Anda di halaman 1dari 39

INFEKSI PARASIT

sistem GEH

dr. Eny Arlini Wello

Bagian Parasitologi
FK-UMI
2018
Gastroenteritis adalah kondisi medis
yang ditandai dengan peradangan pada
saluran pencernaan yang melibatkan
lambung dan usus kecil

Pada usus dapat terjadi gangguan atau gejala


penyakit akibat parasit, yang habitatnya pada
usus tersebut. Gejala klinis yang di timbulkan
dari yang hanya merupakan gejala lokal pada
usus sampai yang paling berat dengan gejala
sistemik yang dapat menimbulkan kematian.
Pembagian penyakit oleh
parasit usus :

 penyakit oleh cacing usus


 Protozoa Usus
 Parasit lain yang menimbulkan
gangguan intestinal
Penyakit Oleh Cacing Usus :
Penyebabnya cacing yang habitatnya
pada usus dengan pembagian sebagai
berikut:
1. Nematoda Usus
2.Trematoda Usus
3.Cestoda Parasiter
Nematoda Usus

Manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus.


Sebagian besar nematoda tersebut menyebabkan masalah
kesehatan masyarakat di indonesia.
Diantara nematoda usus terdapat sejumlah spesies yang di
tularkan melalui tanah di sebut soil transmitted helminths.
Cacing yang terpenting bagi manusia adalah Ascaris
lumbricoides, Necator americanus, Ancylostoma
duodenale, Trichuris trichiura, Strongyloides stercoralis
dan beberapa species Trichostrongylus. Nematoda usus
lainnya yang penting bagi manusia adalah Oxyuris
vermicularis dan Thichinella spiralis.
Patologi dan Gejala Klinis
Gejala yang timbul pada penderita dapat disebabkan
oleh cacing dewasa dan larva.
Gangguan karena Larva biasanya terjadi pada saat
berada di paru.
Gangguan yang di sebabkan cacing dewasa biasanya
ringan. Kadang kadang penderita mengalami gangguan
usus ringan seperti mual, nafsu makan berkurang,
diare, atau konstipasi.
Daur hidup Ascaris lumbricoides
Trematoda
Trematoda (Cacing Daun) daun adalah cacing yang termasuk kelas
Trematoda filum Platyhelminthes dan hidup sebagai parasit. Pada
umumnya cacing ini bersifat hermafrodit kecuali cacing schistosoma.

Distribusi Parasit
Pada umumnya cacing trematoa di temukan di RRC, Korea, Jepang,
Filipina, Thailand, Vietnam, Taiwan, India dan Afrika. Beberapa species
di temukan di Indonesia seperti Fasiolopsis buski di Kalimantan,
Echinostoma di Jawa dan Sulawesi, Heterophyidae di Jakarta dan
Schistosoma Japonicum di Selawesi Tengah.
Morfologi dan Daur Hidup
Pada umumnya bentuk badan cacing dewasa pipih dorsoventral dan
simetri s bilateral, tidak mempunyai rongga badan. Ukuran panjang
cacing dewasa sangat beraneka ragam dari 1 mm ± 75 mm. Tanda khas
lainnya adalah terdapat 2 buah batil isap, yaitu batil isap mulut dan batil
isap perut.
Patologi dan gejala Klinis
Kelainan yang di sebabkan cacing Daun
tergantung dari lokalisasi cacing di dalam tubuh
hospes; selain itu juga ada pengaruh ransangan
setempat dan zat toksin yang dikeluarkan oleh
cacing. Cacing daun yang hidup di rongga usus
biasanya tidak memberi gejala atau hanya sejala
gastrointestinal ringan seperti mual, muntah,
sakit perut, dan diare.
Daur hidup Schistosoma
Cestoda
Cacing pita termasuk subkelas Cestoda, kelas Cestoidea,
filum Platyhelminthes. Cacing dewasanya menempati
saluran usus vertebrata dan larvanya hidup di jaringan
vertebrata dan invertebrata.

Morfologi
Badan cacing dewasa memanjang menyerupai pita,
biasanya pipih dorsoventral, tidak mempunyai alat
cerna atau saluran vaskular dan biasanya terbagi dalam
segmen-segmen yang disebut proglotid yang bila
dewasa berisi alat reproduksi jantan dan betina.
Daur Hidup Taenia Saginata dan Taenia
Solium
NEMATODA CESTODA TREMATODA

Bentuk Silinder Seperti Pita Seperti Daun


Tidak bersegmen Bersegmen Tidak Bersegmen
Bagian Tanpa alat isap Mempunyai alat isap Mempunyai alat isap
Anterior Tanpa Kait-kait Kadang kait Tanpa kait-kait
Mempunyai Tanpa mulut Mempunyai mulut
mulut
Rongga Badan Ada Tidak Ada Tidak ada
Saluran Ada dengan anus Tidak Ada Ada tanpa anus
Pencernaan
Alat Kelamin Terpisah Jantan Hermafrodit Hermafrodit
dan Betina
HELMINTHES (CACING)
NEMATODA CESTODA TREMATODA
Ascaris lumbricoides Taenia saginata Fasciolopsis buski
Trichuris trichiura Taenia solium Echinostoma ilocanum
Necator americanus Echinostoma malayanum
Ancylostoma duodenale Hymenolepis nana Heterophyes heterohyes
Strongyloides stercoralis Hymenolepis Metagonimus yokogawai
Oxyuris vermicularis diminuta Gastrodiscoides hominis
Trichinella spiralis Dipylidium caninum Fasciola hepatica
Wuchereria bancrofti Clonorchis sinensis
Brugia malayi Diphyllobothrium Opisthorchis felineus
Brugia timori latum Opisthorchis viverrini
Loa loa Dicrocoelium denditicum
Onchocerca volvulus Paragonimus westermani
Dipetalonema perstans Schistostoma japoinicum
Dipetalonema streptocerca Schistostoma mansoni
Mansonella ozzardi Schistostoma haematobium
Capillaria hepatica Schistosoma mekongi
Toxocara cati
Toxocara canis
Gnathostoma spinigerum
Protozoa
Banyak Protozoa parasit pada manusia,
akan tetapi hanya beberapa saja yang
bersifat patogen. Menurut habitatnya,
protozoa ini dikelompokkan ke dalam :
1. Protozoa usus dan patogen
2. Protozoa darah dan Jaringan.
Protozoa Usus
• Yaitu hewan bersel satu yang hidup sendiri atau
dalam koloni.
• Tiap Protozoa merupakan kesatuan yang
lengkap yang sanggup melakukan semua fungsi
kehidupan.
• Sebagian besar protozoa hidup bebas di alam,
tetapi beberapa jenis sebagai parasit pada
manusia dan binatang.
• Pada umumnya mempunyai dua stadium/ bentuk :
- Bentuk vegetatif / Trofozoit / Proliferatif - aktif.
- Bentuk kista - tidak aktif.
• Ukuranya - kecil ( beberapa mikron sampai 70
mikron. )
• Yang terbesar adalah Balantidium coli 70 mikron.
• Bentuk : - bulat / lonjong
- simetris bilateral.
- tidak teratur.
• PROTOZOA terdiri atas : - inti
- sitoplasma

• Inti : -1 atau lebih.


- membran atau selaput inti.
- retikulum halus yang akromatik.
- cairan inti.
- kariosom ( kariosom atau endosoma atau
nukleolus )
- butir-butir kromatin.

• Struktur inti, terutama susunan butir-butir kromatin dan


kariosom penting untuk membedakan spesies.
• Pada amoeba usus dapat dibedakan atas 4
macam inti :
- Inti entamoeba
- Inti endolimaks
- Inti iodamoeba
- Inti dientamoeba
• Sitoplasma terdiri atas : - endoplasma
- ektoplasma
• Endoplasma :
- keruh atau berbutir-butir
- berisi : 1. inti
2. vakuol makanan
3. makanan cadangan
4. benda asing
5. benda kromatoid

• Endoplasma berfungsi mengatur nutrisi dari sel &


reproduksi.
• Ektoplasma : - jernih dan homogen.

• Ektoplasma berfungsi :
1 alat pergerakan.
2 mengambil makanan.
3 ekskresi.
4 bertahan diri.
• Alat pergerakan adalah bagian dari ektoplasma
yang menonjol memanjang dan dapat berupa :
1. Pseudopodium atau kaki palsu.
2. Flagel atau bulu cambuk.
3. Membran bergelombang.
4. Cilium atau bulu getar.
• Ekskresi dilakukan dengan :
1. Tekanan osmosis.
2. Difusi
3. Vakuol kontraktil.

• Cara bernafas yaitu :


- Secara langsung yaitu mengambil O2 dari
udara dan keluarkan CO2.
- Secara tak langsung yaitu mengambil O2
yang dilepaskan oleh aktivitas enzim dari
persenyawaan kompleks.
• Cara mengambil makanan :
1. Makanan cair - osmosis.
2. Makanan padat - ektoplasma atau
sitostom.

• Benda yang tidak dicernakan akan dikeluarkan


kepermukaan melalui sitopig.
• Pada bentuk trofozoit, terdapat selaput tipis yang
tidak memberikan bentuk tetap

• Pada bentuk kista, terdapat selaput yang kuat


dinding kista, yang dibentuk oleh ektoplasma bila
keadaan tidak menguntungkan.

• Fungsi daripada kista yaitu :


1. Untuk bertahan.
2. Untuk Reproduksi.
• Kelangsungan hidup protozoa tergantung dari
kemampuan reproduksi , yang berlangsung dengan
cara :
1. Pembiakan aseksual.
2. Pembiakan seksual
3. Pembiakan seksual dan aseksual
bergantian.
1. Pembiakan aseksual yaitu dengan cara
pembelahan.
2. Pembiakan seksual = makrogametosit dan
mikrogametosit

makrogamet
mikrogamet
terjadi pembuahan

zigot
inti membelah ookista & sporozoit.
• Penularan secara :
1. langsung : yaitu dari satu hospes ke hospes yang
lain.
2. tidak langsung , yaitu melalui :
makanan,air,dsb.
Dengan :
1. bentuk kista
2. trofozoit
3. ookista
• Protozoa patogen dapat merugikan hospes dengan cara :
1. perkembangbiakanya
2. penyerangan
3. perusakan sel
4. dengan pengaruh toksin dan enzimnya
PEMBAGIAN PROTOZOA

• Protozoa yang merupakan parasit pada manusia


dibagi dalam 4 kelas :
1. Rhizopoda
2. Mastigophora / Flagellata
a. flagellata usus dan genita
b. flagellata darah
3. Ciliophora / ciliata
4. Sporozoa.
Berdasarkan tempat dibagi 2 :
1. Protozoa usus :
1. Rhizopoda
2. Flagellata usus & genital
3. Ciliata
4. Sporozoa-Coccidia

2. Protozoa darah dan jaringan


Klasifikasi
A. Berdasarkan alat gerak
B. Berdasarkan habitat
C. Berdasarkan patogenitas
A. Berdasarkan alat gerak :
I. Kelas Rhizopoda (Sarcodinia)
II. Kelas Flagellata (Mastigophora)
III. Kelas Ciliata (Ciliophora)
IV. Kelas Sporozoa
B. Berdasarkan habitat :
I. Protozoa usus, mulut dan alat kelamin
II. Protozoa darah dan jaringan
C. Berdasarkan patogenitas :
I. Protozoa patogen
II. Protozoa apatogen (komensal)
KELAS SPESIES HABITAT PATOGENITAS

Rhizopoda Entamoeba histolytica Usus besar Patogen

Entamoba hartmanni Usus besar Komensal


Entamoeba coli Usus besar Komensal

Entamoeba gingivalis Mulut Komensal

Endolimax nana Usus besar Komensal

Iodomoeba buetschlii Usus besar Komensal

Dientamoeba fragilis Usus besar Komensal


KELAS SPESIES HABITAT PATOGENITAS

Flagellata Giardia lamblia Usus halus Patogen


Chilomastix mesnili Usus besar Komensal
Retortamonas intestinalis Usus besar Komensal
Enteromonas hominis Usus besar Komensal
Trichomonas hominis Usus besar Komensal
Trichomonas tenax Mulut Komensal
Trichomonas vaginalis Alat kelamin Patogen

Leishmania donovani* Sel SRE Patogen


Leishmania tropica* Sel SRE Patogen
Leiahmanis brasiliensis* Sel SRE Patogen
Trypanosoma gambiense* Darah, otak Patogen
Trypanosoma rhodesiense* Darah, otak Patogen
Trypanosoma cruzi* Darah, Jantung, Patogen
Saraf
KELAS SPESIES HABITAT PATOGENITAS

Ciliata Balantidium coli Usus besar Patogen

Sporozoa Plasmodium vivax Sel darah merah Patogen


Plasmodium falciparum Sel darah merah Patogen
Plasmodium malariae Sel darah merah Patogen
Plasmodium ovale Sel darah merah Patogen
Isospora belli Usus besar Patogen

Toxoplasma gondii Sel SRE Patogen

Pneumocystis carinii Paru Patogen

_______________________________________________________________
* Tidak ditemukan di Indonesia
SRE = sistim retikuloendotel
Daur Hidup Entamoeba Histolytica
Daur Hidup Giardia lamblia
Entamoeba histolytica bentuk
tropozoit inti 1
Giardia lamblia, bentuk tropozoit

Anda mungkin juga menyukai