Anda di halaman 1dari 27

MENGAPLIKASIKAN TEORI KE

v
DALAM PRAKTEK
LANDASAN BAGI INTEGRASI TEKNOLOGI
YANG EFEKTIF

Oleh:
1. Budi Kurniawan
2. Lina Komalasari
3. Yohanes P.S Da Silva
FAKTOR SUKSES DALAM
INTEGRASI TEKNOLOGI
Model Perencanaan Integrasi
Teknologi (TIP)

Kondisi Penting

Teori Pembelajaran

Integrasi teknologi yang efektif membutuhkan suatu kebutuhan


pembelajaran yang terencana dengan baik dengan alat dan
strategi, serta kondisi kelas yang mendukungnya.
PERBEDAAN OBJEKTIVISME
DAN KONSTRUKTIVISME
Pengetahuan
dibangun, tidak
Belajar adalah ditularkan!
pengetahuan Biarkan siswa
Yang melakukan
ditularkan! kegiatan yang
Pembelajaran Biarkan siswa membantu
harus menunjukkan Mereka
diarahkan, apa yang telah menghasilkan
sistematis, mereka pelajari pengetahuan
dan dengan cara mereka sendiri
terstruktur. yang berbeda,
tidak hanya
pada tes
tertulis.

Siswa harus
lulus tes
yang sama; Pembelajaran
Pendekatan standardisasi yang diarahkan
penyelidikan berarti adalah
terlalu lambat akuntabilitas. Berpusat pada
untuk guru;
dipraktekkan; Pembelajaran
belajar harus Langsung
diarahkan Adalah
kepada guru. berpusat pada
siswa.
Kedua perspektif memiliki epistemologi
mendasar yang sangat berbeda (keyakinan
tentang sifat pengetahuan manusia dan
bagaimana mengembangkannya) :

Konstruktivisme :
mereka yang mendukung metode berbasis
inkuiri (penyelidikan)

Objektivis :
mereka yang mendukung metode terarah
LANDASAN MODEL INTEGRASI OBJECTIVISME
(TERARAH)
Model Integrasi Teknologi yang terarah berasal dari 4
teori, yaitu :
1. Teori Behavioristik;
2. Pemrosesan Informasi;
3. Teori Belajar Kognitif-Behavioristik; dan
4. Perencanaan Sistem untuk Rancangan
Instruksional Pembelajaran.
Teori Behavioristik
Gage and Berliner (Pencetus Teori Behavioristik):
Teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.

Operant Conditioning oleh B.F Skinner (1930an):


Menurut Skinner hubungan antara stimulus dan respon
adalah ketika stimulus-stimulus yang diberikan akan
saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan
mempengaruhi respon yang akan dihasilkan. Repson
yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi.
Konsekuensi inilah yang nantinya mempengaruhi
munculkan perilaku (Slavin, 2000). Teori Skinner:
1. Penguatan Positif (Positive
Reinforcement)
2. Penguatan Negatif
(Negative Reinforcement)
3. Hukuman (Punisment)
Teori Pemrosesan Informasi
Dalam suatu kegiatan belajar, seseorang menerima informasi
dan kemudian mengolah informasi tersebut di dalam memori
otaknya. Menurut para ahli, otak mengandung struktur
tertentu yang mampu memproses informasi seperti sebuah
komputer.

Sensory Registers

Short-Term Memory

Long-Term Memory
Atkinson dan Shiffrin (1968):
Teori model pemrosesan informasi dalam memori manusia,
menyatakan bahwa informasi diproses dan disimpan dalam 3
tahapan yaitu:
1. Sensory Register/Sensory Memory;
2. Short-Term Memory; dan
3. Long-Term Memory.
Teori Belajar Kognitif-
Behavioristik
Robert Gagne, dia menerjemahkan
prinsip-prinsip dari teori pembelajaran
kedalam strategi instruksional praktis
yang dapat langsung digunakan oleh
pengajar.
9 Instuksi yang terkenal (Gagne, Briggs, & Wager, 1992) yaitu
sebagai berikut:
1. Mendapatkan perhatian;
2. Menginformasikan peserta didik tujuan pembelajaran;
3. Merangsang mengingat pelajaran/pengetahuan sebelumnya;
4. Menyajikan isi/materi ajar;
5. Memberikan bimbingan belajar;
6. Latihan (praktek);
7. Memberikan umpan balik;
8. Menilai kinerja; dan
9. Meningkatkan penguatan (retensi) dan alih pengetahuan
(transfer)
Gagne menyatakan bahwa perlu kondisi belajar yang efektif
untuk berbagai jenis/ kategori kemampuan belajar. Kondisi
belajar dibagi atas lima kategori belajar yaitu sebagai berikut:

1. Keterampilan Intelektual (Intelectual Skills);


2. Strategi Kognitif (Cognitive Strategies);
3. Invormasi Verbal (Verbal Information);
4. Keterampilan Motorik (Motor Skills); dan
5. Sikap (Attitudes).

Pengembangan “keterampilan intelektual” oleh Gagne


menyatakan bahwa keterampilan tingkat yang lebih rendah
merupakan landasan untuk pengetahuan di tingkat yang
lebih tinggi.
Desain Sistem Pembelajaran:
untuk Perencanaan Instruksional
Saettler (1990), desain instruksional berasal dari
pengembangan “sistem pembelajaran berbasis
ilmiah”

Robbert Gagne, “pembelajaran itu berbasis prinsip


-prinsip laboratorium” yang dikumpulkan dari
pelatihan militer dan dunia industri untuk
menciptakan cara yang efisien dalam
mengembangan kurikulum di sekolah.
Gagne dan Briggs (1974), mengemukakan 12
langkah dalam pengembangan desain instruksional,
yaitu sebagai berikut:
1. Analisis dan identifikasi kebutuhan;
2. Penetapan tujuan umum dan khusus;
3. Identifikasi alternatif cara memenuhi kebutuhan;
4. Merancang komponen dari sistem;
5. Analisis ; sumber daya yang diperlukan, sumber daya
yang tersedia, dan kendala yang akan terjadi;
6. Kegiatan untuk mengatasi kendala;
7. Memilih atau mengembangkan materi pelajaran;
8. Merancang prosedur penelitian murid;
9. Uji coba lapangan: evaluasi formatif dan pendidikan
guru;
10. Penyesuaian, revisi, dan evaluasi lanjut;
11. Evaluasi sumatif; dan
12. Pelaksanaan operasional.
Implikasi Teori untuk Pendidikan dan Integrasi
Teknologi
Teori Implikasi Untuk Pendidikan Implikasi untuk Integrasi Teknologi
Teori Behavioristik Skinner merasa bahwa instruksi yang di Perangkat lunak untuk latihan dan
(B.F Skinner) program adalah sarana paling efisien praktek berasal dari asas dasar Skinner
yang untuk keterampilan belajar murid

Teori Pemrosesan Informasi Pandangan pemrosesan informasi telah Perangkat lunak pelatihan dan praktik
(Atkinson dan Shiffrin) menjadi dasar bagi banyak praktik di yang tersedia dirancang untuk
kelas, misalnya: latihan untuk membantu siswa menyandingkan dan
membantu mentransfer informasi dari menyimpan informasi yang baru
STM ke LTM dipelajari ke LTM.
Teori Belajar Kognitif- Instruksi berdasarkan teori ini Teori dari Gagne's dapat digunakan
Behavioristik (Robert memberikan "kondisi untuk belajar" untuk merencanakan pelajaran
Gagne) dengan menawarkan kegiatan yang menggunakan setiap jenis perangkat
cocok untuk setiap jenis keterampilan lunak instruksional (latihan, tutorial,
simulasi).
Desain Sistem Tujuan dan urutan kinerja untuk Paket perangkat lunak atau
Pembelajaran: Untuk kegiatan pembelajaran banyak penggunaan internet dipilih untuk
Perencanaan Instruksional digunakan pada pendidikan melaksanakan sebagian dari urutan
(Robbert Gagne) instruksional
TEORI PEMBELAJARAN: LANDASAN DARI
MODEL INTEGRASI KONSTRUKTIVIS

Model konstruktivis berasal dari 6 teori, yaitu :


1. Teori Aktivitas Sosial;
2. Teori Sosial Kognitif;
3. Teori Scaffolding;
4. Teori Perkembangan Anak;
5. Belajar dari Pengalaman (Discovery Learning); dan
6. Teori Kecerdasan Berganda (Multiple Intelligences).
Teori Aktivitas Sosial
Berikut teori aktivitas sosial yang
disampaikan oleh John Dewey (1897):
1. Kurikulum harus muncul dari minat
siswa;
2. Topik kurikulum harus diintegrasikan
, bukan dipisahkan satu sama lain;
3. Pendidikan adalah pertumbuhan, bukan tujuan
persiapan untuk bekerja;
4. Pendidikan terjadi melalui hubungannya dengan
kehidupan, daripada melalui pertisipasi dalam
kurikulum; dan
5. Belajar harus langsung dan berdasarkan
pengalaman, bukan abstrak
Teori Sosial Kognitif:
Disebut teori sosial kognitif karena ia menekan
kan fakta bahwa hampir semua informasi
diperoleh dari interaksi kita dengan orang lain.

Albert Bandura (1970an), mengatakan bahwa


Salah satu cara paling efektif yang dipelajari
siswa adalah dengan mengamati perilaku yang
dilakukan oleh orang-orang di sekitar mereka

Triadic Reciprocal Causation


Behaviors
Action & Decisions

Person Environment
Internal Competencies Cognitive, External Spaces, Laws, Objects
Emotional & Physical
Teori Scaffolding
Prinsip Belajar Lev Semenovich Vygotsky (1925)
1. Pembelajaran Sosial (Social Learning)
Yaitu dengan cara pembelajaran kooperatif. Vygostsky
menyatakan bahwa siswa belajar melalui interaksi dengan
orang dewasa atau teman yang lebih cakap.
2. Zona Pengembangan Proximal (Zona Of Proximal Develop
ment)
Dalam interkasi sosial dikelas, ketika terjadi saling tukar
pendapat antara siswa dalam memecahkan suatu masalah,
siswa yang lebih pandai memberi bantuan kepada siswa
yang mengalami kesulitan berupa petunjuk bagaimana
cara memecahkan masalah tersebut, maka terjadi
scaffolding. Siswa yang mengalami kesulitan tersebut
terbantu oleh teman yang lebih pandai. Ketika guru
membantu secukupnya kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajarnya, maka terjadi scaffolding.
Teori Perkembangan Anak
Piaget (1960an) mengatakan bahwa anak-
anak melalui empat tahap perkembangan
kognitif, yaitu sebagai berikut:

Tahap Sensori Motorik


(0 – 2 tahun)

Tahap Praoperasional
(2 – 7 tahun)

Tahap Operasional Konkrit


(7 – 11 tahun)

Tahap Operasional Formal


(12 – 15 tahun)
Belajar Dari Pengalaman
(Discovery Learning)
Jerome Bruner (1966) menggambarkan pe
rkem- bangan anak kedalam 3 tahap, yaitu:

Tahap Aktif
(0 – 3 tahun)

Tahap Ikonik
(3 – 8 tahun)

Tahap Simbolis
(8 tahun keatas)
Teori Kecerdasan Berganda
(Multiple Intelligences)
Howard Gardner (1983), menyatakan bahwa setidaknya ada delapan
jenis kecerdasan yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
Jenis Kecerdasan Deskripsi Tercermin dalam Profesi
Linguistik (berkenaan dengan  Menggunakan bahasa secara efektif Penulis, wartawan, penyair
ilmu bahasa)  Peka terhadap penggunaan bahasa
 Menulis dengan jelas dan persuasif

Musik  Memahami struktur dan komposisi musik Komposer, pianis, konduktor


 Berkomunikasi dengan menulis atau berma
in musik
Matematika logika  Alasan logis dalam hal matematika Ilmuwan, matematikawan, dokter
 Mengenali pola dalam fenomena
 Merumuskan dan menguji hipotesis dan
 Memecahkan masalah dalam matematika
dan sains
Spasial (Desain Ruang)  Mempersepsikan dunia dalam hal visual Artis, pematung, seniman grafis
 Ingat detail visual
 Dapat menciptakan kembali hal-hal setelah
melihatnya
Kinestetik-jasmani  Menggunakan tubuh dengan terampil Penari, atlet, pembuat arloji
 Memanipulasi barang dengan baik dengan
tangan
 Menggunakan alat dengan terampil
Intrapersonal  Adalah pemikir introspektif Orang yang sadar diri / bermotivasi
 Menyadari motif seseorang diri
 Memiliki kemampuan metakognitif yang
tinggi
Interpersonal  Dapat tahu suasana hati dan perubahan Psikolog, terapis, tenaga penjual
orang lain
 Dapat mengidentifikasi motif dalam
perilaku orang lain
 Berhubungan baik dengan orang lain
Naturalis  Dapat membedakan antara makhluk hidup Ahli botani, ahli biologi
Implikasi Teori untuk Pendidikan dan Integrasi
Pendidikan
Teori Implikasi Untuk Pendidikan Implikasi untuk Integrasi Teknologi
Teori Aktivitas Sosial Kurikulum interdisipliner saat ini dan pembelajaran Pada awal Era Internet, Dewey kemungkinan akan
(John Dewey) langsung berbasis pengalaman sangat selaras menyetujui penggunaan teknologi seperti internet
dengan teori dari Dewey
Teori Sosial Kognitif Siswa cenderung meniru apa yang guru lakukan, video dapat memberikan contoh model yang tidak
(Albert Bandura) daripada memperhatikan apa yang dikatakan guru akan dimiliki oleh para guru.
Teori Scaffolding Metode yang paling berharga untuk belajar siswa Banyak alat yang lebih visual, dari Logo ke virtual
(Vygotsky) adalah yang sesuai dengan tahap perkembangan reality
dan kebutuhan masing-masing

Teori Perkembangan Kebutuhan akan contoh dan pengalaman konkret Menggunakan teknologi visual seperti Logo dan
Anak (Piaget) ketika mengajarkan konsep abstrak kepada simulasi dapat membantu meningkatkan tingkat
anak-anak yang belum mencapai tahap operasi perkembangan anak-anak lebih cepat daripada yang
formal akan terjadi melalui penjelasan

Discovery Learning Bruner merasa bahwa para siswa lebih mungkin Misalnya, guru lebih suka menyuruh siswa untuk
(Jerome Bruner) untuk memahami dan mengingat konsep-konsep melakukan simulasi atau mencari melalui media
yang mereka temukan dalam perjalanan eksplorasi internet untuk mengetahui sesuatu
mereka sendiri.
Beberapa Teori Guru, kemudian, harus mencoba untuk Ketika pendidik menugaskan siswa ke grup untuk
Kecerdasan (Howard menentukan jenis kecerdasan yang dimiliki setiap mengembangkan produk multimedia, mereka dapat
Gardner) siswa dan mengarahkan siswa ke menetapkan peran siswa berdasarkan jenis
kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan kecerdasan mereka
kemampuan bawaan ini
Integrasi Teknologi pada Model
Pembelajaran Terarah dan Konstruktivisme

Model Pembelajaran Terarah


model pembelajaran yang berpusat kepada guru yang membantu siswa
dalam mempelajari ketrampilan dasar dan memperoleh informasi dengan
melaksanakan segala instruksi yang telah dirancang oleh guru

Model Pembelajaran Konstruktivisme


model pembelajaran konstruktivisme adalah model pembelajaran dimana
guru berfungsi sebagai fasilitator dan siswa diberi kesempatan untuk mem
bangun pengetahuan sendiri berdasarkan pengalaman interaksi sosial, dan
dunia nyata sebelumnya yang berguna untuk membangun dirinya sendiri
Roblyer menggabungkan tujuan model pembelajaran terarah dan kons
truktivisme dengan integrasi teknologi seperti yang dapat terlihat pada
gambar berikut :
Model Technology Integration
Planning (TIP) untuk Guru
Gustafo dan Branch mengklasifikasikan model pengembangan ke d
alam tiga kategori:
(1) model yang berorientasi ruang kelas
(2) model yang berorientasi produk dan
(3) model yang berorientasi sistem
Kondisi yang Dibutuhkan dalam
Integrasi Teknologi

1. kesamaan visi
2. Kurikulum
3. Kebijakan
4. SDM yang professional
5. model pembelajaran yang tepat

Anda mungkin juga menyukai