Anda di halaman 1dari 41

BAYI PREMATUR

Disusun Oleh :
Dhita Ayu Monica & Resti Rahmawatu
Konsep Dasar
Bayi
Prematur

Asuhan
Keperawatan
Pada Bayi
Prematur
KONSEP DASAR BAYI
PREMATUR
Pengertian

Etiologi

Patofisiologi Bayi Prematur

Tanda dan Gejala bayi Prematur

Penyakit dan Masalah yang Sering Terjadi Pada


Bayi Prematur

Penatalaksanaan Medis

Pemeriksaan Penunjang

Asuhan Keperawatan
PENGERTIAN
 Bayi prematur adalah bayi yang lahir pada usia
kehamilan kurang atau sama dengan 37 minggu, tanpa
memperhatikan berat badan lahir ( Donna L Wong,
2004)
 Bayi prematur adalah bayi yang lahir belum cukup
bulan. Berdasarkan WHO, belum cukup bulan ini
dibagi menjadi 3, yaitu :
 Kurang bulan : bayi yang lahir pada usia kurang dari 37
minggu
 Sangat kurang bulan : bayi yang lahir pada usia kurang dari
34 minggu
 Amat sangat kurang bulan : bayi yang lahir pada usia
kurang dari 28 minggu
4 Jalur Penyebab Prematuritas
(Norwitz dan John, 2007:54)
Ibu
Stress
Janin
Infeksi

Perdarahan

Regangan
Stress Ibu
Infeksi
 Tingkat ekonomi rendah
 Anemia
 Gizi kurang  Ketuban pecah dini
 Hamil tua tetap kerja
 Infeksi  Ibu hamil dengan


Grandemultipara
Jarak hamil yang pendek
penyakit akut
 Ibu dengan infeksi
Stress Janin (rubella,
• Hipoksia karena insufisiensi toxoplasmosis, dll)
plasenta
• Infeksi
• perdarahan
Perdarahan Regangan

 Trauma masa  Grandemultipara


kehamilan (jatuh)  Hamil <20thn atau
 Solusio plasenta >35 thn
 Abrusio plasenta  Uterus bikornis
 Polihidramnion
 Hamil Kembar
Stress Ibu Stress Janin Infeksi Perdarahan Regangan

Hipotalamus Merangsang
Meningkatkan Merangsang
melepas CRH protrombin
hormon hormon sitokin
mjd trombin
prostagladin

CRH masuk ke
hipofisis anterior Merangsang
PGE2
Uterus irritable
CRH
Melepas ACTH Plasenta
Merangsang
oksitosin
Perubahan serviks
mjd lunak PGE2
ACTH masuk ke
(PGF2a)
kelenjar adrenal
Oksitosin
meningkat
Meningkatkan
DHEAS
hormon oksitosin
Kontraksi

Ketuban pecah
spontan

Persalinan Prematur
Panjang Lingkar Lingkar Umur Kepala lebih
BB lahir
Badan Kepala Dada kehamilan
<2500 gr besar drpd
<45cm <33cm <30cm <37 mgg
badan

Genitalia blm Kulit : tipis


sempurna
transparan,
(labio minora rambut lanugo
blm tertutup Manifestasi bnyk (dahi,
oleh labia Klinis pelipis,
mayora)
telingan,
(testis blm turun lengan

Lemak
Sering
subkutan
Anemia
kurang

Garis telapak kaki blm


RR : 45- jelas dan kulit teraba Otot
50x/mnt halus hipotonik
Nadi : 100- lemah
140x/mnt

Tulang rawan dan Reflex tonus otot


Ekstremitas : Paha daun telinga masih lemah, reflex
Kepala Pernapasan tak
abduksi, sendi immature (elastc menghisap dan
Tidak teratur ( bisa
lutut/kaki fleksi- daun telinga menelan serta
mampu terjadi apnea)
lurus masih kurang reflex batuk blm
tegak sempurna) sempurna
Penyakit dan Masalah yang Sering Terjadi
Pada Bayi Prematur

Sindrom Distress pernapasan (HMD)


Penyakit
Aspirasi Pneumonia
Perdarahan Intraventrikular
Fibroplas Retrolenata atau ROP
(Retinopaty of Prematurity)
Hiperbilirubinemia
Hipotermi/Hipertermi

Fungsi Respirasi
Fungsi Kardiovaskuler
Masalah
Suhu Tubuh
Fungsi Sistem Syaraf Sentral
Alat Pencernaan makanan
Hepar yang Belum Matang
Ginjal Masih Belum Matang
Infeksi
Penyakit

Sindrom Distress pernapasan Fibroplas Retrolental atau ROP


(HMD) (Retinopaty of Prematurity)
Pada stadium akhir akan Tjd krn gangguan oksigen yang
terbentuk membran hialin yang berlebihan yg dikonsumsi oleh bayi
melapisi alveolus paru. Pada prematur
bayi prematur, RDS sering
terjadi krn pembentukan
surfaktan yg blm sempurna
Hiperbilirubinemia
Tjd krn hepar blm matang, shg kerja
Aspirasi Pneumonia
sirkulasi enterhepatik yang blm
Tjd krn reflex menelan dan
sempurna
batuk pd bayi prematur yg blm
sempurna

Perdarahan Intraventrikular Hipotermi/Hipertermi


Perdarahan spontan pd ventrikel Tjd krn sistem pengatur suhu tubuh
otak lateral, biasanya tjd blm stabil
bersamaan dengan terbentuknya
membran hialin di paru-paru
Masalah

Fungsi Respirasi
a) Jumlah alveoli yang berfungsi masih sedikit,
b) Defisien tingkat surfaktan,
c) Kecilnya lumen pada respiratory system,
d) Lemah atau tak ada reflek,
e) Belum sempurnanya aliran darah di paru-paru,
f) Potensial terjadi kollap dan obstruksi pada saluran pernafasan

Fungsi Kardiovaskuler
Fungsi kardiovaskuler yang belum optimal yang dapat menyebabkan penurunan tekanan
darah, lambatnya capiller refill (>3detik), hypovolemik dan shock.

Infeksi
Bayi premature sangat beresiko untuk terkena infeksi karena sedikitnya cadangan
immunoglobulin dari ibu, ketidakmampuan untuk membuat antibody, system integument masih
immature, dimana pembuluh darah dilindungi oleh kulit yang tipis.
Masalah

Suhu Tubuh
Bayi premature masih sulit untuk pengaturan suhu di dalam otaknya. Bila panas tubuh hilang
atau berkurang maka lemak tubuh akan terpakai untuk menaikkan suhu tubuh, maka berat
badan semakin menurun.

Fungsi Sistem Syaraf Sentral


Pada bayi premature, susunan syaraf pusat mudah terkena injury, seperti:
a) Perdarahan karena pembuluh darah yang mudah pecah,
b) Kegagalan proses koagulasi, termasuk panjangnya waktu pembekuan darah,
c) Hypoglikemi
d) Trauma lahir
e) Anoksia.
Masalah

Alat pencernaan makanan belum berfungsi sempurna sehingga :


a) penyerapan makanan dengan lemah atau kurang baik
b) Aktifitas pencernaan makanan masih belum sempurna, sehingga pengosongan lambung
berkurang
c) Mudah terjadi regurgitasi isi lambung dan dapat menimbulkan aspirasi preumonia .

Hepar yang belum matang


Mudah menimbukan gangguan pemecahan bilirubin, sehingga mudah terjadi hiperbilirun (
kuning )

Ginjal Masih Belum Matang ( immatur )


Kemampuan mengatur pembangunan sisa metabolisme dan air masih belum sempurna
sehingga mudah terjadi edemi.
Penatalaksanaan Medis

Di Rumah Di Rumah
Sakit
Di Rumah Sakit

Pengaturan suhu
Tujuan : untuk mencegah hipotermia
1. Ciptakan lingkungan yang cukup hangat untuk bayi
2. Incubator :
• suhu u/ BB <dari 2 kg = 35 ˚C, BB 2 – 2,5 kg adalah 34 ˚C agar ia dapat
mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 ˚C.
• Kelembapan incubator berkisar antara 50% - 60%. Kelembapan yang lebih tinggi
diperlukan pada bayi dengan sindroma gangguan pernafasan.
• Bayi dalam incubator hanya dipakaikan popok
Di Rumah Sakit

Pemberian ASI pada bayi premature


Ibu diajarkan cara memeras ASI dan menyimpan ASI perah dan cara memberikan ASI perah
kepada bayi prematur dengan sendok, pipet ataupun pipa lambung.

1) Bayi prematur dgn BBL>1800 gram (> 34 minggu gestasi) dapat langsung disusukan
kepada ibu. jika ASI belum mencukupi dapat diberikan ASI donor dengan sendok / cangkir
8 – 10 kali sehari.

2) Bayi prematur dgn BBL 1500- 1800 gram (32 – 34 minggu), refleks hisap belum baik,
tetapi refleks menelan sudah ada, diberikan ASI perah dengan sendok / cangkir, 10 – 12
kali sehari.

3) Bayi prematur dgn BBL 1250 – 1500 gram (30 – 31 minggu), refleks hisap dan menelan
belum ada, perlu diberikan ASI perah melalui pipa orogastrik 12X sehari.
Di Rumah Sakit

Pemberian Makanan Bayi Prematur


Tujuan : agar berat badan bertambah sebaik – baiknya.

Waktu Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam, (agar bayi tidak
menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia). Sebelum pemberian minum pertama harus
dilakukan penghisapan cairan lambung

Jumlah cairan yang diberikan untuk pertama kali adalah 1 – 5 ml/jam, dapat ditambah
sedikit demi sedikit setiap 12 jam.

Banyaknya cairan yang diberikan adalah 60mg/kg/hari dan setiap hari dinaikkan sampai
200mg/kg/hari pada akhir minggu kedua.
Di Rumah Sakit

Mencegah infeksi
1) Diadakan pemisahan antara bayi yang terkena infeksi dengan bayi yang tidak terkena
infeksi
2) Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang bayi
3) Membersihkan tempat tidur bayi segera setelah tidak dipakai lagi dengan cairan
antiseptik
4) Membersihkan ruangan pada waktu – waktu tertentu
5) Setiap bayi memiliki peralatan sendiri
6) Setiap petugas di bangsal bayi harus menggunakan pakaian yang telah disediakan
7) Petugas yang mempunyai penyakit menular dilarang merawat bayi
8) Kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebaik – baiknya
9) Para pengunjung hanya boleh melihat bayi dari belakang kaca
Di Rumah Sakit

Minum cukup
Selama belum bisa menghisap denagn benar, minum susu dilakukan dengan menggunakan
pipet sesuai dengan kebutuhan tubuhnya.

Memberikan sentuhan
Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu menurut penelitian menunjukkan
kenaikan berat badan yang lebih cepat daripada jika si bayi jarang disentuh.

Membantu beradaptasi
perawatan di RS bertujuan membantu bayi beradaptasi dengan limgkungan barunya.
Setelah suhunya stabil dan dipastikan tidak ada infeksi, bayi biasanya sudah boleh dibawa
pulang.
Di Rumah

Minum Susu
diusahakan untuk selalu memberikan ASI eksklusif agar dapat mempercepat pertumbuhan
berat anak.

Jaga suhu tubuhnya


orang tua harus mengusahakan supaya lingkungan sekitarnya tidak memicu kenaikan atau
penurunan suhu tubuh bayi.

Pastikan semuanya bersih


orang tua harus berhati – hati menjaga keadaan si kecil supaya tetap bersih sekaligus
meminimalisir kemungkinan terserang infeksi. Maka sebaiknya cuci tangan sebelum
memberikan susu, memperhatikan kebersihan kamar.
Di Rumah

BAB dan BAK


BAB dan BAK bayi prematur masih terhitung wajar kalau setelah disusui lalu dikeluarkan
dalam bentuk pipis atau pup. Menjadi tidak wajar apabila tanpa diberi susu pun bayi terus
BAB dan BAK dan segeralah membawanya ke dokter

Berikan stimulus yang sesuai


mengajak berbicara, membelai, memijat, mengajak bermain, menimang, menggendong,
Pemeriksaan Penunjang
Pemantauan glukosa darah terhadap hipoglikemia
• Normal glukosa serum : 45 mg/dl

Pemantauan gas darah arteri


• Normal : PaO2 = 50-70 mmHg, PaCO2 = 35-45 mmHg, Saturasi Oksigen = 92-94%

Kimia darah sesuai kebutuhan


• HB (1-3 hari) = 14,5 – 22,5 gr/dl
• Ht = 45% - 53%
• LED = 0-13 mm/jam
• Leukosit = 10.000/mm3, bayi preterm: 6.000-225.000/mm3
• Trombosit = 60.000 – 100.000/mm3
• Kadar serum/plasma pd bayi prematur (1mgg) = 14-27 mEq/L
• Eritrosit (1-3 hr) = 4,0 – 6,6 juta/mm3
Pemeriksaan sinar sesuai kebutuhan

Penyimpangan darah tali pusat


ASUHAN KEPERAWATAN
PADA BAYI PREMATUR
Pengkajian

Diagnosa
Keperawatan

Tindakan
Keperawatan
Pengkajian

Biodata Anamnase Khusus


Bayi
 Nama Bayi Riwayat penyakit kehamilan
 Umur dan Tanggal Lahir
 Jenis Kelamin
Perdarahan/tdk, preeklamsi/tdk,
Orangtua
eklamsi atau tdk, penyakit kelamin
 Nama Orangtua
ada/tdk
 Umur Kebiasaan waktu hamil
 Agama
Makanan, obat obatan yg
 Suku/bangsa
 Pendidikan
dikonsumsi, merokok/tdk
 Pekerjaan Riwayat persalinan sekarang
 Alamat
 Jenis persalinan

 Lama persalinan
 Komplikasi persalinan ibu dan bayi
 Keaadaan BBL :
 Apgar Score
 BB Lahir
 Panjang Lahir

 Resusitasi
 Penghisapan lendir ya / tidak, rangsangan ya / tidak
 Ambubag ya / tidak
 Masase jantung ya / tidak
 Oksigen ya / tidak
Sistem Penilaian Apgar
Nilai yang ditemukan
Tanda Klinis
0 1 2
Frekuensi Jantung Tidak ada <100 >100
Upaya Pernapasan Tidak ada Lambat dan tidak Baik, kuat
teratur
Tonus Otot Tidak ada Ada fleksi lengan Gerakan aktif
dan tungkai
Iritabilitas refleks Tidak ada Meringis Menangis kuat,
bersin, atau batuk
Warna Tidak ada Tubuh merah muda Merah muda
dan ekstremitas biru menyeluruh
Hasil Penilaian Apgar
Nilai Apgar 1-Menit Nilai Apgar 5-Menit
8-10 Normal 8-10 Normal

5-7 Ada depresi sistem 0-7 Risiko tinggi sistem


saraf saraf lanjutan dan
disfungsi sistem
organ lain
0-4 Depresi berat,
memerlukan
resusitasi segera
PEMERIKSAAN FISIK
Tanda-tanda Vital

• Nadi apikal mungkin cepat dan atau tidak teratur


dalam batas normal(120 -160dpm)
Denyut Jantung dan nadi
• murmur jantung yang dapat didengar dapat
menandakan duktus arterious paten (PDA)
Suhu berfluktuasi dengan mudah
• Kedalaman : dangkal,
• Irama : tidak teratur,
• pernafasan diafragmatik intermiten (40-60 x/mnt)
mengorok,
• pernafasan cuping hidung,
RR
• retraksi suprasternal subternal,
• sianosis ada.
• Adanya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan
sindrom distres pernafasan (RDS)

TD Normal : (pd waktu lahir)


• Sistolik : 60 – 80 mmHg
• Diastolik : 40 – 50 mmHg
Antropometri

Untuk menafsirkan pertumbuhan otak


Lingkar Kepala
Normal : 34 – 35 cm
Untuk mengetahui kelainan khusus seperti cacat
bawaan
Lingkar Dada
Normal : 30 – 32 cm
Prematur : <30 cm
Lingkar lengan atas Untuk menilai keadaan gizi
Lingkar Lengan Atas
Normal : 10 – 11 cm
Lingkar Lengan Atas Normal : (pd waktu lahir)
• Sistolik : 60 – 80 mmHg
• Diastolik : 40 – 50 mmHg
Berat Badan Kepala
Ukuran kepala besar dalam
< 2500 g 
hubungan dengan tubuh : sutura
mungkin mudah di gerakan,
Integumen
 fontanel mungkin besar /
• Warna : Merah gelap terbuka lebar
• Kulit transparan (di daerah  tidak ada caput,
abdomen pembuluh darah
terlihat)  tidak ada maulage,
• Kulit keriput, longgar  tidak ada benjolan yang
• Lemak subkutan kurang abnormal.
• Lanugo : berlebihan (didaerah
dahi, pelipis, telinga, lengan)
Mata Kepala
Ukuran kepala besar dalam hubungan
< 2500 g 
dengan tubuh : sutura mungkin mudah
di gerakan,
Integumen  fontanel mungkin besar / terbuka
lebar
• Warna : Merah gelap  tidak ada caput,
• Kulit transparan (di daerah  Kurang molase,
abdomen pembuluh darah  tidak ada benjolan yang abnormal.
terlihat)
• Kulit keriput, longgar  Rambut : halus, seperti wol
• Lemak subkutan kurang
• Lanugo : berlebihan (didaerah
dahi, pelipis, telinga, lengan)
Hidung Leher
Nafas cuping hidung (distress Tidak mampu
pernapasan)
mengendalikan kepala
Telinga
Dada
Elastisitas daun telinga masih • Retraksi dengan atau tanpa
kurang distres pernapasan (RDS)
• Perkembangan rangka tulang
iga dan otot otot yang buruk
Mulut • Tidak memiliki jaringan
Refleks (rooting, menghisap, ekstrusi) payudara
: blm maksimal / tdk ada
Genitalia Ekstremitas
 Wanita : labia mayora blm menutupi • Tonus otot lemah/buruk
labia minora, labia minora menonjol • Ekstremitas tampak edema
 Pria : testis blm turun • Garis telapak kaki sedikit
Diagnosa Keperawatan
Gangguan pertukaran gas b.d Pola napas tidak efektif b.d
ketidakseimbangan perfusi imaturitas pusat pernafasan
ventilasi, sianosis, apnea. perkembangan otot, penurunan
energi / kelelahan.

Bersihan jalan nafas tidak Gangguan perfusi jaringan b.d


efektif b.d penurunan produksi penurunan kadar Hb dalam
surfaktan. darah

Pemenuhan nutrisi kurang dari Resiko tinggi hipotermia b.d


kebutuhan tubuh b.d kurang perkembangan SSP imatur,
koordinasi reflek mengisap dan ketidak mampuan merasakan
menelan. dingin berkeringat.

Resiko tinggi infeksi b.d respon Kurang Pengetahuan orang tua


imun imatur, prosedur invasif b.d kurangnya informasi
tentang keadaannya anaknya

Ansietas orang tua b.d


prognosis penyakit anaknya
Intervensi
Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi
ventilasi

Tujuan : diharapkan pertukaran gas pasien kembali normal


Tindakan Keperawatan Rasional
Observasi pernafasan seperti cuping Mengetahui frekuensi, pola,suara napas
hidung, dispnea, dan ronkhi pasien
Observasi status jantung Mengkompensasi penurunan kontraktilitas
(frekuensi,pola,suara jantung) ventrikuler
Observasi pemberian oksigen dan catat Meningkatkan volume sekuncup,
setiap jam ubah sisi alat setiap 3-4 jam memperbaiki kontraktilitas dan penurunan
kongesti
Pantau warna kulit dan mukosa bibir Mencegah pasien menjadi sianosis dan
tetap mempertahankan suhu tubuh pasien
dalam keadaan hangat
Intervensi
Ketidakefektifan pola napas berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan,
keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi / kelelahan

Tujuan : diharapkan pola napas pasien kembali normal


Tindakan Keperawatan Rasional
Observasi frekuensi pernafasan dan pola Mengetahui status pernapasan klien
nafas (pernafasan, tonus otot dan warna
kulit)
Posisikan bayi terlentang dengan gulungan Meningkatkan pengembangan paru
kain di bawah bahu
berikan rangsangan táctil Merangsang bayi agar mau menangis
sehingga pengembangan paru diharapkan
akan mengembang secara sempurna
kolaborasi: Membantu memperlancar pernapasan
1. Berikan O2 = ½ liter pada bayi
2. Berikan obat aminofilin 2 x 0,15 cc
Intervensi
Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan penurunan produksi
surfaktan.

Tujuan : diharapkan saluran napas klien bersih


Tindakan Keperawatan Rasional
Observasi pernapasan klien: suara napas, Mengetahui status pernapasan klien
frekuensi napas
Lakukan fisioterapi dada dengan Meningkatkan pengeluaran sekret
menepuk-nepuk dada atau punggung
pasien dengan 2 jari perawat
Kolaborasi suction untuk mengeluarkan Membantu mengeluarkan sekret dan
sekret pada pasien melancarkan jalan napas pasien

Anda mungkin juga menyukai