DENGUE SHOCK
SYNDROME
Elly Lutfiasari
• Keluhan Utama
• Demam
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Sekarang (Alloanamnesis)
Pasien di bawa ke IGD dengan keluhan demam. Demam terjadi
secara mendadak selama 6 hari SMRS, demam naik turun, tidak
ada waktu tertentu demam muncul. Menurut pengakuan orangtua
pasien demam dirasakan terus-menerus tidak ada hari bebas
demam. Sudah diberikan obat penurun demam namun demam tidak
turun juga.
Demam kemudian disusul muntah-muntah, muntah ≤ 5x, berisi
makanan yang dimakan.
Pasien juga mengeluhkan badannya terasa sakit semua.
Nafsu makan pasien menurun, Orangtua pasien mengatakan BB
badan anaknya turun selama sakit dan pasien suka mengigau saat
malam.
Tidak ada tanda perdarahan berupa gusi berdarah maupun mimisan.
BAB (-) selama 3 hari, BAK dbn.
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami sakit seperti ini sebelumnya.
Riwayat trauma, alergi obat ataupun makanan disangkal pasien.
Pasien tidak memiliki riwayat kejang sebelumnya.
• Riwayat Pengobatan
Pasien hanya diberi minum obat penurun panas dirumah.
Pemeriksaan Fisik
• Status Anthopometri : BB = 20 kg
• Tanda-tanda vital
• Tensi : 80/60 mmHg
• Nadi : 120x/menit teraba dalam dan lemah
• Nafas : 27x/menit
• Suhu : 38,3 C axilla
Pemeriksaan Fisik
• Status Generalisata
• Kepala/Leher : mata cowong (+/+), mukosa bibir kering (+)
• Thorax
• Inspeksi : simetris dextra et sinistra
• Auskultasu : Rho (-/-), Wheezing (-/-), S1S2 tunggal reguler
• Perkusi : Sonor seluruh lapang paru
• Abdomen
• Inspeksi : Flat
• Auskultasi : BU (+) normal
• Palpasi : Soefl, Nyeri tekan (-), Hepar Lien dbn
• Perkusi : Timpani seluruh lapang perut
• Ekstremitas : Akral dingin, CRT >2”
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium Darah Lengkap
• Leu : 3.000
• Hb : 12,5
• HCT : 49,6
• Plt : 28.000
Diagnosis
• Dengue Shock Syndrome
Penatalaksanaan
• Oksigen nasal kanul 2-4L/menit
• Infus RL 20cc/kgBB/30 menit (400cc/30 menit)
• 2 line IVFD
• Evaluasi per 30 menit, nilai apakah syok telah teratasi (TD naik >
20 mmHg, nadi teraba kuat)
• Paracetamol supp 250 mg (extra)
• Inj. Ranitidin ½ amp
• Inj. Ondansentron ½ amp
• Rujuk RS AWS
BAB 2 Tinjauan Pustaka
Latar Belakang
DF DSS
DHF (Klasifikasi)
DHF DHF DHF DHF
Grade I Grade II Grade III Grade IV
Gejala yang Kegagalan
Demam diikuti
ada pada sirkulasi :
gejala tidak
tingkat I denyut nadi Syok berat
spesifik. Satu-
ditambah cepat dan dengan nadi
satunya
dengan lemah, tekanan yang tidak
manifestasi
perdarahan nadi menurun, teraba dan
perdarahan
spontan. suhu tubuh tekanan darah
adalah tes
Perdarahan rendah, kulit tidak dapat
torniquet yang
bisa terjadi di lembab dan diperiksa
positif atau
kulit atau di penderita
mudah memar
tempat lain. gelisah
DSS (Etiologi) Genus
flavivirus
Virus Dengue
famili
Flaviviridae
DEN-1, DEN-2,
DEN-3, DEN-4
Ukuran 50 nm
RNA
Glikoprotein envelope NS1
DSS (Patofisiologi)
Volume Plasma
•Virus dengue peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah kebocoran
plasma ke ekstravaskular
Trombositopenia
•Virus dengue aktivasi sistem komplemen depresi fungsi megakariosit
penghancuran trombosit di RES
Sistem Komplemen
•Virus dengue aktivasi sel mast pelepasan histamin peningkatan permeabilitas
kapiler
DHF (Manifestasi Klinis)
Fase Fase
Fase Kritis
Demam Recovery
Demam meningkat
mendadak dalam 2-7 24-48 jam 48-72 jam
hari
Pemeriksaan Fisik
• Anamnesis • Anamnesis
• Demam mendadak 6 hari • Demam : 2-7 hari mendadak
SMRS, naik turun, terus tinggi kontinyu
menerus. • Tanda perdarahan uji
bendung positif, petekie,
• Tidak ada tanda perdarahan
ekimosis, epistaksis,
(mimisan, gusi berdarah, perdarahan gusi,
hematemesis/melena) hematemesis/melena.
(WHO, 2011)
Pembahasan
Kasus Teori
• Pemeriksaan Fisik
• Tensi : 80/60 mmHg
• Pemeriksaan Fisik
• Nadi : 120x/menit teraba dalam dan
lemah
• Tanda-tanda syok
• Nafas : 27x/menit • Nadi lemah dan cepat
• Suhu : 38,3 C axilla
• Kepala/Leher : mata cowong (+/+), • Hipotensi
mukosa bibir kering (+)
• Tekanan darah sempit (<20
• Thorax
• Inspeksi : simetris dextra et sinistra mmHg)
• Auskultasu : Rho (-/-), Wheezing (-/-),
S1S2 tunggal reguler • Akral dingin dan lembab
• Perkusi : Sonor seluruh lapang paru • Gelisah
• Abdomen
• Inspeksi : Flat • Hepatomegali
• Auskultasi : BU (+) normal
• Palpasi : Soefl, Nyeri tekan (-). H/L dbn
• Perkusi : Timpani seluruh lapang perut (WHO, 2011)
• Ekstremitas : Akral dingin, CRT >2”
Pembahasan
Kasus Teori
(WHO, 2011)
Pembahasan
Kasus Teori
• Diagnosis • Diagnosis
2 diagnosis klinis
• Klinis : • Demam
• Manifestasi perdarahan
• Demam • Hepatomegali
• Syok
• Syok +
• Laboratorium 2 diagnosis laboratorium
• Trombositopenia <100.000
• HCT : 49,6 • Peningkatan hematokrit >20%
• Plt : 28.000
DHF
• Pemeriksaan Fisik
• Anak rewel Pemeriksaan Fisik :
• Nadi lemah dan cepat
• Nadi : 120x/m dan lemah
• Hipotensi
• TD : 80/60 mmHg • Tekanan darah sempit (<20 mmHg)
• Akral dingin, CRT >2” • Akral dingin dan lembab
• Gelisah
(WHO, 2011)
Pembahasan
Kasus Teori
• Penatalaksanaan • Penatalaksaan
• Oksigen nasal kanul 2-4L/menit • Manajemen Airway, Breathing,
• Infus RL 20cc/kgBB/30 menit Circulation
(400cc/30 menit) • Pemeliharaan volume cairan
• Evaluasi per 30 menit, nilai apakah • Pemantauan tanda vital
syok telah teratasi (TD naik > 20
mmHg, nadi teraba kuat) • Pemeriksaan hematologi
serial
• Paracetamol supp 250 mg (extra)
• Pemantauan cairan masuk
• Inj. Ranitidin ½ amp
dan keluar pemasangan
• Inj. Ondansentron ½ amp kateter
• Terapi simtomatik
• Observasi TTV per 15 menit • Antipiretik
• Pemasangan Kateter • Anti perdarahan lambung
• Antiemetik
(WHO, 2011)
TERIMA KASIH