PASIEN STROKE
Disabilitas
Penurunan
fisikdalam waktu
produktifitas
lama
Penurunan
Kualitas Hidup
Peningkatan
beban
ekonomi
Financial Burden After Stroke
Biaya Langsung
Biaya Tdk
Pemeriksaan Langsung
rutin Keluarga Hilangnya
Perawatan di RS produktivitas
Biaya nakes Berkurang
Yankes
biaya perawatan waktu bekerja
di rumah keluarga
obat-obatan karena
alat medik merawat pasien
Apa Itu Stroke ?
• Gangguan neurologik
mendadak yang terjadi
akibat pembatasan atau
terhentinya aliran darah
melalui sistem arteri
serebral
• Proses patologi yang
mengenai pembuluh
darah otak yg disebabkan
trombosis, emboli, atau
hemoragik.
Tipe Stroke
1. Stroke non hemoragik
(stroke iskemik)
a. Arterosklerosis
b. Trombosis
c. Emboli
2. Stroke hemoragik
a. Hemoragik intraserebral
b. Hemoragik subaraknoid
Bagaimana Patofisiologi Stroke ?
Patofisiologi.....
Apa tanda dan gejala stroke ?
• Kelemahan otot wajah,
lengan, tungkai, hemiparesis
dan hemiplegia pada satu
sisi tubuh
• Afasia sensori/motorik,
disartria
• Gangguan penglihatan,
• Mulut pelo,
• Kehilangan keseimbangan
• Gangguan menelan
• Gangguan memori
• Nyeri kepala mendadak
(Lewis, 2011)
5 warning signs of stroke
Weakness - Sudden loss of strength or sudden
numbness in the face, arm or leg, even if
temporary.
Trouble speaking - Sudden difficulty speaking or
understanding or sudden confusion, even if
temporary.
Vision problems - Sudden trouble with vision, even if
temporary.
9
Apa Saja Pemeriksaan diagnostik yg diperlukan
AIRWAY
• Most likely related to decreased level of
consciousness (LOC), dysarthria, dysphagia
• GCS < 8 - INTUBATE
• Avoid Hyperventilation or Hypoventilation
• NPO until swallow assessment completed- high
aspiration risk
• Begin mobilization as soon as clinically safe
• Keep HOB greater than 30 degrees
Airway Problems and Management
•BP Management
– The goal is to maintain cerebral perfusion!!
– CP = MAP – ICP (needs to be at least 70)
– Higher BP goals with Ischemic stroke
– Lower BP goals with Hemorrhagic stroke
(avoid hemorrhagic expansion, especially in
AVMs and aneurysms)
BP-AIS Relationship
Penumbra
• BP increase is due to
arterial occlusion (i.e., an
effort to perfuse Core
penumbra)
• Failure to recanalize (w/
or w/o thrombolytic
therapy) results in high BP
and poor neuro outcomes
• Lowering BP starves
penumbra, worsens
outcomes Clot in
Artery
www.acponline.org/about_acp/chapters/o
k/gordon.ppt
Save the Penumbra!!
Normal
20 function
15
Neuronal CBF
PENUMBRA dysfunction 8-18
10
5 Neuronal CBF
CORE death <8
1 2 3
TIME (hours) CEREBRAL
BLOOD
FLOW
(ml/100g/min)
www.acponline.org/about_acp/chapters/o
k/gordon.ppt
Supportive Therapy
• Glucose Management
– Infarction size and edema increase with acute and chronic
hyperglycemia
– Hyperglycemia is an independent risk factor for hemorrhage
when stroke is treated with t-PA
• Antiepileptic Drugs
– Seizures are common after hemorrhagic CVAs
– ICH related seizures are generally non-convulsive and are
associated to with higher NIHSS scores, a midline shift, and tend
to predict poorer outcomes
Hyperthermia
• Treat fevers!
–Evidence shows that fevers > 37.5 C
that persists for > 24 hrs correlates
with ventricular extension and is found
in 83% of patients with poor outcomes
Penatalaksanaan Paska Stroke
PASIEN PASKA
STROKE
Kemampuan Kualitas
menurunkan Respon hidup
Disabilitas stresor & adaptasi optimal
paska stroke memiliki
koping efektif paska
adaptif stroke
REHABILITASI PASKA STROKE?
Fokus:
• Menurunkan stresor
• Meningkatkan strategi
koping
• Meningkatkan respon
adaptasi
• Meningkatkan kualitas
hidup
• Mengendalikan faktor
resiko stroke berulang
Fokus Intervensi Paska Stroke (IMAPS)
1. Edukasi stroke dan masalah
paska stroke
2. Melatih pasien melakukan
adaptasi fisik (ambulasi,
mobilisasi, gerak sendi, ADL)
3. Melatih pasien menerapkan
koping psikososial dan
spiritual religius
4. Mengajarkan pola hidup
sehat paska stroke
5. Melatih keluarga ttg metode
perawatan stroke di rumah.
(1) (2) (3)
Menurunkan Meningkatkan Meningkatkan perilaku
stress koping adaptasi
1. Koping Psikologis
2. Koping Spiritual Religius
3. Upaya mencapai pemulhan fisik yg optimal
Koping Psikologis Adaptif
• Tidak malu dengan
1.
perubahan bentuk tubuh,
Berpikir Positif kelemahan fisik atau
tentang diri gangguan bicara
• Tetap semangat menjalani
sendiri
kehidupan, tidak putus asa
dan menyerah
• Masih ada harapan yang baik
untuk masa akan datang.
Koping Psikologis Adaptif
2.
• Tetap tenang dan tidak
Mengendalikan mudah tersinggung
emosi • Memikirkan dan melakukan
hal-hal menyenangkan
3.
• Menerima kondisi yang
Menerima dialami sebagai ketetapan
kondisi yg Tuhan.
dialami • Banyak pasien lain mengalami
mslh yg sama bahkan lbh
berat
Koping Spiritual Religius
• Perbanyak
beribadah(sholat, zikir,
Latih dan membaca Al-quran)
anjurkan • Berdoa untuk kesembuhan
pasien • Yakin bahwa Tuhan selalu
memberikan yg terbaik
• Berserah diri dan
menerima dgn lapang dada
• Selalu bersyukur
Hasil Penelitian
Beberapa pasien paska stroke mampu
melakukan kegiatan meskipun mengalami
kelemahan. Mereka mampu melakukannya
karena:
1. Keyakinan akan kekuatan Tuhan untuk
menyembuhkan penyakitnya
2. Semangat yang tinggi untuk kembali pulih
(Dharma, 2015)
Upaya mencapai pemulihan fisik yg optimal
1. Melakukan
pemeriksaan TD
secara rutin
2. Melakukan
pemeriksaan darah
rutin (profil lipid dan
GD)
3. Berhenti merokok
4. Berhenti minum
alkohol
Upaya mencapai pemulihan fisik yg optimal
T
a
n
g
a
n
k
i
r
i
l
e
m
a
h
5. Gerakan pergelangan 6. Gerakan pergelangan
tangan pronasi & supinasi tangan fleksi & ekstensi
7. Gerakan pergelangan tangan: Abduksi & Adduksi
Latihan sendiri dengan tambahan bantuan orang lain
1. Gerakan sendi siku: 2. Gerakan sendi bahu:
fleksi & ekstensi fleksi & ekstensi
3. Gerakan sendi bahu: 4. Gerakan jari dan pergelangan
rotasi tangan: fleksi & ekstensi
5. Gerakan sendi lutut dan 6. Gerakan sendi pinggul:
pinggul: fleksi & ekstensi rotasi
Gerakan 5 dan 6 secara lengkap
7. Gerakan sendi pinggul: 8. Gerakan sendi
abduksi & adduksi pergelangan kaki: rotasi
9. Gerakan sendi pergelangan 10. Gerakan jari kaki:
kaki: fleksi & ekstensi fleksi & ekstensi
LATIHAN ADL
Tujuan Latihan ADL
• Mengembalikan
fungsi tubuh
• Meningkatkan
kebugaran tubuh
• Meningkatkan
kemandirian
melakukan ADL
• Meningkatkan harga
diri
Tingkatan kemandirian ADL
1. Dibantu keluarga untuk memenuhi semua
kebutuhan
2. Mampu melakukan sebagian ADL, namun
masih perlu bantuan langsung
3. Mandiri dalam melakukan kegiatan, tetapi
masih memerlukan perhatian dan
pendampingan
4. Mandiri tanpa bantuan
Bathing Exercise
• Berikan penerangan yang cukup di kamar
mandi
• Tempatkan peralatan mandi pada tempat yang
mudah di jangkau.
• Sediakan pegangan tangan, untuk membantu
pasien berdiri
• Sediakan kursi kecil untuk duduk jika pasien
sulit berdiri dalam waktu lama
Bathing exercise step
1. Masuk ke kamar mandi secara perlahan
dengan berpegangan pada pegangan tangan
2. Lepaskan pakaian secara perlahan
menggunakan tangan yang sehat.
3. Rasakan suhu air sebelum membasahi badan.
4. Jika mandi menggunakan gayung, ambil air
dgn gayung menggunakan tangan yang sehat,
5. Berikan sabun secukupnya pada penggosok
badan dengan tangan yang sehat
Bathing exercise ......
6. Gosok seluruh tubuh menggunakan
penggosok badan
7. Bilas atau siram badan menggunakan tangan
yang sehat sampai tidak berasa sabun
8. Keringkan dengan handuk yang kering dan
bersih secara perlahan
9. Berikan pelembab pada kulit untuk menjaga
kelembaban kulit.
Dressing Exercise
• Pilihlah pakaian yang nyaman di pakai, terbuat
dari bahan yang tidak panas, menyerap
keringat, dan tidak byk kancing atau ritsleting
• Gunakan satu tangan yg sehat u/ berpakaian,
sdg tangan yg lemah secara bertahap dilatih
• Lakukan latihan di tempat yang sama.
• Lakukan setiap hari sesuai kemampuan.
Memakai Baju
Baju kaos:
Pegang baju dgn tangan yang sehat, cari bagian
depan dan belakang baju
Masukkan lengan baju ke tangan yang lemah.
Masukkan bagian leher baju melewati kepala anda.
Terakhir masukkan tangan yang sehat, ke dalam
lengan baju sisi yang lainnya.
Baju Kemeja
1. Tangan sehat membantu
memasukkan lengan
baju ke tangan yang
lemah, sampai seluruh
lengan baju kemeja
masuk ke tangan yang
lemah
2. Tarik kerah kemeja
dengan tangan yang
sehat melewati kepala
sampai ke atas bahu
yang sehat.
Baju Kemeja
3. Masukkan tangan yang
sehat ke dalam lengan
baju sebelahnya, sampai
seluruhnya terpasang
dengan baik
4. Rapikan posisi kemeja
dengan tangan yg sehat
5. Kancingkan baju satu
persatu dari atas sampai
ke bawah
Latihan Memakai Celana
1. Pasien dlm posisi
duduk, tangan yg
sehat memasukkan
kaki celana pada kaki
yg lemah
2. Masukkan kaki yg
sehat kadalam kaki
celana sisi yang
lainnya
Latihan Memakai Celana