Anda di halaman 1dari 56

ASUHAN KEPERAWATAN KEPADA Ny. I DENGAN Ca.

REKTI
POST KOLOSTOMI DI RUANG CYRUGIS WANITA
RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Oleh: Kelompok E

FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2013
DEFENISI

• Karsinoma rekti adalah tumbuhnya sel2 ganas di


daerah rektum (Smeltzer & Bare, 2002).

• Karsinoma rekti adalah suatu keadaan dimana


trjd pertumbuhan jar abnormal pd daerah
rektum. Keganasan trjdi akibat gangguan
proliferasi sel epitel yg tdk terkendali & tumbuh
ke dlm lumen & dpt menyebar ke usus sebagai
cincin anular (Price and Wilson, 2006).
Etiologi

• Colitis Ulcerativa atau penyakit Crohn


• Polip di usus (Colorectal polyps)
• Riwayat kanker
• Riwayat kanker pada keluarga:
• Usia di atas 50
• Faktor gaya hidup
Manifestasi Klinis

 Perubahan pada kebiasaan BAB / adanya darah pada feses, baik itu
darah segar maupun yang berwarna hitam.
 Diare, konstipasi atau merasa bahwa isi perut atau usus tidak benar -
benar kosong saat BAB
 Feses yang lebih kecil dari biasanya
 Keluhan tidak nyaman pada perut seperti sering flatus, kembung, rasa
penuh pada perut atau nyeri
 Penurunan berat badan
 Mual dan muntah
 Rasa letih dan lesu
 Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri
pada daerah gluteus
KOMPLIKASI

• Karsinoma kolon dpt bermetastase dgn jln langsung


perkontinuitatum dinding usus dan organ disekitarnya
• Hematogen
• Limfogen
• Metastasis sering trjdi ke kelenjar getah bening & organ lain
• Pertumbuhan tumor dpt menyebabkan obstruksi usus
partial/lengkap
• Pertumbuhan & ulserasi dpt menyerang pemb. darah sekitar
kolon yg menyebabkan hemoragi
• Peritonitis /sepsis yg dpt menimbulkan syock
WOC
Penatalaksanaan

• Pembedahan
Untuk stadium I dan II kanker rektal

• Radiasi dan kemoterapi


Stadium Ca Recti
Sistem Dukes modifikas astter coller

• Stadium A Terbatas pada dinding usus 97%


• Stadium B Menembus lapisan muskularis
mukosa 80%
• Stadium C Metastosis ke kelenjar limfe
• Stadium C1 Beberapa kelenjar limfe (1-4 bh) 65%
• Stadium C2 Metastasis ke kelenjar limfe > 5
bh 35%
• Stadium D Metastasis ke organ lain ; hati 35%
Stadium Berdasarkan TNM
• Tx : tumor primer tidak dapat dinilai
• To : tumor primer tidak ditemukan
• Tis : karsinoma insitu, intraepitelial/sebatas
lapisan mukosa saja
• T1 : tumor menginvasi submukosa
• T2 : tumor menginvasi lapisan muskularis
propia
• T3 : tumor menembus muskularis propria
hingga lapisan serosa
• T4 : menginvasi organ/ struktur
sekitarnya/sampai peritonium
Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik
• Pemeriksaan laboratorium:
– Tinja
– CEA (Carcino-embryonic anti-gen)
– Tes darah samar pada feses/kotoran (Fecal Occult Blood
Test – FOBT):
• Pemeriksaan radiologis
• Endoskopi dan biopsi
• Pemeriksaan rektal secara digital
• Ultrasonografi
• Enema barium kontras ganda (Double-contrast barium
enema)
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS
• Data Klinis
Nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, pekerjaan, pendidikan,
No.MR
• Riwayat Kesehatan /alasan masuk
 Klien masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri pada anus yang menjalar
ke abdomen bagian bawah
 BAB disertai darah
 Nyeri kram abdomen
 Perubahan pola defekasi : melena (feses hitam)
 Konstipasi, diare, penipisan feses, tidak puas setelah BAB, anoreksia, mual
muntah, penurunan BB, keletihan
 Memiliki kebiasaan diit tinggi lemak, protein dan daging srerta rendah
serat
Pola fungsional gordon
• Pola persepsi dan manajemen kesehatan
Terjadi perubahan persepsi dan penanganan kesehatan
karena kurang pengetahuan tentang dampak sehingga
menimbulkan persepsi negatif terhadap diri, stres,
perubahan perilaku, mudah tersinggung

• Pola Nutrisi dan metabolik


Terjadi penurunan nafsu makan (anoreksia) sehingga
BB menurun, penurunan lemak subkutan,
penurunan masa atot, konjungtiva anemis, HB
rendah
Continue...
• Pola eliminasi
Terjadi perubahan kebiasaan defekasi, dimana
konstipasi dan diare bergantian, feses berdarah /
berwarna hitam, penipisan pada feses

• Pola latihan dan aktifitas


Klien mengalami keletihan, nyeri pada abdomen
sehingga tidak dapat melaksanakan aktifitas
sehari-hari

• Pola kognitif dan persepsi


Tidak terjadi perubahan
• Pola istirahat dan tidur
Mengalami cemas, nyeri dan kram abdomen

• Pola konsep diri – persepsi diri


Adanya perubahan pada fungsi dan struktur
tubuh akan menyebabkan gangguan pada
gambaran diri : rasa terisolasi, harga diri
rendah, mekanisme koping destruktif,
perasaan tidak berdaya, kurang percaya diri
dan putus asa disertai emosi labil dan
kesulitan untuk mengungkapkan
• Pola peran dan hubungan
Tidak dapat menjalankan peran dalam keluarga dan
dalam masyarakat, membutuhkan dukungan

• Pola seksualitas dan reproduksi


Mengalami gangguan dalam hubungan seksualitas

• Pola pertahanan diri


Lama rawatan, perjalanan penyakit yang kronis,
perasaan tidak berdaya dapat menyebabkan perasaan
marah, cemas, takut, tidak sabara, mudah tersinggung.

• Pola keyakinan dan nilai


Mengkaji pola ibadah dan keyakinan selama sakit
Diagnosa Keperawatan
– Nyeri
– Konstipasi
– Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh
– Resiko perdarahan
– Ansietas
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN CANCER
RECTI

TERLAMPIR
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Ny. I DENGAN Ca. REKTI POST COLOSTOMY
Nama : Ny. I
No. RM : 800524
JK : Perempuan
Umur : 41 tahun
BB : 43 kg
TB : 155 cm
LILA : 18 cm
Suhu : 36.80C
Nadi : 80 x/i Kuat ( √ )
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Tanggal masuk : 23 September 2013 pukul 10.13 wib
Tanggal pengkajian : 24 September 2013 pukul 12.30
Dx. Medis : Ca. Rekti post colostomy
ALASAN DIRAWAT DI RUMAH SAKIT
Keluar darah dari stoma dan anus

Riwayat Kesehatan Sekarang


Klien masuk melalui IGD RSUP Dr. M. Djamil Padang
tanggal 23 September 2013 jam 10.13 WIB dengan
keluhan keluar darah dari stoma dan anus, darah
bertambah banyak sejak 3 hari sebelum masuk
rumah sakit. Pada saat pengkajian tanggal 24
September 2013 jam 11.00 WIB klien mengatakan
BAB dari stoma berwarna merah kecoklatan,
lembek dan klien mengganti colostomybag 2 – 3 kali
sehari dan dari anus keluar darah berwarna merah
segar, klien mengganti pembalut 3 – 4 kali sehari..
Cont...
Klien mengeluh nyeri di daerah anus seperti
ditusuk – tusuk, nyeri dirasakan selama + 2
menit, klien mengeluh mual, pusing dan badan
terasa lemah. Klien mengatakan merasa malu
jika ikut kegiatan/acara di lingkungan
masyarakat karena ada kolostomi dan
mengeluarkan bau yang tidak sedap
Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah dirawat 3 tahun yang lalu di RSUD
Kerinci dengan keluhan BAB berdarah dan
didiagnosa suspect hemoroid dan disentri. Satu
tahun yang lalu klien berobat ke rumah sakit di
Bengkulu dengan keluhan BAB berbentuk pita
dan berdarah, kemudian klien dilakukan
pemeriksaan CT Scan abdomen dengan kesan Ca
Recti dan klien dianjurkan untuk kemoterapi,
tetapi klien menolak karena ingin berobat
alternatif.
Cont...
Pada bulan desember 2012 karena keluhan tidak
berkurang, klien berobat ke RSUP Dr.M.Djamil
Padang dan klien dilakukan operasi kolostomi
dan kemoterapi sebanyak 6x. Klien mengatakan
dahulunya sering mengkonsumsi daging dan
tidak suka mengkonsumsi sayur. Klien tidak
memiliki riwayat penyakit keganasan, penyakit
keturunan (DM, hipertensi, dll) atau penyakit
menular (TBC, hepatitis, dll) dan penyakit
kelainan darah
Riwayat Kesehatan Keluarga

Tidak ada anggota keluarga yang menderita


penyakit kanker dan penyakit keturunan (DM,
hipertensi, dll) atau penyakit menular (TBC,
hepatitis, dll) dan penyakit kelainan darah.
POLA PERSEPSI DAN
PENANGANAN KESEHATAN
Pola Persepsi Dan Penanganan Kesehatan
Klien sudah mengetahui penyakit yang
dideritanya dan sudah berulang kali dirawat di
rumah sakit. Klien mengatakan datang ke rumah
sakit saat ini untuk di operasi secepatnya karena
klien ingin cepat sembuh, klien mau mengikuti
pengobatan dan perawatan yang dilakukan pada
dirinya.
Jika sakit klien biasanya berobat ke puskesmas
dan juga berobat alternatif
• Diet / suplemen khusus : MB TKTP
• Nafsu makan : Menurun disertai mual
• Perubahan BB 6 bulan terakhir : penurunan berat badan 5 Kg
• Gambaran diet pasien dalam sehari
• Makan pagi : Sehat = nasi + lauk
Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ¼ porsi
• Makan siang : Sehat = nasi + lauk
Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ½ porsi
• Makan malam: Sehat = nasi + lauk
Sakit = MB TKTP + ekstra 2 telur, habis ¼ porsi
POLA ELIMINASI
Kebiasaan defekasi : klien terpasang kolostomi,
karakteristik BAB lembek bercampur darah,
mengganti colostomybag 2 – 3 kali sehari.

POLA AKTIVITAS / OLAHRAGA


Kemampuan perawatan diri : klien dapat
beraktivitas secara mandiri.
POLA ISTIRAHAT TIDUR
• Kebiasaan : _5_jam/malam dan klien ada
tidur siang 1 jam
• Klien merasa tidak segar setelah tidur
• Masalah : klien sering terbangun karena
merasa nyeri
POLA KOGNITIF – PERSEPSI
• Penatalaksanaan nyeri: Bila sakit biasanya
klien beli obat ke warung, jika tidak sembuh
baru klien berobat ke puskesmas dan obat
alternatif. Klien mengeluh nyeri di daerah
anus seperti ditusuk – tusuk, nyeri dirasakan
selama + 2 menit, skala 7, nyeri bertambah
berat saat klien duduk.
POLA PERAN HUBUNGAN

• Masalah keluarga berkenaan dengan masalah di Rumah


Sakit: biaya pengobatan ditanggung Jamkesda
• Kegiatan Sosial : Klien sering merasa malu jika ada kegiatan
/ acara di lingkungan masyarakat karena ada kolostomi, klien
takut BAB berbau.

POLA SEKSUALITAS / REPRODUKSI

Masalah seksualitas b.d penyakit : terganggu karena


nyeri kronik akibat proses penyakitnya
POLA KOPING – TOLERANSI STRES

• Perhatian utama tentang perawatan di Rumah


sakit atau penyakit (finansial, perawatan diri) :
Klien adalah seorang petani, biaya perawatan
selama di rumah sakit di tanggung oleh
Jamkesda dan perawatan diri klien selama di
RS dibantu suami.
• Keadaan emosi dalam sehari – hari : klien
kurang percaya diri karena ada kolostomy
POLA KEYAKINAN – NILAI

• Pengaruh agama dalam kehidupan : selama dirawat


klien selalu sholat dan berdo’a agar cepat sembuh

TERAPHY
• Ceftriaxone 2 x 1 gram
• Ranitidin 2 x 1 ampul
• Vitamin K 3 x 1 ampul
• Vitamin C 3 x 1 ampul
• Kalnex 3 x 1 ampul
• Ketorolac drip 2 ampul per kolf
• IVFD Tutofusin : NaCl 0,9% = 2 : 2 (6 jam/kolf)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Diagnostik : 23 september 2013
• CT – scan abdomen : Ca rekti + metastase
hepar
• Hasil rontgen thorak cor dan pulmo normal
• Rectal toucher : anus normal, teraba massa
intralumen menyebar + 3 cm
2. Laboratorium : tanggal 23 September 2013
1. Darah lengkap
Hemoglobin : 7,1 gr/dl ↓ ( N : 12.0 – 14.0 gr/dl )
Hematokrit : 23 % ↓ ( N : 37.0 – 43 % )
Leukosit : 12500/ µL↑ ( N : 6000 – 10.000 / µL )
Trombosit : 135.000/ µL( N : 150.000 –
400.000/ µL )

GDS : 88 mg/dl ( N : < 126 mg/dl )


GD 2 jam PP : 89,45 mg/dl ( N : < 200 mg/dl )
3. Kimia darah :
Ureum : 14.2 mg/dl ↓ ( N : 15 – 40 mg / dl )
Creatinin : 0.5 mg/dl ↓ ( N : 0.6 – 1.2 mg / dl
SGOT : 15 u/l ( N : 0.0 – 31 u/l )
SGPT : 5u/l ( N : 0.0 – 34 u/l )
Albumin : 3,0 g/dl ↓

Analisa elektrolit :
Natrium : 138 mmol/l ( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : 3,5 mmol/l ( N ; 3,5 – 5,0 mmol / l )
Clorida : 103 mmol/l ( N : 98 – 106 mmol / l )
TERAPHY

• Ceftriaxone 2 x 1 gram
• Ranitidin 2 x 1 ampul
• Vitamin K 3 x 1 ampul
• Vitamin C 3 x 1 ampul
• Kalnex 3 x 1 ampul
• Ketorolac drip 2 ampul per kolf
• IVFD Tutofusin : NaCl 0,9% = 2 : 2 (6 jam/kolf)
PEMERIKSAAN FISIK
ABDOMEN
I : Distensi (-), tidak simetris kiri – kanan, terdapat
kolostomi pada abdomen kuadran kiri bawah,
terdapat jaringan sikatrik bekas operasi laparatomi.
Karakteristik colostomy: warna merah muda,
produksi colostomy berupa feses yang masih encer
bercampur darah, kulit sekitar colostomy
kemerahan
A : BU (+) (Normal)
Pal : NT (+), NL (-)
Per : Tympani
ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI

DS : Resiko Pendarahan
Klien mengatakan badannya lemah
Klien mengatakan keluar darah dari anusnya dan BAB
bercampur darah dari stoma

DO :
Konjungtiva anemis
Klien lemah dan pucat
CRT 4 Detik
Bibir pucat
Keluar darah dari :
anus : 150 cc
Colostomi 50 cc
Hb : 7,1 g/dl (↓)
Ht : 23% (↓)
Trombosit : 135.000 µL (↓)
DATA ETIOLOGI

DS : Nyeri kronik
Klien mengatakan nyeri pada daerah anus seperti
ditusuk – tusuk
Nyeri bertambah bila penekanan pada daerah anus /
posisi duduk
Klien mengatakan sering terbangun malam hari
karena nyeri

DO
Ekspresi wajah meringis
Durasi + 2 menit
Skala nyeri 7
Gerakan melindungi dan berhati – hati
DATA ETIOLOGI
DS : Ketidakseimbangan Nutrisi: Kurang
Klien mengatakan mual Dari Kebutuhan Tubuh
Klien mengatakan nafsu makan berkurang
Klien mengtakan hanya menghabiskan diit
½ porsi
Klien mengatakan 6 bulan terakhir BB nya
turun 5 kg

DO :
Klien menghabiskan ½ diit dari porsi
disediakan
Klien lemah
Mukosa mulut kering
Bb sehat : 50 kg
Bb sakit :43 kg
Tinggi badan : 155
LILA : 18cm
BMI : 17,9 (KURUS)
ALBUMIN :3,0
HB : 7,1
DATA ETIOLOGI
DS : Gangguan Body Image
Klien mengatakan merasa malu jika
ada kegiatan / acara di lingkungan
masyarakat karena ada kolostomi
klien merasa risih karena BAB
berbau amis

DO :
Post colostomy 9 bulan yang lalu
Terdapat colostomi yang ditutup
dengan colostomi bag pada perut
kuadran bawah kiri
Bau (+)
RENPRA KASUS
CATPER
PEMBAHASAN
PENGKAJIAN

Menurut Sudoyo, dkk


Pengkajian tgl 24 SepT 2013 pd Ny. I d dptkn (2009), tanda dan
data bahwa klien mengatakan BAB dr stoma gejala yang muncul
berwarna merah kecoklatan, lembek & klien
pada karsinoma rekti
mengganti colostomybag 2 – 3X sehari & dari
antara lain : Feses
anus keluar darah berwarna merah segar,
klien mengganti pembalut 3 – 4 kali sehari. yang lebih kecil dari
Klien mengeluh nyeri di daerah anus seperti biasanya, perubahan
ditusuk – tusuk, nyeri dirasakan selama + 2 pada kebiasaan BAB
menit, klien mengeluh mual, pusing dan atau adanya darah
badan terasa lemah. Klien mengatakan pada feses, baik itu
merasa malu jika ikut kegiatan/acara di darah segar maupun
lingkungan masyarakat karena ada kolostomi yang berwarna
dan mengeluarkan bau yang tidak sedap.
hitam.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

• Diagnosa ini diangkat sebagai diagnosa


utama dikarenakan data-data aktual
yang ditemukan pada saat pengkajian
sangat mendukung dan memenuhi
ketentuan untuk ditegakkannya
Resiko diagnosa ini, konjungtiva anemis, klien
perdarahan lemah dan pucat, CRT 4 Detik, akral
teraba dingin, mukosa mulut kering dan
pucat, keluar darah dari anus : 150 cc,
dan colostomi 50 cc, Hb : 7,1 g/dl (↓),
Ht : 23% (↓), trombosit : 135.000 µL
(↓) dan Ca recty nya belum dioperasi.
•Diagnosa ini diangkat sebagai diagnosa selanjutnya
dikarenakan data-data aktual yang ditemukan pada saat
pengkajian didapatkan skala nyeri 7, durasi ± 2 menit,
ekspresi wajah meringis, gerakan melindungi dan berhati-
hati. Menurut Potter &Perry (2006), penatalaksanaan
keperawatan klien dengan nyeri kronik yaitu dengan dua
penatalaksanaan yaitu secara farmakolgi dan non
Nyeri farmakologi. Pendekatan nyeri secara farmakologi adalah
Kronik tindakan kolaborasi perawat dengan dokter, yang
menekankan pada pemberian obat analgetik. Pendekatan
nyeri secara non farmakologi merupakan tindakan mandiri
perawat untuk menghilangkan nyeri. Nyeri bagaimanapun
keadaannya harus diatasi, karena kenyamanan merupakan
kebutuhan dasar manusia, sebagaimana dalam Hirarki
Maslow.
• Data-data yang ditemukan saat
pengkajian sesuai dengan pendapat
Ketidakseimbangan Smeltzer & Bare (2002), manifestasi klinis
dari ca rekti ini diantaranya yaitu mual
Nutrisi: Kurang
dan muntah, kurang nafsu makan dan
Dari Kebutuhan penurunan berat badan secara drastis, ini
Tubuh mendukung terjadinya gangguan
ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh.
Gangguan Body Image
• Klien mengatakan merasa malu jika ada
kegiatan / acara di lingkungan masyarakat
karena ada kolostomi klien merasa risih
karena BAB berbau amis, terdapat colostomi
bag pada perut kuadran bawah kiri berbau
sehingga akan mempengaruhi klien untuk
berinteraksi dengan orang lain. Hal ini dapat
membuat pasien tidak percaya diri bahkan
terjadi harga diri rendah yang membuat
kesehatan jiwa pasien rentan terganggu/
maladaptif.
INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI

1. RESIKO PERDARAHAN
Dalam mengatasi masalah resiko perdarahan
dapat dilakukan:
Melakukan penilaian dari sirkulasi keseluruhan
Memberikan pengobatan antiplatelet atau
antikoagulan
Memonitor status cairan, pemasukan intake
dan output, mempertahankan kepatenan jalur
IV.
NYERI KRONIK

 Manajemen nyeri adalah suatu cara untuk


menghilangkan/mengontrol rasa nyeri.
 Manajemen lingkungan yaitu dengan
menciptakan lingkungan yang nyaman bagi
pasien,
 Pemberian analgetik yaitu kolaborasi
dokter dan perawat
Ketidakseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan tubuh

a. Manajemen nutrisi. Berkolaborasi dengan ahli gizi


untuk menentukan jumlah kalori dan jenis gizi yang
dibutuhkan
b. Monitor gizi
c. Memantau lingkar lengan klien, memantau mual dan
muntah, memantau albumin, total protein, Hb,
hematokrit, dan elektrolit, memantau tingkat
energi, lemah, letih, rasa tidak enak
d. Terapi nutrisi. Tindakan untuk memantau makanan
dan minuman yang dimakan oleh klien
GANGGUAN BODY IMAGE

 Catat perilaku menarik diri


 Berikan kesempatan pada pasien atau orang
terdekat untuk memandang atau menyentuh
stoma
 Berikan kesempatan pasien menerima
kolostomi melalui partisipasi perawatan diri
 Jadwalkan aktivitas perawatan dengan pasien
PENUTUP
 Pengkajian : Ca Recti sesuai antara data teoritis dengan data
pengkajian yang didapat.
 Masalah keperawatan yaitu masalah perdarahan, nyeri kronik,
perubahan nutrisi dan gangguan body image
 Setelah diketahui masalah keperawatan yang muncul, maka
disusunlah intervensi keperawatan berdasarkan keadaan
pasien yang disesuaikan dengan intervensi keperawatan
 Intervensi keperawatan yang telah disusun dilaksanakan sesuai
kebutuhan pasien pada saat akan dilakukan implementasi
tersebut.
 Mahasiswa dapat melakukan pendokumentasian keperawatan
pada pasien Ca Rekti dan mengetahui perkembangan pasien.
SARAN
Bagi mahasiswa keperawatan khususnya yang
sedang atau akan melakukan praktek di rumah
sakit serta perawat yang bertugas di RS agar
mampu melakukan asuhan keperawatan
secara holistic
Berdasarkan kasus, diharapkan mahasiswa
dan petugas keperawatan dapat penanganan
pencegahan terjadinya pengeluaran darah
lebih banyak diantaranya melakukan penilaian
dari sirkulasi keseluruhan

Anda mungkin juga menyukai