Anda di halaman 1dari 13

Dipresentasi Oleh : Andika Adi Putra

Faturrohman
Muhammad Rus Dody Alfayed
Hafiz Yusya Rahman
Esterlina Fenyapwain
 Cekungan Natuna Barat merupakan cekungan sedimen yang
terletak di sisi barat Pulau Kalimantan. Cekungan ini
merupakan bagian dari lempeng Eurasia, bagian dari
Sundaland. Cekungan ini mempunyai dasar berupa kerak
benua.

Gambar 1: Peta lokasi Cekungan Natuna Barat.


 Perkembangan tektonik Natuna Barat dapat
dibagi dalam empat perbedaan fase:
 1) Crustal extensional,
 2) Post-rift quescence period,
 3) Syn-inversion, dan
 4) Post-inversion.
 1.Crustal extensional dan rifting di Cekungan
Natuna Barat berlangsung selama Eosen Bawah
sampai Oligosen dalam reaksikolisi dari
subkontinen India dengan Eurasia
 2. Post-rift Quiescence Period : Dari Oligosen
Tengah sampai Miosen Awal, cekungan Natuna
Barat memasuki masa pasif. Pada saat itu terjadi
pengendapan beberapa formasi
 3.Syn-Inversion : Bukti pertama dari inversi di
cekungan Natuna Barat terjadi pada 23 Ma dalam
bentuk ketidakselarasan di barat Fomasi.
 4. Post-Inversion : Inversi dan pergerakan sesar
hampir berhenti pada Miosen Tengah dan
cekungan regional mengalami fase subsiden
tenang selama formasi muda mengalami deposisi.
Sedimen Tersier Cekungan Natuna Barat,
seperti juga dalam Cekungan Malay dan Sub
Cekungan Penyu sama-sama diendapkan pada
basement granitik dan metamorfik Pra-Tersier.
Tersier Awal (Oligosen Awal–Miosen Tengah)
banyak disusun oleh sedimen non-marine,
mulai dari lakustrin, fluvialo-deltaic dengan
transgresi laut minor pada Miosen Awal.
Kondisi laut hanya dimulai selama Miosen
Akhir yang masih berlanjut sampai saat ini.
 Formasi Gabus Bawah (Oligosen Awal –
Tengah).
 Serpih Gajah/ Gabus (Oligosen Tengah)
 Formasi Gabus Atas (Oligosen Akhir –
Miosen Awal)

Batupasir dan Serpih mendominasi di 3 formasi ini.


Tetapi yang menjadi target utama eksplorasi di
Cekungan Natuna Barat pada Formasi Gabus Atas
dimana lingkungan pengendapannya yaitu terrestrial,
fluvial, dan lacustrin. Plant debris, pyrite dan siderite
pada umumnya banyak ditemukan.
 Formasi Serpih Barat (Oligosen Akhir – Miosen
Awal)
 Formasi Arang (Miosen Awal – Tengah)
 Formasi Arang Bawah
 Formasi Arang Tengah

Kehadiran lapisan batubara yang memiliki jenis


lingkungan pengendapan laut sampai shelf di
Formasi Arang Tengah. Lapisan lapisan batubara
tersebut berwarna hitam dan brittle dengan
ketebalan rata-rata sekitar 3 kaki. Walaupun,
batubara merupakan sumber hidrokarbon yang
baik, tetapi batubara pada Formasi Arang Tengah
ini umumnya belum matang untuk perkembangan
minyak. Akan tetapi, matang secara termal lebih
jauh di bagian barat Cekungan Malay.
 Formasi Muda
 Formasi ini menyebabkan ketidakselarasan
pada sikuen Formasi Arang dan menutupi
formasi-formasi yang lebih tua lainnya di
beberapa tempat. Batas paling bawah dari
sikuen Formasi Muda ini, pada umumnya,
ditandai oleh sebuah angular unconformity
dan batas pada bagian atasnya adalah dasar
laut.
Hubungan antara fluktuasi eustatic sea level, tektonik, dan
litostratigrafi.
 Secara umum pembentukan cekungan natuna
bagian barat dikontrol oleh empat periode
tektonika, yaitu: Crustal extensional, Post-rift
sequcence period, Syn-inversion, dan, Post-
inversion.
 stratigrafi cekungan Natuna bagian barat yaitu
Formasi Belut, Serpih Keras/Sambas, Formasi
Gabus Bawah, Serpih Gajah/ Gabus, Formasi
Gabus Atas, Formasi Serpih Barat, Formasi Arang,
Formasi Arang Bawah,Formasi Arang Tengah, dan
Formasi Muda

Anda mungkin juga menyukai