Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat 2015 Pendahuluan • Malaria merupakanpenyakit akibat protozoa yang ditularkan oleh gigitan nyamuk anopheles. • Malaria serebral terjadi kira-kira pada 2 % penderita malaria • Malaria serebral merupakan komplikasi yang paling berbahaya dan memberikan angka mortalitas 20-50% dengan pengobatan • Gejala malaria serebral ditandai dengan penurunan kesadaran dari penurunan kesadaran ringan (apati, somnolen, delerium dan perubahan tingkah laku) sampai berat (koma). • Lama koma biasanya 2-3 hari Etiologi dan patogenesis Gambaran klinis • Gangguan kesadaran ringan, delirium • Tingkah laku yang abnormal • Diffuse symmetric encephalopathy • Gejala neurologis fokal jarang • Refleks kornea tetap ada kecuali pada koma yang dalam • Tonus otot bisa menurun atau meningkat • refleks tendon bervariasi • refleks abdomen dan kremaster mungkin negatif Diagnosis • Anamnesis • Pemeriksaan fisik • Laboratorium – Thin blood smear : parasit malaria – Thick blood smear: parasit malaria – CT atau MRI : ischemic injury atau edema dan perubahan non spesifik Penatalaksanaan malaria berat Penatalaksanaan malaria berat • Terapi malaria serebral berlaku pedoman pengobatan malaria falsifarum berat • Pasien yang dicurigai terjadi malaria serebral dapat diberikan pengobatan malaria falsifarum berat meskipun parasit tidak ditemukan di darah tepi • Pada malaria falsifarum berat kematian tersering terjadi pada 96 jam pertama setelah MRS. • Terdapat hubungan bermakna antara keterlambatan terapi dengan mortalitas • Perlu perawatan intensive karena sangat rawan terjadi kejang, muntah, aspirasi pnemonia dan kompllikasi akibat immobilisasi berkepanjangan Kina ampul 500mg/2 mL Kina 200 mg/tablet Kina 3x2-3 tablet Doksisiklin 2x100 mg Tetrasiklin 4x250 mg Klindamisin 4x300 mg TERIMA KASIH