Pada Anak
Nama Kelompok:
Amelia Sari
Ezra Ledya Sinaga
Marya Agustina
M.Abdul Karim
Nurtri Arbina Oktaviana RG Dosen Pembimbing :
Suvma Ayu Pirli Aguscik
Transmisi pasca
Ketuban pecah lebih dari persalinan sering terjadi
4 jam sebelum persalinan akan melalui pemberian ASI (Air
meningkatkan resiko transmisi susu ibu). ASI diketahui banyak
antepartum sampai dua kali mengandung HIV dalam
lipat dibandingkan jika jumlah cukup banyak.
ketuban pecah kurang dari 4 Konsentrasi median sel yang
jam sebelum persalinan. terinfeksi HIV pada ibu yang
tenderita HIV adalah 1 per 10
4 sel, partikel virus ini dapat
ditemukan pada componen sel
dan non sel ASI.
Manifestasi Klinis
Manifestasi nonspesifik berupa :
gagal tumbuh
Manifestasi klinis infeksi HIV berat badan menurun
pada anak bervariasi dari anemia,
asimtomatis sampai penyakit panas berulang,
berat yang dinamakan AIDS. AIDS
pada anak terutama terjadi pada limfadenopati, dan
umur muda karena sebagian hepatosplenomegali
besar (>80%) AIDS pada anak
akibat transmisi vertikal dari ibu Gejala yang menjurus
ke anak. Lima puluh persen kasus kemungkinan adanya infeksi HIV
AIDS anak berumur < l tahun dan adalah adanya infeksi
82% berumur <3 tahun. oportunistik, yaitu infeksi dengan
Meskipun demikian ada juga bayi kuman, parasit, jamur, atau
yang terinfeksi HIV secara vertikal protozoa yang lazimnya
belum memperlihatkan gejala tidak memberikan penyakit pada
AIDS pada umur 10 tahun. anak normal.
Lanjutan..
Manifestasi klinis lainnya
yang sering ditemukan pada anak Manifestasi klinis yang lebih
adalah pneumonia interstisialis tragis adalah yang dinamakan
limfositik, yaitu kelainan yang ensefalopati kronik yang
mungkin langsung disebabkan mengakibatkan hambatan
oleh HIV pada jaringan paru. perkembangan atau kemunduran
ketrampilan motorik dan daya
Manifestasi klinisnya berupa intelektual, sehingga terjadi
hipoksia, retardasi mental dan motorik.
Ensefalopati dapat merupakan
sesak napas, manifestasi primer infeksi HIV.
jari tabuh, dan Otak menjadi atrofi dengan
limfadenopati. pelebaran ventrikel dan
Secara radiologis terlihat adanya kadangkala terdapat kalsifikasi.
infiltrat retikulonodular difus Antigen HIV dapat ditemukan
bilateral, terkadang dengan pada jaringan susunan saraf pusat
adenopati di hilus dan atau cairan serebrospinal.
mediastinum
PUSAT UNTUK KLASIFIKASI CONTROL PENYAKIT INFEKSI HIV PADA ANAK
Bayi <15 bulan yang lahir dari ibu yang terinfeksi tetapi tanpa tanda infeksi HIV
Anak yang terbukti terinfeksi, tetapi tampa gejala P-2; mungkin memiliki fungsi imun normal (P-1A)
atau abnormal (P-1B)
P-2A: gambaran demam nonspesifik (>2 lebih dari 2 bulan) gagal berkembang, limfadenopati,
hepatomegali, splenomegali, parotitis, atau diare rekuren atau persistem yang tidak spesifik.
P-2D: infeksi oportunistik menjelaskan AIDS, infeksi bakteri rekuren, kandidiasis oral persisten,
stomatitis herpes rekuren, atau zoster multidermatomal.
P-2E: kanker sekunder, termasuk limfoma non-Hodgkin sel-B atau limforma otak
P-2F: penyakit end-organ HIV lain (hepatitis, karditis, nefropati, gangguan hematologi)
Patofisiologi