Anda di halaman 1dari 17

PENCERNAAN DAN PENYERAPAN

KARBOHIDRAT
KULIAH KE-3
ENERGI
• ME (Metabolisable energy) : energi dalam makanan
yang tersedia bagi metabolisme manusia
• TE (Total energi) : jumlah total energi yang terdapat
dalam makanan
• ME lebih rendah dari TE karena tidak semua energi
dalam makanan diserap dan sebagian lagi diserap
namun hilang melalui urin.
• Sebagian besa energi yang tidak diserap akan berakhir
di feses, sebagian lagi hilang dalam bentuk gas dan
panas yang dihasilkan selma fermentasi bakteri di
kolon
ENERGI KARBOHIDRAT
• Umumnya total energi yang terdapat dalam makanan
dihitung dengan menggunakan factorial method
• Factorial method: menghitung jumlah energi yang
terdapat dalam berbagai komponen makanan (lemak,
protein, karbohidrat dan alkohol)
• Tantangan dalam menghitung energi dari karbohidrat:
a. Variasi gross energi karbohidrat/gram
b. Sejauh mana karbohidrat dicerna dan diserap
c. Faktanya KH yang tidak dapat dicerna juga
menghasilkan sejumlah energi yang tergantung dari
sejauh mana KH yang tidak dapat dicerna tersebut
difermentasi di kolon (0-100%)
Pencernaan KH
• Dimulai di mulut oleh enzim amilase pada air
ludah
• Enzim amilase pancreas yang melakukan
hidrolisis KH di usus halus (duodenum)
• Amilase menghidrolisis pati menghasilkan
maltosa, maltotriosa, dan dekstrin
• Produk hidrolisis amilase kemudian dihidrolisis
menjadi monosakarida penyusunnya oleh enzim
yang dihasilkan sel2 dinding usus halus : maltase,
sucrase, isomaltase, dan laktase
Penyerapan KH
• Pencernaan (dan penyerapan) KH oleh enzim
dapat terjadi disepanjang usus halus
• Pencernaan dan penyerapan ini bergeser ke
bawah (yaitu menuju ileum) apabila :
a. diet mengandung lebih sedikit KH yang cepat
dicerna
b. Terdapat Intestinal glukosidase inhibitor
(biasa digunakan untuk mengatasi diabetes)
http://people.uwec.edu/piercech/crypto/lifecycleforcrypto.htm
http://people.uwec.edu/piercech/crypto/lifecycleforcrypto.htm
Penyerapan Monosakarida
• Hanya D-glukosa dan D-galaktosa yang secara aktif diserap
pada sel usus halus manusia
• D-fruktosa tidak secara aktif diserap namun dapat berdifusi
dengan kecepatan difusi lebih besar daripada difusi pasif
• SGLT1 adalah sodium dependent glucose transporter yang
bertanggung jawab thd transport aktif glukosa atau
galaktosa kedalam sel enterocytes (sel epitel usus halus)
• GLUT2 adalah glucose transporte 2 yang bertanggung
jawab terhadap transport glukosa keluar dari enterocytes
• GLUT5 adalah glucose transporter 5 yang memfasilitasi
transport fruktosa. Belum diketahui mekanisme yang jelas
untuk transport fruktosa
Pada saat konsentrasi gula di lumen lebih tinggi daripada konsentrasi gula di
dalam sel epitel usus dan darah, maka penyerapan dilakukan secara pasif

Lumen usus halus

Sel ileum banyak


Sel Epitel disepanjang mengandung
mitokondria
dinding lumen usus
halus

Sel Kapiler darah


Cotransport glukosa dengan bantuan Na dari lumen ke sel epitel
ileum. Pentingnya menjaga gradient konsentrasi untuk penyerapan

[Glukosa] rendah [Na] tinggi Na+


Cotransport glukosa (pasif)
Lumen usus halus

Sel Epitel usus halus

Konsentrasi Na dijaga tetap


rendah disini

[glukosa] tinggi [Na] rendah


Facilitated Pompa Na-K (transport
diffusion K+ Na+ aktif)

Low [Glucose] Capiler


High [sodium]
INDEKS GLIKEMIK
• Indeks glikemik adalah suatu ukuran yang menyatakan
besaran respon gula darah setelah mengkonsumsi KH
(atau makanan secara umum)
• Dihitung dengan membandingkan respon gula darah
setelah mengkonsumsi 50 gram KH pada makanan
yang diuji dengan respon setelah mengkonsumsi 50
gram KH standar (makanan reference)
o Indeks glikemik glukosa 100
o IG beras putih 81
o IG beras merah 79
o IG Spageti putih 59
Serat
• Yang tergolong serat:
o Selulosa
o Hemiselulosa
o Pektin
o Guar gum
o Resistance starch
o Inulin dan oligosakarida
• Serat masuk ke usus besar dan difermentasi oleh microflora
kolon. Fermentasi menghasilkan asam lemak rantai pendek,
hidrogen, karbondioksida dan biomassa
• Sebagian pati juga dapat masuk ke kolon dan mengalami
fermentasi.
• Hasil fermentasi pati lebih banyak menghasilkan butirat
daripada fermentasi serat
• Produk fermentasi pati yang dapat dicerna dan fermentasi
pati tahan cerna berbeda
Hasil Fermentasi Kolon
• Hasil fermentasi bakteri kolon sebagian dimanfaatkan
oleh bakteri itu sendiri untuk pertumbuhannya
• Sebagian lagi dibuang dalam bentuk gas dan feses
• Sebagian besar diserap oleh mukosa kolon. Absorpsi
asam lemak rantai pendek terjadi sangat cepat shg
dapat berujung pada peningkatan pH lumen.
• Asam butirat merupakan sumber energi utama bagi sel
epitel pada dinding kolon
• Asam lemak rantai pendek yang tidak dimetabolisme di
mukosa kemudian dioksidasi di hati
Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan KH
yang dapat difermentasi
• Kelarutan : semakin larut maka dapat
didegradasi lebih cepat
• Digestive motility : beberapa serat larut
seperti karagenan dan alginat sulit
difermentasi
• Perbedaan mikroflora diantara manusia
Fermentability (%)

• Cellulose 20-80
• Hemicelluloses 60-90
• Pectins 100
• Guar gum 100
• Wheat bran 50
• Resistant starch 100
• Inulin, oligosaccharides 100 (jika tidak
dikonsumsi berlebih)
Pengaruh Serat Terhadap Penyerapan
Vitamin dan Mineral
• Serat (purified dietary fiber) menurunkan penyerapan
vitamin dan mineral
• Serat memerangkap vitamin dan mineral dalam dinding
lumen
• Sedikit bukti bahwa vegetarian mengalami kekurangan gizi
vitamin dan mineral
• Studi pada Kalsium menunjukkan bahwa ketersediaan
kalsium di usus halus menurun, namun sebagian dibawa ke
kolon sambil terperangkap atau terikat pada serat. Dengan
adanya fermentasi, kalsium kemudian dilepaskan. Dengan
adanya asam lemak rantai pendek hasil fermentasi, asam
tersebut memfasilitasi penyerapan kalsium dari kolon

Anda mungkin juga menyukai