Anda di halaman 1dari 18

DEFINISI PERTUMBUHAN:

Pertumbuhan secara individu  pertambahan ukuran


panjang/berat dalam suatu waktu.

Pertumbuhan secara populasi  pertambahan jumlah.

Pertumbuhan merupakan proses biologi yang komplek


karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

Pertumbuhan dalam individu adalah pertambahan


jaringan akibat dari pembelahan sel secara mitosis,
ini terjadi karena kelebihan input energi dan asam
amino (protein) yang berasal dari makanan.

Makanan diperlukan untuk metabolisme dasar,


pergerakan, produksi organ seksual, perawatan
bagian tubuh atau mengganti sel-sel yang aus.
Seperti halnya manusia, dalam ikan ada bagian-
bagian sel atau kelompok sel suatu jaringan yang
dapat diperbaharui, bagian yang dapat berkembang
dan bagian yang statis.

Dalam pertumbuhan dikenal suatu konsep yang


disebut pertumbuhan Autocatalytic, yaitu
pertumbuhan yang terjadi semakin cepat disebabkan
oleh hasil dari pertumbuhan tadi, yang pada ikan
terjadi pertumbuhan seperti berikut : pada awal
pertumbuhan berjalan lambat kemudian cepat dan
akhirnya lambat lagi.

Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :


@ faktor dalam
@ faktor luar
Umumnya tidak dapat dikontrol, misalnya keturunan,
sex, umur, parasit dan penyakit. Keturunan dalam
suatu kultur mungkin dapat dikontrol tapi penuh
resiko, sedangkan dialam sangat susah dikontrol.

TKG yang matang mempengaruhi pertumbuhan


dimana kecepatan pertumbuhan menjadi sedikit
melambat. Pada saat ini ikan akan melakukan
pembuatan sarang, pemijahan dan menjaga keturunan
sehingga proses pencarian makanan agak berkurang
sehingga pertumbuhan tidak bertambah.
Ikan tua pada umumnya kekurangan makanan
berlebih untuk pertumbuhan karena sebagian besar
makanannya digunakan untuk pemeliharaan tubuh
dan pergerakan.

Penyakit dan parasit akan berpengaruh bila yang


diserang adalah organ percernaan makanan atau
organ lain yang vital, dimana akan menurunkan
efisiensi makanan yang berguna untuk pertumbuhan.
Makanan dan kondisi perairan (suhu, salinitas, pasut,
pergerakan arus, kedalaman perairan dll.)

Ikan yang berada di daerah tropis berbeda


pertumbuhannya dengan di daerah subtropis.
Kenapa?
Karena di daerah tropis matahari bersinar sepanjang
tahun sehingga proses fotosintesis fitoplankton dapat
berlangsung terus dimana ini diperlukan untuk
ketersediaan makanan. Sedangkan di subtropis
penyinaran matahari berlangsung pendek sehingga
proses fotosintesis dalam hubungan dengan
ketersediaan makanan tidak terlalu melimpah,
akibatnya proses pertumbuhan akan melambat atau
terhenti, dan ikan mengambil makanan hanya untuk
mempertahankan kondisi tubuh.
Pertumbuhan secara umum adalah perubahan
panjang atau berat dalam hubungan dengan interval
waktu.
G = ∂L / ∂t atau G = ∂W / ∂t.
Untuk menduga pertumbuhan dengan melihat :
panjang, berat dan umur.

Bila hubungan pertambahan ukuran dengan waktu


digrafikkan maka didapatkan kurva pertumbuhan
yang dikenal dengan nama kurva sigmoid atau kurva
S.

Dalam kurva ini terdapat suatu titik yang disebut titik


infleksi, yaitu titik perubahan dari fase penaikan ke
fase perlambatan pertumbuhan, tetapi tidak semua
kurva berbentuk simetris dimana titik infleksi
terdapat pada tahun-tahun pertama dari hidup ikan.
Untuk ikan dewasa, pola pertumbuhan umumnya
ditandai dengan cara sebagai berikut :

 ikan homoitherm : pertumbuhan terbatas dengan


garis mendatar yang kemudian menurun di akhir.

 ikan poikilotherm : pertumbuhan berlangsung terus


dengan tidak ada garis mendatar.

t
Kecepatan pertumbuhan mutlak
Kecepatan pertumbuhan nisbi
Kecepatan pertumbuhan eksponensial
(Instantaneous Growth Rate)

Kecepatan pertumbuhan mutlak  perubahan ukuran


baik berat maupun panjang yang sebenarnya diantara
dua umur atau dalam waktu satu tahun.

Umumnya kecepatan pertumbuhan mutlak menurun


apabila ikan makin bertambah tua.
Kecepatan pertumbuhan mutlak berbeda
pengertiannya dengan pertumbuhan mutlak, yaitu
ukuran rata-rata pada umur tertentu.
Kecepatan pertumbuhan nisbi  persentase
pertumbuhan pada tiap interval waktu, atau dengan
kata lain perbedaan ukuran pada waktu akhir interval
dengan ukuran pada waktu awal interval dibagi
dengan ukuran pada waktu awal interval.

Dalam hal ini umumnya pertambahan dalam berat


lebih banyak digunakan karena mempunyai nilai
praktis lebih penting daripada panjang.

W t - W0
h
W0

h = Kecepatan pertumbuhan nisbi


Wt = berat akhir interval
W0 = berat awal interval
Contoh :
Dua spesies ikan A dan B dari suatu perairan tertentu
diberi tanda dan dicatat beratnya, kemudian pada
suatu saat tertentu ditangkap lagi dengan hasil
sebagai berikut :

Spesies W0 Wt Kecep. Pertumb. Mutlak h

A 2 42 40 20

B 3 42 39 13

Dilihat sepintas contoh diatas tidak ada perbedaan


rata-rata pertumbuhan dari kedua spesies tersebut
yaitu berat ikan A 40 unit dan B 39 unit. Tetapi bila
dilihat pertumbuhan berat nisbi perbedaannya
menjadi lebih jelas.
Dari contoh tersebut dapat pula kita tentukan
instantaneous growth rate, yaitu :
g = log e Wt/W0
g = log Wt – log W0/0,4343
g = (log Wt – log W0) x 2,3026
gA = (log 42 – log 2) x 2,3026 = 2,0445
gB = (log 42 – log 3) x 2,3026 = 2,6390

e = dasar log natural = ln


t=1

Apabila diplotkan data panjang ikan pada umur t


dengan panjang pada umur t+1, biasanya titik-titik
diatas infleksi kurva sigmoid, pada kebanyakan ikan
akan didapatkan hampir mendekati garis lurus.
Sebab itu kurva ini disebut pula kurva pertumbuhan
transformasi dari Walford.
Garis yang terbentuk apabila diperpanjang akan
memotong garis lurus diagonal yang bersudut 45o.
Sudut yang terbentuk oleh garis Walford adalah ‘b’
atau ‘k’ yang menunjukkan kecepatan pertumbuhan
dan dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :

lt  2 - lt  1
k
lt  1 - lt
Titik perpotongan garis Walford dengan garis
bersudut 45o merupakan titik perkiraan panjang
maksimum yang akan dicapai oleh ikan dimana pada
waktu itu panjang ikan pada lt sama dengan pada lt+1
yang menunjukkan tidak ada pertambahan panjang
dalam satu tahun (gambar 1.)
lt+1

L∞

lt

Gambar 1. Pertumbuhan menurut Walford


Sesudah masa larva berakhir bentuk ikan hampir
serupa dengan induk. Beberapa bagian tubuhnya
meneruskan pertumbuhannya. Pada umumnya
perubahan tadi hanya merupakan perubahan kecil
saja seperti panjang sirip dan kemontokan tubuh.

Selain itu terdapat pula perubahan yang bersifat


sementara, misalnya perubahan yang berhubungan
dengan kematangan gonad. Perubahan-perubahan ini
dinamakan pertumbuhan allometrik atau heterogenik.

Apabila pada ikan terdapat perubahan terus menerus


secara proporsional dalam tubuhnya dinamakan
pertumbuhan isometrik atau isogenik.
Perubahan di dalam perbandingan tubuh merupakan
salah satu perhatian dari ahli perikanan yang
mencoba mencari stok yang sama spesiesnya atau
dari spesies yang hampir bersamaan.

Pemisahan yang dilakukan ialah dari tiap perbedaan


karena pertumbuhan sebagai akibat dari lingkungan
atau karena keturunan, dengan membandingkan
contoh yang diambil dari daerah berbeda tetapi
mempunyai ukuran sama.

Menu Utama
Menu Utama

Anda mungkin juga menyukai