kotoran sapi
Nama Kelompok :
Dian Islamiati Artika (07)
Dynda Farisa Cahya N. (08)
Fanisia Salsyabila Fanani (09)
Kelompok : 8
Pendahuluan
Permasalahan energi mempunyai kecenderungan
untuk meningkat setiap tahunnya, terutama di
negara berkembang seperti Indonesia. Pada tahun
2008, negara Indonesia keluar dari OPEC
dikarenakan kebutuhan impor bahan bakar minyak
sudah melebihi kesanggupan ekspornya.
Biogas sangat berpotensi untuk dimanfaatkan
menjadi sumber energi terbaru. Hal ini dikarenakan
kandungan gas metana (CH4) yang tinggi dan nilai
kalornya yang cukup tinggi yaitu berkisar antara
4.800-6.700 kkal/m3. Dimana gas metana hanya
memiliki satu karbon di setiap rantainya yang
membuat pembakarannya lebih ramah lingkungan.
Manfaat Biogas dari kotoran
sapi
1. Pengganti bahan bakar LPG
2. Pengganti bahan bakar minyak seperti
solar dan bensin
3. Sumber energi untuk pembangkit
Listrik
Pengertian
Biogas adalah gas flameable (mudah
terbakar) yang dihasilkan dari proses
fermentasi bahan-bahan organik oleh
bakteri-bakteri dalam kondisi anaerob
(tertutup dari udara bebas).
Mekanisme Pengerjaan
Proses pembuatan biogas dari kotoran sapi
terjadi karena adanya dekomposisi bahan
organik secara anaerob (tertutup udara
bebas).Proses ini akan menghasilkan suatu
gas yang sebagian besar mengandung
metana dan karbondioksida (CO2).Gas yang
di bentuk disebut gas rawa atau Biogas
Biogas yang terbentuk dapat dijadikan sebagai
bahan bakar,karena mengandung gas metana CH4
yang mudah terbakar.Dimana pembusukan anaerob
terjadi dan dibantu oleh sejumlah mikroorganisme
seperti bakteri metan.
Komposisi gas yang terdapat pada biogas adalah
seperti tabel di bawah ini :
Jenis Jenis Reaktor atau
Digester
1. Proses Hidrolisis
Pada proses ini bahan organik di
enzimatik secara eksternal oleh enzim
ekstra seluler (selulosa,amilase,protase
dan lipase)Bakteri memutuskan rantai
panjang karbohidrat komplek,protein
dan lipida menjadi senyawa rantai
pendek.
2. Asidifikasi
Pada tahap ini bakteri menhasilkan asam,dan
mengubah senyawa rantai pendek menjadi asam
asetat,hidrogen,dan karbondioksida.Bakteri
tersebut merupakan bakteri anaerobik yang dapat
tumbuh dan berkembang pada keadaan asam.
Untuk menghasilkan asam bakteri tersebut
memerlukan oksigen dan karbon yang diperoleh dari
oksigen yang terlarut dalam larutan. Pembentukan
asam pada kondisi anaerobik tersebut penting untuk
membentuk gas metana oleh mikroorganisme pada
proses selanjutnya.
3. Pembentukan Metana
Pada tahap ini bakteri metanogenik
medekomposisikan senyawa dengan berat molekul
rendah menjadi senyawa dengan berat molekul
tinggi,bakteri ini menggunakan hidrogen,CO2 dan
asam asetat untuk membentuk metana dan karbon
dioksida bakteri ini bekerja secara simbiosis,bakteri
penghasil asam membentuk keadaan atmosfir yang
ideal untuk bakteri penghasil metana,sedangkan
bakteri penghasil metana menggunakan asam yang
dihasilkan untuk bakteri asam,tanpa adanya proses
simbiotik tersebut akan menciptakan kondisi toxic
pada mikroorganisme penghasil asam.
Faktor yang mempengaruhi Pembentukan
Biogas
Psikorofilik 5-25
Mesofilik 30-35
Termofilik 50-60
2. Tingkat Keasaman pH
Keterangan : 7. Generator
1. Digester 8. Aerator
2. Menara Absorber
3. Pompa
4. Menara Absorber
5. Tangki Penampung
6. Tangki Pengendap
d. Membuat Bahan Baku Isian
Bahan baku utama membuat biogas adalah kotoran
sapi dan dicampur dengan air dengan perbandingan
1:1 yang ditampung di bak penampungan
sementara. Setelah tercampur dengan baik
kemudian dialirkan ke dalam digester dan
ditambahkan starter sebanyak 1 liter dan isi
rumen segar sebanyak 5 karung unutuk digester
ukuran 3,5 – 5 m2. Kemudian cairan tersebut akan
mulai menghasilkan biogas pada hari ke 14.
HASIL
Dari serangkaian proses diatas menghasilkan
Biogas.
Adapun kandungan gas metana pada biogas
yang di buat dari kotoran sapi adalah sekitar
55% - 65%,kemudian gas CO2 sekitar 30% -
35% dan mengandung sedikit gas hidrogen dan
gas – gas lainnya.Sedangkan panas yang
dihasilkan sebesar 600 BTU/ cubic foot.
SEKIAN
TERIMA KASIH