Anda di halaman 1dari 32

Ekspedisi Budaya

#Ekspedisi 1: Ukiran Tana Toraja


• Latar Belakang
– Tana Toraja memiliki ukiran khas tradisional yang
didominasi oleh warna merah, hitam, kuning dan
putih. Ukiran-ukiran tersebut merupakan
perwujudan budaya Toraja. Setiap pola ukiran
memiliki nama, kisah dan makna yang terkandung
didalamnya. Selain motif-motif abstrak, beberapa
ukiran juga menggambarkan bentuk binatang
tertentu.
Lokasi (1)
Lokasi (2)
• Suaya Kuburan Raja-raja Sangalla
– Tempat beristirahat dari tujuh raja dan keluarga kerajaan Sangalla.
• Kete' Kesu
– Kampung Kete Kesu masih berciri tradisional tampak dari depan berada ditengah lautan padi dengan
rentetan atap yang melengkung dan dinding yang berukir pada lumbung padi yang cantik
mempesona.
• To'Barana Sa'dang
– Di bagian dari kampung-kampung ini terdapat empat lumbung pada tarawat dengan halaman
rumput yang apik.
• Pallawa
– Palawa merupakan salah satu diantara tongkonan yang menarik dengan sejumlah tanduk kerbau
yang dipasang didepan rumah tradisional mereka.
• Batutumonga
– Di daerah ini terdapat 56 menhir batu dalam sebuah lingkaran dengan lima pohon kayu ditengahnya.
• Buntu Kalando
– Di daerah ini ada sebuah rumah tongkonan yang didirikan oleh raja Sangalla.
• Penanian
– Rumah-rumah tongkonan tradisional yang mempunyai dinding dan tiang yang diukir dapat dilihat
ditempat ini.
Deskripsi
Rute
• Jakarta – Makassar – Tana Toraja
Misi
• Mendata ukiran khas tradisional Tana Toraja yang berada di rumah-rumah
tradisional Tana Toraja.
– Foto motif ukiran, jika memungkinkan di foto diletakkan skala
pembanding.
– Teknik pembuatan ukiran, peralatan dan bahan.
– Deskripsi: Ukuran bangunan, makna,
– GPS
• Membuat Video dokumenter ukiran tradisional Tana Toraja
– Proses pembuatan, peralatan yang digunakan dan bahan-bahan.
– Wawancara dengan pengrajin ukiran Tana Toraja
• Membuat Virtual Tour Ukiran Tradisional
– Foto 360 derajat di beberapa titik penting.
– Sketsa Kampung.
– Sketsa lokasi setiap bangunan arsitektur relevan (yang didata pada
misi utama) pada sketsa tersebut.
#Ekspedisi 2: Arsitektur Wae Rebo
• Latar Belakang
– 7 Rumah adat yang berbentuk kerucut di
ketinggian 1100 mdpl. Struktur rumah adat yang
tidak menggunakan paku.
Lokasi

• Kampung Eksotis Wae Rebo adalah desa Manggarai tua, terletak di sekitar
1.100 meter di atas permukaan laut, daerah terpencil di Pedalaman
Manggarai , tepatnya di desa Satar Lenda, Kecamatan Satarmese Barat,
Kabupaten Manggarai Barat Flores
Deskripsi
Rute
• Labuan Bajo - Ruteng - Desa Dintor - Desa
Denge - Desa Wae Rebo
Misi
• Mendata bangunan atau arsitektur tradisional
– Foto: tampak luar (berbagai sudut), tampak dalam (berbagai
sudut), informasi yang menarik (contoh sambungan tanpa paku,
ukiran khas, dll). Jika memungkinkan di foto diletakkan skala
pembanding.
– Deskripsi: Ukuran bangunan, bahan, teknik pembuatan, makna,
arah menghadap berapa derajat dll.
– GPS
• Membuat Virtual Tour Wae Rebo
– Foto 360 derajat di beberapa titik penting.
– Sketsa Kampung.
– Lokasi setiap bangunan arsitektur relevan (yang didata pada misi
utama) pada sketsa tersebut.
#Ekspedisi 3: Ukiran Asmat
• Latar Belakang
– Kesenian suku bangsa asmat erat kaitannya degan kehidupan religinya.
Benda-benda kesenian asmat yang amat menarik adalah tiang-tiang
Mbis dan perisai-perisai. Mbis dan perisai itu dapat diklasifikasikan
kedalam 4 daerah yaitu :

• a) Gaya seni Asmat Hilir dan hulu sungai yang mengalir ke dalam teluk
flamingo dan arah Pantai Casuarina benda kesenian gaya ini tergolong paling
terkenal sejak tahun 1912. Sejak zaman ekspedisi militer Belanda pertama
mereka tertarik pada tiang-tiang Mbis dengan patung-patung yang tersusun
dari atas ke bawah menurut tata urut silsilah nenek moyang.
• b) Gaya Seni Asmat Barat Laut Kesenian perisai orang asmat barat laut
berbentuk lonjong dengan bagian bawah yang agak melebar dan biasanya
lebih padat dibanding perisai kesenian Asmat Hilir.
• c) Gaya Seni Asmat Timur Laut tampak khusus pada bentuk hiasan perisai yang
biasanya berukuran sangat besar, kadang-kadang sampai melebihi tinggi orang.
• d) Gaya Seni Asmat Daerah Sungai Brazza, Hal yang membuat gaya seni Asmat
daerah sungai Brazza berbeda dengan yang lain adalah bagian kepalanya yang
biasanya terpisah dari badan.
Lokasi

• Kabupaten Asmat terletak diantara 4º-7º Lintang Selatan dan 137º-140º


Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Nduga dan
Kabupaten Yahukimo. Sebelah selatan berbatasan dengan Laut Arafuradan
Kabupaten Mappi. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Mimika
dan Laut Arafura. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Boven
Digoel dan Kabupaten Mappi.
Deskripsi
Rute
• Jakarta - Timika - Ewer – Agats
• Waktu: Festival Asmat 8 – 13 Oktober 2014
Misi
• Mendata ukiran khas suku Asmat.
– Foto motif ukiran, jika memungkinkan di foto diletakkan skala
pembanding.
– Teknik pembuatan ukiran, peralatan dan bahan
– Deskripsi: makna motif ukiran.
– GPS
• Membuat Video dokumenter ukiran khas suku Asmat
– Proses pembuatan, peralatan yang digunakan dan bahan-bahan.
– Wawancara dengan pengrajin ukiran suku asmat
• Membuat Virtual Tour Ukiran Tradisional
– Foto 360 derajat di beberapa titik penting.
– Sketsa Kampung.
– Sketsa lokasi setiap bangunan arsitektur relevan (yang didata
pada misi utama) pada sketsa tersebut.
#Ekspedisi 4: Sasando Pulau Rote
• Latar Belakang
– Sasando merupakan alat musik tradisional dari
kebudayaan Rote, Nusa Tenggara Timur. Alat musik
berdawai yang dimainkan dengan cara memetik dengan
jari-jemari tangan ini konon telah digunakan di kalangan
masyarakat Rote sejak abad ke-7.
– Perkembangan sasando terhitung pesat, berawal dari
sasando berdawai 7 (pentatonik) dengan sebutan sasando
gong, karena biasanya dimainkan dengan irama gong.
Sasando gong sangat populer di kepulauan Rote. Kemudian
diperkirakan pada akhir abad ke 18 sasando mengalami
perubahan, dari sasando gong ke sasando biola. Sasando
biola lebih berkembang di Kupang.
Lokasi

• Terletak di jalan Timor Raya Km 22, tepatnya di Desa Oebelo,


Kabupaten Kupang, NTT .Jaraknya 20 km, dapat ditempuh
selama 45 menit dari Kota Kupang.
Deskripsi
Rute
• Jakarta – Kupang
Misi
• Mendata Sasando.
– Foto berbagai jenis Sasando dan suara/bunyinya, gunakan alat
pembanding
– Video pembuatan Sasando
– Video memainkan Sasando
– Video wawancara pengrajin dan seniman Sasando
– Mendapatkan data/file lagu yang dimainkan menggunakan
Sasando
• Membuat Virtual Tour Kampung Pengrajin Sasando
– Foto 360 derajat di beberapa titik penting.
– Sketsa Kampung.
– Sketsa lokasi setiap bangunan arsitektur relevan (yang didata
pada misi utama) pada sketsa tersebut.
#Ekspedisi 5: Kolintang Minahasa
• Latar Belakang
– Kolintang adalah musik tradisional dari Sulawesi
Utara yang dibuat dari kayu dan biasanya
dimainkan oleh enam orang. Kolintang tak hanya
menyampaikan kebudayaan tapi juga menjadi
bagian dari tradisi masyarakat Sulawesi Utara.
Penggunaan kolintang erat hubungannya dengan
kepercayaan rakyat Minahasa,yang biasanya
dipakai dalam upacara upacara pemujaan arwah
arwah para leluhur.
Lokasi

• Pertunjukan Kolintang masih bisa dengan mudah ditemukan di berbagai wilayah di


Provinsi Sulawesi Utara khususnya di Minahasa, Tondano, dan Manado.
Deskripsi
Rute
• Jakarta – Manado – Minahasa
Misi
• Mendata Sasando.
– Foto berbagai jenis Sasando dan suara/bunyinya, gunakan alat
pembanding
– Video pembuatan Sasando
– Video memainkan Sasando
– Video wawancara pengrajin dan seniman Sasando
– Mendapatkan data/file lagu yang dimainkan menggunakan
Sasando
• Membuat Virtual Tour Kampung Pengrajin Sasando
– Foto 360 derajat di beberapa titik penting.
– Sketsa Kampung.
– Sketsa lokasi setiap bangunan arsitektur relevan (yang didata
pada misi utama) pada sketsa tersebut.
#Ekspedisi 6: Sampek Dayak Kayaan
• Latar Belakang
– Sampek adalah alat musik tradisional suku Dayak
yang dipetik. Sampek tidak memiliki tangga nada
baku seperti halnya gitar sehingga dimainkan
dengan perasaan sang pemetiknya.
– Sebagai alat musik tradisional, sampek tidak hanya
berfungsi sebagai sarana hiburan tapi juga
memiliki peran penting dalam kehidupan
masyarakatnya. Alat musik ini jelas berperan
dalam pelaksanaan upacara-upacara adat.
Lokasi

• Suku Dayak Kayan, adalah penduduk asli pulau Kalimantan yang


mendiami wilayah sebelah Timur Laut Kalimantan.
Deskripsi
Rute
• Jakarta – Balikpapan - Samarinda
Misi
• Mendata Sampek.
– Foto berbagai jenis Sampek dan suara/bunyinya, gunakan alat
pembanding
– Video pembuatan Sampek
– Video memainkan Sampek
– Video wawancara pengrajin dan seniman Sampek
– Mendapatkan data/file lagu yang dimainkan menggunakan
Sampek
• Membuat Virtual Tour Kampung Pengrajin Sampek
– Foto 360 derajat di beberapa titik penting.
– Sketsa Kampung.
– Sketsa lokasi setiap bangunan arsitektur relevan (yang didata
pada misi utama) pada sketsa tersebut.

Anda mungkin juga menyukai