Anda di halaman 1dari 22

Laporan Kasus

HIPERTENSI
Yuliana Litha
N 111 16 089

PEMBIMBING:
dr.I NjomanWidajandja, M. Kes
dr. Benny Siyulan, M. Kes
Pendahuluan

Hipertensi adalah salah satu penyebab utama mortalitas


dan morbiditas di Indonesia, sehingga tatalaksana penyakit
ini merupakan intervensi yang sangat umum dilakukan
diberbagai tingkat fasilitas kesehatan.

Hipertensi dikenal secara luas sebagai penyakit


kardiovaskular. Diperkirakan telah menyebabkan 4.5% dari
beban penyakit secara global.
Pada kebanyakan kasus, hipertensi terdeteksi saat pemeriksaan fisik
karena alasan penyakit tertentu, sehingga sering disebut sebagai “silent
killer”. Di Indonesia masalah hipertensi cenderung meningkat. Hasil
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001 menunjukkan
bahwa 8,3% penduduk menderita hipertensi dan meningkat menjadi
27,5% pada tahun 2004
Kasus
• Identitas pasien
• Nama Pasien : Ny. O
• Umur : 59 tahun.
• Jenis Kelamin : Perempuan
• Pekerjaan : Petani
• Agama : Islam
• Pendidikan Terakhir : SD
ANAMNESIS
• Keluhan utama: Nyeri kepala

• Riwayat Penyakit Sekarang:


Pasien mengeluh nyeri pada kepala tiba-tiba, Keluhan kadang muncul
sesaat setelah pasien sehabis bekerja. Keluhan tersebut dirasakan
sangat menganggu terutama dalam aktivitasnya sehari-hari, keluhan
kadang disertai dengan adanya pusing, sesak napas terkadang, tangan
dan kaki yang kram, serta rasa tidak nyaman saat tidur malam hari
ketika nyeri itu timbul. Pasien juga biasa mengeluhkan nyeri pada
sendi kaki, namun hal ini tidak begitu mengganggu. Tidak ada demam
yang dirasakan, pola makan suka makan makanan yang asin dan
bersantan serta goreng-gorengan. Pasien mengaku mereka memoliki
kebiasaan memasak nasi yang dicampurkan dengan garam karena
rasanya lebih enak. BAB dan BAK lancar. Pasien mengeluh sudah
sering merasakan keluhan tersebut.
• Riwayat Penyakit Dahulu:
• Riwayat penyakit jantung (-), hipertensi (+) sudah ± 2 tahun
semenjak pemeriksaan, asma (-), DM (-), riwayat operasi (-),
Alergi (-), riwayat minum obat anti hipertensi (+).
• Riwayat Penyakit Keluarga :
• Saudara pasien yang sempat dijumpai dirumah pasien juga
memiliki riwayat hipertensi.

kakak Pasien

Meninggal
Hipertensi
• Riwayat Pengobatan
• Pasien mengaku sudah pernah berobat sebelumnya dari 2 tahun yang
lalu, namun saat keluhan hilang pasien tidak kontrol kembali.

• Riwayat Sosial, Ekonomi dan Lingkungan:


• Pasien memiliki 3 orang anak. Anak pertama perempuan, kedua laki-laki
dan ketiga anak perempuan. Anak pertamanya telah menikah dan
memiliki 1 anak namun sudah 4 tahun ditingal oleh suaminya. Anak
keduanya belum menikah dan masih tinggal bersama pasien. Anak
ketiganya telah menikah tinggal di rumah mertuanya, namun tidak jauh
dari rumah pasien.
• Pasien tinggal dirumah bersama anak pertamanya, anak keduan dan
cucunya.
• Pasien mengaku sering merasa sedih ketika memikirkan nasib anak
pertamnya yang ditinggal pergi oleh suaminya dan kasihan terhadap
cucunya.
• Pasien merupakan keluarga ekonomi menengah kebawa. Perkiraan
pendapatan per bulan tidak menentu. Pasien bekerja sebagai petani.
Lanjutan
• Untuk air minum, pasien mendapatkan air dari sumber air
PAM dan kadang juga dari air sungai. Pasien mengaku selalu
memasak air hingga mendidih menggunakan kayu api
sederhana untuk keperluan konsumsi rumah tangga.
• Pasien tinggal di rumah permanen, berdinding tembok
berukuran 10x15 meter, atap seng, lantai terbuat dari semen
kasar pada bagian kamar dan ruang keluarga dan pada ruang
makan terbuat dari semen halus, serta lantai dapur terbuat
dari bambu, mempunyai 2 kamar tidur, 2 pintu masuk dan
keluar dan 2 jendela serta ventilasi di setiap jendela dan pintu
dengan ukuran yang memadai, MCK berada diluar rumah dan
dinilai lumayan layak digunakan.
• Keadaaan umum : Baik
• Kesadaran : Compos mentis
• Tekanan darah : 210/110 mmHg
• Frek. Nadi : 96 x/menit
• Frek. Nafas : 22 x/menit
• Suhu : 36,7 º C
• Berat Badan : 49 kg
• Tinggi Badan : 156 cm
• BMI : 20,01
• Status Gizi : Normal
• Pemeriksaan Penunjang
• GDS: 130 AU: 5,5

• Diagnosis Kerja
• Hipertensi Grade II

• Penatalaksanaan
• Amlodipin tablet 10 mg 0-0-1
• Vit b compleks

• Prognosis
• Dubia ad bonam
ANALISIS
• Pasien adalah seorang perempuan berusia 59 tahun yang
mengeluhkan adanya nyeri pada kepala pasien yang telah
dirasakan sejak beberapa waktu belakangan ini. Keluhan tersebut
kadang disertai rasa tidak nyaman terutama pada bagian tubuh
lain seperti pada kepala yang pusing dan kadang terasa sesak.
Nyeri pada sendi dan tulang-tulang yang terkadang juga dirasakan
namun tidak mengganggu aktivitas. Pola makan yang tidak teratur
seperti sering makan makanan yang asin, bersantan serta
berminyak. Pasien juga memiliki kebiasaan memasak nasi yang
dicampurkan dengan garam.
• Pasien memliki riwayat hipertensi dan keluarga pasien juga sempat
menderita penyakit yang sama. Pasien mengaku telah konsumsi
obat antihipertensi namun saat keluhan hilang pasien sudah
berhenti minum obat dan tidak melakukan kontrol kembali ke
puskesmas.
Pembahasan
Paradigma hidup sehat yang diperkenalkan oleh H.L. Blum
mencakup 4 faktor yaitu faktor genetik/biologis, faktor perilaku
individu atau masyarakat, faktor lingkungan dan faktor pelayanan
kesehatan (jenis, cakupan dan kualitasnya). Berdasarkan kasus di
atas, jika dilihat dari segi konsep kesehatan masyarakat, maka ada
beberapa yang menjadi faktor risiko yang mempengaruhi derajat
kesehatan hipertensi, yaitu:
• Berdasarkan riwayat penyakit keluarga, saudara kandung
FAKTOR GENETIK
pasien juga mengalami penyakit serupa, ayah dan ibu tidak
diketahui menderita hipertensi atau tidak semasa hidupnya,
FAKTOR PERILAKU

• Pengetahuan
Pada pasien tingkat pendidikan terakhir adalah SD. Hal ini dapat
mempengaruhi terjadinya kasus hipertensi karena Pasien tidak
mengetahui banyak tentang penyakitnya, hanya berobat jika
merasakan keluhan saja sehingga hipertensinya tidak terkontrol.
• Sikap
Dari hasil anamnesis didapatkan salah satu faktor perilaku yang
mempengaruhi pada kasus ini yang mendukung terjadinya
hipertensi adalah kebiasaan diet tinggi garam, makanan tinggi
lemak, dan jarang berolahraga
FAKTOR LINGKUNGAN

Faktror stres:
• Pasien ini memiliki faktor stres karena selalu sedih memikirkan nasib anak
pertamanya yang ditinggal pergi oleh suaminya dan merasa kasihan
terhadap cucunya.
Lingkungan ekonomi
Pasien merupakan seorang petani yang tinggal bersama anak dan
cucunya. Keluarga pasien berada pada status ekonomi menengah
kebawah dengan penghasilan yang tidak menentu. Rendahnya status
ekonomi akan menyulitkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan
hidup dan mendapatkan pengobatan.
Faktor Sosial Budaya
• Pada pasien ini faktor sosial budaya yang mempengaruhi adalah
kebiasaan warga sekitar yang sering memasak masakan yang asin dan
bersantan saat membuat acara dan kebiasaan budaya memasak nasi yang
dicampurkan dengan garam.
• Selain itu stigma di masyarakat yang menganggap bahwa ketika keluhan
yang dirasakan sudah terasa membaik, obat-obatan yang dikonsumsi
sudah dapat dihentikan.
FAKTOR PELAYANAN
KESEHATAN

• Pelayanan UKP
Seperti Posbindu. Pada pasien ini mengatakan ketika dia merasa
sehat pasien lebih memilih kerja disawah dari pada harus ke
posbindu
• Pelayanan UKM
Pelayanan kesehatan terhadap lansia yang sebagian besarnya
mengalami Hipertensi di Puskesmas Talise sudah sangat sering
dilakukan.
• Dari beberapa faktor tersebut diatas, dapat diketahui bahwa
banyak hal yang dapat menyebabkan pasien dalam kasus ini
menderita hipertensi. Ketidakseimbangan antara faktor
pejamu, agen dan lingkungan dapat menyebabkan timbulnya
suatu penyakit. Selain itu adanya faktor-faktor dalam empat
determinan kesehatan, seperti faktor lingkungan, perilaku dan
faktor pelayanan kesehatan masyarakat dapat menjadi
penyebab timbulnya suatu penyakit dalam masyarakat.
Five Level of Prevention
Promosi Kesehatan

Perlindungan umum dan khusus terhadap penyakit-


penyakit tertentu (seperti olahraga dan control makanan)

Diagnosis dini dan pengobatan segera

Membatasi Kecacatan

Pemulihan
Kesimpulan & saran
• Berdasarkan atas pengamatan dan pemantauan dari kasus
tersebut, dapat ditarik kesimpulan, antara lain:
• Penyakit hipertensi pada kasus ini berkaitan dengan empat
determinan kesehatan, yaitu faktor faktor biologis/genetik,
lingkungan, perilaku, dan faktor pelayanan kesehatan
masyarakat. Namun faktor yang paling berperan dalam kasus
ini adalah faktor genetik dan faktor perilaku.
Saran
• Berdasarkan atas pengamatan dan pemantauan dari kasus
tersebut, dapat diberikan saran berdasarkan Five Level
Prevention
Tampak gambar Tampak tempat
dapur cuci piring dan
baju
Ruang makan
sekaligus tempat
menonton Foto bersama pasien
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai