Anda di halaman 1dari 14

ALIRAN-ALIRAN FILSAFAT

PROGRESISME
Sejarah Munculnya Aliran Filsafat
Progresisme

Menurut bahasa istilah “progresivisme” berasal dari


kata progresif yang artinya “bergerak maju”.

Artinya progesivisme merupakan “salah satu aliran


yang menghendaki suatu kemajuan, yang mana
kemajuan ini akan membawa sebuah perubahan”.
(Muhmidayeli, 2011:151) juga menyebutkan bahwa
progresivisme adalah sebuah aliran yang mengingikan
kemajuan-kemajuan secara cepat
Progresivisme merupakan suatu gerakan dan
perkumpulan yang didirikan pada tahun 1918 yang
terkenai hias karena reaksinya terhadap formalime dan
sekolah tradisional yang membosankan, yang me-
nekankan disiplin keras, belajar pasif, dan banyak hal-hal
kecil yang tidak bermanfaat dalam pendidikan.
Dengan melandanya "adjusment“ progresivisme
melancarkan gebrakannya dengan ide-ide perubahan
sosial, yang lebih diutamakan adalah perkembangan
individual, berupa cita-cita

Seperti..
■ Cooperation yaitu kerja sama dalam semua aspek
kehidupan,
■ Sharing yaitu turut ambil bagian (memberikan andil)
dalam semua kegiatan,
■ Adjusment yaitu kerja sama dalam semua aspek
kehidupan dan memiliki daya fleksibilitas untuk
menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang
terjadi.
Aliran progresivisme secara historis muncul pada abad
ke-19, namun perkembangannya secara pesat baru
terlihat pada awal abad ke-20, khususnya di negara
Amerika Serikat
(Muhmidayeli, 2011:151).
Peran dan Fungsi Aliran Filsafat
Progresisme

Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran


menurut Progresisme
Peran Guru :
■ Fasilitator, atau orang yang menyediakan dirinya untuk
memberikan jalan bagi kelancaran proses belajar sendiri
siswa.
■ Motivator, atau orang yang mampu membangkitkan minat
siswa untuk terus giat belajar sendiri menggunakan semua
alat dirinya.
■ Konselor, atau orang yang dapat membantu siswa
menemukan dan mengatasi sendiri masalah-masalah yang
telah dihadapi setiap siswa dalam kegiatan belajar sendiri.
Peran Siswa:
Pendidikan berpusat pada anak (child centered). Setiap anak
didik adalah unik yang mempunyai pemikiran sendiri,
keinginan sendiri, serta memiliki harapan-harapan dan
kecemasan sendiri yang berbeda dengan orang dewasa.
Oleh karena itu
“mereka dituntut aktif dalam menyampaikan ide atau gagasan
yang mereka miliki secara aktif baik individu maupun
kelompok”.
Tokoh Aliran Filsafat Progresisme dan
Bagaimana Pengaruhnya Dalam Pendidikan
1. William James (1842 –1910)

■ seorang psychologist dan seorang filosuf Amerika yang sangat


berpengaruh diberbagai negara Eropa dan Amerika
■ Juga terkenal sebagai pendiri Pragmatisme
■ Mempunyai keyakinan bahwa otak atau pikiran, seperti juga aspek
dari eksistensi organik, harus mempunyai fungsi biologis dan nilai
kelanjutan hidup dan dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran
itu dipelajari sebagai bagian dari mata pelajaran pokok dari ilmu
pengetahuan alam.
Jadi James menolong untuk membebaskan ilmu jiwa dari prakonsepsi
teologis, dan menempatkannya di atas dasar ilmu perilaku.
2. John Dewey (1859 - 1952)

■ Seorang profesor di universitas Chicago dan Columbia (Amerika).


■ Teorinya tentang sekolah adalah "Progressivism" yang lebih
menekankan pada anak didik dan minatnya daripada mata
pelajarannya sendiri.
(Maka muncullah "Child Centered Curiculum", dan "Child Centered
School". )
■ Progresivisme mempersiapkan anak masa kini dibanding masa
depan yang belum jelas, seperti yang diungkapkan Dewey dalam
bukunya
"My Pedagogical Creed"
bahwa pendidikan adalah proses dari kehidupan dan bukan
persiapan masa yang akan datang.
3. Hans Vaihinger (1852-1933)

■ Berpendapat bahwa tahu itu hanya mempunyai arti praktis.

“Persesuaian dengan obyeknya tidak mungkin dibuktikan; satu-


satunya ukuran bagi berpikir ialah gunanya (dalam bahasa Yunani
Pragma) untuk mempengaruhi kejadian-kejadian di dunia. Segala
pengertian itu sebenarnya buatan semata-mata; jika pengertian itu
berguna. untuk menguasai dunia, bolehlah dianggap benar, asal
orang tahu saja bahwa kebenaran ini tidak lain kecuali kekeliruan
yang berguna saja”.

Anda mungkin juga menyukai