ENZIM
Dinar Meltiara (1806185550)
Andini Nadya Putri (1806193930)
Helen Pricilia (1806193880)
Dimas Prayuda (1806194170)
Indah Dewi Lestari (1806194113)
Sartika Harka Putri (1806136265)
Risa Rahmayati (1806194164)
HG 2 Hana Khairunnisa S. (1806194095)
Sharon Hanandi (1806194006)
Audrew Johnson Budianto (1806193855)
Lydia Graciella (1806194126)
Victoria (1806239704)
Kelly Nagaruda (1806193962)
TATA NAMA DAN KLASIFIKASI
BERDASARKAN TEORI
PENAMAAN ENZIM SECARA TRIVIAL
Sistem penamaan IUB menunjukkan tipe reaksi yang dikatalisis dan substrat yang terlibat
Setiap penamaan enzim berdasarkan Sistem Klasifikasi menurut Enzyme Commission (EC) dari
International Union of Biochemistry (IUB) dilengkapi E.C. number sebanyak 4 dijit yang
dipisahkan dengan titik.
Dijit ke-2 menerangkan gugus transfer Tidak ada aturan umum untuk dijit ke-3.
Dijit ini menerangkan lebih lanjut gugus
● 1 → 1 gugus C yang ditransfer
● 2 → gugus aldehid atau keton ● E.C.2.1.1 : metiltransferase
(>C=O) (transfer -CH3)
● 3 → gugus asil (R-C=O) ● E.C.2.1.2 : hidroksimetiltransferase
● 4 → gugus glikosil (karbohidrat) (transfer -CH2OH)
● 6 → transfer gugus mengandung ● E.C.2.1.3 : karboksil atau karbamoil
N transferase (transfer -COOH atau -
● 7 → gugus fosfat CONH2)
● 8 → transfer gugus mengandung S
Dijit ke-2 menerangkan ikatan Dijit ke-3 menerangkan lebih lanjut jenis
terhidrolisis ikatan yang dihidrolisis.
● E.C.3.1.1 : menghidrolisis ester
● 1 → ester karboksilat
● 2 → glukosida (ikatan antar ● E.C.3.1.2 : menghidrolisis ester tiol
unit karbohidrat) ● E.C.3.1.3 : menghidrolisis
● 4 → peptida (-CO-NH-) monoester fosfat
● 5 → ikatan C-N selain ● E.C.3.1.4 : menghidrolisis diester
peptide fosfat
● 6 → ikatan asam anhidrida
4. PENAMAAN KELAS LIASE
● Tegangan akan menyebabkan distorsi pada ikatan yang dituju sehingga kompleks
enzim-substrat menjadi tidak stabil.
• Ketika suatu senyawa dalam suatu keadaan transisi , maka Energi aktivasi suatu
reaksi tersebut akan setara dengan dG = -RT ln Keq = Ea ( Energi Aktivasi )
• Hal ini terjadi karena ada suatu katalis dapat menurunkan Ea dari suatu reaksi
yang berjalan.
Asparnin sebagai
katalis dari suatu
Protoase
ENZIM TIDAK MEMPENGARUHI KEQ (KONSTANTA
KESEIMBANGAN)
⮚ Pada saat proses katalisis dan enzim dimodifikasi sementara, tidak ada perubahan
bahkan sampai pada saat penyelesaian reaksi. Pada reaksi keseluruhan keberadaan
enzim tidak akan mempengaruhi ΔG0. Hubungan antara konstanta kesetimbangan
untuk suatu reaksi dan perubahan energi bebas standar dinyatakan melalui persamaan:
ΔG + → kesetimbangan bergeser ke kiri
ΔG - → kesetimbangan bergeser ke kanan
D. Konsentrasi Enzim
○ Peningkatan konsentrasi enzim dapat mempercepat laju reaksi hingga batas
konsentrasi tertentu.
○ Hasil hidrolisis substrat akan konstan dengan naiknya konsentrasi enzim →
karena penambahan enzim sudah tidak efektif lagi (Reed, 1975).
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI KERJA ENZIM
E. Aktivator dan Inhibitor
○ Aktivator adalah senyawa atau ion yang dapat meningkatkan kecepatan
reaksi enzimatis.
○ Komponen kimia yang membentuk enzim disebut juga kofaktor.
○ Kofaktor tersebut dapat berupa ion-ion anorganik seperti Zn, Fe, Ca, Mn, Cu,
Mg atau dapat pula sebagai molekul organik kompleks yang disebut koenzim
(Martoharsono, 1997).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KERJA ENZIM
○ Inhibitor merupakan suatu zat kimia tertentu yang ○ Inhibitor akan berikatan dengan
dapat menghambat aktivitas enzim permukaan enzim sehingga tidak
(Wirahadikusumah, 1989). dapat lagi berikatan dengan substrat.
○ Pada umumnya cara kerja inhibitor adalah dengan
menyerang sisi aktif enzim sehingga enzim tidak
dapat berikatan dengan substrat sehingga fungsi
katalitiknya terganggu (Winarno, 1989).
1. Inhibitor Kompetisi
Inhibitor bersaing dengan substrat untuk
mengikat bagian aktif enzim.
2. Inhibitor Non-Kompetisi
Inhibitor nonkompetisi pengaruhnya tidak dapat
dihilangkan dengan penambahan substrat lain
KINETIKA ENZIM
KINETIKA ENZIM
● Merupakan pengukuran kuantitatif laju reaksi yang dikatalisis oleh enzim dan studi
sistematik tentang faktor-faktor yang memengaruhi laju tersebut
● Sebagai alat utama untuk analisis, diagnosis, dan pengobatan ketidakseimbangan
enzimatik yang mendasari berbagai penyakit manusia.
● Fungsi kinetika enzim :
1. Untuk mengungkapkan jumlah dan urutan tahapan-tahapan transformasi substrat
Kondisi dimana konsentrasi substrat jauh lebih kecil daripada Km. Km + [S]
dapat dianggap Km dan v1 berbanding lurus dengan konsentrasi Substrat
KONDISI 2
Pada persamaan ini Km jauh lebih kecil daripada konsentrasi substrat sehingga Km + [S]
dapat dianggap [S], menunjukkan kecepatan awal adalah kecepatan maksimal
KONDISI 3
Pada persamaan ini, Km memiiki nilai yang sama dengan konsentrasi substrat sehingga
kecepatan awal dapat dianggap kecepatan maksimal dibagi 2
LINEWEAVER-BURK PLOT
● Untuk mengurangi efek dari inhibitor kompetitif, bisa ditambahkan konsentrasi dari
substrat
• Tidak memengaruhi Km
• Pada grafik Lineweaver Burk; Menurunkan Vmax,
Tidak memengaruhi Km
UNCOMPETITIVE
INHIBITOR
Reaksi Bi-Bi
Reaksi Bi-Substrat Bi-
Produk atau dua substrat
dan dua produk
Reaksi Ping-Pong
Reaksi yang membebaskan
satu atau lebih produk dari
enzim sebelum semua
substrat ditambahkan
CONTOH OBAT YANG
BEKERJA SEBAGAI INHIBITOR
• Salah satu kerja obat yang dapat digunakan untuk mengobati penyakit diabetes mellitus
adalah dengan menghambat kerja enzim αglukosidase. Agen penghambat enzim α-
glukosidase diantaranya akarbosa dan miglitol (Dipiro et al., 2008).
• Inhibitor α-glukosidase adalah target obat yang dapat digunakan untuk pengobatan
diabetes, obesitas, dan hiperlipidemia. Inhibitor menghambat aksi enzim saat terjadi
hidrolisis pati sehingga menimbulkan efek yang menguntungkan pada indeks glikemik.
• Inhibitor ini dapat menghambat pembebasan glukosa dari karbohidrat serta
penyerapan glukosa menjadi terlambat, sehingga kadar glukosa darah
prosprandial menjadi berkurang dan menekan hiperglikemik prosprandial
(Suthindhiran et al., 2009).
OBAT YANG BEKERJA SEBAGAI
INHIBITOR
• Enzim tirosinase yang dikenal dengan polifenol oksidase merupakan enzim kunci
yang berperan dalam biosintesis melanin di dalam sel tumbuhan, mikroorganisme,
dan juga mamalia.
• Inhibitor tirosinase merupakan senyawa yang dapat menghambat proses
pembentukan melanin. Inhibitor tirosinase pada saat ini banyak digunakan dalam
produk kosmetik dan farmasi sebagai penghambat produksi melanin berlebih pada
lapisan epidermis dan membuat kulit tampak lebih putih (Arung et al. 2006).
• Inhibitor tirosinase dapat bekerja secara kompetitif dan non-kompetitif
dengan substrat tirosinase, yaitu L-tirosin dan LDOPA. Inhibitor tirosinase
yang spesifik akan berikatan kovalen dengan enzim tirosinase sehingga enzim
menjadi tidak aktif selama reaksi katalitik berlangsung (Chang 2009).
TERIMAKASIH
REFERENSI
● Rodwell,V., Bender, D., Botham, K., Kennelly, P., & Weil, P. Harper's illustrated
biochemistry (31st ed., pp. 197-200). McGraw-Hill Education.
● Sari, M., Hartini,Y., Anggraini, N., Wulan, M., Putri, O., & Sitorus, R. (2017). Enzim.
Retrieved 16 September 2019, from
https://www.academia.edu/32274838/Biokimia_Enzim.docx
● Rahman, C. (2016). Aktivitas Penghambatan Ekstrak Daun Sirsak (Annona
muricata) Terhadap Enzim 5alfa-reduktase secara In vitro. Retrieved 16 September
2019, from
https://repository.ugm.ac.id%2Fdownloadfile%2F102906%2Fpotongan%2FS1-2016-
287072 introduction.pdf&usg=AOvVaw3oWA4BK3yf84QCYZO-Xi5D
● University of Ottawa. Enzyme Kinetics
https://mysite.science.uottawa.ca/jkeillor/English/Teaching_files/Enzyme%
20Catalysis.pdf
REFERENSI
•https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/53000/4/BAB%20III%20Ti
njauan%20Pustaka.pdf
•Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia Harper (30 ed.). Jakarta:
Buku Kedokteran EGC; 2015
•Campbell and Farrel. (2009). Biochemistry 6th ed. Belmont: Thomson Higher
Education
•https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/51447/5/BAB%20II%20Tin
jauan%20Pustaka_%20G11cvi.pdf
•http://eprints.ums.ac.id/49149/6/BAB%20I.pdf
REFERENSI
•https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/53000/4/BAB%20III%20Ti
njauan%20Pustaka.pdf
•Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, V. W. Biokimia Harper (30 ed.). Jakarta:
Buku Kedokteran EGC; 2015
•Campbell and Farrel. (2009). Biochemistry 6th ed. Belmont: Thomson Higher
Education
•https://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/51447/5/BAB%20II%20Tin
jauan%20Pustaka_%20G11cvi.pdf
•http://eprints.ums.ac.id/49149/6/BAB%20I.pdf
● https://www.academia.edu/31543905/Definisi_Perkembangan_dan_Tata_Na
ma_Enzim