0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan23 halaman
Neraca Bahan Makanan (NBM) memberikan informasi tentang ketersediaan dan penggunaan pangan di suatu wilayah dengan mempertimbangkan produksi, perubahan stok, impor, ekspor, dan pemakaian pangan. NBM digunakan untuk evaluasi ketersediaan pangan, perencanaan produksi dan kebijakan pangan, serta menganalisis masalah ketahanan pangan potensial.
Neraca Bahan Makanan (NBM) memberikan informasi tentang ketersediaan dan penggunaan pangan di suatu wilayah dengan mempertimbangkan produksi, perubahan stok, impor, ekspor, dan pemakaian pangan. NBM digunakan untuk evaluasi ketersediaan pangan, perencanaan produksi dan kebijakan pangan, serta menganalisis masalah ketahanan pangan potensial.
Neraca Bahan Makanan (NBM) memberikan informasi tentang ketersediaan dan penggunaan pangan di suatu wilayah dengan mempertimbangkan produksi, perubahan stok, impor, ekspor, dan pemakaian pangan. NBM digunakan untuk evaluasi ketersediaan pangan, perencanaan produksi dan kebijakan pangan, serta menganalisis masalah ketahanan pangan potensial.
MAKANAN G H I N A M A R D I YAT I 1711223012 OUTLINE 01 KONSEP NERACA BAHAN MAKANAN
02 KEGUNAAN NERACA BAHAN MAKANAN
03 DETERMINASI NERACA BAHAN MAKANAN
04 METODE PENGUKURAN NERACA BAHAN
MAKANAN
05 INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN NBM
Neraca Bahan Makanan (NBM) merupakan penyajian data pangan yang dapat menggambarkan situasi PENGERTIAN dan kondisi ketersediaan sejumlah produksi pangan, perubahan dalam cadangan pangan, impor ekspor, dan distribusi pangan di suatu wilayah pada waktu tertentu. (FAO, 1980)
Neraca Bahan Makanan(NBM) memberikan informasi tentang situasi
pengadaan atau penyediaan pangan, baik yang berasal dari produksi sendiri, pasokan dari luar, dan stok serta penggunaan pangan untuk kebutuhan pakan, bibit, penggunaan untuk industri. KONSEP NERACA BAHAN MAKANAN Jenis Bahan Makanan, Bahan makanan yang dicantumkan dalam kolom NBM adalah semua jenis bahan makanan baik nabati maupun hewani yang umum tersedia untuk dikonsumsi oleh masyarakat. Bahan makanan tersebut dikelompokkan menurut jenisnya yang diikuti prosesnya dari produksi sampai dengan dapat dipasarkan/dikonsumsi. Jenis b.m tersebut adalah berupa padi-padian, makanan berpati, gula, buah biji berminyak, buah, sayuran, daging, telur, susu, ikan, minyak dan lemak. Produksi, jumlah hasil menurut jenis bahan makanan yang dihasilkan oleh sektor pertanian (sub sektor pertanian bahan makanan, peternakan, perikanan dan perkebunan). Produksi di bagi menjadi 2, yaitu : Produksi Input, unsur produksi yang atau akan mengalami tingkat pengolahan lebih lanjut sebagian atau seluruhnya. Produksi Output, unsur produksi dari hasil keseluruhan/ sebagian hasil turunannya yang diperoleh dari hasil kegiatan berproduksi dan dianggap belum mengalami perubahan/ pengurangan. Besarnya output sebagai hasil dari input sangat tergantung oleh besarnya ekstrasi dan faktor konversi. Perubahan Stock, selisih antara stock akhir dan stock awal periode. Nilai perubahan stock positif berarti ada peningkatan stock yang berasal dari komoditas yang beredar di pasar dan bernilai negatif berarti ada penurunan stock akibat pelepasan stock ke pasar. Impor atau masuk, sejumlah bahan makanan menurut jenisnya yang didatangkan dari luar wilayah baik yang belum mengalami proses pengolahan maupun yang sudah mengalami proses pengolahan. Ekspor atau keluar, sejumlah bahan makanan menurut jenisnya baik yang belum mengalami proses pengolahan maupun yang sudah mengalami proses pengolahan yang dikirim keluar wilayah. Baik yang dikirim ke daerah lain (perdagangan antar Provinsi) maupun yang dikirim langsung ke luar negeri (ekspor atau perdagangan antar negara). Pemakaian, sejumlah bahan makanan yang dimanfaatkan oleh suatu daerah dan besarnya sama dengan persediaan di Daerah tersebut dikurangi dengan ekspor atau dikirim keluar dari wilayah tersebut. Ketersediaan per Kapita, sejumlah bahan makanan yang tersedia untuk dikonsumsi setiap penduduk Kabupaten/ kota/ wilayah tertentu dalam suatu kurun waktu tertentu, baik dalam bentuk natural maupun dalam bentuk unsur gizinya. Jenis pemakaian diantaranya adalah : • Tersedia untuk dimakan adalah sejumlah b.m yang tersedia untuk dikonsumsi oleh penduduk pada suatu periode. • Diolah untuk makanan sejumlah b.m yg mengalami proses pengolahan dan menjadi b.m turunannya. • Untuk makanan ternak, sejumlah b.m yang disediakan sebagai bahan makanan ternak. • Untuk bibit, sejumlah b.m yang digunakan untuk maksud reproduksi. • Diolah untuk industri, sejumlah b.m yg digunakan sebagai bahan baku/bahan penolong industri pengolahan b.m. • Tercecer, jumlah b.m yang hilang / tercecer dan tidak dapat dimanfaatkan lagi yang terjadi di tempat industri, distribusi dan penyimpanan, tidak termasuk yang tercecer di dapur konsumen. Elemen penyusun tabel NBM terdiri atas 19 kolom, yaitu : • Jenis Bahan Makanan (kolom 1) • Produksi, terdiri atas : input dan output (kolom 2 & 3) • Perubahan Stok (kolom 4) • Impor (kolom 5) • Persediaan dalam negeri sebelum ekspor (kolom 6) • Ekspor (kolom 7) • Penyediaan dalam negeri (kolom 8 ) • Pemakaian/penggunaan dalam negeri (kolom 9 s/d 14) • Ketersediaan untuk konsumsi per kapita (kolom 15 s/d 19) KEGUNAAN NERACA BAHAN MAKANAN Melakukan evaluasi terhadap pengadaan dan penggunaan pangan. Memberikan informasi tentang produksi, pengadaan serta semua perubahan - perubahan yang terjadi, Alat perencanaan di bidang produksi atau pengadaan pangan dan gizi, Merumuskan kebijakan pangan dan Gizi. DETERMINASI NERACA BAHAN MAKANAN Menurut Suhardjo (1996) beberapa factor yang menguntungkan dalam pemakaian NBM yaitu: 1. Dapat menggambarkan imbangan antara persediaan pangan dihubungkan dengan kebutuhan yang seharusnya dipenuhi. Dapat dibandingkan terhadap konsumsi pangan yang nyata dari survei konsumsi pangan. 2. Bila persediaan total energi yang dibandingkan dgn perkiraan kebutuhan tidak banyak berbeda, maka diduga tidak terdapat masalah kekurangan gizi serius bila distribusinya merata. Namun demikian bila persediaannya jauh lebih rendah dari perkiraan kebutuhan, maka dapat menyebabkan masalah kekurangan gizi berat. 3. Secara mudah dapat menggambarkan perkiraan persediaan zat gizi dari berbagai kelompok jenis pangan, seperti energi, protein, lemak, vitamin dan mineral. 4. Sangat berarti sebagai alat komunikasi diantara para ahli gizi, pertanian, dan ekonomi. METODE PENGUKURAN NERACA BAHAN MAKANAN C = P - S + I - E keterangan : C = Bahan makanan yang tersedia untuk pemakaian di dalam Provinsi. P = Produksi bahan makanan di dalam Provinsi. S = Perubahan stock, selisih antara stock akhir dengan stock awal. I = Bahan makanan yang diimpor atau masuk Provinsi E = Bahan makanan yang diekspor atau keluar Provinsi Cara perhitungan NBM : Menghitung kapasitas produksi makanan dalam satu tahun (berasal dari persediaan/ cadangan, produksi dan impor bahan makanan dari negara/ wilayah lain). Dikurangi dengan pengeluaran untuk bibit, ekspor, kerusakan pasca panen dan transportasi, diberikan untuk makanan ternak dan untuk cadangan. Jumlah makanan yang ada tersebut dibagi dengan jumlah penduduk. Diketahui ketersediaan makanan per kapita per tahun secara nasional. INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN NBM DAFTAR PUSTAKA Achi. 2014. “Pentingnya Memahami Neraca Bahan Pangan”. Dalam http://dkpp.jabarprov.go.id/ pentingnya-memahami-neraca-bahan-pangan/ (diakses tanggal 02 April 2019). Anonim. 2018. “Penelitian Neraca Bahan Makanan (NBM)”. Dalam http://p4w.ipb.ac.id/penelitian /penelitian-neraca-bahan-makanan-nbm/ (diakses tanggal 02 April 2019). Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Banten. 2017. “Penyusunan Neraca Bahan Makanan (NBM), Angka Kecukupan Gizi dan Pola Pangan Harapan (PPH) Ketersediaan Provinsi Banten Tahun 2017”. Dalam https://disketapang.bantenprov.go.id/upload/article_doc/Neraca_Bahan_Makanan_ (NBM)_Provinsi_Banten_Tahun_2017.pdf (diakses tanggal 02 April 2019). Fadli, Sintya. 2017. “Neraca Bahan Makanan (Food Balance Sheet)”. Dalam https://www.scribd.com/ presentation/346133860/NERACA-BAHAN-MAKANAN (diakses tanggal 02 April 2019). Rosihan. 2012. “Neraca Bahan Makanan”. Dalam http://rosihan.lecture.ub.ac.id/2012/03/neraca- bahan-makanan/ (diakses tanggal 02 April 2019). Setyawaty, Aldiani. 2015. “Neraca Bahan Makanan”. Dalam https://www.academia.edu/19925861/ Neraca_Bahan_Makanan (diakses tanggal 02 April 2019). Suhardjo.1996. Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara. THANK YOU…