Anda di halaman 1dari 30

BIOFARMASI

BUKAL DAN SUBLINGUAL


Nama Anggota :

 Chairini Hayati (16330752)


 Ika Pusma Desi (16330755)
 Ulva Santri (16330771)
APA ITU OBAT ??
 Obat didefinisikan sebagai suatu zat yang
dimaksudkan untuk dipakai dalam mendiagnosis,
mengurangi rasa sakit, mengobati atau mencegah
penyakit pada manusia atau hewan (Ansel, 1989).

 Tablet efektif memberikan kenyamanan dan


kemantapan dalam penanganan, penegnalan dan
pemakaian oleh pasien. Dari sudut pandang
farmasetika tablet (sediaan padat) lebih stabil
daripada bentuk cair, sehingga lebih cocok untuk
obat – obat yang kurang stabil (Ansel, 1989).
Jenis-jenis Tablet

Tablet kompresi

Tablet Salut

Tablet Kunyah

Tablet Sublingual

Tablet Bukal

Dll
Sublingual dan Bukal
Sublingual Bukal

Dibawah lidah Pipi dan Gusi


(Onset of action) (Onset of absorption)

Mukosa bukal memiliki otot-otot lembut,


memiliki immobile mukose yang cukup
banyak dan tidak sering terkena lidah
Sublingual dan Bukal

FARMASETIKA

3F

FARMAKOKINETIK FARMAKODINAMIK
Fase Farmasetik
Obat
• Dalam saluran gastrointestinal, obat-obat perlu dilarutkan agar
dapat diabsorsi. Obat dalam bentuk padat (tablet atau pil) harus
didisintegrasi menjadi partikel-partikel kecil supaya dapat larut ke
dalam cairan, dan proses ini dikenal sebagai disolusi.
• Tidak 100% dari sebuah tablet merupakan obat. Ada bahan
pengisi dan pelembab yang dicampurkan dalam pembuatan obat
sehingga obat dapat mempunyai ukuran tertentu dan
mempercepat disolusi obat tersebut.

Desintegrasi
• Disintegrasi adalah pemecahan tablet atau pil menjadi partikel-
partikel yang lebih kecil, dan disolusi adalah melarutnya partikel-
partikel yang lebih kecil itu dalam cairan gastrointestinal untuk
diabsorbsi.
Fase Farmasetik
Rate Limiting
• Rate limiting adalah waktu yang dibutuhkan oleh
sebuah obat untuk berdisintegrasi dan sampai menjadi
siap untuk diabsorbsi oleh tubuh. Obat-obat dalam
bentuk cair lebih cepat siap diserap oleh saluran
gastrointestinal daripada obat dalam bentuk padat.
Fase Farmakokinetik
Absorpsi adalah pergerakan partikel-partikel obat dari

A konsentrasi tinggi dari saluran gastrointestinal ke dalam


cairan tubuh melalui absorpsipasif, absorpsi aktif, rinositosis
atau pinositosis.

Distribusi adalah proses di mana obat menjadi berada dalam


cairan tubuh dan jaringan tubuh. Distribusi obat dipengaruhi
D oleh aliran darah (dinamika sirkulasi), afinitas (kekuatan
penggabungan) terhadap jaringan, berat dan komposisi
badan, dan efek pengikatan dengan protein.

Hati merupakan tempat utama untuk metabolisme.

M Kebanyakan obat diinaktifkan oleh enzim-enzim hati dan


kemudian diubah menjadi metabolit inaktif atau zat yang
larut dalam air untuk diekskresikan.

Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute-

E rute lain meliputi empedu, feses, paru- paru, saliva,


keringat, dan air susu ibu.
MULUT
 Anatomi bagian-bagian
mulut
 Histo Patofisologi
 Air Liur (pH, enzim)
 Mukosa
 Lidah
 Permukaan bagian dalam mulut
Mukosa tipis, banyak penyerapan
vaskularisasi bagus: terdapat vena
dari daerah mulut yang mengalir
ke jantung, selanjutnya ke organ
lain dan kemudian di hati
ABSORBSI OBAT MELALUI MUKOSA
ORAL

Rongga mulut merupakan titik masuk untuk obat oral tetapi


biasanya kontak mereka dengan mukosa oral singkat

Dalam rangka mengambil keuntungan dari beberapa sifat mukosa oral atau
secara lokal mengobati mukosa, sistem penghantaran telah dirancang untuk
memperpanjang waktu tinggal di daerah ini.
ABSORBSI

SUBLINGUAL BUKAL
Sediaan Sediaan
diletakkan disisipkan
dibawah lidah dipipi

Contoh :
Contoh :
nitrogliserin,
progesteron,
ISDN,
ISDN
Isoproterenol
DISTRIBUSI

Setelah obat dilepaskan dari tablet, bahan aktif diabsorpsi tanpa


melewati saluran gastrointestinal. Ini rute yang menguntungkan
untuk obat yang bisa dihancurkan oleh saluran gastrointestinal.
Pemberiannya hanya terbatas pada gliseril trinitrat dan hormon-
hormon steroid (Parrot, 1980).

Kedua jenis tablet ini dimaksudkan untuk diserap langsung


oleh selaput lender mulut. Obat-obatan yang diberikan
dengan cara ini dimaksudkan agar memberikan efek
sistemik, dan karena itu harus dapat diserap dengan baik
oleh selaput lendir mulut.
PROSES TERLEPASNYA ZAT AKTIF DARI SEDIAAN
SEDIAAN
(Zat Aktif dalam Sediaan)

Penghancuran Pelepasan

ZAT AKTIF DALAM


PARTIKEL

Pelarutan

ZAT AKTIF TERLARUT

Penyerapan

ZAT AKTIF TERSERAP


MEKANISME
SUBLINGUAL/BUKAL

Bahan aktif akan lepas dari tablet bersamaan dengan


melarutnya tablet didalam mulut

Dengan permukaan mukosa yang tipis dan vaskularisasi dalam


mulut, maka akan memudahkan penyerapan bahan aktif
(Jantung – Organ Target – Hati)
PERBANDINGAN DOSIS DAN KINETIKA TABLET
NITROGLISERIN DALAM BERBAGAI SEDIAAN

Gambar 1. Perbandingan dosis dan kinetika tablet nitrogliserin dalam berbagai sediaan
(Ansel, Howard C ; Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi 4, UI-Press, Jakarta, hal 92)
KURVA KADAR NITROGLISERIN DALAM PLASMA
MENURUT BERBAGAI BENTUK SEDIAAN

Gambar 2. Kurva kadar nitrogliserin dalam plasma menurut berbagai bentuk sediaan
(Ansel, Howard C ; Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, edisi 4, UI-Press, Jakarta, hal 92)
EKSKRESI

Rute utama dari eliminasi obat adalah melalui ginjal, rute-rute


lain meliputi empedu, feses, paru- paru, saliva, keringat, dan air
susu ibu. Obat bebas yang tidak berkaitan dengan protein
tidak dapat difiltrasi oleh ginjal. Sekali obat dilepaskan bebas
dan akhirnya akan diekskresikan melalui urin.
Fase Farmakodinamik
Farmakodinamik mempelajari efek obat terhadap fisiologi dan
biokimia selular dan mekanisme kerja obat. Respons obat dapat
menyebabkan efek fisiologi primer atau sekunder atau kedua-
duanya.

PRIMER SEKUNDER

Efek yang
Efek yang diinginkan
diinginkan/sebaliknya
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
KEUNTUNGAN KERUGIAN

• Hanya sebagian obat yang


• Cocok untuk jenis obat yang
dapat dibuat menjadi tablet
dapat dirusak oleh cairan
sublingual dan bukal karena
lambung atau sedikit sekali
obat yang dapat diabsorpsi
diserap oleh saluran
melalui mukosa mulut
pencernaan.
jumlahnya sangat sedikit.
• Bebas First Pass Metabolism.
• Untuk obat yang
• Proses absorpsinya cepat
mengandung nistrogliserin
karena langsung diabsorpsi
pengemasan dan
melalui mukosa mulut,
penyimpanan obat
sehingga diharapkan dapat
memerlukan cara khusus
memberikan efek yang cepat
karena bahan ini mudah
juga.
menguap.
PEMBERIAN BUKAL

• Rute bukal dilakukan


dengan menempatkan obat
padat di membrane mukosa
pipi sampai obat larut
• Klien harus diajarkan untuk
menempatkan dosis obat
secara bergantian di pipi
kanan dan kiri supaya
mukosa tidak iritasi
• Klien juga diperingatkan
untuk tidak mengunyah/
menelan obat atau minum
air bersama obat
• Obat bukal bereaksi secara
lokal pada mukosa atauy
secara sistemik ketika obat
ditelan dalam saliva
PEMBERIAN SUBLINGUAL

• Memasang tongspatel (jika pasien tidak sadar),jika sadar dianjurkan untuk


mengangkat lidahnya
• Memberitahu pasien agar meletakkan obat pada bagian bawah lidah,
hingga terlarut seluruhnya
• Menganjurkan pasien agar tetap menutup mulut,tidak minum dan
berbicara selama obat belum terlarut seluruhnya
KESIMPULAN

 Obat Sublingual dan Bukal memiliki rute


pemberian obat yang sama yaitu pada
mukosa mulut. Tetapi antara kedua obat
tersebut obat bukal lebih cepat dalam
memberikan efek dari pada sublingual.
Karena mukosa bukal memiliki otot-otot
lembut, memiliki immobile mukose yang
cukup banyak dan tidak sering terkena lidah
TERIMA KASIH
Wahyu
1. Proses absorbsi mekanisme bukal
/sublingual ? Jelaskan.
Jawab:
 Mukosa tervaskularisasi pada rongga mulut
dan tenggorokan
 Pembuluh darah banyak,namun membran
tipis sehingga baik untuk zat yang tidak
terionisasi dan lipofil
 Keuntungan : kerja cepat karena tidak
melewati saluran cerna dan hati
2. Kenapa bukal lebih cepat di absorbsi ?
Jawab :
Antara kedua obat tersebut (bukal/sublingual)
obat bukal lebih cepat dalam memberikan efek
dari pada sublingual. Karena mukosa bukal
memiliki otot-otot lembut, memiliki immobile
mukose yang cukup banyak dan tidak sering
terkena lidah
3. Faktor yang mempengaruhi absorbsi ?
Jawab:
 Absorpsi obat dipengaruhi oleh aliran darah,
nyeri, stress, kelaparan, makanan dan pH.
 Rasa nyeri, stress, dan makanan yang padat,
pedas, dan berlemak dapat memperlambat
masa pengosongan lambung, sehingga obat
lebih lama berada di dalam lambung.
 Faktor-faktor lain yang mempengaruhi
absorpsi obat antara lain rute pemberian
obat, daya larut obat, dan kondisi di tempat
absorpsi.
4. Kenapa sediaanbukal/sublingualtidak
mengalami First Fast Effect ?
Jawab :
Karena tidak diminum secara oral sehingga
tidak melalui saluran GI dan tidak
dimetabolisme oleh hati.
Ka Mega

Perbedaan onset action (sublingual) dan onset


absorbtion (bukal)?
Jawab :
Novi Oktavia

Apakah bahan tambahan/komponen


bukal/sublingual dengan oral sama ?
Jawab :
Tidak, karena bukal/sublingual komponen
tambahannya lebih banyak untuk zat
penghancur dan lubrikan agar obat lebih cepat
hancur dan berefek lebih cepat.
Cintiya

Jika obat tertelan apa efek yang ditimbulkan?


Jawab :
Menelan obat sublingual/bukal akan
menyebabkan penyerapan yang tidak menentu
dan tidak sempurna sehingga menyebkan
dosisnya tidak tepat.

Anda mungkin juga menyukai