Anda di halaman 1dari 10

Bahaya Kesehatan dari Faktor Biologi

Pengertian
• hazard biologis didefinisikan sebagai agen infeksius atau produk agen
infeksius yang dapat mengganggu kesehatan manusia;
• agen biologis adalah berbagai mikroorganisme, kultur sel atau endoparasit
manusia termasuk yang telah mengalami mutasi gen, dimana dapat
menyebabkan infeksi, reaksi alergi dan lain-lain yang dapat mengganggu
kesehatan manusia;
• Biohazard diklasifikasikan oleh badan dunia PBB (UN) sebagai bahan
berbahaya untuk diangkut (UNECE, 2001).
• Biohazard dapat masuk ke tubuh tenaga kerja melalui kontak langsung
(misalnya aakibat gigitan ular berbisa) atau transmisi melalui binatang
(misalnya brucellosis).
• Beberapa penyakit dapat ditularkan langsung atau tidak langsung (seperti
toksoplamosis). Beberapa penyakit parasit dan virus ditularkan melalui
gigitan nyamuk (seperti malaria dan demam dengue/DHF).
Klasifikasi agen penyebab penyakit
• Agen infeksius: - mempunyai kemampuan untuk dapat menyebabkan
penyakit akibat kerja dan dapat diklasifikasikan berdasarkan ukuran
tubuh, fisiologis tubuh dan karakteristik morfologinya (seperti virus,
riketsia, bakteri, jamur, protozoa dan cacing).
• Tanaman dan produk tanaman;
• Hewan dan produk hewan Zoonosis
Faktor Biologi
• Faktor biologi adalah bahaya kesehatan yang ditimbulkan oleh mikro
organisme jasad hidup seperti virus, bakteria, jamur, cacing, kutu, dan
pinjal maupun bisa berasal dari hewan dan atau tanaman. Ciri yang
perlu diketahui bahwa faktor biologi tidak mengenal NAB, tergantung
dari media pengantar (agen).
• Jenis agen yang bisa menimbulkan bahaya kesehatan, bisa berupa
mikro organisme, tumbuh-tumbuhan dan hewan.
• Pekerja yang mempunyai risiko yang berhubungan dengan faktor
biologi, seperti jasa kesehatan, jasa laboratorium, bioteknologi, jasa
pertanian, industri kehutanan, industri peternakan, jasa eksploatasi
dan pekerjaan yang berhubungan dengan air dan dibawah air.
• Sedangkan jalan masuk yang dapat menimbulkan gangguan
kesehatan, melalui jalan pernafasan, peternakan, kontak langsung
dan luka yang terbuka.
Biohazard
• Untuk mengetahui biohazard di tempat kerja, diperlukan pendekatan
analitis dan preventif. Kompleksitas model transmisi dan mekanisme
aksi biohazard menggambarkan bahwa biohazard perlu
dipertimbangkan dari konteks tempat kerja, jenis pekerjaan dan
tenaga kerja.
• Upaya pengendalian tergantung pada jenis agen penyebab penyakit
(mode transmisi, virulensi dan keganasan), metode paparan, jumlah
tenaga kerja yang berpotensi terpapar dan kerentanan untuk
terpapar.
• Faktor-faktor yang berhubungan dengan kemampuan biohazard
untuk dapat menyebabkan gangguan adalah tenaga kerja, tempat
kerja dan pekerjaan.
Interaksi biohazard dengan
tenaga kerja, pekerjaan dan tempat kerja:
Jenis agent
• Mikroorganisme dapat berupa:
• Bakteri, seperti ricketsia, chlamidia, spiral bakteria, gram negatif, gram positif,
mycobakteria, actinomyctes
• Jamur, seperti candidiasis, aspergilosis, coccodiomucosis, histoplasmosis,
dermatophytosis, sporotricosis, chromoblastomycosis
• Virus, seperti rabies, vaccinia, new castle, hepatitis
• Parasit seperti protozoa, cacing, arthropoda (tungau, kutu)
• Tumbuh-tumbuhan dapat berupa:
• Getah seperti pada pinus, mangga, jambu mete
• Daun seperti tembakau
• Bunga seperti bunga chrysant, jeruk tertentu
• Biji seperti biji mete, bunga matahari
• Akar atau umbi seperti tulip, narcissus, wortel
• Binatang:
• Binatang yang bisa menjadi penyebab/ perantara dibagi dua, yaitu binatang
bertulang belakang (anjing, kucing, sapi) dan binatang tak bertulang belakang (laba-
laba, kalajengking, serangga)
Sumber penularnya (reservoir)

• Rabies, penyebabnya virus rabies reservoirnya anjing, kucing dan kera,


sedang pekerjaan yang berisiko adalah dokter hewan, penjinak binatang dan
petani.
• Hepatitis A,B, penyebabnya virus hipatitis reservoirnya manusia, sedangkan
pekerjaan yang berisiko adalah petugas kesehatan
• AIDS, penyebabnya virus imunodefisiensi reservoirnya manusia, sedangkan
pekerjaan yang berisiko adalah petugas kesehatan dan petugas laboratorium
klinis
• Malaria, penyebabnya protozoa malaria, vivax, faciparum; reservoirnya
nyamuk anopeles; pekerjaan yang berisiko adalah pekerja eksploitasi,
pemburu, pekerja hutan
Cara penularan
1. Transmisi langsung dari manusia ke manusia (direct human to human). Pekerja
yang mempunyai risiko tinggi untuk terinfeksi langsung dari orang lain (direct
human to human) adalah mereka yang terpapar oleh darah atau cairan tubuh
dari orang yang terinfeksi (seperti petugas medis, perawat, penjaga tahanan
dan pekerja sex komersial). Sebagai contoh perawat berisiko tertular hepatitis
atau HIV AIDS akibat tertusuk jarum suntik bekas orang yang terinfeksi
hepatitis atau HIV AIDS, atau perawat berisiko tertular bakteri TBC akibat
kontak langsung dengan pasien TBC yang sedang batuk.

2. Transmisi tidak langsung:


• Kontak permukaan Beberapa agen infeksius dapat hidup pada permukaan tanah
untuk beberapa periode waktu
• Food borne/waterborne toxin Agen biologis dapat ditularkan melalui makanan yang
terkontamisi.
• Droplet/airborne contamination Infeksi melalui paparan droplet atau aerosol dapat
berasal dari manusia atau lingkungan
• Vector borne disease Vektor adalah organisme pembawa bibit penyakit dan dapat
menyebabkan penularan mikroorganisme dari satu host ke host yang lain.
Upaya pengendalian paparan biohazard di tempat kerja

Anda mungkin juga menyukai