekatan tersebut diharapkan target capaian nasional yaitu Mempercepat pelayanan
air minum, sanitasi, dan pengurangan kawasan kumuh, sesuai yang diamanatkan dalam dokumen
RPJMN 2015-2019, untuk mencapai akses pelayanan air minum 100%, pengurangan kawasan
kumuh hingga 0%, dan mencapai akses pelayanan sanitasi 100% di tahun 2019, yang dikenal dengan
gerakan 100-0-100 dapat terlaksana dengan baik.
• Sinergitas antara Kementerian PUPR dengan Perguruan Tinggi adalah salah satu strategi untuk
mewujudkan Permukiman yang Layak Huni dan berkelanjutan untuk kesejahteraan masyarakat.
• Pendampingan Pengelolaan Infrastruktur Permukiman oleh adik-adik mahasiswa ini menjadi salah
satu terobosan untuk dapat berkontribusi dalam mendukung Gerakan Capaian 100-0-100.

3
2. Latar Belakang
Rencana Strategis
Direktorat Jenderal Cipta Karya KPUPR 2015 – 2019

Sasaran Strategis:
Meningkatnya kualitas infrastruktur permukiman di perkotaan
dan perdesaan dengan pembangunan:
• Air Minum: SPAM Regional di 31 kws, SPAM Perkotaan
di 3.697 IKK, SPAM Perdesaan di 14.262 desa
• Sanitasi: IPAL Terpusat di 12 kab/kota, IPAL komunal 458
kab/kota, IPAL Skala kawasan 1500 kab/kota, IPLT 222
kab/kota
• Kumuh: Penanganan Kawasan Kumuh di 38.432 Ha

4
CIPTA KARYA
Kawasan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan/Perdesaan
(HUMAN SETTLEMENTS)

PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN PENDAMPINGAN


MAHASISWA MAHASISWA MAHASISWA
TERHADAP TERHADAP TERHADAP
SPAM PENINGKATAN SUB KOMPONEN
PERDESAAN KUALITAS SANITASI
PERMUKIMAN
KUMUH

KONTRIBUSI DUKUNGAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR


PERMUKIMAN DENGAN POLA KULIAH KERJA NYATA TEMATIK 5
3. Program Kemitraan Pengembangan dan Pengelolaan
Infrastruktur Permukiman CK

6
Manfaat
• Memastikan Sarana • Memberikan
yang dibangun pengalaman kepada
dikelola dengan baik mahasiswa
• Bakti kepada
masyarakat

Perguruan
Pemerintah
Tinggi

Masyarakat Mahasiswa

• Mampu mengelola • Memperoleh


Sarana secara pengalaman
mandiri dan tangguh • Meningkatkan
serta berkelanjutan kompetensi dan
empati

7
1. Pendampingan Sarana SPAM Perdesaan yang
akan dibangun:
• Masyarakat mampu mengusulkan desain
(sederhana) sistem untuk disampaikan ke
SatKer PSPAM
• Menyiapkan masyarakat untuk membentuk unit
pengelola SPAM

8
2. Pendampingan Sarana SPAM Perdesaan yang
sudah terbangun:
• Mahasiswa bersama masyarakat mendampingi
pembentukan/memperkuat unit pengelola
• Organisasi pengelola mempunyai administrasi
(AD/ ART) yang sesuai dengan peraturan
• Menentukan Sistem Iuran

9
3. Pendampingan Sarana SPAM Perdesaan yang
sudah terbangun dan dikelola:
• Mahasiswa mendampingi masyarakat menuju
desa yang tangguh dan mandiri
• Mendampingi masyarakat menghasilkan OVOP
(One Village One Product)
• Pengelolaan advanced SPAM desa untuk
mendukung perekonomian setempat

10
Pendampingan Sub Komponen Sanitasi:
• Kampanye PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat)
• Pemicuan Pembuangan Tinja Rumah Tangga
• Persampahan 3 R (reduce, reuse, recycle)
• Kelembagaan SPAL Domestik (Komunal)
• Kelembagaan Komunal SPAL (Sistem Pengolahan
Air Limbah) Limbah Ternak/Home Industri
(Optional)

11
•Dibatasi pada substansi PHBS bidang sanitasi, dan beberapa aspek Output yang
terkait sanitasi
Kampanya PHBS diharapkan

• Gambaran Isu
•Fokus pemicuan adalah memastikan tidak adanya praktek buang air dan
Pemicuan Pembuangan Tinja besar di sekitar lingkungan
Permasalahan
Rumah Tangga sanitasi di
masyarakat yang
•Fokus pendampingan adalah adanya kesadaran masyarakat untuk memerlukan
melakukan proses pemilahan sampah Rumah Tangga. Kemudian,
Persampahan 3R pendampingan dilanjutkan pada aspek teknologi pengolahan sampah penanganan oleh
masyarakat
• Prioritas
•Fokus pendampingan pada SPAL Domestik (Komunal) adalah kegiatan
Kelembagaan SPAL Domestik optimalisasi lembaga pengelola sarana SPAL yang telah terbangun di
(aksi)masyarakat
daerah tersebut
(Komunal)

Kelembagaan SPAL Komunal


•Fokus pendampingan pada SPAL Komunal untuk limbah ternak atau
industry skala rumah tangga yang menghasilkan limbah cair, adalah Kegiatan tematik
Limbah Ternak/Home Industri optimalisasi lembaga pengelola sarana SPAL yang telah terbangun sanitasi

12
AKTOR PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH
Kunci Utama Percepatan Penanganan Permukiman Kumuh

PEMERINTAH
KOTA/KAB

PEMERINTAH MASYARAKAT
PUSAT

Lokasi
Kumuh
PEMERINTAH
Swasta, Donor,
PROPINSI
Univ. LSM. dll

13
DEFINISI PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN
PERUMAHAN adalah : Kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik
PERUMAHAN perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan
utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni.

PERUMAHAN KUMUH adalah : Perumahan yang mengalami penurunan kualitas


PERUMAHAN KUMUH fungsi sebagai tempat hunian.

PENURUNAN
KUALITAS TEMPAT
● Ketidakteraturan bangunan
HUNIAN
PERMUKIMAN TIDAK ● Tingkat kepadatan bangunan yang tinggi
LAYAK HUNI ● Kualitas bangunan tidak memenuhi syarat
● Kualitas sarana dan prasarana tidak memenuhi syarat

PERMUKIMAN KUMUH adalah : Permukiman yang tidak layak huni karena


PERMUKIMAN KUMUH ketidakteraturan bangunan, tingkat kepadatan bangunan yang tinggi, dan kualitas
bangunan serta sarana dan prasarana yang tidak memenuhi syarat.

PERMUKIMAN adalah : Bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih
dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas umum,
PERMUKIMAN serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di kawasan perkotaan atau
kawasan perdesaan. Sumber : UU 1 Tahun 2011

14
PROSES PENETAPAN LOKASI
Kawasan Permukiman Kumuh Perkotaan
PROSES IDENTIFIKASI PROSES PENETAPAN

IDENTIFIKASI SATUAN IDENTIFIKASI IDENTIFIKASI PENILAIAN LOKASI/KAWASAN


IDENTIFIKASI LEGALITAS · Tingkat Kekumuhan
PERUMAHAN DAN PERMASALAHAN PERTIMBANGAN LAIN (N0N-
LAHAN · Pertimbangan Lain
PERMUKIMAN KEKUMUHAN FISIK)
· Legalitas Lahan

KLASIFIKASI LOKASI/
KAWASAN
(18 Klasifikasi)
Satuan Perumahan Kondisi Bangunan Nilai Strategis Lokasi Status Lahan

SKALA PRIORITAS
Kesesuaian dengan PENANGANAN
Satuan Permukiman Jalan Lingkungan Kepadatan Penduduk (Prioritas 1 s/d 9)
Rencana Tata Ruang

Persyaratan Administrasi
Drainase Lingkungan Potensi Sosial Ekonomi
Bangunan

1. SK. BUPATI/WALIKOTA
Penyediaan Air Minum Dukungan Masyarakat
2. DAFTAR LOKASI/KAWASAN

Pengelolaan Sanitasi Komitmen Pemda


3. PETA LOKASI/KAWASAN

Pengelolaan Persampahan

Pengamanan Kebakaran
PENDAMPINGAN MAHASISWA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN KUMUH
1. Memahami prinsip dasar peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan

2. Memahami proses penetapan lokasi permukiman kumuh;


Identifikasi satuan perumahan dan permukiman

Identifikasi permasalahan kekumuhan  7 Indikator yang akan


menghasilkan penetapan tingkat kekumuhan : Berat, Sedang,
Proses Ringan
Identifikasi
Identifikasi pertimbangan lain

Identifikasi legalitas lahan

- SK Bupati/Walikota
Proses Penetapan - Daftar Lokasi/Kawasan
- Peta Lokasi/Kawasan

3. Dapat menyusun Profil Permukiman Kumuh  Data didapat dari proses identifikasi;
4. Dapat menyusun Peta Permasalahan;
5. Dapat menyusun Matriks Program Melalui Konsep Comunity Action Plan (CAP);
6. Dapat menyusun Site Plan/Rencana Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh.
7 ASPEK KEKUMUHAN
• ketidakteraturan dalam hal dimensi, orientasi, dan bentuk
Bangunan Gedung • kepadatan tinggi yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam rencana tata ruang
• ketidaksesuaian dengan persyaratan teknis sistem struktur, pengamananpetir,
penghawaan, pencahayaan, sanitasi dan bahan bangunan

• kondisi permukaan jalan yang tidak dapat dilalui kendaraan dengan aman dan
nyaman
Jalan Lingkungan
• lebar jalan yang tidak memadai
• kelengkapan jalan yang tidak memadai

• ketidaktersediaan akses air minum


Penyediaan Air Minum • tidak terpenuhinya kebutuhan air minum setiap individu
• tidak terpenuhinya kualitas air minum sesuai standar kesehatan

• ketidakmampuan mengalirkan limpasan air hujan


Drainase Lingkungan • menimbulkan bau
• tidak terhubung dengan sistem drainase perkotaan

• ketidaktersediaan sistem pengelolaan air limbah


Pengelolaan Air Limbah • ketidaktersediaan kualitas buangan sesuai standar yang berlaku
• tercemarnya lingkungan sekitar

• ketidaktersediaan sistem pengelolaan persampahan


Pengelolaan
• ketidaktersediaan sarana dan prasarana pengelolaan persampahan
Persampahan • tercemarnya lingkungan sekitar oleh sampah

• ketidaktersediaan sistem pengamanan secara aktif dan pasif


Pengamanan
• ketidaktersediaan pasokan air untuk pemadaman yang memadai
Kebakaran
• ketidaktersediaan akses untuk mobil pemadam kebakaran
7
FORM SURVEY
Form survey, merupakan
alat bantu dalam kegiatan
survey lapangan dalam
mengidentikasi
permasalahan kawasan.
Pendampingan Bina Penataan Bangunan :
1. Bangunan Gedung
2. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan
3. Sistem Ketahanan Kebakaran (Skala) Lingkungan
4. Program Penataan dan Pelestarian Kota
Pusaka (P3KP)
5. Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH)

19
BANGUNAN • Sosialisasi Persyaratan Teknis Rumah Tahan
Gempa
GEDUNG

KOTA • Pendataan Aset Pusaka di lingkungan sekitar


• Penyebarluasan Informasi Aset Pusaka di sekitar
PUSAKA

• Menjadi agen perubahan lingkungan yang


diharapkan dapat mengajak warga sekitar untuk
KOTA HIJAU lebih menghijaukan lingkungannya. Sehingga
diharapkan dapat menciptakan lingkungan
permukiman yang lebih hijau, asri, dan nyaman.

20
4. Pedoman dan Modul KKN Tematik Pengembangan IP

PEDOMAN UMUM

PANDUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI (IMAP)

MODUL KELEMBAGAAN

PANDUAN VERSI SINGKAT

PANDUAN WEB (BERBASIS KOMPUTER DAN ANDROID)

21
PANDUAN PENDAMPINGAN TEMATIK IP

MODUL AIR MINUM

MODUL SANITASI

MODUL BINA PENATAAN BANGUNAN (BPB)

MODUL PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN (PKP)

22
LESTARI BUMI KU

TERIMA KASIH
23
QUIZ PEMBEKALAN
1. Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR dalam melaksankan pembangunan Infrastruktur
Permukiman ada berapa pendekatan dan sebutkan.
Jawab : ada 3, 1. Membangun Sistem IP, 2. Pendampingan Pemda, 3.
Pemberdayaan Masyarakat  Umum
2. Sebutkan 3 hal Pendampingan Sarana SPAM Perdesaan yang sudah terbangun
Jawab : (1) Masyarakat membentuk unit pengelola, (2) Organisasi pengelola
mempunyai administrasi (AD/ ART) yang sesuai dengan peraturan, (3) Menentukan Sistem
Iuran Kelompok AM
3. Definisi PERMUKIMAN KUMUH?
Permukiman Kumuh, adalah Permukiman yang tidak layak huni  Kelompok PKP
4. Sebutkan 3 dari 7 Aspek/Indikator Kekumuhan  Kelompok PKP
5. Singkatan 3 R (reuse, reduce, recycle) dan jelaskan  Kelompok PLP
6. Singkatan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)  Kelompok PLP
7. Singkatan P3KP (Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka)  Kelompok BPB
8. Singkatan P2KH (Program Pengembangan Kota Hijau)  Kelompok BPB
9. Apa singkatan dari IMAP dan sebutkan keluaran yang diharapkan
Jawab IMAP adalah Identifikasi Masalah dan Analisi Potensi dan keluarannya adalah :
(1) Informasi/data kondisi existing IP, (2) Peta Indikatif situasi sosial dan kondisi IP
desa/kelurahan, (3) Road Map/Rencana IP tingkat Desa/kelurahan  Umum

24

Anda mungkin juga menyukai