Anda di halaman 1dari 37

A.

Emergenca (kegawat
daruratan)

Adalah didalam kedokten gigi suatu


kondisi yang membutuhkan penaganan
segera untuk menghindari konsekuensi
yang dapat membahayakan hidup pasien

1
Kegawat daruratan dalam
tindakan kedokteran gigi

A. Sinkop dan Syok


B. Intoksikasi obat anestesi lokal
C. Reaksi anafilaktik/ reaksi hipersensitivitas

2
Sinkop dan syok
1. SINKOP ( faint ) suatu symptom yang ditandai dengan
hilangnya kesadaran secara tiba-tiba akibat penurunan
aliran darah keotak karena perpusi serebral tidak
adekuat.
2. Syok adalah suatu keadaan fisiologis abnormal yang
terjadi akibat ketidak seimbangan volume darah yang
bersikulasi dalam pembuluh darah yang menyebabkan
aliran darah ke otak terganggu/bekurang sehingga
terjadi hipoksia/anoksia
3
Faktor kontribusi terjadinya sinkop
karena antara lain
1. Stress
2.rasa takut terhadap pengobatan gigi
3. Takut melihat alat instrumen gigi.
4. Takut terhadap tindakan operatif di rongga mulut
seperti pencabutan gigi.
5. Rasa sakit.
6. Takut melihat darah
7. Komlikasi obat anestesi lokal
8. Kelelahan menunggu lama

4
Sinkop terdiri dari 3 fase

1.Fase prodrolmal ditandai dengan berkeringat


dingin,mual,pusing,perasaan tidak enak, di
epigastrium,kelelahan hebat,menguap
mengantuk

5
2.Fase sinkop yang ditandai
dengan muka pucat,badan
lemas,lengan jatuh dari kursi
gigi,napas dalam,tangan dan kaki
dingin,pandangan kabila tidak
segera di tolong akan terjadi syok

6
3.Fase post sinkop bisa
berlangsung beberapa jam yang
ditandai dengan
disorientasi/kebingungan,mual
pusing,dan perasaan tidak enak

7
PELAKSAAN PASIEN SINKOP

1.posisi pasien sejajar lantai


2. Pakai dilongarkan
3.jaga jalan napas tetap terbuka.
4.Memberikan bau baua (amoniak )

8
PENCEGAHAN MENGHINDARI
SINKOP
1.Pasien harus menerima kesan yang baik pada
saat masuk ruang praktek.
Misalnya keramahan asisten dan dokternya,dengan
pakaian rapi dan bersih dan memberikan
senyuman.
2. Berikan informasi yang jelas dan di mengerti
oleh pasien tindakan yang akan dikerjakan dan
kemungkinan faktor resiko dan jangan menakuti
pasien
9
3. Ruang tunggu harus
menyenangkan.
4. Pasien jangan menunggu terlalu
lama.
5. kotak obat-obatan harus tertutup
rapat karena bau dapat menyebar
keseluruh ruangan hal ini dapat
meningkatkan kcemasan

10
6.Meminimalisir pasien melihat
alat-alat dan darah
7. Tunda tindakan bila pasien
kelelahan,badan lemah,lapar
atau kurang tidur.
8.Pakai operator tidak boleh ada
percikan darah

11
9.Operator harus memberikan
kenyaman pada pasiendan jangan
menunjukan rasa tidak percaya diri
atau ragu-ragu

12
B. Intoksikasi obat anestesi lokal

13
Obat anestesi lokal:
difenisikan tosik jika kadarnya
didalam darah cukup tinggi
untuk memberikan efek ke
kortek serebri dan sumsum
tulang belakang

14
Faktor penyebab tosik
1.pemberian obat yang berlebih
(over dosis)
2.penyutikan yang terlalu cepat
3.obat yang disuntikan kearea
yang kaya dengan pembuluh
darah

15
GEJALA INTOSIKASI AKIBAT OVER
DOSIS
• Berbicara terfragmentasi/banyak bicara
• Gelisah
• Frekuensi nadi meningkat
• Tekanan darah meningkat
• Pusing
• Mual/muntah
• Termor
• Muka pucat

16
• Nystagmus dan kehilangan respon terhadap
stimulus sakit dan dapat menjebabkan kejang
• Apnue/perubahan irama pernapasan dan
hilangnya kesadaran yang bisa menyebakan
kekematian akibat hipoksia
• Nistagmus (nystagmus) adalah gerakan ritmik
tanpa kontrol pada mata yang terdiri dari
tremor kecil yang cepat ke satu arah dan yang
lebih besar, lebih lambat,

17
• Hipoksia adalah kandungan oksigen abnormal
rendah pada organ dan jaringan tubuh.

• Vasokonstriktor adalah agen yang


menyebabkan penyempitan pembuluh darah.
Zat ini mengurangi aliran darah lokal ke suatu
daerah,

18
DOSIS MAKSIMUM (mg) beberapa
obat anestesi lokal
Lidokain 300
Prokain 400

Mevikain 300
Prilokain 400
Tetracain 30
Buvikain 225
Dibucain 75
Chloroprocain 500
Pehacain 300

19
20
PENAGANAN SEGERA SANGAT
DIBUTUHAN BILA TERJADI
KEKEJANGAN

21
Bila terjadi kekejangan/penangananya
• Baringkan pasien sejajar lantai
• Masukan ruber wedge untuk mencegah
tongue bitting (lidah tergigit)
• Segera berikan oksigen melalui nasal 4
lt/menitten segera minta bantuan ambulan
• Bebaskan jalan napas dgn ekstensi kepala dan
ganjal bahu
• Bila apnue beri napasbuatan
22
• Beri diazepam 5-10 mg IV /Intra vena
• Pasang infus Ringer atau ringer asetat

23
GEJALA-GEJALA AKIBAT OVER
DOSIS OBAT ANESTESI LOKAL

24
Pecegahan akibat over dosis
1.Periksa lebih dahulu sebelum pasien dibri injesi
obat anestesi lokal.
2.Pilihlah obat anestesi yang tepat
3.Gunakan obat anestesi lokal yang mengandung
vasokontriktor dengan konsenterasi rendah
1:100.000.
4. Gunakan dosis anestesi lokal mungkin dengan
hasil yang maksimal.

25
• 5.Aspirasi dulu sebelum penyuntikanpi ( bila
aspirasi terdapat darah maka diganti
disposable nya syringe dan suntikan ditempat
lain)
• 6. Penyuntikan anestesi lokal secara perlahan
(2 ml dalam 1menit ).
• 7. berikan premedikasi dgn diazepam bila
membutuhkan anestesi lebih banyak

26
C. REAKSI ANAFILASIS/REAKSI
HIPERSENSITIVITAS/TERMASUK
REAKSI OBAT YANG TIDAK
TERDUGA/REAKSINYA TIDAK
TERGANTUNG DOSIS ( DOSIS
INDEpenden ) DAN TIDAK
BERHUHUNGAN DENGAN AKSI
FARMAKOLOGIS OBAT TERSEBUT
27
Reaksi Hipersensitivitas Terdiri Dari 4
klasfikasi
• 1 Tipe 1 Immidiate Hipersensitivitas
merupakan reaksi hipersesitivitas yang dapat
terjadidalam beberapa menit setelah
pemberian obat,makin cepat reaksi anafilaktik
terjadi maka makin besar kemungkinan
gejalanya menjadi lebih berat dan tipe 1 inilah
yang bisa menimbulkan kegawatan klinis.

28
• 2. Tipe 2. Cytotosik
• 3. Tipe 3.Immune complex
• 4. Tipe 4.Cell mediated

29
Gejala klinis dapat meliputi:
• 1.Reaksi pada kulit : urtikaria adalah erupsi
(perebakan) ruam kemerahan pada kulit yang
biasanya disertai dengan rasa gatal. Kondisi ini
dapat disebabkan oleh alergi (misalnya
terhadap makanan atau obat-obatan)
• Pruritus gatal; rasa gatal; berbagai macam
keadaan yang ditandai oleh rasa gatal
• Konjungtivitis adalah peradangan atau iritasi
konjungtiva. Gejala dapat hadir hanya pada
salah satu atau kedua mata, dan termasuk
kemerahan pada mata .
30
• Angiodema adalah pembengkakan cepat
(edema) dari dermis, jaringan subkutan,
mukosa dan jaringan submukosa

31
2. Reaksi Pada Sistem pencernakan
• Mual
• Muntah
• Diare
• Keram pada otot perut

32
3.REAKSI Gejala Pernapasan
• Obtruksi jalan napas adalah penyempitan dari
anastomosis atau segmen dari saluran
pencernaan yang menghalangi perlintasan
normal bahan makanan atau limbah.
• Adanya rasa tercekik
• Stridor merupakan suara napas yang berisik dan
kasar yang terdengar pada saat
• Spasme laring Spasme laring adalah penyebab
tersering sumbatan jalan napas
• Spasme bronkus ini menyempitkan jalan nafas
sehingga membuat pernafasan menjadi sulit dan
menimbulkan bunyi mengi
33
4. Gejala pada kardiovaskuler
• Palpitasi adalah sensasi detak jantung yang cepat
/ tidak menentu.
• Takikardi adalah denyut jantung yang lebih cepat
daripada denyut jantung normal.
• Hipertensi Sebuah tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mm Hg merkuri .
• Disritmia disrimia..... 4) Mengoceh tanpa arti
berulang-ulang, dengan bahasa yang tidak dapat
dimengerti orang lain ..
• Henti jantung Henti jantung adalah terhentinya
kontraksi jantung yang efektif ditandai dengan
pasien tidak sadar, tidak bernafas, tidak ada ...
34
Peanganan Bila terjadi gejala gejala
awal terjadi syok anafilaktik maka
harus bertindak segera.

35
Adapun langkah –langkah nya
• Segera berhenti semua prosedur yang
dilakukan( pemberian anestesi atau obat obat
lain)
• Baringkan pasien di lantai/dasar keras kepala
miringpada salah satu sisi ( untuk menghindari
hahya mu ntah )
• Bila pasien tidak sadar gunakan gerakan triple
yaitu Ekstensikan kepala ( Head tilt )/tindakan
mekan dahi
36
• Mendorong mandibulla kedepan
• Membuka mulut

37

Anda mungkin juga menyukai