Anda di halaman 1dari 40

Respiratory Distress Syndrome

Pembimbing:
dr. M. Effendy, R, Sp.A
dr. Retno Wulandari, Sp.A

Oleh:
Linda Dwi Swastika 201520401011138
LAPORAN KASUS
IDENTITAS

Nama : By. Ny. Luluk Huzaimah


Umur : 0 hari
Jenis kelamin : Laki-laki
No RM. : 355728
MRS : 05-05-2017
Identitas Orang Tua

• Nama Ayah : Tn.Arif • Nama Ibu : Ny. Luluk


Wwahyudi Huzaimah
• Umur : 43 th • Umur : 26 thn
• Pendidikan : SMP • Pendidikan : SMP
• Pekerjaan : Petani • Pekerjaan : Ibu Rumah tangga
• Agama : Islam • Agama : Islam
• Suku : Jawa • Suku : Jawa
• Bangsa : Indonesia • Bangsa : Indonesia
• Alamat : Sudimoro • Alamat : Sudimoro
003/001, Morosunggingan - 003/001, Morosunggingan -
Peterongan, Jombang Peterongan, Jombang
ANAMNESIS

• Keluhan Utama : Bayi sesak napas


• RPS :
Bayi lahir SC tidak menangis, usaha bernafas lambat, ekstremitas sedikit
flexi, gerakan sendi lemah, ekstremitas kedua kaki biru, Apgar score 3-5-6
 BB 1020 gram, sisa ketuban jernih, merintih (+). Bayi sesak (+), retraksi
intercostae (+), pernapasan cuping hidung (+)
Anamnesis
Riwayat Kehamilan Ibu :
• Hamil kedua (GII P0010), UK 29/30 mgg + GHHIU + Letsu + PEB +
R/asma + Peningkatan LFT
• Selama kehamilan ibu rutin kontrol ke bidan trimester 1 (kontrol 2x obat
yang diterima vit dan Fe), trimester kedua (kontrol 2x obat yang diterima
vit dan Fe), trimester ketiga (kontrol 2x obat yang diterima vit dan Fe)
• Aktivitas selama kehamilan tidak melakukan pekerjaan yang berat
• BB Ibu naik 16 kg selama kehamilan dari 52 kg menjadi 68 kg
Anamnesis
Riwayat Persalinan
• Proses Persalinan di OK IGD RSUD Jombang, bayi lahir SC hari jum’at
tanggal 05 Mei 2017 Pukul 13.23
• Bayi lahir SC Prematur, bayi tidak menangis, usaha bernafas lambat,
ekstremitas sedikit flexi, gerakan sendi lemah, ekstremitas kedua kaki biru,
Apgar score 3-5-6  BB 1020 gram, sisa ketuban jernih, merintih (+)
• Jenis kelamin laki-laki
• Bayi dikirim ke anggrek karena bayi tidak langsung bernafas spontan atau
menangis
Pemeriksaan Fisik Saat lahir
KU : Merintih, sesak napas
Tanda-tanda vital
• HR : 140 x/mnt
• RR : 64 x /mnt
• Suhu : 36,8 C
• CRT : > 3 detik
Antropometri :
• BBL : 1020 gr
• BBM : 1020 gr
• Panjang badan: 38 cm
• Lingkar kepala: 24 cm
• Lingkar dada : 22 cm
• Lingkar abdomen : 21 cm
Pemeriksaan Fisik
Sistem Neurologis
• Aktivitas : Lemah
• Tingkat kesaradan : Letargi
• Pergerakan : Lemah
• Tonus : Hipotonus
• Pupil : Pupil bulat isokor +/+
• Menangis : Lemah
• Fontanella : Datar
• Sutura : Terpisah
• Kejang : (-)
Pemeriksaan Fisik
Sistem Pernafasan
• Warna Kulit : Tubuh merah
• Dinding Dada : Pergerakan simetris, ada retraksi suprasternal
• Pernafasan : Lambat, ada grunting, sesak nafas (+)
• Suara Nafas : Vesikuler, tidak ada ronchi maupun wheezing
Pemeriksaan Fisik
Sistem Cardiovaskular
• Suara jantung : Teratur
• Auskultasi : Dengar dengan mudah, S1S2 tunggal
regular
• Murmur : Tidak ada
• Denyut nadi perifer: Normal
• CRT : >3 detik
Pemeriksaan Fisik
Sistem Gastrointestinal
• Bising usus : Ada (+) normal
• Palpasi abdomen : Soefl
• Umbilikus : Terpasang ucc
• Genetalia : Testis belum turun, guratan kulit jarang
• Anus : Ada
• Jumlah nilai total 7 + 10 = 17  30 – 32 minggu
Hasil Lab :
• Hb 17,1
• Leukosit 17.310
• Hct 53,9
• Eritrosit 4.020.000
• Trombosit 186.000
• CRP 5
Clue and Cue
• Lahir dari ibu GII P0010 UK 29/30 mgg
• Bayi lahir SC a/i gemeli + PEB + R/asma + Peningkatan LFT
• Berat badan masuk 1020 gr
• Lahir tidak menangis
• AS 3-5-6
• Sisa ketuban jernih
• Gerak tangis lemah
• Grunting (+)
• Dispneu (+)
• Pernapasan cuping hidung (+)
• Retraksi ICS (+)
Problem List
Prematur:
• Resiko hipotermi
• Resiko infeksi neonatal
• Resiko distres napas
• Resiko Perdarahan neonatorum
RDS :
• Resiko Apneu
• Resiko Asidosis metabolik
• Resiko perdarahan neonatorum
BBLSR :
• Resiko hipotermi
• Resiko neonatal infeksi
• Resiko distress napas
• Reflek menetek buruk
• Gastro intestinal belum sempurna
• Resiko hipoglikemi
Diagnosis
• Initial Diagnosis :
• BKB
• SMK
• BBLSR
• RDS
Planning
• Planning Diagnosis
DL, IT ratio, CRP, GDA
Planning Terapi
• NCPAP mode biphasic apnoe FiO2 21%
• Thermoregulasi (36,5°C – 37,5°C)
• Infus loading NaCl 0,9% 20cc/30 menit
• Inf D10% 60 cc/24 jam (GIR 4,2)
• Inj Vit K 1 mg (im)1x pemberian
• Inj Viccilin Sx 2 x 75 mg
• Pasang OGT  pasien dipuasakan
• Perawatan BBLSR dan tali pusat
Monitoring
• Keadaan umum bayi (tangisan, gerak, reflek, tonus)
• Vital sign (suhu, HR, RR)
• Tanda –tanda distres napas (retraksi, takipneu, sianosis)
• Stabilitas saturasi oksigen
• Nutrisi
• Peningkatan BB
• DL (Hb,Leukosit, Hct, Eritrosit, Trombosit)
• GDA
• Perawatan tali pusat
SOAP Harian
05-05-2017 (H1) 06-05-2017 (H2)
Lahir SC tidak menangis, AS 3-5-6, sisa BAB (+), BAK (+), sesak (+), Hipersalivasi
S
ketuban jernih. Sesak (+), Hipersalivasi (-), (-), grunting (+), retraksi (+)
retraksi (+), PCH(+), grunting (+)
KU : gerak tangis lemah, KU : gerak tangis lemah
O
BB: `1020gr BB: 1020gr
HR : 140x/mnt RR : 64x/mnt T:36,8°C HR : 136x/mnt RR : 42x/mnt T:36,7°C
K/L : A/I/C/D -/-/-/+ PCH (+) K/L : A/I/C/D -/-/-/+ PCH (-)
Thorax : simetris/retraksi : +/+ Thorax : simetris/retraksi : : +/+
Pulmo : wheezing -/- rhonci -/- (minimal)
Cor : S1S2 tunggal Pulmo : wheezing -/- rhonci -/-
Abdomen : Soefl, BU (+) N Cor : S1S2 tunggal
Ekstremitas : akral hangat , CRT >3 detik Abdomen : Soefl, BU (+) N
SpO2 95% Ekstremitas : akral hangat, CRT<2detik
Retensi : 3 cc lendir, 3 stosel SpO2 92%
GDA : 74 Retensi : 4,5 cc hijau, 1 cc coklat, 1 cc
Lab : Hb 17,1 Leukosit 17.310 lendir
Hct 53,9 Eritrosit 4.020.000 GDA: 80
Trombosit 186.000 CRP 5
IT ratio 0.05
- BKB - BKB
A - SMK - SMK
- BBLSR - BBLSR
- RDS - RDS
- NCPAP mode biphasic apnoe fiO2 21% - NCPAP mode biphasic apnoe fiO2 21%
P
- Thermoregulasi (36,5°C –37,5°C) - Thermoregulasi (36,5°C-37,5°C)
- Infus loading NaCl 0,9% 20cc/30 menit - F1 (D10) 55 ml/24 jam (GIR 4)
- Inf F1 (D10) 60 cc/24 jam (GIR 4,2) - AA 15 ml/24 jam
- Inj Vit K 1 mg (im)1x pemberian - Inj Viccilin Sx 2 x 75 mg
- Inj Viccilin Sx 2 x 75 mg - Pasien dipuasakan
- Pasang OGT  pasien dipuasakan - Besok cek GDA
- Perawatan BBLSR dan tali pusat
- Besok cek GDA
07-05-2017 (H3) 08-05-2017 (H4)
BAB (+), BAK (+), sesak (+), BAB (+), BAK (+), sesak (+),
S
Hipersalivasi (-), grunting (-), retraksi (+), Hipersalivasi (-), grunting (-), retraksi (+),
gerak tangis lemah gerak tangis lemah
KU : gerak tangis lemah, KU : gerak tangis lemah,
O
BB: 1020gr BB: 1020gr
HR : 132x/mnt RR : 45x/mnt T:36,8°C HR : 132x/mnt RR : 45x/mnt T:36,8°C
K/L : A/I/C/D -/-/-/+ PCH (+) K/L : A/I/C/D -/-/-/+ PCH (+)
Thorax : simetris/retraksi : +/+ Thorax : simetris/retraksi : +/+
Pulmo : wheezing -/- rhonci -/- Pulmo : wheezing -/- rhonci -/-
Cor : S1S2 tunggal Cor : S1S2 tunggal
Abdomen : Soefl, BU (+) N Abdomen : Soefl, BU (+) N
Ekstremitas : akral hangat , CRT <2 detik Ekstremitas : akral hangat , CRT <2 detik
SpO2 95% SpO2 82%
Retensi : 8 cc lendir hijau Retensi : 8 cc lendir hijau
GDA: 102 GDA: 96
- BKB - BKB
A - SMK - SMK
- BBLSR - BBLSR
- RDS - RDS
- NCPAP mode biphasic apnoe fiO2 21% - NCPAP mode biphasic apnoe fiO2 30%
P
- Thermoregulasi (36,5°C-37,5°C) - Thermoregulasi (36,5°C-37,5°C)
- F1 (D10) 50 ml/24 jam (GIR 3,5) - F1 (D10) 50 ml/24 jam (GIR 3,5)
- AA (2) 30 ml/24 jam - AA (2) 30 ml/24 jam
- Inj Viccilin Sx 2 x 75 mg - Lipid 20% 10cc
- Pasien dipuasakan - Inj Viccilin Sx 2 x 75 mg
- Besok cek GDA - Pasien dipuasakan
- Besok cek GDA
09-05-2017 (H5)
BAB (+), BAK (+), sesak (+), Hipersalivasi
S
(-), grunting (-), retraksi (+), gerak tangis
lemah
KU : gerak tangis lemah,
O
BB: 870gr
HR : 132x/mnt RR : 40x/mnt T:36,5°C
K/L : A/I/C/D -/-/-/+ PCH (+)
Thorax : simetris/retraksi : +/+
Pulmo : wheezing -/-, rhonci -/-
Cor : S1S2 tunggal
Abdomen : Soefl, BU (+) N
Ekstremitas : akral hangat , CRT <2 detik
SpO2 96%
Retensi : 5 cc lendir hijau
GDA: 87
- BKB
A - SMK
- BBLSR
- RDS
- NCPAP mode biphasic apnoe fiO2 21%
P
- Thermoregulasi (36,5°C-37,5°C)
- F1 (D10) 45 ml/24 jam (3,5)
- AA (2) 40 ml/24 jam
- Lipid 20% 10cc
- Inj Viccilin Sx 2 x 75 mg
- ASI 6x1 cc
Respiratory Distress Syndrome
(RDS)
DEFINISI

• Respiratory distress syndrome (RDS) atau membran hyaline


adalah penyebab utama kematian dan morbiditas pada bayi
baru lahir prematur. Tingkat dan derajat berhubungan dengan
usia gestasi dan berat bayi yang baru lahir (Grappone L. and
Messina F., 2014).
EPIDEMIOLOGI

(American Lung Association, 2010)


Gambar 2.1 Grafik Sindrom Distres Pernapasan
di Amerika Serikat berdasarkan Berat Lahir 2003
ETIOLOGI

(Pickerd N. and Kotecha S,. 2008)


Gambar 2.2 Faktor Resiko Terjadinya Sindrom Distres Pernafasan
PATOFISIOLOGI

(Locci G., Fanos V., Gerosa C., Faa G., 2014)


Gambar 2.3 Patofisiologi Sindroma Distres Pernafasan Part 1
(Locci G., Fanos V., Gerosa C., Faa G., 2014)
Gambar 2.4 Patofisiologi Sindroma Distres Pernafasan Part 2
DIAGNOSIS

• RDS ditandai dengan takipnea (> 60 x/menit), retraksi interkostal dan


subkostalis, Nasal flaring, Grunting, dan sianosis. Dapat sampai terjadi
hipotensi, asidosis dan hiperkalemia, apnea, hipotermia.

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• DL
• Hitung jenis
• BGA
• Hapus darah tepi
• C-reactive protein
• Kultur darah
• Glukosa darah
• Elektrolit
• Menurut kriteria Bomsel ada 4 stadium RDS dari foto thorax
(Mathai, 2007) :
Stadium 1 : Sedikit bercak retikulogranular dan sedikit bronchogram
udara
Stadium 2 : Bercak retikulogranular homogen pada kedua lapangan
paru dan gambaran airbronchogram udara terlihat lebih jelas dan
meluas sampai ke perifer menutupi bayangan jantung dengan
penurunan aerasi paru.
Stadium 3 : Kumpulan alveoli yang kolaps bergabung sehingga
kedua lapangan paru terlihat lebih opaque dan bayangan jantung
hampir tak terlihat, bronchogram udara lebih luas.
Stadium 4 : Seluruh thorax sangat opaque (white lung) sehingga
jantung tak dapat dilihat.
Penatalaksanaan

• Minimal handling  monitor dan menilai keadaan


kardiorespiratorik, temperatur, saturasi oksigen
• Keseimbangan cairan, elektrolit dan glukosa
• Pemberian antibiotik spektrum luas sedini mungkin sesuai
penyebab
• Membersihkan jalan nafas
• Ventilasi mekanis
• Terapi surfaktan 6-24 jam setelah bayi lahir jika RDS berat 
Selanjutnya 2 jam (umumnya 4-6 jam) setelah dosis awal
apabila sesak menetap dan bayi memerlukan tambahan
oksigen 30% atau lebih.
KOMPLIKASI

Komplikasi jangka pendek (Mathai, 2007) :


• Ruptur alveoli
• Dapat timbul infeksi
• Perdarahan intrakranial dan leukomalacia periventrikular
• PDA dengan peningkatan shunting dari kiri ke kanan
Komplikasi jangka panjang (Mathai, 2007) :
• Bronchopulmonary Dysplasia (BPD)
• Retinopathy prematur
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai