Anda di halaman 1dari 65

Oleh : Alief Leisyah

Pembimbing : dr. Susanto, Sp.S

Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Penyakit Saraf


RSUD Cianjur – FKK Univ. Muhammadiyah Jakarta
2014
Identitas Pasien
 Nama : Ny. S
 Jenis kelamin : Perempuan
 Usia : 62 tahun
 Agama : Islam
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Desa Cikadu, RT/RW 05/06
Kec. Suka Negara, Cianjur
 Tanggal Masuk : UGD - Sabtu,07/6/14
Pukul 23.41 WIB
Anamnesis
(Auto-anamnesis & Allo-anamnesis
09 Juni 2014)

 Keluhan utama :
 Lemah tubuh sebelah kiri

 Riwayat Penyakit Sekarang :


 Pasien datang dengan keluhan lemah tubuh sebelah kiri sejak
1 hari sebelum masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan pada
saat pasien sedang dirumah hendak ke kamar mandi
kemudian mengeluh lemah tubuh sebelah kiri secara tiba-tiba
disertai bicara rero. Pada hari kejadian, pasien muntah satu
kali. Muntah berisi cairan. Selain itu, pasien juga merasa
mata menjadi berat. Kejang, demam, tersedak, pandangan
berbayang dan penurunan kesadaran disangkal. Tidak ada
riwayat kepala terbentur atau trauma. Belum BAB sejak 1 hari
SMRS , BAK normal.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat hipertensi sejak 3 tahun SMRS, pengobatan hipertensi tidak
teratur.

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat stroke dalam keluarga disangkal
 Riwayat hipertensi tidak diketahui
 Riwayat DM tidak diketahui

 Riwayat Pengobatan
 Pasien tidak mengkonsumsi obat – obatan.

 Riwayat Psikososial
 Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga
 Jarang berolahraga
 Tidak konsumsi alkohol
 Tidak merokok
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

 Kesadaran : Composmentis

 Tanda Vital
 Tekanan Darah : 170/100 mmHg
 Nadi : 64 kali/menit, reguler
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 37,5*C
Status Generalis

 Kepala : Normocephal
 Mata : Sklera ikterik (-/-), Konjungtiva anemis (-/-)
 Hidung : Normonasi, deviasi septum (-), sekret (-)
 Mulut : Mukosa bibir kering (-), sianosis (-), faring
hiperemis (-).
 Telinga : normotia, sekret (-)
 Leher : KGB tidak membesar, JVP tidak meningkat
 Thorax
 Jantung : BJ I-II murni reguler, murmur (-), gallop (-)
 Paru : Dada simetris , vesikuler (+/+), rhonki (-/-), wheezing (-/-)

 Abdomen
 Inspeksi : bentuk datar
 Perkusi : timpani
 Palpasi : supel, nyeri tekan (-), organomegali (-), nyeri
epigastrium (-)
 Auskultasi : BU (+) normal

 Ekstremitas
 Atas : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
 Bawah : akral hangat, RCT < 2 detik, edema (-/-), sianosis (-/-)
Status Neurologik

 Kesadaran : Composmentis
 GCS : E4 M6 V5

 Rangsang Meningeal
 Kaku Kuduk :-
 Lasegue Sign : tidak terbatas kiri dan kanan
 Kernign’s Sign : tidak terbatas kiri dan kanan
 Brudzinski I :-
 Brudzinski II :-
Pemeriksaan Nervus
Cranial (saraf otak)
 N. I Olfaktorius

Daya Pembau Dextra Sinistra


Normal Normal

 N.II Optikus

Dextra Sinistra
Visus Normal Normal
Lapang Pandang Normal Normal
Funduskopi Dilakukan namun belum Dilakukan namun belum
bisa melihat dengan jelas bisa melihat dengan jelas
papil, arteri, vena papil, arteri, vena
 N.III (Okulomotoris)
Dextra Sinistra
Ptosis - -
Pupil Bulat, isokor ɸ ODS 3 mm
Refleks Cahaya Direk + +
Refleks Cahaya Indirek + +
Gerakan Bola Mata
Atas + +
Bawah + +
Medial + +
Medial atas + +
Akomodasi + +

 N.IV Trokhlearis
Gerakan Bola Mata Dextra Sinistra

Medial bawah + +
 N.V Trigeminus
Sensibilitas
Ramus oftalmik Normal, simetris pada kedua sisi
Ramus maksilaris Normal, simetris pada kedua sisi
Ramus mandibular Normal, simetris pada kedua sisi
Refleks Kornea Kiri dan Kanan (+)
Menggigit Normal
Membuka mulut Normal

 N. VI Abdusen
Gerakan Bola Mata Dextra Sinistra
Lateral + +
 N. VII Fasialis

Dextra Sinistra
Mengangkat alis + +
Kerutan kulit dahi + +
Menutup mata dengan kuat + +
Menyeringai + -

Sensoris: Pengecapan 2/3 anterior lidah


Rasa manis +/+ dirasakan sama oleh OS
Rasa asin +/+ dirasakan sama oleh OS
Rasa asam +/+ dirasakan sama oleh OS

Kesan : Parese N. VII sinistra sentral


 N. VIII Vestibulocochlearis
Fungsi Dextra Sinistra
Pendengaran
Tes Bisik Tidak dilakukan
Tes Schwabach Sama dengan pemeriksa Sama dengan pemeriksa
Tes Rinne AC>BC AC>BC
Tes Webber Tidak ada lateralisasi
Keseimbangan Tidak dilakukan

Arkus faring simetris


 N. IX dan X Daya Kecap Lidah 1/3 Tidak dilakukan
belakang
Glosofaringeus &
Uvula Letak ditengah
Vagus Menelan Normal
Refleks muntah + kanan kiri
 N. XI Assesorius

Memalingkan Dapat dilakukan ke kanan dan kiri tanpa


wajah kesulitan, kekuatan melawan tahanan sama kedua
sisi
Mengangkat Dapat dilakukan pada kedua bahu, kekuatan
bahu melawan tahanan sama pada kedua sisi

 N. XII Hipoglossus

*Kesan : Parese N. XII sinistra sentral

Posisi lidah Deviasi ke kiri

Fasikulasi -
Tremor lidah -
Atrofi otot lidah -
 Pemeriksaan Motorik
 Kekuatan otot
5 0

5 0
 Tonus : Normal
 Atrofi : -/-

 Pemeriksaan Sensorik
 Hemihipestesi sinistra
 Hipalgesi sinistra
 Therm-hypestesi sinistra

 Fungsi Luhur : skor MMSE 18 (gangguan kognitif probable)


 Vegetatif
 BAB : belum sejak 1 hari SMRS
 BAK : Normal
 Refleks Fisiologis
Dextra Sinistra
Biceps 2+ 2+
Triceps 2+ 2+
Brachioradialis 2+ 2+
KPR 2+ 2+
APR 2+ 2+

 Refleks Patologis
Dextra Sinistra
Babinsky - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Rujukan

Gula darah puasa 97 70-110 mg%

Ureum 37,5 10-50 mg%

Kreatinin 0,7 0,5 – 1.0 mg%

Asam Urat 3,20 2,4 – 5,7 mg%

Kolesterol total 90 <200 mg%

HDL 33,7 >60 mg%


LDL 48,3 <130 mg%
Trigliserida 40 <160 mg%

SGPT 35 <42 UL
SGOT 22 <40 UL
 DIAGNOSIS
 Diagnosis Klinis : Stroke
 Diagnosis Etiologi : Infark serebri
 Diagnosis Lokalisaasi : Sistem karotis kanan
 Diagnosis Faktor Risiko : Hipertensi

 DIAGNOSIS BANDING
 Stroke perdarahan intra serebri sistem karotis kanan faktor risiko hipertensi.

 RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

 ECG, Pemeriksaan Darah rutin, GDP, Elektrolit, CT-SCAN, MRI

 PENATALAKSANAAN
 Tindakan awal
 ABCs
 Bed rest
 Kepala dan tubuh atas dalam posisi 300 dengan bahu pada sisi lemah diganjal
dengan bantal.
 Pemasangan infus (RL 16 gtt/menit)
 PENGOBATAN

 Nonmedikamentosa : Diet lunak rendah garam

 Medikamentosa :
 Piracetam IV 3x3 gr
 Citicolin IV 3 x 500 mg
 Ranitidin IV 2x1 amp
 Ondancentron 2x8 mg
 Ketorolac 2x30 mg

 PROGNOSIS
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam
FOLLOW UP
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark RL
tubuh Tanda Vital serebri sistem 16gtt/menit
sebelah kiri TD : 150/90 mmHg karotis kanan
N : 60 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 36,3*C
R : 22 kali/menit Mannitol 200-
150-150/ 8
RM : (-) jam
SO :
- N. II dan III  Pupil bulat
10 Juni 2014

diameter 3mm, isokor, Reflek


Cahaya (++/++) Citicolin 3x
- N. III, IV, dan VI Gerak bola 500
mata baik ke segala arah,
- Parese N. VII kiri sentral dan N.
XII kiri sentral
Lasix 1 x 1
Motorik : tonus normal, atrofi (-)
5 0
5 2
Sensorik : hemihipestesi sinistra Ketorolac 2x1
RF : Bicep 2+/2+, Tricep 2+/2+,
KPR 2+/2+, APR. 2+/2+
RP : Babinsky : -/- Chaddock : -/-
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Terapi Lanjut
tubuh Tanda Vital serebri sistem
sebelah kiri TD : 140/90 mmHg karotis kanan
N : 60 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 37*C
R : 20 kali/menit Tambahkan
alpentin
Nyeri dari Status Neurologis : Susp. Central
2x100mg
pinggang RF : stroke pain
sampai ke Bicep 2+/3+, syndrome
11 Juni 2014

kepala Tricep 2+/3+,


KPR 2+/2+,
APR. 2+/2+
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Terapi Lanjut
tubuh Tanda Vital serebri sistem
sebelah kiri TD : 140/90 mmHg karotis kanan
N : 72 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 36,5*C
R : 24 kali/menit Fisioterapi
Nyeri dari Status Neurologis Susp. Central
pinggang RF : stroke pain
sampai ke Bicep 2+/2+, syndrome
12 Juni 2014

kepala Tricep 2+/2+,


berkurang, KPR 2+/2+,
hilang APR. 2+/2+
timbul
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Terapi lanjut
tubuh Tanda Vital serebri sistem
sebelah kiri TD : 160/90 mmHg karotis kanan
N : 84 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 37,2*C
R : 24 kali/menit
Belum BAB Motorik : Susp. Central
sejak masuk stroke pain
5 2
RS syndrome
5 2
13 Juni 2014

Tonus otot normal, atrofi (-)

Nyeri dari
pinggang
sudah
hilang,
tinggal dari
leher ke
kepala
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Mannitol,
tubuh Tanda Vital serebri sistem lasix, citicolin
sebelah kiri TD : 170/100 mmHg karotis kanan dan ketorolac
N : 60 kali/menit, reguler fr hipertensi. di hentikan.
S : 36,5*C
R : 24 kali/menit Piracetam
3 x 1200
Belum BAB Status Neurologis : Susp. Central
sejak masuk Tidak ada perubahan stroke pain
RS syndrome
Captopril
14 Juni 2014

3 x 25 mg

Alpentin
Nyeri di
2 x 100
leher dan
kepala
berkurang Aspilet 2 x 1

Fisioterapi
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Paien boleh
tubuh Tanda Vital serebri sistem pulang
sebelah kiri TD : 160/90 mmHg karotis kanan
N : 64 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 36,3*C
R : 24 kali/menit Piracetam
3 x 1200
Belum BAB Status Neurologis : Susp. Central
sejak masuk Tidak ada perubahan stroke pain
RS syndrome
Captopril
16 Juni 2014

3 x 25 mg

Alpentin
Nyeri di
2 x 100
leher dan
kepala
berkurang, Aspilet 2 x 1
hilang
timbul
LAMPIRAN HASIL MMSE
RESUME

 Seorang wanita usia 62 tahun, bekerja sebagai ibu rumah tangga . Datang ke
UGD RSUD Cianjur pada tanggal 7 Juni 2014 dengan keluhan : (auto-
anamnesis dan allo-anamnesis di ruang gandaria 9 juni 2014)

 Keluhan Utama : Lemah tubuh sebelah kiri

 Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan lemah tubuh sebelah kiri sejak 1 hari sebelum
masuk rumah sakit. Keluhan dirasakan pada saat pasien sedang dirumah
hendak ke kamar mandi kemudian mengeluh lemah tubuh sebelah kiri
secara tiba-tiba disertai bicara rero.. Pasien juga mengeluh nyeri yang
menjalar dari punggung sebelah kanan hingga leher dan kepala sebelah kanan.

Pada hari kejadian, pasien muntah satu kali. Muntah berisi cairan. Selain itu,
pasien juga merasa mata menjadi berat. Kejang, demam, mual, tersedak, baal
sekitar mulut, pandangan berbayang dan penurunan kesadaran disangkal.
Tidak ada riwayat kepala terbentur atau trauma. Belum BAB sejak 1 hari SMRS
dan BAK normal.
 Riwayat Penyakit Dahulu
 Riwayat hipertensi sejak 3 tahun SMRS, pengobatan hipertensi tidak
teratur.

 Riwayat Penyakit Keluarga


 Riwayat stroke dalam keluarga disangkal
 Riwayat hipertensi tidak diketahui
 Riwayat DM tidak diketahui

 Riwayat Pengobatan
 Pasien tidak mengkonsumsi obat – obatan.

 Riwayat Psikososial
 Pasien bekerja sebagai ibu rumah tangga
 Jarang berolahraga
 Tidak konsumsi alkohol
 Tidak merokok
Pemeriksaan Fisik

 Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang

 Kesadaran : Composmentis

 Tanda Vital
 Tekanan Darah : 170/100 mmHg
 Nadi : 64 kali/menit, reguler
 Pernafasan : 24 kali/menit
 Suhu : 37,5*C
Status Generalis

 Kepala : Tidak ada  Thorax :


kelainan  Paru : Tidak ada kelainan
 Mata : Tidak ada  Jantung : Tidak ada
kelainan kelainan

 Hidung : Tidak ada  Abdomen : Tidak ada


kelainan kelainan
 Mulut : Tidak ada  Ekstremitas :
kelainan  Atas : Tidak ada kelainan
 Leher : Tidak ada  Bawah : Tidak ada kelainan
kelainan
Status Neurologis  N. V (Trigeminus)
 Tidak ada kelainan
 Kesadaran : Composmentis  N. VI (Abdusen)
 GCS : E4 M6 V5  Tidak ada Kelainan
 N. VII (Fasialis)
 Rangsang Meningeal : (-)
 Parese N. VII sinistra
sentral
 Saraf kranial :
 N. VIII
 N. I (olfaktorius)
(Vestibulocochlearis)
 Tidak ada kelainan
 Tidak ada kelainan
 N. II (Optikus)
 N. IX dan X
 Tidak ada kelainan
 Tidak ada kelainan
 N. III (Okulomotoris)
 N. XI (Asesorius)
 Tidak ada kelainan
 Tidak ada kelainan
 N.IV (Trokhlearis)
 N. XII (Hipoglosus)
 Tidak ada kelainan
 Parese N. XII sinistra
sentral
 Pemeriksaan Motorik
 Kekuatan otot
5 0

5 0
 Tonus : Normal
 Atrofi : -/-

 Pemeriksaan Sensorik
 Hemihipestesi sinistra
 Hipalgesi sinistra
 Therm-hypestesia sinistra

 Fungsi Luhur : skor MMSE 18 (gangguan kognitif probable)


 Vegetatif
 BAB : belum sejak 1 hari SMRS
 BAK : Normal
 Refleks Fisiologis
Dextra Sinistra
Biceps 2+ 2+
Triceps 2+ 2+
Brachioradialis 2+ 2+
KPR 2+ 2+
APR 2+ 2+

 Refleks Patologis
Dextra Sinistra
Babinsky - -
Chaddock - -
Oppenheim - -
Gordon - -
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG

Pemeriksaan Hasil Rujukan


Gula darah puasa 97 70-110 mg%
Ureum 37,5 10-50 mg%
Kreatinin 0,7 0,5 – 1.0 mg%
Asam Urat 3,20 2,4 – 5,7 mg%
Kolesterol total 90 <200 mg%
HDL 33,7 >60 mg%
LDL 48,3 <130 mg%
Trigliserida 40 <160 mg%
SGPT 35 <42 UL
SGOT 22 <40 UL
 DIAGNOSIS
 Diagnosis Klinis : Stroke
 Diagnosis Etiologi : Infark serebri
 Diagnosis Lokalisaasi : Sistem karotis kanan
 Diagnosis Faktor Risiko : Hipertensi

 DIAGNOSIS BANDING
 Stroke perdarahan intra serebri sistem karotis kanan faktor risiko hipertensi.

 RENCANA PEMERIKSAAN PENUNJANG

 ECG, Pemeriksaan Darah rutin, GDS, Elektrolit

 PENATALAKSANAAN
 Tindakan awal
 ABCs
 Bed rest
 Kepala dan tubuh atas dalam posisi 300 dengan bahu pada sisi lemah diganjal
dengan bantal.
 Pemasangan infus (RL 16 gtt/menit)
 PENGOBATAN

 Nonmedikamentosa : Diet lunak rendah garam

 Medikamentosa :
 Piracetam IV 3x3 gr
 Citicolin IV 3 x 500 mg
 Ranitidin IV 2x1 amp
 Ondancentron 2x8 mg
 Ketorolac 2x30 mg

 PROGNOSIS
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad functionam : dubia ad bonam
Follow Up Tanda Vital

180

160

140

120
TD Sistole
100 TD Diastole
Nadi
80
Suhu
60 Pernafasan

40

20

0
9/6/14 10/6/14 11/6/14 12/6/14 13/6/14 14/6/14 16/6/14
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark RL
tubuh Tanda Vital serebri sistem 16gtt/menit
sebelah kiri TD : 150/90 mmHg karotis kanan
N : 60 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 36,3*C
R : 22 kali/menit Mannitol 200-
150-150/ 8
RM : (-) jam
SO :
- N. II dan III  Pupil bulat
10 Juni 2014

diameter 3mm, isokor, Reflek


Cahaya (++/++) Citicolin 3x
- N. III, IV, dan VI Gerak bola 500
mata baik ke segala arah,
- Parese N. VII kiri sentral dan N.
XII kiri sentral
Lasix 1 x 1
Motorik : tonus normal, atrofi (-)
5 0
5 2
Sensorik : hemihipestesi sinistra Ketorolac 2x1
RF : Bicep 2+/2+, Tricep 2+/2+,
KPR 2+/2+, APR. 2+/2+
RP : Babinsky : -/- Chaddock : -/-
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Terapi Lanjut
tubuh Tanda Vital serebri sistem
sebelah kiri TD : 140/90 mmHg karotis kanan
N : 60 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 37*C
R : 20 kali/menit Tambahkan
alpentin
Nyeri dari Status Neurologis : Susp. Central
2x100mg
pinggang RF : stroke pain
sampai ke Bicep 2+/3+, syndrome
11 Juni 2014

kepala Tricep 2+/3+,


KPR 2+/2+,
APR. 2+/2+
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Terapi Lanjut
tubuh Tanda Vital serebri sistem
sebelah kiri TD : 140/90 mmHg karotis kanan
N : 72 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 36,5*C
R : 24 kali/menit Fisioterapi
Nyeri dari Status Neurologis Susp. Central
pinggang RF : stroke pain
sampai ke Bicep 2+/2+, syndrome
12 Juni 2014

kepala Tricep 2+/2+,


berkurang, KPR 2+/2+,
hilang APR. 2+/2+
timbul
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Terapi lanjut
tubuh Tanda Vital serebri sistem
sebelah kiri TD : 160/90 mmHg karotis kanan
N : 84 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 37,2*C
R : 24 kali/menit
Belum BAB Motorik : Susp. Central
sejak masuk stroke pain
5 2
RS syndrome
5 2
13 Juni 2014

Tonus otot normal, atrofi (-)

Nyeri dari
pinggang
sudah
hilang,
tinggal dari
leher ke
kepala
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Mannitol,
tubuh Tanda Vital serebri sistem lasix, citicolin
sebelah kiri TD : 170/100 mmHg karotis kanan dan ketorolac
N : 60 kali/menit, reguler fr hipertensi. di hentikan.
S : 36,5*C
R : 24 kali/menit Piracetam
3 x 1200
Belum BAB Status Neurologis : Susp. Central
sejak masuk Tidak ada perubahan stroke pain
RS syndrome
Captopril
14 Juni 2014

3 x 25 mg

Alpentin
Nyeri di
2 x 100
leher dan
kepala
berkurang Aspilet 2 x 1

Fisioterapi
S O A P
Lemah Kesadaran : CM Stroke infark Paien boleh
tubuh Tanda Vital serebri sistem pulang
sebelah kiri TD : 160/90 mmHg karotis kanan
N : 64 kali/menit, reguler fr hipertensi.
S : 36,3*C
R : 24 kali/menit Piracetam
3 x 1200
Belum BAB Status Neurologis : Susp. Central
sejak masuk Tidak ada perubahan stroke pain
RS syndrome
Captopril
16 Juni 2014

3 x 25 mg

Alpentin
Nyeri di
2 x 100
leher dan
kepala
berkurang, Aspilet 2 x 1
hilang
timbul
LAMPIRAN HASIL MMSE
ANALISA MASALAH
DAFTAR MASALAH

 Mengapa pasien ini didiagnosa Stroke infark serebri


sistem karotis kanan?

 Apa saja faktor risiko pada pasien ini? Bagaimana


faktor risiko tersebut menyebabkan stroke?

 Apa yang dimaksud Central Stroke Pain Syndrome?


Bagaimana gejala dan mekanisme terjadinya?
Definisi Stroke

 Definisi stroke menurut WHO (1970-sekarang) perubahan


yang cepat dengan gejala klinis fokal (atau global) yang
menimbulkan deficit neurologis dan gangguan fungsi
serebri, berlangsung lebih dari 24 jam atau menimbulkan
kematian, dengan penyebab gangguan pada vascular.
 Menurut konsesus American Stroke Association (ASA) 2013
definisi Infark system saraf pusat adalah kematian sel otak,
medulla spinalis, atau sel retinal, yang disebabkan iskemia,
berdasarkan neuropatologi, neuroimaging, dan/atau bukti
klinis dari cedera permanen.
Diagnosis Stroke Infark
serebri
 Diagnosis

 Berdasarkan klinis anamnesis & pemeriksaan neurologis

 Sistem skoring untuk membedakan jenis stroke


 Algritma stroke Gajah Mada  Penurunan kesadaran (-), nyeri kepala
hebat (-), babinski (-)
 Skor stroke Sirriraj

 CT-Scan (gold standar) untuk membedakan infark dgn perdarahan.

 MRI lebih sensitif mendeteksi infark sereberi dini dan infark batang otak.

 Patologi Anatomi
Perbedaan Perdarahan Intraserebral dan infark
PIS Infark
Gejala prodromal /TIA - +
Aktivitas pada onset Aktif Istirahat
Penurunan kesadaran sering Jarang
Tanda RM + -
Tanda kenaikan TIK Sangat sering jarang
CT- scan Masa hiperdensitas Daerah hipodensitas

Gejala klinis PIS Infark


Defisit fokal Berat Berat ringan
Onset Menit/jam Pelan (jam/hari)
Nyeri kepala Hebat Ringan
Muntah pada awalnya Sering Tidak
Hipertensi Hampir selalu Sering kali
Penurunan kesadaran Ada Tidak ada
Kaku kuduk Jarang Tidak ada
Hemiparesis Sering dari awal Sering dari awal
Gangguan bicara Bisa ada Sering
Likuor Berdarah Jernih
Parese N. III Tidak ada Tidak ada
Pada pasien ini

Berdasarkan anamnesis dan pemeriksaa neurologis

 Defisit neurologis fokal berupa hemiparese sinistra yang terjadi tiba-tiba saat pasien
sedang dirumah.

 Riwayat hipertensi selama 3 tahun dan pengobatan yang tidak teratur.

 Pemeriksaan fisik, tanda vital TD 170/100 mmHg

 Status neurologis tampak sakit sedang, kesadaran composmentis, disartria, RM (-),


SO: refleks cahaya (++/++), pupil bulat isokor ODS 3 mm, GBM kesegala arah,
wajah parese N. VII kiri sentral, parese N. XII kiri sentral.
5 0
 Motorik : Tonus normal, atrofi (-)
5 0

 Sensorik : Hemi-hipestesi sinistra

 Fungsi luhur: skor MMSE 18.

 RF BTR/KPR/APR (2+2+/2+2+/2+2+),

 RP Babinski /Chaddock (-/-).


Berdasarkan skor stroke

Skor Siriraj: Dimana


Derajat kesadaran 
= (2,5 x kesadaran) + (2 x vomitus) + (2 x headache) + 0 = composmentis,
1 = somnolen,
(0,1 x diastole) – (3 x n ateroma) – 12 2 = sopor
Muntah 
= (2,5 x 0) + (2 x 1) + (2 x 0) + (0,1 x 100) – (3 x 1) – 12 0 = tidak ada,
1 = ada
= (0 + 0 + 0 + 10 – 3) – 12 Nyeri kepala 
0 = tidak ada,
= -3 1 = ada
Ateroma 
 Interpretasi 0 = tidak ada,
 Skor > 1 : perdarahan supratentorial 1 = salah satu atau lebih
 Skor < 1 : infark serebri (DM, angina, penyakit
pembuluh darah)
 Berdasarkan algoritma Stroke Gajah Mada

 1. Penurunan Kesadaran, 2. Nyeri kepala, 3. Refleks babinski

 Perdarahan :
 Kombinasi 123, 12-, 1-3, -23, 1--, -2-

 Iskemik Akut / Infark :


 Kombinasi --3, ---

Berdasarkan gejala klinis dan hasil pemeriksaan serta skor Sisisraj dan Gajah Mada,
pasien ini masuk ke dalam kategori stroke infrak serebri.
Faktor Risiko dan bagaimana
efek terhadap stroke
 Faktor risiko stroke yang dapat dimodifikasi
diantaranya adalah hipertensi, penyakit jantung
(fibrilasi atrium), diabetes melitus, merokok, konsumsi
alkohol, hiperlipidemia, kurang aktifitas.

 Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi antara lain


usia, jenis kelamin, ras/suku, dan faktor genetic serta
riwayat stroke sebelumnya.

Pada pasien ini


Hipertensi dengan Tekanan Darah 170/100 mmHg sejak 3 tahun yang lalu,
dengan pengobatan yang tidak teratur.
Ada hubungan yang linier dan positif antara hipertensi dan terjadinya
stroke, baik pada perempuan maupun laki laki, baik stroke perdarahan
maupun non perdarahan

Penggunaan obat antihipertensif dapat mengurangi


kejadian stroke 35% sampai 44%

Penelitian Dr. Broderick (Universitas Cincinnati, Ohio )

Di Amerika Afrika yang mendapat serangan


Odds ratio pada pasien yang mendapat pengobatan
ischaemic stroke pertama odds ratio adalah 0,57 jika
adalah 0,71 dibanding dengan 5,5 pada pasien yang
diobati dan 4,0 jika tanpa diobati. Pada kulit putih
tak mendapat pengobatan
0,77 pada yang diobati dan 6,3 pada yang tak diobat
Trombus semakin membesar dan
Terjadi proses inflamasi pada
menyumbat atau trombus terlepas
pembuluh darah, pembentukan
dan terjadi tromboembolus di
bekuan (trombus)
bagian lain.

Meningkatkan stress & tekanan


Tekanan darah
pada dinding pembuluh darah
tinggi terus
(menimbulkan cedera pembuluh
menerus
darah)

Aterosklerosis Disfungsi endotel


pembuluh darah

Produksi NO berkurang
Pembuluh darah (NO berfungsi untuk
vasokontriksi dan merelaksasi pembuluh
permeabilitas nya meningkat darah dan mencegah
penumpukan thrombus)
Nyeri
Transduksi : proses konversi energi dari
rangsangan noksius (suhu, mekanik, atau
kimia) menjadi energi listrik (impuls saraf)
oleh reseptor sensorik untuk nyeri
(nosiseptor).

Transmisi : proses penyampaian impuls


saraf yang terjadi akibat adanya rangsangan
di perifer ke pusat.

Persepsi : proses apresiasi atau pemahaman


dari impuls saraf yang sampai ke SSP
sebagai nyeri.

Modulasi : proses pengaturan impuls yang


dihantarkan, dapat terjadi di setiap tingkat,
namun biasanya diartikan sebagai
pengaturan yang dilakukan oleh otak
terhadap proses di kornu dorsalis medulla
spinalis
Central Stroke Pain
Syndrome
 Central stroke pain syndrome (CSPS) atau central post-stroke
pain(CPSP) termasuk dalam nyeri neuropatik.
Kerusakan atau disfungsi sistem saraf pusat atau saraf
perifer dapat menyebabkan nyeri neuropatik. Nyeri
tersebut berasal dari saraf perifer disepanjang
perjalanannya atau dari sistem saraf pusat karena
gangguan fungsi tanpa melibatkan eksitasi reseptor
nyeri spesifik (nosiseptor).
 Central stroke pain syndrome biasa disebut sindrom nyeri
thalamus, yang menimbulkan nyeri seperti terbakar yang
hebat disisi hemiplegik, terutama di ekstremitas distal.
Nyeri ini sering timbul pada pasien pasca stroke.
 Pada skala dari 0 sampai 10, rata-rata intensitas nyeri
bervariasi antara 3 dan 6. Dalam beberapa penelitian,
intensitas nyeri yang lebih tinggi telah dilaporkan ketika lesi
terletak di batang otak atau thalamus dibanding di daerah
lain
 Distribusi nyeri dapat berkisar dari daerah kecil (misalnya
tangan) ke daerah-daerah besar (misalnya , di salah satu sisi
tubuh) Pasien dengan infark medulla lateralis, rasa sakit
dapat melibatkan satu sisi wajah dan sisi kontralateral tubuh
atau anggota badan, dan nyeri periorbital sering dilaporkan.
Nyeri sebelah badan secara umum pada pasien dengan lesi
thalamic.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai