Anda di halaman 1dari 49

AcuteKidney Failure ec BSK

Oleh : dr. Elly Lutfiasari


Pembimbing : dr. Arifian Wijaya
Laporan Kasus
Anamnesis

Identitas Pasien
Nama : Tn. AE
Usia : 40 tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Alamat : Jl. M. Said
No RM : A.12.99.96
MRS : 2 Oktober 2018
Keluhan Utama
Lemas
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang dengan keluhan sering lemas. Keluhan mulai dirasakan muncul sejak 1
bulan SMRS. Lemas dirasakan terus menerus dan tidak berkurang walaupun dengan istirahat.
Pasien juga mengeluh gatal-gatal di seluruh tubuh yang mulai dirasakan 1 minggu terakhir. Nafsu
makan pasien sedikit menurun, bengkak di kedua kaki, demam (-), mual (-) muntah (-), BAB tidak
ada keluhan, BAK nyeri (-), BAK sering pada malam hari (-), kencing berwarna merah (-), kencing
seperti pasir (-), kejang (-). Pasien saat ini bekerja sebagai pegawai swasta dan keluhan saat ini
mengganggu aktivitasnya.

Riwayat Penyakit Dahulu


• Riwayat ISK sebelumnya (-)
• Riwayat BSK sebelumnya (+) 2 bulan SMRS
• Riwayat DM disangkal
• Riwayat hipertensi tidak diketahui

Riwayat Penyakit Keluarga


• Keluarga, teman, orang terdekat dengan keluhan serupa disangkal
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
 Keadaan Umum : Sakit sedang
 Kesadaran : Composmentis, GCS E4V5M6
 Tekanan Darah : 140/80 mmHg
 Frekuensi Nadi : 80x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
 Frekuensi Nafas : 20x/menit
 Suhu : 36,5oC, aksiler

Kepala/Leher
 Mata : Anemis (+/+), Ikterik (-/-), Pupil isokor 3 mm, Refleks cahaya
(+/+)
 Hidung : discharge (-), nafas cuping hidung (-)
 Mulut : pucat (-), sianosis (-)
 Telinga : discharge (-)/(-), nyeri tekan mastoid (-)/(-)
 Tenggorok : tonsil T1-1, mukosa faring hiperemis (-).
 Leher : Deviasi trakea (-), pembesaran KGB (-), JVP tidak meningkat
Thorax
 Paru : Gerak dada simetris, fremitus simetris, vesikuler (+/+), ronkhi (-/-), wheezing
(-/-)
 Jantung: S1 S2 tunggal reguler, gallop (-), murmur (-)

Abdomen
 Inspeksi : datar
 Auskultasi : bising usus (+) normal
 Perkusi: timpani, pekak sisi (+), pekak alih (-)
 Palpasi : supel, hepar & lien tidak teraba, nyeri tekan epigastrium (-)

Ekstremitas
 Superior :Akral hangat, edema (-/-), CRT <2”
 Inferior :Akral hangat, pitting edema (+/+), CRT <2”

Status Lokalis (Regio flank dextra et sinistra)


 Palpasi : ballotment ginjal kanan (-) kiri (-)
 Perkusi: nyeri ketok costovertebrae kanan (-), kiri (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Darah Lengkap
Hemoglobin 9,2 12,0 – 16,0
Hematokrit 27,7 36,0 – 46,0
Leukosit 9.700 4.500 – 11.000
Trombosit 129.000 150.000 – 350.000

Ureum Darah 168,2 10,0 – 50,0


Kreatinin Darah 15,40 0,62 – 1,26

Glukosa Darah 137


Kolesterol Total 159 < 200
Trigliserida 172 < 150
Penghitungan LFG

Rumus Cockcroft - Gault

LFG pasien ini menurut rumus tersebut adalah :


8,477 ml/min/1,73 m2
(BB Pasien saat masuk : 94kg)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Serum Elektrolit
Natrium 133,40 135,0 – 145,0
Kalium 3,48 3,5 – 5,0
Chlorida 101,5 95,0 – 105,0
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Serologi
HIV ½ Rapid Negatif Negatif

Hepatitis

Anti HCV Rapid Non Reaktif Non Reaktif


HBsAg Non Reaktif Non Reaktif
Diagnosis Kerja
- CKD Stage V pro HD
- Hipertensi grade II
- Anemia ringan

Penatalaksanaan
• Infus NaCl 0,9% 10 tpm
• Inj. Ranitidin 2x1 amp
• Inj Furosemide 2x1 amp
• As. Folat 2x1 tab
• Nocid 3x1 tab
• Sucralfat syr 3x2 cth
• Calos 1x1 tab
• KSR 3x1 tab
• Konsul Sp.BTKV untuk pemasangan double lumen
• Rencana HD
Prognosis
• Vitam : Dubia
• Functionam : Dubia
Catatan Kemajuan Pasien
3 Oktober 2018
10.00 WITA
S : lemas, pilek
O : KU sakit sedang, Kes : composmentis
GCS E4V5M6
TD 150/80 mmHg N 80x/menit
RR 20x/menit
A : CKD pro HD, Hipertensi stage II Anemia ringan
P : - terapi lanjut
- co.Sp.BTKV  pro insersi DL hari ini
- rencana HD
15.00 – 15.25 WITA
Operasi dengan LA
Laporan Operasi :
1. Informed consent, pasien posisi supine, sadar
2. Disinfeksi lapangan operasi dengan povidone iodine, dropping dengan duk
steril
3. Disinfeksi lidocain di sulcus deltopectoral dextra, puncture di v.subclavia
dextra
4. Aspirasi darah vena, masuk guiding wire, dilatasi dengan dilator
5. Dilakukan insersi CDL ukuran 12 Fr, spoel dan aspirasi baik
6. Jahit tempat insersi dan dressing
20.30 WITA
Unit Hemodialisa
S : nyeri tengkuk
O : KU sakit sedang, Kes : composmentis
GCS E4V5M6
TD 180/80 mmHg N 80x/menit
RR 20x/menit BB pre HD : 94 kg
Akses CDL Dextra
A : CKD on HD, Hipertensi stage II, Anemia ringan
P : Durasi HD : 2jam
UFG : 1000 ml
Qb : 100 – 125 ml
Heparinisasi : - Dosis sirkulasi 1000 UI
- Dosis awal 1000 UI
- Dosis maintenance 500 UI
Balance cairan : 800 ml
BB post HD : ... kg
4 Oktober 2018
11.00 WITA
S : nyeri tengkuk
O : KU sakit sedang, Kes : composmentis
GCS E4V5M6
TD 180/100 mmHg N 94x/menit
RR 18x/menit
A : CKD on HD, Hipertensi stage II, Anemia ringan
P : - terapi lanjut, tambahan
 Amlodipin 10 mg 1-0-0
 Candesartan 16 mg 0-0-1
- monitor KU, TTV, Balance cairan
5 Oktober 2018
10.00 WITA
S : tidak ada keluhan
O : KU sakit sedang, Kes : composmentis
GCS E4V5M6
TD 180/120 mmHg N 80x/menit
RR 20x/menit
A : CKD on HD, Hipertensi stage II, Anemia ringan
P : - terapi lanjut, tambahan
 Clonidin 3x1 tab
- monitoring KU, TTV, Balance cairan
- rencana HD besok
6 Oktober 2018
12.00 WITA
S : tidak ada keluhan
O : KU sakit sedang, Kes : composmentis
GCS E4V5M6
TD 170/100 mmHg N 84x/menit
RR 20x/menit
A : CKD on HD, Hipertensi stage II, Anemia ringan
P : - terapi lanjut
- monitoring KU, TTV, Balance cairan
- rencana HD hari ini
- cek Ur/Cr ulang post HD
22.30 WITA
Unit Hemodialisa
S : tidak ada keluhan
O : KU sakit sedang, Kes : composmentis
GCS E4V5M6
TD 180/120 mmHg N 84x/menit
RR 20x/menit BB pre HD : 96 kg
Akses CDL Dextra
Edema (-)
A : CKD on HD, Hipertensi stage II, Anemia ringan
P : Durasi HD : 4 jam
UFG : 1000 ml
Qb : 150 – 200 ml
Heparinisasi : - Dosis sirkulasi 1500 UI
- Dosis awal 1000 UI
- Dosis maintenance 1000 UI / jam
Balance cairan : -750 ml
BB post HD : 93 kg
7
12.00Oktober
WITA 2018
S : tidak ada keluhan
O : KU sakit sedang, Kes : composmentis
GCS E4V5M6
TD 150/80 mmHg N 80x/menit
RR 20x/menit
Ureum darah : 101,2
Kreatinin darah : 11,2
A : CKD on HD, Hipertensi stage II, Anemia ringan
P : - Boleh pulang
Terapi : Amlodipin 10 mg 1x1
Candesartan 16 mg 1x1
Clonidin 3x1
- HD setiap Selasa & Jumat
Tinjauan Pustaka dan
Pembahasan
I. Penyakit Ginjal Kronik (CKD)

 Definisi : keadaan dimana ginjal secara bertahap dan progresif


kehilangan fungsi nefronnya.
 Penurunan fungsi ginjal ini bersifat kronis dan irreversibel
 Penyebab utama : diabetes mellitus & hipertensi
Batasan diagnosis CKD
Klasifikasi CKD menurut kriteria LFG
Patofisiologi CKD

Pengurangan massa ginjal  hipertrofi struktural dan fungsional nefron


sebagai kompensasi (diperantarai sitokin+ growth factor)  peningkatan
aktivitas renin-angiotensin-aldosteron intrarenal  hiperfiltrasi 
peningkatan tekanan kapiler dan aliran darah glomerulus  adaptasi 
maladaptasi  sklerosis nefron  penurunan fungsi nefron progresif.
Pendekatan Diagnosis
1. Gambaran Klinis
Gambaran klinis penyakit ginjal kronik meliputi :
a. Sesuai dengan penyakit yang mendasari  diabetes mellitus, infeksi
traktus urinarius, batu traktus urinarius, hipertensi, hiperurisemi, dan
sebagainya
b. Sindrom uremia  lemah, letargi, anoreksia, mual muntah, nokturia,
kelebihan volume cairan, neuropati perifer, pruritus, uremic frost,
perikarditis, kejang sampai koma
c. Gejala komplikasi  hipertensi, anemia, osteodistrofi ginjal, payah
jantung, asidosis metabolic, gangguan keseimbangan elektrolit(sodium,
kalium, klorida)
Anamnesis
Lemas
Gatal
Nafsu makan menurun
Bengkak kedua tungkai
Riwayat BSK sebelumnya

Pemeriksaan Fisik
TD 140/80 mmHg
Conjungtiva palpebra anemis (+/+)
Edema tungkai (+/+)
Uremic frost (-)
Stadium dini
• Kehilangan daya cadang ginjal
• LFG normal atau meningkat, diikuti penurunan fungsi ginjal progresif
LFG 60%
• Asimptomatik

LFG 30%
• Nokturia, badan lemah, mual, nafsu makan kurang, dan penurunan berat badan

LFG <30%
• Anemia, peningkatan tekanan darah, pruritus, mual, muntah, imbalans elektrolit

LFG <15%
• Komplikasi serius dan membutuhkan RRT
LFG pasien ini menurut rumus Cockcroft -
Gault adalah :
8,477 ml/min/1,73 m2
2. Gambaran Laboratoris
Gambaran laboratoris penyakit ginjal kronik meliputi :
a. Sesuai penyakit yang mendasarinya
b. Penurunan fungsi ginjal berupa peningkatan kadar ureum dan kreatinin
serum, dan penurunan LFG
c. Kelainan biokimiawi darah yang meliputi penurunan kadar hemoglobin,
peningkatan kadar asam urat, hiper atau hipokalemia, hiponatremia, hiper
atau hipo kloremia, hipofosfatemia, hipokalsemia, asidosis metabolik.
d. Kelainan urinalisis yang meliputi proteinuria, hematuria, leukosuria,
cast, isotenuria
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Darah Lengkap
Hemoglobin 9,2 12,0 – 16,0
Hematokrit 27,7 36,0 – 46,0
Leukosit 9.700 4.500 – 11.000
Trombosit 129.000 150.000 – 350.000

Ureum Darah 168,2 10,0 – 50,0


Kreatinin Darah 15,40 0,62 – 1,26

Glukosa Darah 137


Kolesterol Total 159 < 200
Trigliserida 172 < 150
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Serum Elektrolit
Natrium 133,40 135,0 – 145,0
Kalium 3,38 3,5 – 5,0
Chlorida 101,5 95,0 – 105,0
3. Gambaran Radiologis
Pemeriksaan radiologis penyakit ginjal kronik meliputi :
a. Foto polos abdomen, bias tampak radio opak.
b. Pielografi intravena (jarang dikerjakan)
c. Pielografi antegrad atau retrograde dilakukan sesuai indikasi.
d. Ultrasonografi ginjal dapat memperlihatkan ukuran ginjal yang
mengecil, korteks yang menipis, adanya hidronefrosis atau batu ginjal,
massa, kalsifikasi.
e. Pemeriksaan pemindaian ginjal atau renografi dikerjakan bila ada
indikasi.
4. Pemeriksaan Histopatologi
 Pemeriksaan dilakukan dengan cara biopsi pada ginjal yang masih
mempunyai ukuran mendekati normal.
 Tujuan : mengetahui etiologi, terapi, prognosis dan evaluasi terapi.
 Kontraindikasi : ginjal yang sudah mengecil (contracted kidney), ginjal
polikistik, hipertensi tak terkendali, infeksi perinefrik, gangguan pembekuan
darah, gagal nafas dan obesitas.
Terapi
Penyakit ginjal tidak dapat disembuhkan. Perawatan difokuskan
untuk meredakan gejala, mencegah kemungkinan komplikasi, serta
menghambat perkembangan penyakit gagal ginjal kronis menjadi
lebih parah
Untuk penderita gagal ginjal kronis stadium 5, maka penanganan
yang dapat dilakukan mengganti tugas ginjal dalam tubuh dengan
terapi pengganti ginjal, yang terdiri dari:
- Dialisis
- Tranplantasi ginjal
Terapi pada pasien ini :

• Infus NaCl 0,9% 10 tpm Imbalans elektrolit


• KSR 3x1 tab
• Inj. Ranitidin 2x1 amp Mengurangi efek samping
obat
• Sucralfat syr 3x2 cth
Edema
• Inj Furosemide 2x1 amp
• As. Folat 2x1 tab Anemia
• Nocid 3x1 tab Suplemen
• Calos 1x1 tab
• Amlodipin 10 mg 1-0-0
• Candesartan 16 mg 0-0-1 Hipertensi
• Clonidin 3x1 tab
• Hemodialisis
II. Hipertensi

Dikatakan hipertensi apabila tekanan darah sistolik ≥ 140


mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg, pada
pemeriksaan yang berulang.
Klasifikasi tekanan darah menurut ACC/AHA 2017

BP Category SBP DBP

Normal <120 mmHg And <80 mmHg

Elevated 120 – 129 mmHg And <80 mmHg

Hypertension Stage I 130 – 139 mmHg Or 80 – 89 mmHg

Hypertension Stage II ≥140 mmHg Or ≥90 mmHg


Berdasar penyebab Berdasar bentuk

 Hipertensi primer/esensial  Hipertensi sistolik terisolir


 Hipertensi sekunder/non  Hipertensi diastolik
esensial  Hipertensi campuran
Faktor Risiko

• Umur
Tidak dapat
• Jenis kelamin
dikontrol • Faktor genetik

• Kebiasaan merokok
Dapat • Intake garam

dikontrol • Lifestyle
• Stres
Hipertensi pada umumnya menimbulkan kerusakan organ baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi adalah :
1) Jantung
- hipertrofi ventrikel kiri
- angina atau infark miokardium
- gagal jantung
2) Otak
- stroke atau transient ischemic attack
3) Penyakit ginjal kronis
4) Penyakit arteri perifer
5) Retinopati
Alur diagnosis hipertensi
III. Anemia
 Anemia adalah penurunan jumlah eritrosit, konsentrasi hemoglobin atau
hematokrit. Anemia merupakan kondisi yang sangat umum dan sering
merupakan komplikasi dari penyakit lainnya
 Anemia didefinisikan sebagai konsentrasi hemoglobin dalam darah <13,5
g/dL pada laki-laki dewasa dan <11,5 g/dL pada wanita dewasa.
 Gejala anemia dapat timbul apabila hemoglobin <7 atau 8 g/dL. Akan tetapi
timbulnya gejala bervariasi pada tiap pasien
Klasifikasi Anemia (WHO)

Jenis Anemia Nilai Hb


Normal 10,0 – 13,0
Ringan 8,0 – 9,9
Sedang 6,0 – 7,9
Berat <6,0
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai