Anda di halaman 1dari 60

OLEH: NABILA TIDARA POETRI

z
KESEIMBANGAN
CAIRAN TUBUH
z
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
DAN KOMPOSISINYA
z
DISTRIBUSI CAIRAN TUBUH
DAN KOMPOSISINYA
Dua Kompartemen Utama Cairan Tubuh

1. Cairan Intraseluler (CIS) / Intracellular Fluid (ICF)

a. Merupakan cairan yang terdapat di dalam sel (sitosol). CIS


terpisah dengan CES oleh membran plasma sel 2/3 cairan di
tubuh terdiri dari CIS.

2. Cairan Ekstraseluler (CES) / Extracellular Fluid (ECF)

a. Merupakan cairan yang terdapat di luar sel 1/3 cairan di tubuh


terdiri dari CES.
z
JENIS-JENIS CES

1. CES Mayor

Merupakan CES yang kandungannya banyak dalam tubuh (Hampir


100%). Terdiri menjadi dua, yaitu:

a. Plasma : Merupakan cairan yang terdapat dalam pembuluh


darah (20%)

b. Cairan Interstisial : Merupakan cairan yang terdapat dalam ruang


antar sel (80%)
z
JENIS-JENIS CES

2. CES Minor

Merupakan CES yang kandungannya kurang dari 1%. Terdiri dari


beberapa jenis, yaitu:

a. Limfe: Cairan yang dikembalikan dari cairan interstitial ke plasma


melalui sistem limfe, untuk sistem imun.

b. Cairan Trans-seluler: Cairan yang disekresikan ke rongga tubuh


dan menjalani fungsi tertentu.
z
JENIS-JENIS CAIRAN TRANS-
SELULER

 Cairan Trans-Seluler
 Cairan Serebrospinal (Cerebrospinal Fluid – CSF)

Berfungsi sebagai bantalan untuk otak dan tulang belakang,


mengedarkan nutrisi, dan juga membuang zat sisa dari otak.

 Cairan Sinovial (Synovial Fluid)

Berfungsi untuk melumasi dan mengabsorbsi tekanan pada


persendian.
z
MEKANISME PERPINDAHAN ZAT
z
ANTARA ICF (DALAM SEL) DENGAN
ECF (INTERSTITIAL)
Terdapat pembatas berupa membran sel yang membuat beberapa zat
tertentu sajalah yang dapat menembus seperti contoh air dan gas
(karbondioksida, oksigen dan lainnya).

Perpindahan air sangat mungkin terjadi tetapi hanya bisa dikarenakan


perubahan konsentasi zat terlarut diantara dua kompartmen tersebut.
Sehingga bisa disimpulkan bahwa :

 Ketika terjadi perubahan konsentrasi zat terlarut pada cairan interstitial


maka cairan di ICF akan ikut berubah untuk mempertahankan
equilibrium.

 Faktor yang membuat air berpindah untuk mempertahankan equilibrium


hanya pada tekanan osmotik (konsentrasi zat terlarut).
z
ANTARA ECF (PLASMA DARAH)
DENGAN ECF (INTERSTITIAL)
Terdapat pembatas berupa sel endothel pada kapiler (dinding
pembuluh darah).

 Beberapa zat tertentu sajalah yang bisa melewati barier ini


untuk mempertahankan equilibrium yaitu air dan bebrapa
zat di plasma kecuali protein (molekulnya terlalu besar).

 Ada dua faktor yang membuat pergerakan air atau zat lain
diantara kedua kompartmen ini yaitu konsentasi zat
terlarut diantara dua kompartmen tersebut dan tekanan
hidrostatis.
z
ANTARA ECF (PLASMA DARAH)
DENGAN ECF (INTERSTITIAL)
 Jadi dapat disimpulkan yaitu :

 Perubahan konsentasi zat terlarut pada pembuluh darah


(plasma) maka akan ikut merubah konsentasi zat pada cairan
interstitialAda dua faktor yang mempengaruhi perpindahan air,
yaitu:

 Tekanan osmotik

 Tekanan hidrostatik
z
FLUID SHIFT

 Fluid shift adalah sebuah tindakan kompensasi berupa pergerakan


air antara ECF dan ICF.

 Terdapat dua buah kompartmen yaitu ICF dan ECF. Pada gambar
yang paling atas menunjukkan kondisi normal (ketinggian kedua
balok sama)

 Pada gambar di bawah menunjukkan terjadi pengurangan volume


pada ECF (tinggi balok kanan menurun)

 Karena seluruh kompartmen saling menkompensasi agar tercapai


equilibrium maka air pada ICF dipindahkan ke ECF sehingga
terlihat volume ICF sedikit menurun dan volume ECF naik sejumlah
penurunan volume ICF
z
DIFUSI

 Partikel (ion atau molekul) suatu substansi yang terlarut selalu


bergerak dan cenderung menyebar dari daerah yang
konsentrasinya tinggi ke konsentrasi yang lebih rendah
sehingga konsentrasi substansi partikel tersebut merata.
Perpindahan partikel seperti ini disebut difusi. Beberapa faktor
yang mempengaruhi laju difusi ditentukan sesuai dengan hukum
Fick (Fick’s law of diffusion).
z
DIFUSI

Faktor-faktor tersebut adalah:

1. Peningkatan perbedaan konsentrasi substansi.

2. Peningkatan permeabilitas.

3. Peningkatan luas permukaan difusi.

4. Berat molekul substansi.

5. Jarak yang ditempuh untuk difusi


z
OSMOSIS

 Bila suatu substansi larut dalam air, konsentrasi air dalam larutan
tersebut lebih rendah dibandingkan konsentrasi air dalam larutan
air murni dengan volume yang sama. Hal ini karena tempat molekul
air telah ditempati oleh molekul substansi tersebut. Jadi bila
konsentrasi zat yang terlarut meningkat, konsentrasi air akan
menurun.

 Bila suatu larutan dipisahkan oleh suatu membran yang


semipermeabel dengan larutan yang volumenya sama namun
berbeda konsentrasi zat yang terlarut, maka terjadi perpindahan
air/ zat pelarut dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut yang
rendah ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih tinggi.
Perpindahan seperti ini disebut dengan osmosis
z
FILTRASI

 Filtrasi terjadi karena adanya perbedaan tekanan antara dua


ruang yang dibatasi oleh membran. Cairan akan keluar dari
daerah yang bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.
Jumlah cairan yang keluar sebanding dengan besar perbedaan
tekanan, luas permukaan membran, dan permeabilitas
membran. Tekanan yang mempengaruhi filtrasi ini disebut
tekanan hidrostatik.
z
TRANSPOR AKTIF

 Transport aktif diperlukan untuk mengembalikan partikel yang


telah berdifusi secara pasif dari daerah yang konsentrasinya
rendah ke daerah yang konsentrasinya lebih tinggi. Perpindahan
seperti ini membutuhkan energi (ATP) untuk melawan
perbedaan konsentrasi. Contoh: Pompa Na-K
z
PROSES TERJADINYA EDEMA
z
KESEIMBANGAN AIR DAN MEKANISME
TUBUH MENAJGANYA
z
KESEIMBANGAN GARAM DAN
MEKANISME TUBUH MENJAGANYA
z

Keseimbangan garam sangat dipengaruhi keseimbangan natirum. Natrium


dikeluarkan melalui keringat, ginjal, dan saluran gastrointestinal.

 Keseimbangan natrium positif : jika asupan natrium melebihi keluaran .


Retensi air yang terikat dengan natrium akan menyebabkan penambahan
berat badan dan terjadi edema.

 Keseimbangan natrium negatif: jika keluaran melebihi asupan. Penurunan


natrium menyebabklan volume CES dan plasma berkurang dengan disertai
tekanan darah rendah, sirkulasi tidak memadai.

Pengaturan natrium mempengaruhi mekanisme ginjal meliputi gangguan


volume darah, tekanan darah, atau natrium plasma.
z
SISTEM
UROGNITAL
z
FUNGSI ORGAN URINARIA
z
z
FUNGSI ORGAN GENITALIA
PEREMPUAN
z
z
FUNGSI ORGAN GENITALIA LAKI-LAKI
z
z
PERSARAFAN SISTEM URINARIA DAN
SISTEM GENITALIA
z
z
FUNGSI ORGAN ORGAN SISTEM
PERKEMIHAN
z
z
PROSES YANG TERLIBAT DALAM
PEMBENTUKANURIN
z
z
SISTEM
PENCERNAAN
z
FUNGSI ORGAN-ORGAN PADA SISTEM
PENCERNAAN
z
z
FUNGSI KELENJAR-KELENJAR
PENCERNAAN
z
z
PEMBULUH YANG MEMBERIKAN
VASKULARISASI SISTEM PENCERNAAN
z
z
PENSARAFAN SISTEM PENCERNAAN
z
z
4 PROSES DASAR PENCERNAAN
z
z
FASE-FASE PADA PROSES
PENCERNAAN
z
z
PENJELASAN REFLEKS DEFAKASI
z
z
KESEIMBANGAN ENERGI DAN
MEKANISME TUBUH MENJAGANYA
z
z
HUBUNGAN KESEIMBANGAN ENERGI
DENGAN PENGATURAN SUHU TUBUH
z
z
DAFTAR PUSTAKA

 Tortora GJ, Derrickson B. Principles of Anatomy & Physiology.


14th Edition. Hoboken: Wiley; 2014.

 Martini FH. Nath JL. Bartholomew EF.Fundamentals of Anatomy


& Physiology. 9 th ed.US: Benjamin Cummings; 2012.

 Sherwood L. Human physiology: from cells to systems. 7th ed.


United States: Yolanda Cossio;2010.

Anda mungkin juga menyukai