PROSEDUR PENGAMBILAN DAN

PEMERIKSAAN SAMPEL
MATERI PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
ZULFIA MAHARANI, ST, MSI
POKOK BAHASAN:

1. PROSEDUR PENGAMBILAN DAN

PEMERIKSAAN SAMPEL AIR LIMBAH
2. PENGGUNAAN ALAT-ALAT
PEMERIKSAAN KUALITAS FISIK DAN
KIMIA AIR LIMBAH
PENGAMBILAN DAN PEMERIKSAAN SAMPEL AIR LIMBAH

TUJUAN:
1. mengetahui nilai limbah cair di suatu waktu dan arti nilai limbah cair
tersebut terhadap berbagai tolok ukur
2. penilaian tingkat pentaatan terhadap aturan pengelolaan limbah cair,
termasuk terhadap baku mutu limbah cair
3. pemantauan dan penilaian kondisi dan kinerja IPAL,
4. prakiraan potensi pencemaran yang dapat ditimbulkan oleh limbah
cair.
PENGAMBILAN SAMPEL AIR LIMBAH

influen

effluen

Pengambilan parameter karakteristik di:

• Effluen : untuk mengetahui pentaatan baku mutu dan prakiraan potensi
pencemar apabila di buang ke perairan
• Influen : untuk menentukan strategi operasi IPAL dan melihat kinerja efisiensi
mesin di proses produksi
• Influen dan Efluen: untuk mengetahui kinerja suatu unit atau IPAL (efisiensi
pengolahan)
PENGAMBILAN SAMPEL AIR LIMBAH

Titik perolehan sampel ditentukan dengan

mempertimbangkan :

1. Tujuan analisa karakteristik parameter limbah

cair
Sampel untuk kepentingan analisa
karakteristik limbah cair harus diambil dari
bagian hulu IPAL, sedangkan sampel untuk
analisa efisiensi unit pengolahan harus
diambil pada titik influen dan titik effluen di
tiap unit pengolahan.
PENGAMBILAN SAMPEL AIR LIMBAH

2. Sifat representatif dari titik pengambilan sampel perlu

diperhatikan adalah :
• Sampel sebaiknya diambil dari suatu titik dimana limbah cair
tercampur sempurna, misalnya titik setelah terjadinya
turbulensi hidrolis.
• Hindari titik perolehan sampel yang terdapat banyak
serpihan kotoran mengapung
• Hindari daerah dengan endapan atau padatan yang
terakumulasi
• Untuk sampel yang akan diperoleh secara periodik, tandai
titik perolehan sampel, sehingga pengambilan sampel di
kemudian hari dilakukan pada titik yang sama.
3. Kemudahan akses pengambilan sampel.
Kesulitan menjangkau permukaan limbah cair, seringkali menyebabkan titik perolehan sampel agak
bergeser dari titik idealnya. Jenis saluran tertutup sebaiknya memiliki keran pengambilan sampel yang
dapat mempermudah proses pengambilan sampel.
Lokasi pengambilan contoh
Lokasi pengambilan contoh ditentukan berdasarkan pada tujuan pemeriksaan.Lokasi
pengambilan contoh dilakukan pada air permukaan dan air tanah.

Air permukaan
Lokasi pengambilan contoh di air permukaan dapat berasal dari daerah pengaliran
sungai dan danau/waduk, dengan penjelasan sebagai berikut
1) pemantauan kualitas air pada suatu daerah pengaliran sungai (DPS),berdasarkan pada:
a) sumber air alamiah, yaitu lokasi pada tempat yang belum terjadi atau
masih sedikit pencemaran ;
b) sumber air tercernar, yaitu lokasi pada tempat yang telah mengalami perubahan
atau di hilir sumber pencemar ;
c) sumber air yang dimanfaatkan, yaitu lokasi pada tempat penyadapan pemanfaatan
sumber air tersebut.
2) pemantauan kualitas air pada danau/waduk berdasarkan pada:
a) tempat masuknya sungai ke danau/waduk ;
b) di tengah danau/waduk ;
c) lokasi penyadapan air untuk pemanfaatan ;
d) tempat keluarnya air danau/waduk
Contoh lokasi pengambilan air

Keterangan gambar:
1) Sumber air alamiah
2) Sumber air untuk perkotaan
3) Sumber air untuk industri
4) Sumber air yang sudah tercemar
5) Lokasi masuknya air ke danau atau waduk
Titik pengambilan contoh air

Sungai
Titik pengambilan
contoh air

Waduk/Danau
Titik pengambilan
contoh sebelum dan
setelah IPAL Industri

Keterangan gambar:
1) Bak kontrol saluran air limbah;
2) Inlet IPAL;
3) Outlet IPAL;
4) Perairan penerima sebelum air
limbah masuk ke badan air;
5) Perairan penerima setelah air limbah
masuk badan air
PENGAMBILAN SAMPEL AIR LIMBAH

Persiapan sampling: water sampler, botol sampel, form

pencatatan data
Syarat botol sampel:
• Kuat
• Kedap
• Tidak tembus cahaya
• Tidak bereaksi dengan sampel

Jangan lupa memberi label:

1. Nomor sampel
2. Tanggal dan jam pengambilan sampel
3. Lokasi titik sampel Wadah
4. Jenis sampel Sampel
5. Pengawet
6. Analisa yang akan dilakukan
7. Nama pengambil sampel
PENANGANAN SAMPEL

Waktu Penyimpanan
Parameter Wadah Volume Cara Pengawetan Maksimal
1. BOD P, G 1000 mL Pendinginan 4oC. 2 hari
2. COD P, G 100 mL Tambah H2SO4 (pH < 2), pendinginan 4oC. 28 hari
3. Amonia- P, G 500 mL Tambah H2SO4 (pH < 2), pendinginan 4oC. 28 hari
Nitrogen

4. Nitrat P, G 100 mL Pendinginan 4oC. 48 jam

5. TSS P, G 200 mL Pendinginan 4oC. 7 hari
6. TUR P, G 100 mL Pendinginan 4oC. 28 hari
7. O&G G (B) 1000 mL Tambah H2SO4 (pH < 2), pendinginan 4oC. 28 hari
8. Logam P (A), 1000 mL Tambah HNO3 (pH < 2), pendinginan 4oC. 6 bulan
Berat G (A)

9. pH P, G 50 mL Segera dianalisa. 2 jam

10. TDS P, G 200 mL Pendinginan 4oC. 48 jam
Keterangan : P=plastik (polietilen atau sejenisnya) ; G (A) =gelas dicuci dengan 1 + 1 HNO3 ; P (A)=plastik dicuci
dengan 1 + 1 HNO3 ; G (B)=gelas borosilikat ; G = Gelas.
PEMERIKSAAN SAMPEL

APABILA SAMPEL DIPERIKSA DI LAB SENDIRI (LAB INTERNAL)

Upaya analisa limbah cair perlu didukung oleh program pengendalian mutu (Quality
Control arau QC) selama sampel disimpan dan dianalisa di tempat pengujiannya
(laboratorium). Dengan demikian berbagai kesalahan-kesalahan dalam penyimpanan
sampel dan analisanya dapat dicegah.

Beberapa aspek QC yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan analisa di

laboratorium antara lain adalah:
a. Penggunaan alat yang benar
b. Penerapan metode analisa yang sahih
c. Pemeriksaan akurasi hasil analisa
d. Pelibatan analis yang kompeten

Kalibrasi
 Kalibrasi peralatan sampling: volume berat, panjang, temperature
 Kalibrasi peralatan/instrumentasi analisis
PENGGUNAAN ALAT-ALAT PEMERIKSAAN
KUALITAS FISIK DAN KIMIA AIR LIMBAH

Digital pH meter DO dan BOD meter

PENGGUNAAN ALAT-ALAT PEMERIKSAAN
KUALITAS FISIK DAN KIMIA AIR LIMBAH

TSS meter COD meter

REFERENSI

1. SNI 6989.59:2008. Metoda Pengambilan Contoh Air Limbah

2. SNI 6989.57:2008. Metoda Pengambilan Contoh Air Permukaan
3. Pedoman Pemeriksaan Parameter Air Limbah di Laboratorium,
Dr. Elanda Fikri, S.K.M., M.Kes. Penerbit EGC. 2018