Anda di halaman 1dari 12

LINGKUNGAN ORGANISASI

Mata Kuliah: Teori Otganisasi


Dosen Pengampu: Dra. Normajatun, M.A

A. PENDAHULUAN

Organisasi adalah sekumpulan orang atau kelompok yang saling berhubungan


satu sama lain guna mencapai suatu tujuan tertentu. Bentuk organisasi sangat beragam,
mulai dari yang terkecil dalam lingkungan keluarga, seperti organisasi keluarga,
hingga organisasi yang lingkupnya lebih luas seperti organisasi masyarakat,
organisasi publik,organisasi ekonomi, organisasi politik, organisasi internasional dan
lain sebagainya.

Organisasi sangat erat kaitannya dengan pengaruh lingkungan sekitar,


Perbedaan dan kondisi lingkungan akan berpengaruh terhadap konsep dan teknik serta
keputusan yang akan diambil oleh manajer. Organisasi yang bisa bertahan adalah
organisasi yang bisa menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya. Sebaliknya,
organisasi akan mati atau hancur apabila tidak peka menyikapi perubahan dan
perkembangan yang terjadi dalam lingkungan.

B. LINGKUNGAN ORGANISASI

Lingkungan biasa dikaitkan dengan faktor di luar organisasi itu sendiri.


Definisi yang populer mengidentifikasi lingkungan sebagai segala sesuatu yang
berada di luar batas organisasi. Lingkungan menurut Robbins dan Coulter (2014)
adalah lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada di luar organisasi dan
secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi.
Secara luas, lingkungan mencakup semua factor ekstern yang mempengaruhi
individu, perusahaan, dan masyarakat. Lingkungan organisasi tidaklah statis namun
bersifat dinamis dan kompleks.

C. ANALISIS JARINGAN ANTAR ORGANISASI

Analisis jaringan biasanya bersifat fungsional, artinya dapat digunakan oleh


siapapun untuk menetapkan hubungan antara organisasi dengan pelaku dalam dalam
lingkungannya. Melalui analisis ini, organisasi tersebut dapat melihat posisinya dan
menentukan tingkat hubungan yang harus dijaga dengan organisasi-organisasi lain
yang terkait.
Bentuk hubungan itu sendiri bermacam-macam. Ada yang bersifat relatif
permanen dan jangka panjang, ada pula yang berubah-ubah, bersifat sementara, atau
jangka pendek. Ada hubungan yang bersifat kerja sama, ada yang bersifat persaingan
atau perbedaan kepentingan. Tetapi, ada pula yang berbentuk regulatif (hubungan
dengan badan-badan pemerintah yang menetapkan peraturan yang harus dipatuhi).
Contoh analisis jaringan antar organisasi
D. ANALISIS LINGKUNGAN UMUM

Analisis lingkungan umum (general environment), yakni menganalisis


lingkungan organisasi berdasarkan faktor-faktornya, seperti faktor politik, ekonomi,
sosial, teknologi, dan seterusnya. Pada analisis ini, kita memperhatikan faktor-faktor
yang membentuk atau mengkondisikan pola hubungan dalam jaringan tersebut.
Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sosial, budaya, poltik, ekonomi, hukum, dan
teknologi. Contoh analisis jaringan antar organisasi

Contoh analisis jaringan dengan lingkungan umum,

Dapat dilihat bahwa sebuah organisasi juga sangat terkait dengan lingkungan
politik, social, budaya, ekonomi, tekonologi, hokum, dan alam. Bentuk keterkaitan
tersebut adalah

1. Budaya
Sebuah organisasi harus mematuhi atau mengikuti adat istiadat maupun
budaya yang ada di sekitar organisasi agar tersebut berjalan lancar dan tidak
mengganggu jalannya proses.
2. Sosial
Sebuah organisasi harus menjalin hubungan baik dengan masyarakat yang ada
disekitar organisasi tersebut agar saat menjalankan organisasi berjalan nyaman
dan lancar.
3. Politik
Didalam suatu organisasi, politik berfungsi sebagai pembentuk atau perencana
kebijakan yang akan dikeluarkan oleh pemerintah tentang peraturan dan etika
menjalankan sebuah organisasi, peraturan tersebut haruslah dipatuhi oleh
setiap organisasi, agar tidak bertindak sewenang wenang.
4. Ekonomi
Dibidang ekonomi perusahaan dituntut turut aktif dalam
meningkatkan perekonomian penduduk disekitar organisasi.
5. Teknologi
Dijaman yang serba instan saat ini, sebuah organisasi dituntut untuk mengikuti
perkembangan teknologi yang semakin pesat karena digunakan untuk
kelancaran jalannya proses orgnanisasi.
6. Alam
Alam merupakan anugerah pemberian dari tuhan, oleh sebab itu jika suatu
organisasi akan di dirikan di suatu wilayah tertentu, maka organisasi tersebut
harus menyeimbangkan antara kebutuhan dan SDA yang akan digunakan.
7. Hukum
Dalam sebuah organisasi, hukum berfungsi sebagai pengatur etika juga
sebagai pelindung organisasi di mata hukum. Agar dapat
menjalankan organisasi dengan nyaman, aman dan sesuai dengan etika dan
moral yang berlaku.

E. LINGKUNGAN EKSTERNAL

Lingkungan eksternal adalah faktor-faktor diluar kendali organisasi yang dapat


mempengaruhi pilihan arah dan tindakan, struktur organisasi, dan proses internal
organisasi.
Lingkungan eksternal dapat dibagi menjadi lingkungan jauh, lingkungan industri dan
lingkungan operasi.

1. Lingkungan Jauh
Lingkungan Jauh terdiri dari faktor ekonomi, hukum, politik, sosial
budaya, dan demografi
 Faktor Ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian
dimana suatu organisasi beroperasi.
 Faktor Hukum. Lingkungan hukum dan pemerintah tidak dapat
dipungkiri memberikan iklim yang kondusif bagi perkembangan
karena peraturan-peraturan berlaku akan sangat berpengaruh dalam
operasional organisasi.
 Faktor Politik. Arah dan stabilitas politik merupakan pertimbangan
utama dari manajer dalam merumuskan strategi organisasi.
 Faktor Sosial Budaya. Lingkungan sosial merupakan interaksi antar
manusia. lingkungan sosial mempunyai pengaruh penting bagi
jalannya suatu organisasi. Perubahan lingkungan sosial dapat
berpengaruh keputusan disuatu lokasi.
 Lingkungan Demografi. Lingkungan demografi merupakan faktor
yang penting bagi organisasi.
2. Lingkungan Industri. Lingkungan Industri adalah kondisi umum
persaingan yang mempengaruhi seluruh bisnis yang menyediakan produk
atau jasa serupa. Kekuatan-kekuatan yang membentuk persaingan industri:
a) Ancaman pendatang. Pendatang baru dalam industri biasanya
membawa kapasitas baru,sebagai usaha untuk mendapatkan
keuntungan dari pasar saham, dan sumber daya penting. Beberapa
faktor yang mempengaruhi mudah dan sulitnya memasuki suatu
industri:
o Skala Ekonomi ( economies of scale )
o Differensiasi Produk ( proprietary product difference )
o Identitas Merek ( brand identity)
o Kebutuhan Modal ( capital requirement)
b) Ancaman barang substitusi. Produk pengganti muncul dalam bentuk
berbeda, tetapi dapat memuaskan kebutuhan yang sama dari
produk lain. Ancaman barang subsitusi dapat dijelaskan oleh
faktor-faktor berikut
o Harga relatif dalam kinerja barang substitusi ( relative price
performance of substitutes)
o Biaya pengalihan ke produk lain ( swithing cost )
o Kecendrungan pembeli untuk mensubtitusikan ( buyer
prospensity to substitusi )
c) Daya Tawar Pembeli/konsumen. Pembeli mempengaruhi industri
melalui kemampuan mereka untuk menekan turunnya harga.
Faktor-faktor yang meningkatkan kekuatan tawar pembeli
o Pangsa pembeli yang besar
o Biaya pengalihan ke produk lain yang relatif kecil
o Tidak atau minimnya differensiasi produk.
o Banyaknya produk subsitusi.
d) Daya Tawar pemasok. Pemasok dapat mempengaruhi industri
dengan kemampuan mereka untuk menaikkan harga atau
menurunkan kualitas barang atau jasa yang dibeli. Faktor yang
mempengaruhi kuat tidaknya daya tawar pemasok
o Industri pemasok didominasi hanya sedikit perusahaan
o Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang
subsitusi
o Pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi
pemasok
o Produk pemasok didiferensiasi.
3. Lingkungan Operasi
Lingkungan Operasi biasanya lebih dipengaruhi oleh pengendalian
organisasi dibandingkan dengan lingkungan jauh. Dengan demikian
organisasi dapat lebih proaktif dalam menangani lingkungan operasi
dibandingkan dengan menangani lingkungan yang jauh. Lingkungan
operasi di pengaruhi beberapa faktor :
 Posisi Kompetitif.
 Profil Pelanggan..
 Pemasok.
 Kreditor

F. TEORI HUBUNGAN ORGANISASI DENGAN LINGKUNGAN

Menurut Robbins dan Coulter (1999) bahwa lingkungan merujuk pada


lembaga-lembaga atau kekuatan-kekuatan yang berada diluar organisasi tersebut dan
secara potensial mempengaruhi kinerja organisasi itu. Dari penjabaran tersebut
lingkungan organisasi dikelompokan kedalam tiga jenis, antara lain :

1. Lingkungan Internal Organisasi

adalah segala sesuatu yang berada di dalam organisasi yang berpengaruh atau
mempengaruhi organisasi secara langsung.
Contoh : Karyawan atau pegawai organisasi yang bersangkutan dan manajer.
2. Lingkungan Eksternal Organisasi

adalah segala sesuatu yang berada di luar organisasi namun mempengaruhi atau
berpengaruh secara langsung terhadap organisasi.
Contoh: pemasok, komunitas lokal, customers dll.
3. Lingkungan Eksternal
Yakni lingkungan di luar organisasi namun dirasakan tidak berpengaruh
secara langsung terhadap organisasi.
Contoh : Kondisi politik, ekonomi, dan sosial budaya, lemahnya nilai tukar
mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing/dollar, terorisme dsb.

Ketiga komponen lingkungan yang telah diuraikan sangat berpengaruh satu


sama lain dalam proses kinerja organisasi. Dengan begitu keberhasilan sebuah
organisasi dapat dilihat melalui dua hal, pertama ketahanan dan kemampuan untuk
menyesuaikan terhadap tuntutan perubahan lingkungan. Kedua penyesuaian terhadap
tuntutan perubahan tersebut dengan siklus total input sampai output sebagai fokus
bagi seorang manajer.

Untuk mampu menjalankan fungsi dan interaksi organisasi dengan baik, maka
sangat dibutuhkan keterampilan seorang manajer atau pemimpin yang baik pula.
Seorang manajer atau pemimpin dituntut memiliki keahlian untuk mampu mengelola
organisasi atau institusi dengan baik. Ada tiga keahlian yang harus dimiliki seorang
pemimpin; pertama, technical skill yang meliputi kemampuan untuk memahami bab
administrasi, prosedur, tekhnis, dan sebagainya. Kedua, conceptual skill yaitu
kemampuan untuk mengelola organisasi serta berkoordianasi dengan mitra dan
anggota bidang lainya. Ketiga, human skill adalah kemampuan untuk bekerjasama
dan memberi motivasi bagi seluruh elemen organisasi.
Dari bagan tersebut menunjukan tingkatan job description dalam sebuah
organisasi. Pada posisi teratas ditempati oleh Top Manajer yang berkedudukan
sebagai pemimpin. Manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung
untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota
dari organisasi. Sebagai pemimpin tertinggi keterampilan yang harus dimiliki adalah
konseptual human, kemudian technical skill. Yang dibutuhkan pemimpin adalah
konseptual skill, human skill, kemudian technical skill. Hal ini karena pemimpin lebih
berperan untuk mengelola organisasi dengan baik dan membuat hubungan dengan
lingkungan internal dengan baik pula.
Dibawah peran top manajer ada midle dan fist line manajer. keahlian yang harus
dimiliki oleh midle dan fist line adalah mengenai tekhnikal skill, artinya posisi ini
harus diisi oleh orang-orang yang memahami bagaimana prosedur dan tekhnis
manajemen organisasi. Manajer memiliki tiga peran yang didalamnya terdapat lagi
penjabaran peran, yaitu:
1. Peranan hubungan antar perorangan
 Peranan simbolik (Figure head)
 Pemimpin (Leader)
 Penghubung (Liason)
2. Peranan informasional
 Monitor
 Juru bicara
3. Peran pengambil keputusan
 Pihak yg melakukan perundingan
 Entrepeneur
 Pihak yg menyelesaikan masalah/kekacauan
 Pihak yg mengalokasi sumber daya
Apabila peran tersebut dapat dijalani dengan baik oleh manajer dengan
ditambah kemampuan untuk menyesuaikan perubahan dalam lingkungan, maka
ketahanan suatu organisasi akan semakin lama.
Menurut David (2013:124) lingkungan internal adalah Kekuatan dan
kelemahan yang dapat di control di dalam sebuah organisasi terutama apabila
dijalankan dengan baik ataupun buruk. Ini dibentuk oleh tingkat level Manajemen,
pemasaran, keuangan/pembukuan, produksi/operasi, riset dan pengembangan, sistem
informasi manajemen dalam aktifitas bisnis. Kekuatan dan kelemahan yang diukur
dari analisis internal perusahaan membutuhkan koordinasi yang efektif antar
manajemen, pemasaran, keuangan, operasional, riset dan pengembangan, dan manajer
sistem informasi manajemen
Istilah lingkungan eksternal menurut Robbins adalah merujuk pada faktor-
faktor dan kekuatan yang berada di luar organisasi, tetapi mempengaruhi kinerja
organisasi. Robbins membuat table lingkungan eksternal organisasi sebagai berikut :
Politik/hukum Sosial-budaya
ORGANISASI
Demografi Teknologi

Ekonomi Global

Lingkungan eksternal meliputi beberapa komponen.


1. Komponen politik/hukum berpedoman pada hukum Negara, provinsi, dan
daerah serta hukum global dan hukum Negara-negara lain.
2. Komponen demografi berkaitan dengan tren dalam karakteristik populasi
seperti usia, ras, jenis kelamin, tingkat pendidikan, lokasi geografis,
pendapatan, dan komposisi keluarga.
3. Komponen ekonomi meliputi faktor-faktor seperti bunga, inflasi, perubahan
pendapatan, fluktuasi pasar saham, dan tahap siklus bisnis.
4. Komponen sosial-budaya berkaitan dengan faktor-faktor sosial dan budaya
seperti nilai-nilai, sikap, tren, tradisi, gaya hidup, keyakinan, selera, dan pola
perilaku.
5. Komponen teknologi berkaitan dengan inovasi ilmiah atau industry.
6. Komponen global mencakup isu-isu yang terkait dengan globalisasi dan
ekonomi dunia.
Tanggung Jawab Sosial Organisasi Terhadap Lingkungan Dan Masyarakat
Stephen P. Robbins merumuskan tanggung jawab sosial harus terlibat dalam
sebuah organisasi dalam bagan sebagai berikut :
Mendukung
Ekspektasi Publik
Laba jangka panjang
Kewajiban etis
Citra publik
Lingkungan yang lebih baik
Pelonggaran peraturan pemerintah
Penyeimbang tanggung jawab dan kekuasaan
Kepentingan pemegang saham
Penguasaan sumber daya
Menantang
Mengutamakan pencegahan daripada perbaikan
Pelanggaran terhadap maksimalisasi keuntungan
Pengaburan tujuan
Biaya
Terlalu banyak kekuatan
Kekurangan keahlian
Kurangnya akuntabilitas

G. PERAN ADMINISTRASI DALAM ANALISIS LINGKUNGAN

Lingkungan tidak semata-mata menjadi faktor yang tidak mudah untuk


diprediksi dan disesuaikan oleh suatu organisasi. Analisis lingkungan ini juga
bermanfaat terhadap hidup matinya organisasi yang bersangkutan tersebut.
Analisis lingkungan adalah semacam outward looking. Dimana administrator
melihat posisi organisasinya berada di tengah-tengah masyarakat. Analisis lingkungan
adalah masalah strategi dan kebijakan bagi seorang administrator.
Dalam hal ini organisasi harus bisa menyesuaikan diri dalam lingkungannya
atau organisasi tersebut harus bisa mengambil langkah-langkah strategis untuk
memberikan identitas tersendiri bagi organisasinya.
Kesimpulannya, dalam menganalisis lingkungan seorang administrator harus
bisa menyeimbangkan sudut pandangnya terhadap terori-teori yang ada sedemikian
rupa, sehingga organisasi dapat menempatkan dirinya pada posisi yang strategis di
tengah-tengah lingkungannya.

Anda mungkin juga menyukai