Anda di halaman 1dari 32

KELOMPOK 2 PPEP

Luthfiah Achmad
Hanifah Khairunnisa
Tentrem Puspitasari
Tria Nurdiana Syamsiah
Yani Rizki Fauziah
PRINSIP DAN ALAT EVALUASI
PrinsipdanA
latEvaluasi

PrinsipEva AlatEvalu
luasi asi
Prinsip Evaluasi
• KBMdanTujuansalingmempengaruhikarendengan
HubunganAnt
araTujuandan
adanyatujuanKBMbarubisaberjalan
KBM

• TujuaneratkaitannyadenganEvaluasi.Evaluasiyang
HubunganAnt dibuatdisesuaikandenganTujuanawalpembelajara
araTujuandan n
Evaluasi

• HubunganantaraKBMdanEvaluasiadalahdengana
HubunganAnt danyaKBMdiharapkanadanyaEvaluasisebagaitola
araKBMdanEv kukurkemampuan
aluasi
Alat Evaluasi
Teknik Tes
TeknikNonTes

Wawan SkalaBe Check Pengam Riwayat


Kuisioner
cara rtingkat List atan Hidup
Teknik Non Tes
Skala Bertingkat Kuisioner
• Menggambarkan suatu nilai • Daftar pertanyaan yang harus
berbentuk angka terhadap diisi
suatu hasil pertimbangan • Dari segi Siapa yang
menjawab, terbagi 2 yaitu:
• Contoh : kecenderungan Kuisioner Langsung dan
orang terhadap jenis Kuisioner Tidak langsung
kesenian tertentu : • Dari segi Cara menjawab,
(umumnya dengan skala 1- terbagi 2 yaitu : kuisioner
5) Tertutup (sudah diberikan
jawaban) dan kuisioner
1 2 3 4 5 terbuka (menanyakan
pendapat)
Teknik Non Tes
Check List Wawancara
• Deretan pernyataan singkat • Digunakan untuk
mendapatkan jawaban
yang nanti diberi tanda (√) responden sepihak
pada pernyataan tersebut • Wawancara dapat dilakukan
dengan 2 cara, yaitu :
Pernyataan Penting biasa • Interview Bebas : responden
Saya harus mandi
bebas memberikan jawaban
tiap hari
√ (tanpa ada patokan )
• Interview Terpimpin :
responden sudah disiapkan
jawaban, tinggal memilih
sesuai dengan pernyataan
penanya
Teknik Non Tes
Pengamatan (Observasi) Riwayat Hidup
• Teknik yang dilakukan • Gambaran selama hidup.
dengan melakukan Dengan mempelajari
pengamatan dengan teliti riwayat hidup dimaksudkan
• Ada 3 macam Observasi , subjek evaluasi dapat
yaitu : menyimpulkan kepribadian,
• Observasi Sistematik sikap dan kebiasaan dari
objek yang dinilai
• Observasi Eksperimental
• Observasi Partisipan
Teknik tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan


atau alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pergetahuan. inteligen-si,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok (Webster's collage).
Ditinjau dari jumlah kegunaan untuk mengukur
siswa, maka dibedakan atas ketentuan 3 macam
tes, yaitu:
- tes diagnostik
- tes formatif
- tes sumatif
Tes Diagnostik

Tes yang digunakan untuk mengidentifikasi


kelemahan-kesalahan siswa. Dengan mengingat
bahwa sekolah sebagai sebuah transformasi, maka
pos-pos tersebut dapat dilihat pada diagram di
bawah ini:
Tes diagnostik ke-I
Tes ini dilakukan terhadap siswa-siswa sebagai
masukan, untuk mengetahui apakah itu sudah
menguasai pengetahuan yang merupakan dasar
untuk menerima pengetahuan di sekolah yang
jelas. Tes ini disebut juga tes prasyarat dari tes
diagnostik.

Tes diagnostik ke-2


Tes dilakukan terhadap calon siswa yang baru
memulai program. Pada tes ini juga telah
berfungsi sebagai tes penempatan (placement
test).
Tes diagnostik ke-3
Tes ini dilakukan terhadap siswa yang sedang
belajar. Tujuan memberikan tes diagnostik untuk
mengetahui bagian mana dari materi yang
diberikan yang belum dikuasai oleh siswa.
Dengan menggunakan hasil-hasil tes tersebut,
para guru dapat memberikan bantuan yang
diperlukan.

Tes diagnostik ke-4


Tes dilakukan ketika siswa mengakhiri pelajaran.
Dengan tes tersebut guru dapat mengetahui
tingkat penguasaan siswa terhadap materi yang
diberikan.
Tes Formatif
Evaluasi formatif atau tes formatif dilakukan pada
setiap akhir program. Tes ini merupakan post-test
atau tes akhir proses.

Evaluasi formatif memiliki manfaat, baik bagi


siswa. guru. atau program itu sendiri.
Manfaat bagi siswa
a) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa
sudah menguasai program program secara
menyeluruh.
b) Merupakan penguatan (reinforcement) bagi
siswa.
c) Usaha perbaikan.
d) Sebagai diagnosis.
Manfaat bagi guru:
a) Mengetahui sampai tingkat mana bahan yang
sudah dapat diakses oleh siswa.
b) Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan
Pelajaran yang belum dikuasai/dimengerti oleh
siswa.
c) dapat meramalkan sukses dan tidaknya
seluruh program yang akan diberikan.
Manfaat bagi program:
a) Apakah program yang telah diberikan
merupakan program yang tepat/sesuai dengan
kecakapan anak.
b) Apakah program tersebut memerlukan
pengetahuan-pengetahuan prasyarat yang belum
diperhitungkan.
c) Apakah diperlukan alat, sarana, dan prasarana
untuk meningkatkan hasil yang akan dicapai.
d) Apakah metode, pendekatan, dan alat sudah
tepat.
Test dalam praktek

TestForm TestSuma
atif tif
Test yang digunakan saat pengukuran

TestDiagn TestForma
ostik tif

TestSumat
if
Perbandingan antara test diagnostik,
formatif, sumatif
• Ditinjau dari fungsinya
• Ditinjau dari waktu
• Ditinjau dari titik berat penilaian
• Ditinjau dari alat evaluasi
• Ditinjau dari cara memilih tujuan yg dievaluasi
• Ditinjau dari tingkat kesulitan test
• Ditinjau dari skoring
• Ditinjau dari tingkat pencapaian
• Ditinjau dari cara pencatatan hasil
Test Menurut Dimensilimensi
(Scawin B. Anderson)
Ditinjau dari:

Unsursuatuke Tujuanpenggu Konstruksiyan Isiataubidangs


giatan naanhasil gdiukur tudi

Lingkupdarim Cara
Keragamanbu
ateriyangdiun testermember Caraskoring
tiratautugas
gkap ikanrespon

Standardalam
Pengadminis- Tekananaspek
menentukanja
trasian yangdiukur
waban

Banyaknyates
Penyusunnya
teeyangdites
MASALAH TEST
• Tes
Alat atau prosedur untuk mengetahui atau
mengukur sesuatu dalam suasana dengan aturan
yang sudah ditentukan.
• Testing
Saat tes dilaksanakan.
• Testee
Responden yang sedang mengerjakan tes dan akan
dinilai atau diukur.
• Tester
Orang yang diserahi tgas untuk melaksanakan
pengambilan tes.
Persyaratan Tes
• Mutu tes
• Pengadministrasian dalam pelaksanaan
Kelemahan Pada Prosedur Tes
• Menyinggung kepribadian atau pribadi seseorang
• Menimbulkan kecemasan sehingga mempengaruhi hasil
belajar yang murni, contohnya:

Kebiasaanthdtipetesda
Tingkatkecemasanme Tingkatkecemasanmuri
npengadminis-
mpengaruhimurniataut dkurangpandai›muridp
trasiannyamengurangi
idaknyahasilbelajar andai
kecemasan

Dlmkecemasantinggim AnakperempuanSDme
Timbulkecemasansejal
uridmencapaihasilbaikj milikitingkatkecemasa
antingkatankelas
ikatipesoalnyaingatan nlebihtinggi
Ciri-ciri Tes Yang Baik
Validitas
• Sebuah data atau informasi dapat dikatakan valid
apabila sesuai dengan keadaan senyatanya. Jika data
yang dihasilkan dari sebuah instrumen benar dan
valid, sesuai kenyataan, maka dapat dikatakan bahwa
instrumen tersebut valid.
• Artinya tes yang hendak diberikan kepada peserta
didik harus dapat menjadi alat ukur terhadap
tujuan yang sudah ditentukan.
• Contoh: Untuk mengukur partisipasi siswa dalam
proses belajar mengajar, bukan diukur melalui nilai
ulangan, tapi melalui kehadiran, terpusatnya
perhatian pada pelajaran, dll.
Reliabilitas
• Reliable : dapat dipercaya
• Sebuah tes dikatakan memiliki reliabilitas
apabila hasil-hasil tes tersebut menunjukkan
ketetapan.
• Artinya, jika peserta didik diberikan tes yang
sama pada waktu yang berlainan, maka setiap
siswa akan tetap berada pada urutan yang
sama dalam kelompoknya
• Validitas adalah ketepatan
• Reliabilitas adalah ketetapan
Objektivitas
• Objektivitas dalam pengertian sehari-hari berarti
tidak mengandung unsur pribadi. Kebalikanya
adalah subyektivitas, yang berarti terdapat unsur
pribadi.
• Sebuah tes dikatakan objektif apabila tes itu
dilaksanakan dengan tidak ada faktor pribadi
yang mempengaruhi, terutama pada sistem
scoring 2 faktor utama yang mempengaruhi
subjektivitas:
a. Bentuk tes
b. Penilai
Praktikabilitas
• Sebuah tes dikatakan memiliki praktikabilitas yang tinggi apabila tes
tersebut bersifat praktis. Artinya, tes itu mudah dilaksanakan,
mudah pemeriksaanya, dan di lengkapi petunjuk yang jelas
sehingga dapat diberikan atau diawali oleh orang lain dan juga
mudah dalam membuat administrasinya.
• Tes yang praktis adalah:
• Mudah dilaksanakan, tidak menuntut peralatan yang banyak dan
memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih
dahulu bagian yang dianggap mudah.
• Mudah pemeriksaannya, dilengkapi dengan kunci jawaban dan
pedoman skoring.
• Dilengkapi dengan petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan
oleh orang lain.
Ekonomis
• Dikatakan ekonomis apabila pelaksanaan tes
tersebut tidak memberikan ongkos/biaya yang
mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang
lama.

Anda mungkin juga menyukai