Disampaikan
1 pada :
PENGUATAN TENAGA KESEHATAN DALAM
ANTENATAL CARE TERPADU (ANC), BUNGO, 6
NOVEMBER 2015
OULINE PENULISAN :
1. ISU AKTUAL TERKAIT KESEHATAN IBU
2. INDIKATOR PEMBINAAN GIZI
MASYARAKAT TAHUN 2015 – 2019
3. STATUS GIZI WUS & BUMIL HASIL
RISKESDAS 2013 DAN PSG 2014
4. HASIL CAPAIAN PROGRAM GIZI TERKAIT
KESEHATAN IBU HAMIL 2011 – 2014 DAN
2015 (Jan-jul)
5. INTEGRASI PROGRAM GIZI DAN
KESEHATAN IBU HAMIL
6. INTERVENSI GIZI PADA IBU HAMIL
7. PENTINGNYA PELAYANAN TERPADU
BERKELANJUTAN 2
1. ISU AKTUAL TERKAIT KESEHATAN IBU
3
ISU AKTUAL
PELAYANAN KESEHATAN IBU
KHUSUSNYA ANTENATAL
Data K1, K4 dan Pn sudah baik, tetapi jumlah
kematian ibu dan neonatalnya masih tinggi
6
7
CONTINUUM OF CARE
Pelayanan bagi
anak SMP/A &
remaja
• Kespro remaja
Pelayanan • Konseling: Gizi
bagi anak SD HIV/AIDS,
NAPZA dll
• Fe
Pelayanan
bagi balita •Penjaringan
•Bln Imunisasi Anak
Pelayanan Sekolah
•Upaya Kes Sklh
Persalinan, bagi bayi •PMT
Pemeriksaan nifas &
Kehamilan neonatal • Pemantauan
pertumbuhan &
Pelayanan perkembangan
• PMT
PUS & WUS • ASI eksklusif
• Imunisasi dasar
lengkap
• APN (Aktif Kala II) • Pemberian makan
• P4K • Penimbangan
• Inisiasi Menyusu Dini
• Buku KIA • Vit A
• Rumah Tunggu
• ANC terpadu (Gizi, • MTBS
• Kemitraan Bidan
ATM, PTM, IMS,
• Konseling Kespro Dukun 8
Imm)
• Pelayanan KB • KB pasca persalinan
• Kelas Ibu Hamil
• KIE Kespro Catin • PONED-PONEK
• PONED & PONEK
• PKRT • Jejaring Rujukan
• Jejaring Rujukan
• AMP/SKI
• AMP/SKI
STANDAR PELAYANAN ANTENATAL
1* Timbang Badan dan Ukur Tinggi Badan
2 Ukur Tekanan Darah
3* Nilai Status Gizi (ukur LiLA)
4 (ukur) Tinggi Fundus Uteri
5 Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung Janin
6 Skrining Status Imunisasi TT (dan Pemberian Imunisasi TT)
7* Pemberian Tablet Besi (90 Tablet selama kehamilan)
8 Test Lab Sederhana (Hb, Protein Urin) dan atau berdasarkan
indikasi (HBsAg, Sifilis, HIV, Malaria, TBC
9 Tata Laksana Kasus
10 Temu Wicara (Konseling) termasuk P4K serta KB PP 9
JENIS PEMERIKSAAN PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
No. Jenis Pemeriksaan Trim I Trim II Trim III Keterangan
1 Keadaan Umum V V V Rutin
2 Suhu Tubuh V V V Rutin
3 Tekanan Darah V V V Rutin
4 Berat Badan V V V Rutin
5 LiLA V Rutin
6 TFU V V Rutin
7 Presentasi Janin V V Rutin
8 DJJ V V Rutin
9 Pemeriksaan Hb V V Rutin
10 Golongan Darah V Rutin
11 Protein Urin * * * Atas indikasi
12 Gula Darah/reduksi * * * Atas indikasi
13 Darah Malaria * * * Atas indikasi
14 BTA * * * Atas indikasi
15 Darah Sifilis * * * Atas indikasi
10
16 Serologi HIV * * * Atas indikasi
17 USG * * * Atas indikasi
2. INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT
TAHUN 2015 - 2019
11
INDIKATOR PEMBINAAN GIZI MASYARAKAT
( RENSTRA )
Target
KETERKAIT
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR AN DENGAN
KEGIATAN Base NAWACITA
line 2015 2016 2017 2018 2019
14
RISIKO KEK WUS (15-49 TAHUN), PSG 2014
15
RISIKO KEK BUMIL (N=12), PSG 2014
16
RISIKO KEK WUS TIDAK HAMIL
(15-49 TAHUN), PSG 2014
17
STATUS GIZI WUS 15-45 TAHUN, HAMIL LILA
<23,5CM, TDK HAMIL LILA 23,5 CM DAN WUS
LILA < 23,5 CM, RISKESDAS 2013
TIDAK HAMIL
HAMIL KEK < KEK LILA <23.5 WUS 19-45
NO KABUPTEN/KOTA 23,5 CM Cm THN
1 KERINCI 25.4 27.8 27.7
2 MERANGIN 0 12.3 12
3 SAROLANGUN 17 13.4 13.5
4 BATANGHARI 24.9 17.6 17.9
5 MUARO JAMBI 0 10.7 10.5
6 TANJAB TIMUR 60.9 18.9 19.5
7 TANJAB BARAT 25.7 18.1 18.4
8 TEBO 19.6 12.8 13.1
9 BUNGO 34.1 24.4 24.8
10 JAMBI 36.6 24 24.2
11 SEI PENUH 21.6 21.8 18
21.8
PROVINSI 23 18.2 18.4
4. HASIL CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN IBU
TAHUN 2011 – 2014 DAN 2015 (JAN-JUL)
19
JUMLAH IBU HAMIL ANEMIA DI PROVINSI
JAMBI TAHUN 2011-2014 DAN 2015
(AGUSTUS), LAPORAN BULANAN GIZI 2015
ANEMIA IBU HAMIL
NO KABUPATEN/KOTA 2011 2012 2013 2014 2015 (Agts)
1 KERINCI 563 37 25 282 3.053 (120)
2 SEI PENUH 24 64 6 146 920(45)
3 MERANGIN 35 554 66 641 4.101 (643)
4 SAROLANGUN 2 9 31 495 6.064 (380)
5 BATANGHARI 52 53 48 734 877 (505)
6 MUARA JAMBI 73 764 328 581 4.975 (12)
7 TANJAB TIMUR 28 32 77 545 2.456 (451)
8 TANJAB BARAT 13 16 23 311 3.343 (242)
9 TEBO 30 65 87 509 1.001(410)
10 BUNGO 31 40 33 292 2.264 (93)
11 JAMBI 983 1,594 121 111 11.301 (1.160)
20
PROVINSI 1,834 3,228 846 4,647 40.356 (4.061)
JUMLAH IBU HAMIL KEK DI PROVINSI
JAMBI TAHUN 2011 – 2014 DAN 2015
(AGUSTUS), LAPORAN BULANAN GIZI
IBU HAMIL KEK <23,5 CM
2015
NO KABUPATEN/KOTA 2011 2012 2013 2014 (Agt)
1 KERINCI 525 525 16 98 3.053 (80)
2 SEI PENUH 9 9 4 101 1.106 (13)
3 MERANGIN 32 312 4.382 (215)
4 SAROLANGUN 11 11 30 240 6.852 (91)
5 BATANGHARI 8 8 32 615 871 (446)
6 MUARA JAMBI 55 55 224 508 4.975 (31)
7 TANJAB TIMUR 26 26 14 264 2.402 (130)
8 TANJAB BARAT 109 109 41 350 3.356 (194)
9 TEBO 27 35 58 528 992 (281)
10 BUNGO 65 65 38 287 2.271 (209)
21
11 JAMBI 180 180 34 407 7.661 (306)
PROVINSI 1,015 1,023 523 3,710 37.921(1.996)
CAPAIAN HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN IBU
HAMIL TAHUN 2015
no KAB/KKOTA JUMAH IBU n
JUMLAH HAMIL HB < 11 g % Ibu Hamil LiLA < 23, 5
SASARAN BUMIL DIPERIKSA % % Anemia diperiksa HB CM
2.35
1 KERINCI 5,104 3,053 120 59.82 3,053 80
2.64
2 SEI.PENUH 1,702 920 45 54.05 1,106 13
6.19
3 MERANGIN 10,395 4,101 643 39.45 4,382 215
5.78
4 SAROLANGUN 6,571 6,064 380 92.28 6,852 91
8.56
5 BATANG HARI 5,900 877 505 14.86 871 446
0.12
6 MUARO JAMBI 9,812 4,975 12 50.70 4,975 31
10.79
7 TANJAB TIMUR 4,180 2,456 451 58.76 2,402 130
3.09
8 TANJAB BARAT 7,837 3,343 242 42.66 3,356 194
5.38
9 TEBO 7,625 1,001 410 13.13 992 281
1.14
10 BUNGO 8,154 2,264 93 27.77 2,271 209
7.68
11 KOTA JAMBI 15,109 11,301 1,160 74.80 7,661 306
PROVINSI 82,389 40,356 4,061 4.93 48.98 37,921 22
1,996
CAKUPAN PEMBERIAN TABET FE (BESI)
DI PROVINSI JAMBI TAHUN 2011 – 2014 DAN 2015
(AGUSTUS), LAPORAN BULANAN GIZI 2015
KABUPATEN/ CAKUPAN PEMBERIAN TABLET Fe (Besi) (%)
NO KOTA 2011 2012 2013 2014 2015 (Agt)
1 KERINCI 84.2 89.25 90.39 93.37 2.514 (49,26%
2 SEI PENUH 88.2 93.16 82.32 96.39 990 (58,17%)
3 MERANGIN 84 81.06 61.42 86.97 5.106 (49.12%)
4 SAROLANGUN 90.5 91.57 95.33 93.26 3.101 (47.19%)
5 BATANGHARI 95.7 90.52 85 92.43 3.035 (51.44%)
6 MUARA JAMBI 94.7 93.07 64.93 94.58 4.320 (44.03%)
7 TANJAB TIMUR 89.6 88.18 88.61 93.18 2.167 (51.84%)
8 TANJAB BARAT 95.2 89.19 88.45 93.30 2.934 (37.44%)
9 TEBO 87.8 85.05 69.81 90.89 3.685 (48.33%)
10 BUNGO 83.7 93.54 95 93.20 3.955 (48.50%)
11 JAMBI 93.2 93.09 89.32 94.83 23
7.226 (47.83%)
PROVINSI 89.9 89.79 81.63 92.77 39.033 (47.38%)
CAPAIAN PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH PADA IBU
HAMIL 90 TABLET TAHUN 2015
Fe 3
25
INTEGRASI GIZI DALAM
PELAYANAN ANTENATAL TERPADU
Skrining anemi melalui pemeriksaan Hb darah pada
ANC K1
Pemberian tablet Fe minimal 90 tablet selama
kehamilan, dimulai pada Trimester-1 kehamilan
Pemeriksaan Hb darah ulang pada Trimester-3
kehamilan
Kurang Energi Kronis (KEK) pada Kehamilan
Pengukuran LiLa pada ANC K1
Pendataan ibu hamil dengan Kurang Energi Kronis
(KEK)
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ibu hamil 26
KEK
6. INTERVENSI GIZI PADA IBU HAMIL
27
SCALING UP NUTRITION
MOVEMENNT/
GERAKAN PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI
28
PENTINGNYA 1000 HPK
730 hari
270 hari kehidupan
selama pertama bayi
kehamilan setelah
dilahirkan
Perkemb
angan
penting
8 minggu sebagian
pertama sejak organ
pembuahan berlanjut
terjadi sampai
pembentukan kira-kira
semua cikal 2 tahun
bakal organ Perkembangan pertama
tubuh penting kehidupa
sebagian organ n
berlanjut
sampai akhir 30
kehamilan
PROGRAM
PROGRAM SENSITIF
31
GIZI SPESIFIK
BADUTA
IBU IBU (0 – 24)
HAMIL MENYUSUI BULAN
33
TABLET TAMBAH DARAH
34
34
SUPPLEMENTASI TABLET BESI
SASARAN SUPLEMENTASI TABLET BESI
BUMIL
1 tablet/hari, minimal selama 90 hari.
BUFAS
1 tablet/hari, selama 40 tablet stl melahirkan.
ANAK 1 – 5 TAHUN
1 sendok teh (5 ml)/hari selama 60 hari.
ANAK 6 – 12 BULAN 35
0.5 sendok teh (2.5 ml)/ hari selama 60 hari
CAKUPAN IBU HAMIL FE 90%
KEGIATAN PROPINSI KABUPATEN
1.Pemantapan Konsolidasi perencanaan Konsolidasi perencanaan
Sistem RR dan pelaporan dalam rangka dan pelaporan dalam rangka
distribusi tablet Fe distribusi tablet Fe
39
6. PENTINGNYA PELAYANAN TERPADU
BERKELANJUTAN
40
PELAYANAN TERPADU BERKELANJUTAN
darah 14%
plasenta 10%
buah dada 8%
Penambahan lemak
IMT rendah -- 5.3 kg
48
KEBUTUHAN GIZI PADA KEHAMILAN
49
Penambahan BB yg berlebihan
Diabetes gestasional
Penambahan BB yg berlebihan
Diabetes gestasional
Penambahan BB kurang
- intra uterine growth failure
- BB lahir rendah
- kelainan metabolisme peny degeneratif
50
Penambahan BB setelah persalinan
- 1.5 kg setelah 6-12 bulan
- 20% ibu : naik BB > 5kg
- 16% ibu : naik 6.4 kg pada 10-18 bl post
partum
51
Angka Kecukupan Gizi Indonesia 2004
Penambahan zat gizi pada masa hamil
Energi -- trimester 1 : 180 Kkal
trimester 2-3 : 300 Kkal
Protein -- 17 gram
Vitamin A -- 300 RE
Vitamin C -- 10 mg
Magnesium -- 30 mg
Yodium -- 50 µg
Seng -- 1.7 mg
Selenium -- 5 mg
Fluor -- 0.2 mg
Mangan -- 0.2 mg
53
KEADAAN KESEHATAN DAN GIZI
1. Kurang energi dan protein
2. Anemia gizi besi
3. Defisiensi vitamin A
4. Defisiensi Yodium
WUS 20%
Defisiensi vitamin A
Defisiensi Yodium
55
Nilai rujukan
Status besi (kadar feritin serum)
56
KEADAAN GIZI REMAJA
PUTERI
Kurang Kalori Protein --- 20%
Anemia -- 9 - 57% (70%)
- Mahal
- Interpretasi sulit karena faktor homeostasis pada
kehamilan
- Interpretasi sulit --- infeksi endemis
Catatan:
- pada sosial ekonomi rendah
- pedesaan vs perkotaan
- penyulit – keadaa gizi dan infeksi endemis
59
Kehamilan remaja puteri ???
60
PENATA-LAKSANAAN TERKINI
1. KEK
- penambahan makanan bergizi
frekwensi sering, bahan lokal
- perbaikan “food security” keluarga
61
PANDUAN UMUM
1. Pre konsepsi
- Monitoring tinggi dan berat badan
- Evaluasi asupan makan
- Panduan “healthy eating”
- Panduan individu – bila ada masalah
62
2. Masa hamil
- Penentuan IMT sebelum hamil
- Monitor berat badan – naik selama hamil
- Monitor asupan makan
- Edukasi --- kesehatan, gizi
persiapan menyusui
63
INDIKATOR PROGRAM GIZI
TAHUN 2015 -2019
64
Indikator Kinerja Program (IKP)
Gizi KIA - RPJMN
TARGET KETERKAIT
PROGRAM/
NO SASARAN INDIKATOR AN DENGAN
KEGIATAN NAWACITA
Base
2015 2016 2017 2018 2019
line
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)
Persentase persalinan
1 di fasilitas pelayanan 70,4% 75% 77% 79% 82% 85% 3.2; 4,8; 5.2
Meningkatnya kesehatan (PF)
ketersediaan dan
PROGRAM BINA keterjangkauan
GIZI DAN pelayanan Persentase kunjungan
3 KESEHATAN IBU kesehatan yang 2 neonatal pertama 71,3% 75% 78% 81% 85% 90% 3.2; 4,8; 5.2
DAN ANAK bermutu bagi (KN1)
seluruh
masyarakat
Persentase ibu hamil 3.2; 4,8; 5.2
3 24,2% 24,2% 22,7% 21,2% 19,7% 18,2%
kurang energi kronik
65
DEFINISI OPERASIONAL
INDIKATOR KEGIATAN PEMBINAAN GIZI
66
Remaja putri yang mendapat tablet tambah darah
(TTD):
No Kegiata DO (revisi) Sumber Pengamat Pelaporan
n Data an
1 Jumlah Persentase remaja Laporan Sebulan Sebulan
Remaja putri usia 12 sampai UKS sekali sekali
Putri dengan 18 tahun
yang yang berada di
mendapa institusi sekolah
t Tablet mendapat Tablet
Tambah Tambah Darah 1
Darah tablet setiap minggu
(TTD) sekali dan 1 tablet
setiap hari selama
10 hari masa haid,
diberikan selama
minimal 4 bulan
terhadap jumlah
67
remaja putri usia 12
sampai dengan 18
tahun pada periode
Ibu hamil KEK:
No DO Sumber Pengamatan Pelaporan
Kegiata Data
n
68
Ibu hamil KEK dapat PMT Ibu hamil:
69
Ibu hamil anemia:
No Kegiatan DO Sumber Data Pengamatan Pelaporan
(revisi)
2 Jumlah Persentase Kohort ibu Sebulan sekali Setahun
ibu hamil ibu hamil Laporan sekali
anemia dengan Puskesmas
kadar Hb
<11,0 g/dl
terhadap
jumlah ibu
hamil yang
diperiksa
Hb yang
ada pada
periode
dan
wilayah
tertentu 70
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR):
N Usulan DO Sumber Pengamatan Pelaporan
o Kegiatan Data
1 Bayi Persentase Kohort bayi Sebulan sekali Setahun sekali
9 dengan bayi lahir LB3 KIA
Berat Lahir hidup
Rendah dengan berat
(BBLR) badan lahir <
2500 gram
terhadap
jumlah bayi
lahir hidup
pada periode
dan wilayah
tertentu
71
Bayi baru lahir mendapat Inisiasi Menyusu Dini
(IMD):
N Kegiatan DO (revisi) Sumber Pengamata Pelaporan
o Data n
2 Jumlah Persentase bayi • Buku Sebulan 1 bulan sekali
0 Bayi Baru baru lahir yang KIA sekali dihitung
Lahir diletakkan • Kohort komulatif
mendapat segera setelah Bayi setahun
Inisiasi lahir dengan cara • Laporan
Menyusu tengkurap di IMD RS,
Dini (IMD) dada atau perut Pusk
ibu paling singkat rawat
selama satu jam inap
sehingga kulit Bidan
bayi melekat Praktik
pada kulit ibu Mandiri
terhadap jumlah
bayi baru lahir 72
pada periode dan
wilayah tertentu
Ibu Hamil dapat tablet tambah darah minimal 90
tablet:
No Kegiatan DO Sumber Pengama Pelaporan
Data tan
1 Jumlah Ibu Persentase ibu Kohor ibu Sebulan Sebulan
Hamil hamil yang Kartu ibu sekali sekali
dapat mendapatkan LB3
tablet minimal 90
tambah tablet tambah
darah darah yang
minimal 90 diminum setiap
tablet hari selama
kehamilannya
terhadap
jumlah ibu
hamil yang ada
pada periode
dan wilayah
tertentu 73
Kasus Balita Kurus dapat PMT
N Kegiatan DO (revisi) Sumber Data Pengamat Pelaporan
o an
16 Jumlah Balita Persentase anak usia Laporan Sebulan Bulanan
Kurus dapat 6 sampai dengan 59 Bulanan sekali
PMT bulan 29 hari dengan Puskesmas
status gizi kurus
(BB/PB atau BB/TB -
3 SD sampai dengan
< -2 SD) yang
mendapat makanan
tambahan selama 90
HMA terhadap jumlah
anak usia 6 sampai
dengan 59 bulan 29
hari dengan status
gizi kurus pada
periode dan wilayah
tertentu 74
Kasus Balita Gizi Buruk ditangani:
No Kegiatan DO Usulan DO (revisi)
Kegiatan
(revisi)
18 Jumah Jumlah Anak usia Kasus Gizi Persentase anak usia 0
Kasus Gizi 0 sampai dengan Buruk sampai dengan 59 bulan
Buruk 59 bulan 29 hari Ditangani 29 hari dengan status gizi
Ditangani dengan status gizi sangat kurus (BB/PB atau
sangat kurus ( BB/TB < -3 SD) dan/atau
BB/PB atau BB/TB terdapat tanda klinis gizi
< -3 SD) dan/atau buruk yang mendapat
terdapat tanda perawatan secara rawat
klinis gizi buruk jalan atau rawat inap
yang mendapat sesuai standar
perawatan sesuai
standar tata
lakasana anak gizi
buruk 75
Ibu nifas (0-42 hari) yang mendapat kapsul vitamin
A dosis tinggi (2 kapsul):
No Kegiatan DO Usulan DO (revisi)
Kegiatan
(revisi)
77
Bayi 6-11 bulan dapat vitamin A (100.000 IU):
78
Anak Balita dapat vitamin A dosis tinggi (200.000
IU):
N Kegiatan DO Usulan DO (revisi)
o Kegiatan
(revisi)
79
Balita punya KMS/ Buku KIA:
80
Balita ditimbang (D):
81
Balita ditimbang yang naik berat badannya
(N):
N Kegiatan DO Usulan DO (revisi)
o Kegiatan
(revisi)
83
Balita ditimbang yang tidak naik berat badannya 2
kali berturut-turut (2T):
No Kegiatan DO Usulan DO (revisi)
Kegiatan
(revisi)
13 Jumlah Jumlah Anak Usia Balita Persentase anak usia 0
balita 0 sampai dengan ditimbang sampai dengan 59
ditimbang 59 bulan 29 hari, yang tidak bulan 29 hari, yang tidak
yang tidak ditimbang di naik berat naik berat berat
naik berat Posyandu yang badannya 2 badannya dua kali
badannya tidak naik berat kali berturut- berturut-turut terhadap
2 kali berat badannya turut (2T) jumlah anak usia 0
berturut- dua kali berturut- sampai dengan 59
turut (2T) turut bulan 29 hari yang
ditimbang pada periode
dan wilayah tertentu
84
Balita di Bawah Garis Merah (BGM):
86
Kasus Balita Gizi Buruk:
No Kegiatan DO Usulan DO (revisi)
Kegiatan
(revisi)
88
PROGRAM PENANGULANGAN
ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
Oleh :
Helfiyan, SST, M.kes
Kepala Seksi Gizi Masyarakat Dinas KesehatanProvinsi Jambi
89
Disampaikan :
Sosialisasi Pedoman Gizi Seimbang
Sungai Penuh, 03 November 2015
LATAR BELAKANG
90
LATAR BELAKANG
91
LATAR BELAKANG
50.0
30.0
20.0
10.0
92
0.0
Perkotaan Perdesaan INDONESIA
PREVALENSI ANEMIA PADA WUS TIDAK HAMIL
22.9
25 20
17.8
20
15
%
anemia
10
0
15-24 thn 25-34 thn 35-49 thn
Wanita Usia Subur (WUS) tidak hamil usia 15-49 tahun
93
94
ANEMIA
Merupakan suatu keadaan dimana tubuh
kekurangan sel darah merah sehat dan
biasanya ditandai dengan kadar hemoglobin
(Hb) kurang dari normal (<11 g%)
95
SEHAT ANEMIA
DEFINISI ANEMIA GIZI BESI
96
PADA IBU HAMIL
DOSIS PENCEGAHAN
Ibu hamil perlu mengonsumsi 1 TTD setiap
hari selama kehamilan minimal sebanyak 90
tablet, dimulai sedini mungkin, dan
dilanjutkan sampai masa nifas
Pemberian TTD setiap hari selama
kehamilan dapat menurunkan risiko anemia
pada ibu 70% dan kekurangan zat besi 57%
97
Senyawa zat besi setara dengan 60 mg besi
elemental
Komposisi
Bioavalibilitas Kandungan besi
Senyawa Besi senyawa besi per
zat besi (%) elemental (mg)
tablet (mg)
Ferro fumarat 180 33 60
Ferro gluconat 500 12 60
Ferro sulfat (7 H2O) 300 20 60
Ferro sulfat,
160 37 60
anhydrous
Ferro sulfat
200 30 60
exsiccated (1H2O)
Sumber: WHO, 2012 dan adaptasi INACG, 1998
98
Di daerah endemis malaria:
Dilakukan pencegahan dan pengobatan malaria, namun
tetap disediakan TTD. Pemberian TTD pada bumil yang
pernah menderita malaria perlu dimonitor secara
periodik
100
PADA REMAJA
PUTRI
Semua remaja putri usia 12 sampai
dengan 18 tahun yang berada di
institusi sekolah mendapat TTD 1
tablet setiap minggu sekali dan 1
tablet setiap hari selama 10 hari masa
haid, diberikan selama minimal 4
bulan
102
KEGIATAN PENANGGULANGAN
ANEMIA
1. KIE
Makanan kaya zat besi
Manfaat TTD
Perorangan dan kelompok
2. SUPLEMENTASI TTD
103
PENATALAKSANAAN PEMBERIAN
TTD
1. PERSIAPAN
Landasan Hukum : Permenkes, SKB lintas
Menteri, Kebijakan Daerah dan Petunjuk Teknis
Indikator Keberhasilan : Penurunan Prevalensi
Anemia pada Remantri
Kerjasama/Kesepakatan LP dan LS
Penyediaan Pedoman/Juklak atau Juknis
Menetapkan Sasaran : Sasaran Langsung
Individu, kelompok dan masyarakat
104
KEBUTUHAN TABLET TAMBAH
DARAH
Sasaran :
Seluruh rematri usia 12 – 18 th yg sekolah di
SMP/SMA dan yang sederajat
Dosis :
TTD 1 tablet/minggu selama 4 bulan, ketika
menstruasi diberikan setiap hari selama 10 hari13
Tablet
105
2. PELAKSANAAN
A. KONSELING DAN SOSIALISASI
b. Komunikasi Informasi
Edukasi
- Metode KIE
- Komponen isi KIE
- Media KIE
c. Suplementasi TTD
(rekomendasi WHO)
minimal mengandung :
60 mg elemental besi dan
0,4 mg asam folat 106
•Suplementasi
107
2. SEKTOR LAIN
a. Sektor BKKBN
Melalui pendekatan keluarga yang
terintegrasi dengan pendataan
keluarga,kunjungan rumahPLKB,BKR
b. Sektor Agama
Melalui institusi keagamaan yang
dilaksanakan teritegrasi dengan,
Bimbingan pra nikah, pendidikan agama,
dakwah dll
108
a. Sektor Pendidikan
Melalui pendidikan di dalam dan luar
sekolah yang terintegrasi dengan: intra
dan ekstra kurikulum,pertemuan
kelompok dll
b. Sektor Sosial
Melalui kegiatan sosial di masyarakat yang
terintegrasi dengan karang
taruna,pertemuan organisasi pemuda dan
remaja dll
109
e. LSM/Ormas
Melalui kegiatan rutin si institusi
atau organisasi sosial yang
terintegrasi dengan pertemuan
koordinasi tk desa, pertemuan
pemuka agama, pertemuan PKK,
kader tokoh masyarakat dll
110
ZAT BESI (FE)
111
PENYEBAB ANEMIA
112
ASUPAN ZAT BESI MAKANAN
Tdk Def./
Anemia pd
usia lbh tua
Tdk Defisiensi
pd 6 bulan
Def./
Tidak Anemia/ Bayi tidak Anemia pd
Def. Besi Def. Besi usia lbh tua
Defisiensi
Ibu Hamil Anemia pd Ibu Hamil
pd 6 bulan
usia lbh tua Def Besi/
Anemia
Anemia/
Def.120
Besi Bayi Anemia
Def. Besi pd 6 bulan
SIKLUS KEJADIAN ANEMIA & DEFISIENSI ANEMIA:
ANAK REMAJA IBU HAMIL
(ASUMSI : POLA DIET TAK MEMENUHI & TDK MINUM TTD & MAKANAN TDK
FORTIFIED)
Ibu Hamil
Anak Tidak Anemia, Remaja Def Besi Bayi Lahir
Def. Besi Def. Besi Dg
Defisiensi
Besi
Ibu Hamil
Remaja Anemi
Anemia
Anemi
121
Haid
FORTIFIKASI
Mandatory:
(Sudah dilaksanakan)
1. Tepung Terigu: Fe, Zn, Asam Folat, B1, B2
2. Garam: dengan Yodium 30-80 ppm (SNI)
(Sedang dikembangkan)
3. Sprinkle: multi vitamin dan mineral
4. Minyak Goreng: dengan Vitamin A
Voluntary:
Misalnya: Susu, Mentega, Mie, Kecap dll
122
SOLUSI INTERVENSI YG POTENSIAL
UNTUK MENANGGULANGI ANEMIA
DEFISIENSI ANEMIA GIZI BESI
100
Suplemen gizi mikro
Fortifikasi Makanan
80 Diversifikasi Diet
Pendidikan Gizi
60
%
40
20
0 123
124
STATUS GIZI REMAJA
Masa remaja merupakan periode yang paling
menantang dalam pertumbuhan manusia:
Pertumbuhan yang seragam pada masa anak
berubah mendadak dengan kecepatan pertumbuhan
yang meningkat
Kebutuhan akan zat gizi yang khusus
125
STATUS GIZI REMAJA
Pertumbuhan selama masa remaja dipengaruhi
secara hormonal dan bervariasi antar individu:
Pada wanita dimulai saat usia 10,5-11 tahun dan
puncaknya pada usia 12 tahun dan akan
berlangsung sampai 2 tahun
Pada laki-laki dimulai saat usia 12,5-13 tahun dan
puncaknya pada usia 14 tahun dan akan
berlangsung sampai 2 tahun
126
STATUS GIZI REMAJA
Pertumbuhan tinggi badan:
Anak laki-laki akan bertambah tinggi sekitar
20 cm
Anak perempuan akan bertambah tinggi
sekitar 15 cm
Pertumbuhan berat badan:
Anak laki-laki akan bertambah berat
badannya sekitar 20 kg
Anak perempuan akan bertambah berat
badannya sekitar 16 kg
yang dipengaruhi oleh asupan makanan dan
latihan fisik 127
STATUS GIZI REMAJA
Masa remaja merupakan masa rentan gizi:
Kebutuhan akan zat gizi meningkat karena
peningkatan mendadak dari pertumbuhan fisik dan
perkembangan
Ada perubahan gaya hidup dan kebiasaan makan
sehingga mempengaruhi asupan dan kebutuhan zat
gizi
Mempunyai kebutuhan akan zat2 gizi khusus
berkaitan dengan peran mereka dalam olah raga,
kehamilan, adanya kelainan cara makan, diet yang
berlebihan, penggunaan alkohol/obat berbahaya
ataupun keadaan2 lainnya
128
KECUKUPAN GIZI REMAJA
Kebutuhan energi masa remaja:
Kebutuhan akan energi diperuntukkan bagi:
Pemeliharaan kesehatan
Pertumbuhan dan maturasi yang optimal
129
KECUKUPAN GIZI REMAJA
130
KECUKUPAN GIZI REMAJA
Kebutuhan kalsium masa remaja:
Kebutuhan akan kalsium diperuntukkan bagi
peningkatan perkembangan otot, rangka dan kelenjar
endokrin
Pada puncak pertumbuhan cepat ini, deposisi kalsium
harian bisa sampai 2 kali lipat (45% massa tulang
ditambahkan pada periode remaja)
Untuk remaja laki2 Perempuan
10-12 tahun : 700 mg 700 mg
13-15 tahun : 700 mg 700 mg
16-19 tahun : 600 mg 600 mg
131
KECUKUPAN GIZI REMAJA
132
KECUKUPAN GIZI REMAJA
Kebutuhan zat besi masa remaja:
Kebutuhan akan zat besi diperuntukkan bagi
kebutuhan akan peningkatan volume darah untuk
pertumbuhan massa otot pada laki-2 dan kehilangan
darah haid bulanan pada perempuan
Walau cadangan zat besi tubuh mencukupi, namun
pertumbuhan yang cepat dan penambahan massa otot
menyebabkan terjadinya anemia fisiologi karena
pertumbuhan dengan akibat:
Gangguan respon kekebalan tubuh
Gangguan proses belajar (ingatan jangka pendek)
133
KECUKUPAN GIZI REMAJA
Kebutuhan zat seng masa remaja:
Kebutuhan akan seng diperuntukkan bagi
pertumbuhan fisik dan pematangan seksual
Untuk remaja laki2 Perempuan
10-12 tahun : 15 mg 15 mg
13-15 tahun : 15 mg 15 mg
16-19 tahun : 15 mg 15 mg
134
KECUKUPAN GIZI REMAJA
Kebutuhan asam folat masa remaja:
Kebutuhan akan asam folat diperuntukkan bagi
pencegahan risiko terjadinya kelainan pada sumsum
tulang belakang bayi pada remaja perempuan yang siap
hamil
Untuk remaja laki2 Perempuan
10-12 tahun : 90 mcg 100 mcg
13-15 tahun : 125 mcg 130 mcg
16-19 tahun : 165 mcg 150 mcg
135
TERIMA KASIH
136