Anda di halaman 1dari 45

Endang Purwaningsih, M.

Kep
Sistem perkemihan
Sistem perkemihan terdiri

1. Ginjal
2. Ureter
3. Vesika urinaria (bladder)
4. Uretra
1.RETENSIO URINE
2.INKOTINENSIA URINE
a. Dorongan
b. Total
c. Stress
d. Refleks
e. Fungsional
3.ENURESIS
Suatu keadaan dimana seseorang
mengalami pengeluaran urine tanpa
sadar, terjadi segera setelah merasa
dorongan yang kuat untuk berkemih

Tanda
1. Sering miksi (setiap 2 jam sekali)
2. Spasme kandung kemih
Kemungkinan penyebab
1.Penurunan kapasitas vu
2.Infeksi saluran kemih
3.Minum alkohol atau kafein
4.Peningkatan cairan
5.Peningkatan konsentrasi urine
6.Distensi vu yg berlebihan
Suatu keadaan dimana seseorang mengalami
pengeluaran urine yang terus menerus dan
tidak dapat diperkirakan

KEMUNGKINAN PENYEBAB
1. Disfungsi neurologis
2. Kontraksi independen dan refleks detrusor
krn pembedahan
3. Trauma atau penyakit yg mempengaruhi
syraf meduula spinalis
4. neuropati
Tanda
1.Aliran urine konstan yg terjadi
pada saat tidak diperkirakan
2.Tidak ada distensi kandung
kemih
3.Nokturia
4.Pengobatan inkontinensia yang
tidak berhasil
Suatu keadaan dimana seseorang
mengalami kehilangan urine kurang dari
50 ml, terjadi dengan peningkatan
tekanan abdomen

KEMUNGKINAN PENYEBAB
1. Perubahan degeneratif pada otot
pelvis
2. Tekanan intra abdomen tinggi krn
obesitas
3. Distensi kandung kemih
Inkontinesia urine dorongan
Tanda
1.Urine menetes dengan
peningkatan tekanan abdomen
2.Adanya dorongan berkemih
3. sering miksi (lebih dari 2 jam
sekali)
Suatu keadaan dimana seseorang
mengalami pengeluaran urine yang tidak
dirasakan, terjadi pada interval yg dapat
diperkirakan bila volume vu mencapai
jumlah tertentu

KEMUNGKINAN PENYEBAB
Kerusakan neurologis (lesi medula
spinalis)
Tanda
1.Adanya urine menetes dengan
peningkatan tekanan abdomen
2.Merasa kandung kemih penuh
3.Kontraksi atau spasme kandung
kemih tidak dihambat pada
interval teratur
Suatu keadaan dimana seseorang
yang mengalami pengeluaran urine
secara tanpa disadari dan tidak
dapat diperkirakan

KEMUNGKINAN PENYEBAB
Kerusakan neurologis (lesi medula
spinalis)
Tanda
1.Tidak ada dorongan untuk
berkemih
2.Kontraksi kandung kemih cukup
kuat untuk mengeluarkan urine
 Ketidaksanggupan menahan
kemih (ngompol) yang
diakibatkan tidak mampu
mengontrol sfingter eksterna
 biasanya terjadi pada anak
atau lansia
 Umumnya terjadi malam hari
Hadduh…
ngompol
1. Indikasi berkemih tidak
diketahui terutama pada anak-
anak
2. Suasana emosional
3. Infeksi saluran kemih
4. Anak yang takut gelap ke kamar
mandi
5. Kurangnya perhatian orang tua
dalam melatih anak anak
Keadaan seseorang yang mengalami gangguan
pada eliminasi urine

Etiologi
1.Obstruksi anatomis
2.Kerusakan motorik sensorik
3.ISK
FREKUENSI
1. Jumlah berkemih dalam sehari
2. Meningkatnya frekuensi krn
meningkatnya intake cairan
3. Frekuensi yang tinggi
dijumpai pada seseorang yg
stress atau hamil
URGENSI
Perasaan seseorang untuk
berkemih, takut mengalami
inkontinensia jika tidak
berkemih
DISURIA
Rasa sakit dan kesulitan
dalam berkemih.

Biasanya tjd pd px ISK dan


strikture uretra
POLI URIA
Merupakan produksi urine
abnormal dalam jumlah besar
tanpa ada peningkatan asupan
cairan
ETIOLOGI
DM
Defisiensi Anti Deuretik Hormon
(ADH)
GGK
URINARI SUPRESI
Berhentinya produksi urine secara
mendadak

NORMAL..
Urine diproduksi ginjal secara
terus menrus pada kecepatan 60-
120 ml/jam
PENGKAJIAN
Manifestasi klinik disfungsi renal dan
urinarius :
 Rasa nyeri
 Perubahan eliminasi urin
 Gejala gastrointestinal
 Gejala lain pada setiap sistem tubuh
Rasa nyeri
 Nyeri urogenital tidak selalu
terdapat pada penyakit ginjal
 Bisa terjadi akibat adanya
obstruksi dan distensi
 Nyeri ginjal
 Nyeri kolik
 Nyeri vesika
 Nyeri prostat
 Nyeri testis/epididimis
 Nyeri penis
Gejala gastrointestinal :
 Mual
 Muntah
 Diare
 Gangguan rasa nyaman
abdomen
 Ileus paralitik
Riwayat kesehatan
 Anamnesis yang meliputi : Keluhan utama,
riwayat penyakit lain yang pernah dideritanya
maupun pernah diderita oleh keluarganya
dan riwayat penyakit yang diderita saat ini
 Nyeri
 Riwayat infeksi traktus urinarius mencakup
terapi atau perawatan yang dialami, gejala
panas, riwayat pengunaan kateter
 Gejala kelainan urinasi : disuri, hesitancy,
inkontinensia
 Adakah riwayat : hematuri, nokturi, renal
kalkuli, kelainan yang mempengaruhi fungsi
ginjal
 Untuk wanita : persalinan,
infeksi vagina
 Pajanan dengan zat-zat toksin
 Riwayat merokok
 Penggunaan obat atau alkohol
Pemeriksaan fisik
 Dilakukan secara menyeluruh
 Fokus pada sistem urinary
 Pemeriksaan ginjal
 Pemeriksaan buli-buli
 Pemeriksaan genetalia eksterna
 Rectal toucher
 Pemeriksaan neurologi
warna Kekuning-kuningan Urine berwarna orange
gelap menunjukkan
pengaruh obat

Coklat tua (seperti teh


pekat) adanya gangguan
pada hepar

Merah adanya hematuri

Hitam adanya Phenyl


Keton Uria (PKU)

Bau Amoniak Adanya bau menyengat


merupakan indikasi
adanya infeksi atau
penggunaan obat
tertentu
kejernihan Terang dan Adanya kekeruhan karena
transparan mukus atau pus

pH Sedikit asam Menunjukkan


(4,5-7,5) keseimbangan asam basa
Apabila bersifat alkali
menunjukkan adanya
aktivitas bakteri

Protein Molekul protein yg Pada kondisi kerusakan


besar seperti ginjal molekul tersebut
albumin, fibrinogen, dapat melewati saringan
atau globulin tidak masuk ke urine
dapt disaring
melalui gijal-urine
glukosa Glukosa dlm urine Apabila glukosa dalam
yg sifatnya urine menetap, maka ada
sementara pd indikasi DM
Pemeriksaan laboratorium
 Urinalisis
 Pemeriksaan darah rutin
 Faal ginjal
 Elektrolit
 Faal hepar
 Kultur urine
 PA
Pemeriksaan radiologi
 Foto polos abdomen
 PIV (Pyelographi Intra
Venous)
 Uretrografi
 USG
 Ct Scan
DIAGNOSA KEPERAWATAN (NANDA 2017)
1. Gangguan eliminasi urine
2. Kesiapan meningkatkan eliminasi
urine
3. Inkontinensia urinarius fungsional
4. Inkontinensia urine aliran berlebih
5. Inkontinensia urine refleks
6. Inkontinensia urine stress
7. Inkontinesia urine dorongan
8. Resiko Inkontinesia urine dorongan
9. Retensio urine
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai