v
DALAM PRAKTEK
LANDASAN BAGI INTEGRASI TEKNOLOGI
YANG EFEKTIF
Oleh:
1. Budi Kurniawan
2. Lina Komalasari
3. Yohanes P.S Da Silva
FAKTOR SUKSES DALAM
INTEGRASI TEKNOLOGI
Model Perencanaan Integrasi
Teknologi (TIP)
Kondisi Penting
Teori Pembelajaran
Siswa harus
lulus tes
yang sama; Pembelajaran
Pendekatan standardisasi yang diarahkan
penyelidikan berarti adalah
terlalu lambat akuntabilitas. Berpusat pada
untuk guru;
dipraktekkan; Pembelajaran
belajar harus Langsung
diarahkan Adalah
kepada guru. berpusat pada
siswa.
Kedua perspektif memiliki epistemologi
mendasar yang sangat berbeda (keyakinan
tentang sifat pengetahuan manusia dan
bagaimana mengembangkannya) :
Konstruktivisme :
mereka yang mendukung metode berbasis
inkuiri (penyelidikan)
Objektivis :
mereka yang mendukung metode terarah
LANDASAN MODEL INTEGRASI OBJECTIVISME
(TERARAH)
Model Integrasi Teknologi yang terarah berasal dari 4
teori, yaitu :
1. Teori Behavioristik;
2. Pemrosesan Informasi;
3. Teori Belajar Kognitif-Behavioristik; dan
4. Perencanaan Sistem untuk Rancangan
Instruksional Pembelajaran.
Teori Behavioristik
Gage and Berliner (Pencetus Teori Behavioristik):
Teori belajar yang menekankan pada tingkah laku manusia
sebagai akibat dari interaksi antara stimulus dan respon.
Sensory Registers
Short-Term Memory
Long-Term Memory
Atkinson dan Shiffrin (1968):
Teori model pemrosesan informasi dalam memori manusia,
menyatakan bahwa informasi diproses dan disimpan dalam 3
tahapan yaitu:
1. Sensory Register/Sensory Memory;
2. Short-Term Memory; dan
3. Long-Term Memory.
Teori Belajar Kognitif-
Behavioristik
Robert Gagne, dia menerjemahkan
prinsip-prinsip dari teori pembelajaran
kedalam strategi instruksional praktis
yang dapat langsung digunakan oleh
pengajar.
9 Instuksi yang terkenal (Gagne, Briggs, & Wager, 1992) yaitu
sebagai berikut:
1. Mendapatkan perhatian;
2. Menginformasikan peserta didik tujuan pembelajaran;
3. Merangsang mengingat pelajaran/pengetahuan sebelumnya;
4. Menyajikan isi/materi ajar;
5. Memberikan bimbingan belajar;
6. Latihan (praktek);
7. Memberikan umpan balik;
8. Menilai kinerja; dan
9. Meningkatkan penguatan (retensi) dan alih pengetahuan
(transfer)
Gagne menyatakan bahwa perlu kondisi belajar yang efektif
untuk berbagai jenis/ kategori kemampuan belajar. Kondisi
belajar dibagi atas lima kategori belajar yaitu sebagai berikut:
Teori Pemrosesan Informasi Pandangan pemrosesan informasi telah Perangkat lunak pelatihan dan praktik
(Atkinson dan Shiffrin) menjadi dasar bagi banyak praktik di yang tersedia dirancang untuk
kelas, misalnya: latihan untuk membantu siswa menyandingkan dan
membantu mentransfer informasi dari menyimpan informasi yang baru
STM ke LTM dipelajari ke LTM.
Teori Belajar Kognitif- Instruksi berdasarkan teori ini Teori dari Gagne's dapat digunakan
Behavioristik (Robert memberikan "kondisi untuk belajar" untuk merencanakan pelajaran
Gagne) dengan menawarkan kegiatan yang menggunakan setiap jenis perangkat
cocok untuk setiap jenis keterampilan lunak instruksional (latihan, tutorial,
simulasi).
Desain Sistem Tujuan dan urutan kinerja untuk Paket perangkat lunak atau
Pembelajaran: Untuk kegiatan pembelajaran banyak penggunaan internet dipilih untuk
Perencanaan Instruksional digunakan pada pendidikan melaksanakan sebagian dari urutan
(Robbert Gagne) instruksional
TEORI PEMBELAJARAN: LANDASAN DARI
MODEL INTEGRASI KONSTRUKTIVIS
Person Environment
Internal Competencies Cognitive, External Spaces, Laws, Objects
Emotional & Physical
Teori Scaffolding
Prinsip Belajar Lev Semenovich Vygotsky (1925)
1. Pembelajaran Sosial (Social Learning)
Yaitu dengan cara pembelajaran kooperatif. Vygostsky
menyatakan bahwa siswa belajar melalui interaksi dengan
orang dewasa atau teman yang lebih cakap.
2. Zona Pengembangan Proximal (Zona Of Proximal Develop
ment)
Dalam interkasi sosial dikelas, ketika terjadi saling tukar
pendapat antara siswa dalam memecahkan suatu masalah,
siswa yang lebih pandai memberi bantuan kepada siswa
yang mengalami kesulitan berupa petunjuk bagaimana
cara memecahkan masalah tersebut, maka terjadi
scaffolding. Siswa yang mengalami kesulitan tersebut
terbantu oleh teman yang lebih pandai. Ketika guru
membantu secukupnya kepada siswa yang mengalami
kesulitan dalam belajarnya, maka terjadi scaffolding.
Teori Perkembangan Anak
Piaget (1960an) mengatakan bahwa anak-
anak melalui empat tahap perkembangan
kognitif, yaitu sebagai berikut:
Tahap Praoperasional
(2 – 7 tahun)
Tahap Aktif
(0 – 3 tahun)
Tahap Ikonik
(3 – 8 tahun)
Tahap Simbolis
(8 tahun keatas)
Teori Kecerdasan Berganda
(Multiple Intelligences)
Howard Gardner (1983), menyatakan bahwa setidaknya ada delapan
jenis kecerdasan yang berbeda, yaitu sebagai berikut:
Jenis Kecerdasan Deskripsi Tercermin dalam Profesi
Linguistik (berkenaan dengan Menggunakan bahasa secara efektif Penulis, wartawan, penyair
ilmu bahasa) Peka terhadap penggunaan bahasa
Menulis dengan jelas dan persuasif
Teori Perkembangan Kebutuhan akan contoh dan pengalaman konkret Menggunakan teknologi visual seperti Logo dan
Anak (Piaget) ketika mengajarkan konsep abstrak kepada simulasi dapat membantu meningkatkan tingkat
anak-anak yang belum mencapai tahap operasi perkembangan anak-anak lebih cepat daripada yang
formal akan terjadi melalui penjelasan
Discovery Learning Bruner merasa bahwa para siswa lebih mungkin Misalnya, guru lebih suka menyuruh siswa untuk
(Jerome Bruner) untuk memahami dan mengingat konsep-konsep melakukan simulasi atau mencari melalui media
yang mereka temukan dalam perjalanan eksplorasi internet untuk mengetahui sesuatu
mereka sendiri.
Beberapa Teori Guru, kemudian, harus mencoba untuk Ketika pendidik menugaskan siswa ke grup untuk
Kecerdasan (Howard menentukan jenis kecerdasan yang dimiliki setiap mengembangkan produk multimedia, mereka dapat
Gardner) siswa dan mengarahkan siswa ke menetapkan peran siswa berdasarkan jenis
kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan kecerdasan mereka
kemampuan bawaan ini
Integrasi Teknologi pada Model
Pembelajaran Terarah dan Konstruktivisme
1. kesamaan visi
2. Kurikulum
3. Kebijakan
4. SDM yang professional
5. model pembelajaran yang tepat