2. Dimensi
Cara besaran tersebut tersusun atas besaran-besaran pokoknya dinamakan dimensi. Pada
sistem Satuan Internasional (SI), ada tujuh besaran pokok yang berdimensi, sedangkan dua
besaran pokok tambahan tidak berdimensi. Cara penulisannya dinyatakan dengan lambang
huruf tertentu dan diberi tanda kurung persegi. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel berikut!
Kamu dapat mencari dimensi suatu besaran lain dengan cara
mengerjakan seperti pada perhitungan biasa, lho. Untuk penulisan
perkalian pada dimensi, biasa ditulis dengan tanda pangkat positif dan
untuk pembagian ditulis dengan tanda pangkat negatif.
Sekarang, coba kita tentukan dimensi besaran-besaran berikut ya:
Luas (L) = panjang × lebar = [L] × [L] = [L]²
Volume (V) = panjang × lebar × tinggi = [L] × [L] × [L] = [L]³
Pengetian Vektor
Definisi Vektor adalah adalah besaran yang memiliki nilai
dan arah.
Contoh Vektor
Jika vektor merupakan sebuah besaran yang memiliki nilai
dan arah maka contohnya adalah perpindahan,
kecepatan, percepatan, gaya dan lain-lain.
Simbol Vektor
Simbol vektor ditulis menggunakan huruf kapital dan
dicetak tebal ( Bold ) atau miring dengan tanda panah
diatasnya. (Perhatikan gambar 1)
BAB
II
Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Gerak lurus beraturan (GLB) adalah gerak suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus
dimana dalam setaip selang waktu yang sama benda menempuh jarak yang sama. Pada
gerak lurus beraturan kecepatan dimiliki benda tetap ( v = tetap ) sedangkan
percepatannya sama dengan nol ( a = 0 )
Kecepatan tetap artinya baik besar maupun arahnya tetap. Kecepatan tetap yaitu benda
menempuh jarak yang sama untuk selang waktu yang sama. Misalnya sebuah mobil
bergerak dengan kecepatan tetap 75 km/jsm atau 1,25km/menit, berarti setiap menit mobil
itu menempuh jarak 1,25 km. Karena kecepatan benda tetap, maka kata kecepatan pada
gerak lurus beraturan dapat diganti dengan kata kelajuan. Dengan demikian, dapat juga
kita definisikan, gerak lurus beraturan
sebagai gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kelajuan tetap.
dimana : v = kecepatan (m/s)
V=s/t
s = jarak tempuh (m)
t = waktu tempuh (s)
Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
Suatu benda dikatakan melakukan gerak lurus berubah beraturan (GLBB) jika
percepatannya selalu konstan. Percepatan merupakan besaran vektor (besaran yang
mempunyai besar dan arah). Gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah gerak benda
dalam lintasan garis lurus dengan percepatan tetap. Jadi, ciri utama GLBB adalah bahwa
dari waktu ke waktu kecepatan benda berubah, semakin lama semakin
cepat/lambat...sehingga gerakan benda dari waktu ke waktu mengalami
percepatan/perlambatan. Dalam artikel ini, kita tidak menggunakan istilah perlambatan
untuk gerak benda diperlambat. Kita tetap saja menamakannya percepatan, hanya saja
nilainya negatif. Jadi perlambatan sama dengan percepatan negatif. Contoh sehari-hari
GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas permukaan
tanah. Semakin lama benda bergerak semakin cepat. Kini, perhatikanlah gambar di bawah
yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda yang
bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.
Momen inersia (Satuan SI : kg m2) adalah Hukum Newton yang pertama mengatakan bahwa benda yang
bergerak akan cenderung terus bergerak, dan benda yang diam akan cenderung tetap diam. Nah, Inersia adalah
kecenderungan suatu benda agar tetap mempertahankan keadaannya (tetap bergerak atau tetap diam) atau biasa
dikatakan sebagai kelembaman suatu benda. Oleh karena itu Hukum pertama Newton disebut juga sebagai Hukum
Inersia atau Hukum Kelembaman. Contohnya adalah benda yang memiliki inersia yang besar, cenderung untuk susah
bergerak, begitu pula sebaliknya.
Momen atau momen gaya merupakan hasil kali antara gaya dengan lengan momennya. Jadi, Momen Inersia adalah
ukuran kelembaman/kecenderungan suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya. Besarnya momen inersia suatu
benda bergantung terhadap beberapa faktor, yaitu:
• Massa benda atau partikel
• Geometri benda (bentuk)
• Letak sumbu putar benda
• Jarak ke sumbu putar benda (lengan momen)
Rumus Momen Inersia
Besarnya momen inersia (I) suatu benda bermassa yang memiliki titik putar pada sumbu yang diketahui dirumuskan
sebagai berikut:
Dimana, adalah massa partikel atau benda (kilogram), dan adalah jarak antara partikel atau elemen massa benda
terhadap sumbu putar (meter). Untuk benda pejal (padat) dengan geometri yang tidak sederhana, besarnya momen
inersia dihitung sebagai besar distribusi massa benda dikali jarak sumbu putar. Perhatikan gambar dibawah ini untuk
mengetahui lebih jelas gambarannya.
BAB XII
(MEKANIKA FLUIDA)
Mekanika Fluida adalah cabang dari ilmu fisika yang mempelajari mengenai
zat fluida (cair, gas dan plasma) dan gaya yang bekerja padanya. Mekanika fluida
dapat dibagi menjadi statika fluida, ilmu yang mempelajari keadaan fluida saat
diam; kinematika fluida, ilmu yang mempelajari fluida yang bergerak; dan dinamika
fluida, ilmu yang mempelajari efek gaya pada fluida yang bergerak. Ini adalah cabang
dari mekanika kontinum, sebuah subjek yang memodelkan materi tanpa
memperhatikan informasi mengenai atom penyusun dari materi tersebut sehingga hal
ini lebih berdasarkan pada sudut pandang makroskopik daripada sudut pandang
mikroskopik.
Rumus Tekanan
p=F.A
Keterangan:
p: Tekanan (N/m² atau dn/cm²)
F: Gaya (N atau dn)
A: Luas alas/penampang (m² atau cm²)
Satuan:
1 Pa = 1 N/m² = 10-5 bar = 0,99 x 10-5 atm = 0,752 x 10-2 mmHg atau torr = 0,145 x 10-
3 lb/in² (psi)
1 torr= 1 mmHg
Tekanan Hidrostatis
ph=ρ×g×h
ph=s×h
Keterangan:
• ph: Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)
• h: jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)
• s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)
• ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)
• g: gravitasi (m/s² atau cm/s²)
TERIMAKASIH