GGA
Sindroma klinik dengan etiologi bermacam-macam
ditandai dengan penurunan mendadak dari faal ginjal,
biasanya disertai oliguri
Klasifikasi GGA
1. GG Pre-renal (Gangguan perfusi ginjal)
A. Hipovolemia :
- Dehidrasi
- Perdarahan
- Pengumpulan cairan seperti ascites, luka bakar
B. Kelemahan sistem kardiovaskuler
- Payah jantung dengan berbagai etiologi
- Tamponade jantung
- Pemakaian obat-obatan anti hipertensi
- Syok
Colitis
Thrombocytopathy
Pancreatitis
Bleeding
Unknown
tendency
mechanisms
Pericarditis Polyuria
tendency
Coma
Loos of water
Severe balance function
Encephalophathy
anemia
Retention of Acidosis
Loos of endogenous
erythropoietin toxins
production Failure of ion
homeostasis
Chronic
Renal Failure
Loos of
endocrine Phosphate
function retention
Failure to
convert vitamin
D
Hypocalcemia
Hypertension
Sodium
retention Hyperparathyroidism
Pulmonary
Pheripheral
edema Bone resoption
edema
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Urinalisis Rutin:
adalah pemeriksaan urin yang dilakukan pada seseorang tanpa indikasi
Urinalisis Rutin :
- Jumlah/volume urin
- Pemeriksaan makroskopik : warna, kejernihan, berat jenis, bau dan pH
- Pemeriksaan kimia urin : reduksi, urobilin, bilirubin, keton, nitrit,
protein
- Pemeriksaan mikroskopik : Sedimen
Proteinuria : - Pre-Renal
- Renal
- Post Renal
Klasifikasi Proteinuria :
Pre-Renal : - CHF
- Hipertensi
- Tekanan vena renalis
Post-renal
Aliran urin yang menurun ( mis.obstruksi
saluran kemih oleh batu, prostat atau tumor)
Kadar ureum rendah disebabkan oleh :
Intake protein rendah atau malnutrisi
Kerusakan hati akut atau sirosis
Kehamilan
Kreatinin
Kreatinin terutama dari turnover kreatin fosfat di otot ,
produksinya relatif konstan sepanjang hari.
Kreatinin difiltrasi oleh glomerulus, tidak direabsorbsi dan
disekresi sedikit oleh tubulus.
Kadar kreatinin serum merupakan indikator penyakit ginjal
yang lebih spesifik dan sensitif dibandingkan kadar ureum.
Pengukuran kadar kreatinin dan ureum tidak dapat
mendeteksi insuffisiensi ginjal stadium dini, keduanya baru
akan meningkat jika kerusakan fungsi ginjal > 50%.
Kadar kreatinin plasma: tergantung dari massa otot,
kecepatan turnover kreatinin dan fungsi ginjal.
Hal-hal yang harus dipertimbangkan pada
pemeriksaan kreatinin
Sebagian kreatinin disekresi oleh tubulus, sekresi
meningkat bila tekanan darah meningkat
Konsumsi daging dlm jumlah banyak mempengaruhi
kadar kreatinin serum
Latihan otot (strenuous exercise) peningkatan
ringan kadar kreatinin serum
Pengukuran klirens kreatinin tidak dapat diandalkan
pada pasien dengan muscle-wasting disease
Pada penghitungan klirens kreatinin, nilai GFR
berbanding terbalik dengan serum kreatinin.
Kadar kreatinin serum meningkat :
Pada semua penyakit ginjal dimana terjadi
kerusakan > 50 % nefron (setelah GFR
menurun lebih dari 50%.)
Pre-renal : bila RBF menurun
Post-renal : bila ada obstruksi saluran kemih
Asam Urat
Hasil akhir metabolisme purin.
Sumber purin eksogen (diet tinggi asam
nukleat) dan sintesis purin endogen
(destruksi sel-sel jaringan)
Ekskresi asam urat : 75% (ginjal), 25%
(usus)
Kadar dalam serum tergantung fungsi ginjal
dan derajat metabolisme purin.
Kadar asam urat meningkat
Pembentukan meningkat
Peningkatan sintesa purin ( primer/Gout,
sekunder)
Peningkatan diet purin (jeroan, bayam,
jamur, teh, kopi, daging dll)
Ekskresi berkurang ( insuffisiensi ginjal)
Gabungan keduanya
TES FAAL GINJAL
Untuk perempuan: