Anda di halaman 1dari 102

MORNING REPORT

18-24 MARET 2019


PEMBIMBING:
Dr. Rizal Daulay, Sp. OT, MARS
Identifikasi pasien

 Nama : Triyadi
 Umur : 17 tahun
 Jenis kelamin: Laki-laki
 Masuk: 18 Maret 2019 pukul 21.34 WIB
Anamnesis

 Keluhan utama:
Nyeri pada jari tengah kanan sejak 2 jam ang lalu.
Mekanisme Trauma

 Pasien mengaku hendak mencuci motor, namun tangan pasien


berada di jari-jariroda motor, pasien tidak sadar jika motornya
di gas pada saat mencuci motor. Sehingga jari tengah pasien
terluka.
Primary Survey

 A : Clear
 B : RR: 21 x/menit, napas spontan
 C : TD: 110/70 mm/Hg, Nadi 86x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup, kualitas baik, T: 36,7C
 D: E4V5M6
Secondary Survey

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks


cahaya (+), pupil isokor (+)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba


Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,


murmur (-), gallops (-), vesikuler (+), wheezing (-/-), ronkhi (-
/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)


normal

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik


Status Lokalis

Regio Manus Dextra digiti 3


 Look: deformitas (-) hematom (-)

 Feel: nyeri (+) tekan krepitasi (-)

 Move: ROM terbatas


Diagnosa

 Vulnus laceratum et regio manus dextra digiti 3


Terapi

 WT
 Ekstraksi kuku dijari tengah
Identifikasi pasien

 Nama : Rahmad Hidayat


 Umur : 29 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Masuk : 18 Maret 2019
Anamnesis
 Keluhan utama
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada jari
telunjuk kanan.
Mekanisme trauma

Pasien datang dengan keluhan yeri pada jari telunjuk


kanan. Pasien mengaku 30 menit yang lalu pasien
mengalami kecelakaan lalu lintas disekitar
nagaswidak. Pasien mengaku ditabrak motor dari
arah sebelah kiri dengan kecepatan sekitar 60
Km/Jam. Pasien jatuh kearah kanan dan tanpa sadar
jari telunjuk kanan pasien sudah terluka.
Primary survey
 Primary survey
 A: clear
 B: RR 20x/menit spontan
 C: 120x/80m reguler isi teg cukup T: 36C
 D : E4V5M6 (GCS : 15)
Secondary survey
 Kepala: conjungtiva anemis (-) sklera ikterik (-)
 Leher: pulsasi a. Carotis teraba
 Thorax: simetris, retraksi (-), jejas (-), BJI/II (+)
normal
 Murmur (-) galoop (-) vesikuler (+) normal,
wheezing (-)
 Abdomen: datar, bising usus (+) N, lemas, nyeri
tekan (-)
 Ekstremitas: akral hangat (+) CRT < 2 detik.
Status Lokalis
 Regio manus dextra
Look: Tampak pada bagian proksimal, remuk.
Perdarahan aktif (-) terlihat tulang (+)
Feel: nyeri (+) tekan krepitasi (-)
Move: ROM terbatas
Diagnosis
 Dislokasi articulatio interphalangeas distal.
Tatalaksana
 WT
 Konsul dokter spesialis orthoped
Identifikasi pasien

 Nama : Lilis Karlina


 Umur : 15 tahun
 Jenis kelamin: Perempuan
 Masuk: 19 Maret 2018
Anamnesis

 Keluhan utama:
 Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kaki kiri.
Mekanisme Trauma

 Pasien sedang mengendarai sepeda lalu merasakan ada yang


mengganjal di ban sepeda lalu pasien kehilangan
keseimbangan dan terjatuh ke parit dengan bagian tubuh
sebelah kiri terlebih dahulu. Kemudian pasien dilarikan ke
RSMP.
Primary Survey

 A : Clear
 B : RR: 21 x/menit, napas spontan
 C : TD: 110/70 mm/Hg, Nadi 72x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup, kualitas baik, T: 36,3 0C
 D: E4V5M6
Secondary Survey

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks


cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba


Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,


murmur (-), gallops (-), vesikuler (+), wheezing (-/-), ronkhi (-
/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)


normal

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik


Status Lokalis

Regio dorsum pedis


 Look: deformitas (-), hematom(-) vulnus
laceratum (+) ukuran 2x1cm
 Feel: nyeri (+) tekan krepitasi (-)

 Move: -
Status Lokalis

Regio Genue sinistra


 Look: deformitas (-), hematom(-) vulnus
exoriatum (+) ukuran 2x1cm
 Feel: nyeri (+) tekan krepitasi (-)

 Move: -
Status Lokalis

Regio manus sinistra


 Look: deformitas (-), hematom(-) vulnus
exoriatum (+) ukuran 1x1cm
 Feel: nyeri (+) tekan krepitasi (-)

 Move: ROM luas


Status Lokalis

Regio oralis
 Look: deformitas (-), hematom(-) contusio (+)
ukuran 2x1cm
 Feel: nyeri (+) tekan krepitasi (-)

 Move: ROM luas


Diagnosa

 Vulnus laceratum pada regio dorsum pedis sinistra, vulnus


exoriatum pada regio manus sinistra digiti II, III, IV dan V
Terapi

 WT
 Injeksi anti tetanus
Identifikasi pasien

 Nama : Endung
 Umur : 73 tahun
 Jenis kelamin : Laki-Laki
 Datang ke IGD : 20 Agustus 2018
Anamnesis

 Keluhan utama:
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pangkal paha
kirinya sejak 4 bulan yang lalu. Nyeri tidak menjalar terasa
seperti ngilu ditulang. Tidak ada keluhan mual dan muntah,
tidak ada keluhan pusing dan penurunan kesadaran. Pasien
pernah datang pada 4 bulan yang lalu ke igd RSMP. Namun
pasien pulang paksa. Pada saat datang ke IGD pasien hanya
minta di rontgen.
Pemeriksaan fisik

 Kesadaran : compos mentis

 Tekanan darah: 130/70mmHg

 Nadi: 97x’menit

 RR: 19x/menit

 T: 36C
 VAS: 3
Status Lokalis

 Regio femoralis sinistra

 Look: -

 Feel: nyeri tekan (-) krepitasi (-)

 Move : ROM Terbatas


Pemeriksaan penunjang

Rontgen
A : In alignment
B : fraktur collum femur sinistra
C : dislokasi (-)
D : Swelling (+)
Diagnosa

Fraktur Collum Femur Sinistra


Terapi

- Pasien Pulang paksa


- Rawat jalan.
Identifikasi pasien

 Nama : Ansori
 Umur : 49 tahun
 Jenis kelamin : Laki-Laki
 Datang ke IGD : 20 Agustus 2018
Anamnesis

 Keluhan utama:
Pasie datang dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah
sejak 1 hari yang lalu. Nyeri menjalar ke sekitar perut bagian
kanan. Terdapat nyeri tekan. Pasien mengak adanya demam
sejak 1 hari yang lalu. Selain itu pasien mengeluh adanya
sembelit dan perut terasa kembung. Nafsu makan menurun.
Pasien mengatakan bahwa pasien memiliki riwayat hipertensi
sejak 3 tahun.
Pemeriksaan fisik

 Kesadaran : compos mentis

 Tekanan darah: 180/90mmHg

 Nadi: 97x/menit

 RR: 21x/menit

 T: 37,3C
 VAS: 4
Pemeriksaan Spesifik

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks


cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba


Pemeriksaan Spesifik

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,


murmur (-), gallops (-), vesikuler (+), wheezing (-/-), ronkhi (-
/-)

 Abdomen : cembung, lemas, nyeri tekan (+) pada regio


inguinal dextra, tympani, BU (+) normal. Nyeri ketok CVA (-)

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik


Pemeriksaan penunjang

Laboratorium Hematologi
Hb : 14,5
Ht : 39,3
Trombosit: 234
Leukosit : 15,7

Hitung Jenis
Eosinofil: 0,1
Basofil: 0,2
Neutrofil: 74,9
Limfosit:16
Monosit: 8,8
Diagnosa

Apendisitis (Alvarado score: 9)


Terapi

- Konsul ke dokter spesialis Bedah


- Rawat inap.
Identifikasi pasien

 Nama : Mulyadi
 Umur : 40 tahun
 Jenis kelamin: Laki-laki
 Masuk: 21 Maret 2018
Anamnesis

 Keluhan utama:
 Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian dada. Nyeri tidak
menjalar, terasa seperti tertusul. Pasien merasa sulit bernafas.
Tidak ada keluhan mual muntah, tidal ada keluhan pusing dan
penurunan kesadaran.
Mekanisme Trauma

 Berdasarkan informasi yang didapatkan, pasien ditembak oleh


adiknya sendiri. Tembakan mengenai tepat di dada kiri pasien.
Setelah kejadian, pasien langsung dilarikan ke IGD RS
Muhammadiyah.
Primary Survey

 A : Clear
 B : RR: 28 x/menit, napas spontan
 C : TD: 120/80 mmHg, Nadi 94x/menit, reguler, isi dan
tegangan cukup, kualitas baik, T: 360C
 D: E4V5M6
Secondary Survey

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks


cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba


Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,


murmur (-), gallops (-), vesikuler kiri lemah dibandingkan
dengan kanan, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)


normal.

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik


Status Lokalis

Regio Thorax
 Look: deformitas (-), hematom(-) terlihat luka
tembak ukuran 2x1cm
 Feel: nyeri (+) tekan krepitasi (-)

 Move: -
Diagnosa

 Vulnus Schlupetorum regio thorax


Terapi

 Konsul dokter spesialis bedah


 Rawat jalan (rencana ke poli)
Identifikasi pasien

 Nama : Yuniati
 Umur : 54 tahun
 Jenis kelamin: Perempuan
 Masuk: 21 Maret 2018
Anamnesis

 Keluhan utama:
 Pasien datang dengan keluhan nyeri pada pinggang sejak 1 bulan
yang lalu.
Mekanisme Trauma

 Pasien datang dengan keluhan nyeri pinggang sejak 1 bulan


yang lalu, nyeri menjalar hingga kedua lutut. Keluhan nyeri
hilang timbul dan sering dirasakan pada pagi hari. Selain itu
pasien juga mengeluh pusing. Pasien memiliki darah tinggi
sejak 5 tahun, dan rutin kontrol ke dokter.
Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran : Composmentis
 TD: 150/80 mmHg,
 Nadi 91x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, kualitas baik
 RR: 21 x/menit
 T: 36,70C
 VAS: 3
Pemeriksaan Spesifik

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks


cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba


Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,


murmur (-), gallops (-), vesikuler kiri lemah dibandingkan
dengan kanan, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)


normal. Nyeri ketok CVA (-)

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik


Status Lokalis

Regio Pedis Dextra


 Look: deformitas (-), hematom(-)

 Feel: nyeri (+) tekan krepitasi (-)

 Move: ROM luas


Diagnosa

 Spondylosis
Terapi

 Konsul dokter spesialis bedah


 Rawat jalan (rencana ke poli)
Identifikasi pasien

 Nama : Tetra
 Umur : 20 tahun
 Jenis kelamin: Laki-laki
 Masuk: 21 Maret 2018
Anamnesis

 Keluhan utama:
 Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bagian kepala
Mekanisme Trauma

 Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala sejak 30 menit


sebelum masuk rumah sakit. Pasien mengaku kepalanya
terkena tangga saat hendak keluar kosan sehingga terluka
dibagian kepala.
Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran : Composmentis
 TD: 120/80 mmHg,
 Nadi: 72x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, kualitas baik
 RR: 20 x/menit
 T: 36,30C
 VAS: 3
Pemeriksaan Spesifik

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks


cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba


Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,


murmur (-), gallops (-), vesikuler kiri lemah dibandingkan
dengan kanan, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)


normal.

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik


Status Lokalis

Regio Parietalis Dextra


 Look: deformitas (-), hematom(-) terlihat
vulnus laceratum (+) ukuran 2cm
 Feel: nyeri tekan (+)

 Move: -
Diagnosa

 Vulnus Laceratum di regio Parietalis dextra


Terapi

 WT
 Hecting
Identifikasi pasien

 Nama : Suryati
 Umur : 62 tahun
 Jenis kelamin: Perempuan
 Masuk: 24 Maret 2018
Anamnesis

 Keluhan utama:
 Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahu sejak 15 menit yang
lalu. Nyeri tidak menjalar, terasa sakit bila digerakkan. Tidak ada
keluhan mual muntah, tidak ada keluhan pusing dan penurunan
kesadaran.
Mekanisme Trauma

 Pasien datang dengan keluhan nyeri pada bahu sejak 15 menit


yang lalu. Sebelumnya pasien terjatuh dirumah, karena
terpijak nampan. Bagian bahu sebagai tumpuan. Pasien
langsung dilarikan ke RSMP.
Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran : Composmentis
 TD: 120/70 mmHg,
 Nadi: 86x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, kualitas baik
 RR: 20 x/menit
 T: 360C
 VAS: 4
Pemeriksaan Spesifik

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks


cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba


Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,


murmur (-), gallops (-), vesikuler kiri lemah dibandingkan
dengan kanan, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)


normal.

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik


Status Lokalis

Regio Deltoidea Destra


 Look: deformitas (-), hematom(-)

 Feel: nyeri tekan (+) krepitasi (-)

 Move: ROM terbatas


Pemeriksaan Penunjang

Rontgen
A: In alingnment
B: Fraktur (-) deformitas (-)
C: Dislokasi articulatio humeri dextra
S: Swelling (+)
Diagnosa

 Dislokasi articulatio humeri dextra


Terapi

 Konsul ke dokter spesialis Orthopedi


 Rawat inap
Identifikasi pasien

 Nama : Ujang Ansori


 Umur : 58 tahun
 Jenis kelamin: Laki-laki
 Masuk: 24 Maret 2018
Anamnesis

 Keluhan utama:
 Paien datag dengan keluhan nyeri di jari telunjuk dan jari tengahnya.
Mekanisme Trauma

 Pasien sebelumnya mengalamu kecelaan lalu lintas di simpang


prata. Posisi mengandarai motor, pasien dipepet mobil dari
kiri sehingga pasien belokkan stir ke kanan dan menabrak
mobil yang berlaju searah. Dada terkena spion dan pasien
tidak sadah bahwa jarinya telah terluka.
Pemeriksaan Fisik

 Kesadaran : Composmentis
 TD: 130/80 mmHg,
 Nadi: 93x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup, kualitas baik
 RR: 21 x/menit
 T: 370C
 VAS: 3
Pemeriksaan Spesifik

 Kepala : Normocephali

 Mata : konjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-), refleks


cahaya (+), pupil isokor (-)

 Leher: pulsasi a. Carotis teraba


Secondary Survey

 Thorax : Simetris, retraksi (-), jejas (-), BJ I/II (+) dbn,


murmur (-), gallops (-), vesikuler kiri lemah dibandingkan
dengan kanan, wheezing (-/-), ronkhi (-/-)

 Abdomen : datar, lemas, nyeri tekan (-), tympani, BU (+)


normal.

 Ekstremitas : akral teraba hangat, CRT < 2 detik


Status Lokalis

Regio Thorax
 Look: deformitas (-), hematom(-) terdapat
luka robek ukuran 9x0,5 cm.
 Feel: nyeri tekan (-) krepitasi (-)

 Move: -
Status Lokalis

Regio Manus
 Look: deformitas (-), hematom(-) terdapat
luka robek di telunjuk ukuran 4x0,5cm. Dan
dijari tengah 1x0,5, 0,5x0,5cm.
 Feel: nyeri tekan (+) krepitasi (+)

 Move: ROM terbatas


Pemeriksaan Penunjang

Rontgen
A: In alingnment
B: Fraktur phalanx media digiti 2 manus dextra
deformitas (-)
C: Dislokasi (-)
S: Swelling (+)
Diagnosa

 Fraktur phalanx media digiti 2 manus dextra dan vulnus


laceratum di regio thorax dan digiti 3 manus dextra
Terapi

 Konsul ke dokter spesialis Orthopedi


 Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai