I.
Kimia Organik
II.
Biologi Molekuler
III.
IV.
Perpindahan Kalor
V.
Rekayasa Biokimia
Dimas Nurwansyah TK 14
( 081934165726 )
Rickson Mauricio TK 14
( 085692962606 )
1. Pengaruh pelarut pada reaksi subtitusi dan eliminasi terletak pada kemmapuan atau
ketidakmampuannya mensolvasi ion-ion. Kemampuan mensolvasi ion ditentukan oleh
polaritas molekul pelarut itu, yang biasanya dilaporkan sebagai tetapan dielektrik.
Pelarut yang sangat polar mempunyai tetapan dielektrik tinggi. Pada umumnya
pelarut yang sangat polar (seperti air) , mendorong reaksi SN1 dengan membantu
menstabilkan karbokation dengan jalan solvasi. Sebaliknya, pelarut yang kurang polar
memilih reaksi SN2 dan E2, karena pelarut ini tidak membantu ionisasi.
Suatu pelarut yang dapat mensolvasi suatu anion (mampu menstabilkan anion itu)
akan mengumrangi nukleofilitasnya. Kebalikannya, suatu pelarut yang tak dapat
mensolvasi suatu anion, akan meningkatkan nukleofilitasnya anion itu. Dalam DMS
(dimetil formadida) ion CH3CH2O- tidak disolvasi sehingga bersifat nukleofil yang
jauh lebih baik daripada dalam etanol, diaman ion ini disolvasi.
Gambar hlm 210
2. If (R)-2-iodoheksana is reacted with CH3CH2O- in DMF as solvent,
a. (R)-2-iodoheksana, dalam kasus ini atom yang diserang adalah iodin, dimana
iodin menempati atom C sekunder (C2), sehingga reaksi bisa bereaksi sesuai jalan
SN2, SN1, E2, E1 , tetapi SN2 dan E2 lebih lazim terjadi. Reaksi-reaksi alkil halida
sekunder lebih peka terhadap kondisi reaksi dalam labu reaksi daripada alkil
halidanya sendiri.
Untuk alkil halida sekunder, nukleofil kuat (seperti CH3CH2O- ) menyukai reaksi
SN2
Solvent type, seperti yang sudah dijelaskan pada nomor sebelumnya, pelarut yang
kurang polar (dalam kasus ini DMF) memilih reaksi SN2 dan E2, karena pelarut
ini tidak membantu ionisasi.
b.
c.
1. Dalam reaksi subtitusi nukleofilik, bandingkan pasangan nukleofil pada soal dibawah
ini, manakah yang nukleofiliknya lebih tinggi. Berikan alasannya.
a. (CH3)2 N- atau (CH3)2 NH
b. (CH3)3B atau (CH3)3N
c. H2O atau H2S
2. Dalam reaksi subtitusi nukleofilik, pasangan senyawa organo halogen dibawah ini,
manakah yang lebih reaktif terhadap OH a. CH3Br atau CH3I
b. CH3CH2I dalam etanol atau CH3CH2I dalam dimethyloksida
c. H2C=CHBr atau H2C=CHCH2Br
3. Berikan penjelasan kenapa mengikuti SN2, SN1, E2, E1. Tuliskan reaktan, transisi,
produk, secara lengkap dengan gambar stereo (R/S orientation) dan gerakan elektron
serta gambar diagram energinya.
a. Reaksi SN2 dari (S)-2-iodoheksana dan CH3CH2S- dalam pelarut
dimethylsulfksida.
b. Reaksi E2 (CH3)2CHCHBrCH2CH3 dengan potasium hidroksida
4. Tuliskan reaksi pembuatan parasetamol dengan katalis asam [H+], beserta dengan
diagram energynya.
Jawaban TO Kimor
Pak Kirno
1. A. (CH3)2 N- memliki muatan
B. (CH3)3B dan (CH3)3N perbedaan keelektronegatifan C & N lebih besar dari B
&C
Jadi (CH3)3B lenih nukleofil
C. H2O dan H2S
Kelektronegatifan O > S, jadi H2O lenoh nukleofil
Lebih nukleofil
2.
a.
Elektron
Catatan : reaksi SN2 lebih cepat berlangsung dg pelarut polar aprotik. Karena pelarut
protik menyebabkan terstabilkannya reaktan.
3.
c.
Catatan :
Mekanisme:
4.
5. A.
Ganti
dg
seperti
reaksi
diatas
Nomor 1
Formula dari asam lemak diatas adalah C22H33O2
a) Sedangkan penamaannya adalah (7Z,10Z,13Z,16Z,19Z)-docosapentaenoic acid
b) Asam lemak tersebut memiliki nama trivial clupanodonic acid (DPA). Asam lemak ini
adalah salah satu asam lemak Omega-3. Asam lemak ini berantai panjang dan lurus,
dikategorikan juga sebagai polyunsaturated fatty acid. Asam lemak ini merupakan
intermediet antara eicosapentaenoic acid (EPA, 20:5 -3) dan docosahexaenoic
acid (DHA, 22:6 -3). Sumber yang kaya akan asam lemak ini adalah minyak dari singa
laut (seal oil).
c) Bilangan iodin menyatakan ukuran ketidakjenuhan minyak atau lemak dan berkaitan
dengan kandungan asam lemak tidak jenuh dalam minyak atau lemak. Penentuan
bilangan iodin dapat dilakukan dengan Metode Wijs. Semakin tinggi nilai bilangan iodin
menyatakan semakin banyak ikatan rangkap (C = C) yang terdapat dalam lemak.
Nomor 2
Trehalosa merupakan disakarida yang terbentuk oleh dua molekul glukosa yang dibentuk pada
ikatan glikosidik ,-1,1.
a) Ada tiga kemungkinan struktur trehalosa berdasarkan ikatan glikosidiknya, yakni ,,
,, dan ,
(Sumber: http://pixshark.com/trehalose-sugar.htm)
(Sumber: Study Guide with Student Solutions Manual for McMurry's Organic Chemistry, 8th)
b) Analisis trehalosa
Keberadaan dan konsentrasi trehalosa dapat dianalisis oleh HPLC (High Performing
Liquid Chromatography)
c) Manfaat trehalosa
Trehalosa dapat menyimpan air sehingga sifatnya tersebut dapat membuat beberapa
makhluk hidup (yang memiliki trehalosa) mampu bertahan dalam keadaan desikasi
(kondisi kekeringan ekstrem).
Stabilitas, kemanisan (45% sukrosa), dan kemampuannya untuk menyimpan air membuat
trehalose sering digunakan dalam industri makanan, kosmetik, dan farmasi. Trehalose
figunakan sebagai pengawet makanan dan peminimalisir rasa dan baru yang tajam.
Trehalose juga digunakan dalam pembuatan moisturizer dalam industri kosmetik.
Selain itu, trehalose juga dapat menjadi alternatif gula sebagai pemanis dan tidak
menaikkan level gula darah sebanyak glukosa sehingga cocok bagi penderita diabetes.
Trehalose dapat pula digunakan dalam pengobatan penyakit degeneratif saraf, seperti
Alzheimer dan Huntingtons disease.
Nomor 3
Final Examination
Molecular Biology
Monday, May 27th 2013
Problems:
1. Draw the structure of the following of triglycerildes!
a. LAS
b. OPO
L = (9z, 12z,) -9,12-octadecatetraenoic acid
A = (5z, 8z, 11z, 14z) -5,8,11,14-eicosotetraenoic acid
S = (6z, 9z, 12z, 15)-6,9,12,15-octadecatetraenoic
O = 18:1 (n-9)
P = 16:0
2. Draw the ring structures of chitin, amylose and glycogen?
3. Explain by figure the biosynthesis of N-acetylglucosamine from glucose?
4. Phospatidic acid is the main compound for phospolipid synthesis, explain the
mechanism of phospatidic acid biosynthesis from glucose?
5. There are two modes mechanism of cell response the extracellular signal. Explain the
mode which lipid act as relay signal, directly!
6. Write the general reaction of glycolisis proses (from glucose to CO2 and H2O) how
many energy molecules are generated?
7. The indonesian Standard of cooking oil is the following
No
Criteria
Requirement
Normal
Color
Yellow clear
Water contain
Max. 0,3%
Max 0,3%
Peroxide Number
Max. 2 mg/kg
Iodine number
45-46
Saponification number
196-205
Write your idea how to measure water contain, free fatty acid, peroxide number,
iodine and saponification number?
8. Explain the application of starch in ceramics and construction industry?
2. Kitin
3. Glucose
hexokinase
Glucole-6-phospate
Fructose-6-phospate
glucosamine-6-phospate
Acetyl CoA
Pyruvate
glutamine
glutamate
N-acetylglucosamine-6-phospate
N-acetylglucosamine-1-phospate
Nucleotide metabolism UTP
UPD-N-acetylglucosamine
UDP-N-Acetyl-glucosamine
5. Terdapat 2 mekanisme respom sel terhadap sinyal ekstraseluler, bergantung pada sifat
stimular/ligandnya. Fungsi lipid yaitu menopang fungsi senyawa organik sebagai
penghantar sinyal.
Ilustrasi secara umum, tahapannya:
a. Sintesis
b. Pelepasan molekul signaling (ligand) / sel signaling
c. Transport signaling ke sel target
d. Ikatan antara signaling dengan reseptor kompleks ligand reseptor
e. Reseptor yang teraktivasi 1 atau lebih transduksi sinyal intrasel
f. Perubahan spesifik pd fungsi, metabolisme & perkembangan sel
g. Removal of the signal
Secara umum:
Resepsi (reseptor & molekul signal) transduction (signal) transduction pathway
respon (aktivasi respon)
1 pada extracellular fluid, 2&3 pada membran plasma & sitoplasma.
Pensinyalan lipid dapat muncul melalui aktivasi protein G dan anggota beberapa
kategori lipid berbeda telah dikenal sebagai molekul-molekul pensinyalan. Contoh :
sfingosin 1 fosfat (sfingolipid turunan seramida) sbg molekul kurir potensial dalam
pengaluran pergerakan kalsium. Pertumbuhan sel & apoptosis, DAG & PIP terlibat
didalam aktivasi protein kinase C dimediasi Ca.
3-fosfogliserat 2-fosfogliserat
Titrasi HCl
1. 4-5gr minyak erlenmeyer 250ml
2. + 50ml KOH 0,5N beralkohol
3. Tutup erlenmeyer, panaskan 30 mnit dinginkan
4. +PP 1% 5 tetes
5. Titrasi dg HCl 0,5N merah jambu
Bil.saponifikasi =
Final Examination
ENBP600003 Molecular Biology
Monday, May 27th 2013
Time 09.00 11.00 (120 minutes)
Explanation
-
2. Chitin
Amylose
3. Glucose
hexokinase
Glucole-6-phospate
Fructose-6-phospate
glucosamine-6-phospate
Acetyl CoA
Pyruvate
glutamine
glutamate
N-acetylglucosamine-6-phospate
N-acetylglucosamine-1-phospate
Nucleotide metabolism UTP
UPD-N-acetylglucosamine
UDP-N-Acetyl-glucosamine
4. Phospathidic acid from lipid
e.g from dihidroxyacetonphospate
5. .
6. Glycolysis
1.
Air 20oC dialirkan dari titik 1 ke titik 2 melalui sistem perpiaan seperti pada gambar
dibawah in. pada aliran diberikan pompa dengan daya listrik 40 watt (efisiensi 60 %).
a.
Jika diketahui laju alir volum air yang keluar pada titik 2 adalah sebesar 100 liter /
menit, hitung ketinggian H!
b.
Jika laju alir yang diinginkan menjadi 200 liter / menit (pada harga H yang sama),
berapa daya pompa yang harus diberikan (dalam watt) ?
2.
Air dalam tangka pada suhu 25oC dialirkan melalui sistem perpiaan seperti yang
ditunjukkan gambar pipa dibawah ini. Pipa adalah commercial steel dengan diameter
pipa untuk seluruh perpiaan sama yaitu adalah 4 cm. jika diasumsikan aliran adalah
turbulen dan faktor friksi pipa sebesar 0,01 :
a.
b.
Apakah asumsi yang diberikan sudah benar? Jika tidak apa yang harus dilakukan
selanjutnya?
JAWABAN
1) Diketahui:
T air = 20 oC
Q = 100 L/menit = 100 . 10-3 / 60 = 1,67 . 10-3 m3/s
= 0,6
air = 998,23 kg/m3
air = 1,005 . 10-3 kg/m.s
P = 40 Watt
Pipa : D = 4 cm = 4 . 10-2 m
= 4,6 . 10-5 m
A=
V=
1
4
Q
A
D2 =
1
4
= 1,325 m/s
Asumsi:
Fluida inkompresibel
Steady state
Neraca energi:
EK + EP + Ws + F +
1
2x
=0
(V22 V12) + g . H + Ws + F + 0 = 0
Menghitung F
F1 = kontraksi tangki pipa
Kc = 0,55 ( 1 -
Ap
At
) ; At >> Ap
Kc = 0,55
F1 = Kc .
= 0,55 .
(1,325)
2
= 0,48 J/kg
Nilai f2 =>
V
2
=> Re =
4,6.10
4.10
.. (998,23)(1,325)(4.102 )
=
= 5,3 . 10-4
1,005.10
4(0,0062)(165)(1,325)
2.4.102
= 89,8 J/kg
V
2
3
2
V
2
= 9,5 .
(1,325)
2
= 8,34 J/kg
Ws pompa
Ws = - Wp ; Wp =
P
m
P
Q.
40
(1,67.10)(998,23)
= 24 J/kg
(V22) + g . H + F + Ws = 0
(1,325)2 + 9,806 (H) + 100,595 14,4 = 0
200.10
= 3,3 . 10-3 m3/s
60
3,3.10
1,26.10
= 2,62 m/s
Menghitung F
F1 = kontraksi tangki pipa
Kc = 0,55
F1 = Kc .
V
2
= 0,55
(2,62)
2
= 1,89 J/kg
Nilai f2 =>
V
2
= 0,00115
=> Re =
.. (998,23)(2,62)(4.102 )
=
= 1,04 . 105
1,005.10
4(0,0055)(165)(2,62)
4.102 .2
= 311,47 J/kg
V
2
3
2
V
2
= 9,5 .
(2,62)
2
= 32,6 J/kg
F = F1 + F2 + F3 + F4 = 353,66 J/kg
Neraca energi:
1
2
1
2
(V22) + g . H + F + Ws = 0
(2,62)2 + (9,806)(8,88) + 353,66 + Ws = 0
2) Diketahui
= 25
Pipa = = 4. 102
= 2 =
4
1,26. 103 2
= 997, 08
= 0,8937. 103
Asumsi
= 4.16105
= 0.01
- Aliran Turbulen
- Fluida inkompresible
- Steady state
=0
(22 12 ) + 9. + + 0 + 0 = 0
1
2
(22 12 ) + 9. + =0
);
= 0,55
1 = 0,55.
22
2
= 0.275(2 )2
2 = 170
2 = 42 .
22
170 22
.
= 4. 102 .
.
= 85(2 )2
2
4. 102 2
3 = 3
22
3 = 3. .
2
3
= 2 . 0,75. (2 )2
3 = 1,25. (2 )2
4 =
22
4 = .
2
= 6.
22
2
4 = 3(2 )2
= 1 + 2 + 3 + 4
= (0,275 + 85 + 1,125 + 3)(2 )2
= 89,4(2 )2
Neraca energi :
1
2
1
2
(22 12 ) + 9 + = 0
(2 )2 + (9,806)(30) + 89,4(2 )2 = 0
89,9(2 )2 = 196,12
(2 )2 = 2,2
2 = 1,48
2 = . 2
= 1,26. 103 . 1,48
3
2 = 1,86. 103 . 1
60
2 = 111,6
2. Meninjau system titik acuan 1 dan 2
Neraca Energi :
+ + + +
1
2
=0
(32 12 ) + 9. (30) + = 0
);
= 0,55
= 0,55. (1
1 = 0,55.
(3)2
2
= 0,257(3)2
2 = 1
2 = .
(3)2
(3)2
= 0,75
= 0,375. (3)2
2
2
3 = (160)
(3)2
160 (3)2
.
= 4.0,01.
.
= 80(3)2
2
4. 102
2
4 =
(3)2
4 = .
= 3(3)2
2
= 1 + 2 + 3 + 4 = 83,65(3)2
3 = 4.
Neraca energi :
1
( )2 + (9,806)(30) + 83,65(3 )2 = 0
2 3
84,15(3 )2 = 294,18
(3 )2 = 3,5
3 = 1,87
3 = 3 .
3
3 = 2,36. 103
3
10
3 = 2,36. 103 . 1
60
3 = 141,6
a. Laju volumetric
Titik 2 = 111,6
Titik 3 = 141,6
b. Asumsi :
Turbulen
Friction factor = 0,01
= 0,01
4,6.105
=
= 1,15. 103 = 0,0015
4.102
>
=
..
4,5103 =
997,08.4.10 2 .
0,8937.103
4,02
= 39,9 = 0,1
= 4
>
= 4
2
160
= 4(0,01). 4.102 .
102
2
= 0,8 >
2
160
= 4(0,01). 4.102 .
1,872
2
= 279,75 >
# asumsi belum tepat, karena perhitungan friction loss pada pipa harus menggunakan V
asumsi dengan perhitungan berbeda, maka diperlukan asumsi lain.
1.
Jika tekanan di A (permukaan fluida dalam tangki) 2 psi lebih besar dari
tekanan di B (center dari pipa), hitung sudut kemiringan !
Jawab:
Data dari soal:
13789,15
= 2,01
700 3 (9,8 2 )
sin =
2,01 + 0,3048
= 0,760
3,048
= 49,42
2.
The system shown in the figure is used to measure the density of the
fluid in the tank. Compressed nitrogen bubbles at very low rate
through dip tubes. The flow of the gas is slow that the gas in the dip
tubes may be considered as static fluid. The manometer fluid is
mercury (SG = 13,6) and the nitrogen density is 1,2 kg/m3. What is the
density of fluid in the tank? If N2 is neglected, calculate the % error?
Jawab:
Data dari soal:
Meninjau manometer:
1 = 1
1 = 2 +
Meninjau tangki:
=
= +
Dari rangkaian aliran nitrogen, didapatkan bahwa:
1 =
2 =
Sehingga:
2 + = +
=
13600(0,075) = (1)
= 1020
( 2 )
+ 2
(13600 1,2)0,075
+ 1,2
1
= 1021,11
% =
3.
|1021,11 1020|
= 0,1%
1020
Housing complex get its water supply from lake. First, water is
pumped from the lake to the reservoir on the top of the hill. (200 ft
high from lake surface) at flowrate of 500 ft 3/min through the pipe 4
in diameter (roughness /D = 0,0006, length 250 ft). Calculate the
power required by pump if efficiency of the pump is 75%. Calculate
the pressure difference between suction and discharge of the pump.
Jawab:
Data dari soal:
/D = 0,0006
Tidak ada perubahan kecepatan fluida selama proses (diameter pipa tetap)
( + + ) =
+ =
+ =
0,001
= 2,96 106
Lihat Moody Diagram. Berdasarkan grafik untuk nilai kekasaran dan Re tersebut.
Nilai faktor friksi f = 0,0175
0,236
4 2 4(0,0175)(76,2) (0,25(0,1016)(0,1016)(3,14))
=
=
2
2(0,1016)
= 764,51
= 764,51
= 764,51(1000)(0,236)
= 180424,36
Karena efisiensi pompa = 75%, maka:
=
180424,36
=
= 240565,81
0,75
( + + ) =
= 764,51(1000)
= 764510
4.
Jawab:
Data dari soal:
D = 2 in = 5,08 x 10-2 m
( + + ) =
22 12 1 2
=
2
1 ()2
1378951,4 (500(2,54 102 ))
) 850
2 = (
) = (
2
850
2
2 = 1310403,15
5.
Hitung laju alir udara maksimum yang dapat diukur oleh manometer (fluida
di dalam manometer adalah merkuri dengan SG = 13,6).
Jawab:
Gunakan persamaan Bernouli dengan asumsi sebagai berikut:
( + + ) =
2 1 2 2 1 2
+
=0
2
1 2 2 2 1 2
=
1 = 1 = 2 +
1 2 =
2 2 1 2
=
2
2
( ) ( )
2
2
2
2
=( ) ( )
2
1
2( ) = (
2
2
) ( )
2
1
2
2
2(13,6)(9,8)(0,127) =
0,093 0,465
0,3722
33,85 =
0,043
3
= 1,98
6.
Jika laju alir air adalah 0,6 l/s (6 x 10-4 m3/s) , massa nozzle 0,1 kg, diameter
sisi masuk dan keliar masin-masing 16 mm dan 5 mm. Sumbu nozzel vertikal
dan jarak aksial antara bagian (1) dan (2) adalah 30 mm. Tekanan pada
lokasi (1) adalah 464 kPa. Tentukan gaya penahan yang dibutuhkan untuk
memegang tempatnya. Asumsi fluida yang melewati nozzle adalah air
dengan densitas 999 kg/m3
Jawab:
Volume kontrol yang digunakan untuk sistem seperti pada soal adalah kerucut
pada nozzle. Sistem koordinat yang digunakan hanya koordinat z karena gaya
yang dihasilkan hanya berada pada arah koordinat ini. Dari pernyataan-pernyataan
ini, maka:
= 1 1 2 2 +
= 1 1 2 2 + + + 1 1 2 2
= (1 2 ) + + + 1 1 2 2
(laju alir massa sama)
Untuk mempermudah perhitungan resultan gaya (FAz), ditinjau komponenkomponen yang dar gaya tersebut:
Menghitung gaya akibat aliran fluida:
= = 999(6 104 ) = 0,599
1 =
6 104
=
= 2,98
1 (0,25)(3,14)(16 103 )2
2 =
6 104
=
= 30,6
2 (0,25)(3,14)(5 103 )2
= 999
1
(12 + 22 + 1 2 )
12
1
(0,03)((0,016)2 + (0,005)2 + (0,016)(0,005))9,81
12
= 0,0278
Air dengan laju alir 100 lb/s akan mengalir melewati rangkaian pipa
tersebut. Tekanan terukur pada inlet dan outlet masing-masing adalah 69 Pa
dan 70 Pa. Diameter pipa inlet adalah sebesar 12 in dan diameter pipa outlet
adalah 24 in. Tentukan besarnya gaya dan arahnya yang dibutuhkan untu
menahan pipa tersebut agar tidak terjadi failure. Diasumsikan junction tidak
memiliki berat dan gaya akibat berat air diabaikan.
Jawab:
Data dari soal:
P1 = 69 Pa
P2 = 70 Pa
D1 = 12 in = 0,3048 m
D2 = 24 in = 0,6096 m
Volume kontrol yang digunakan adalah pada junction karena pada daerah inilah
terdapat akumulasi gaya yang dapat menyebabkan failure. Sistem koordinat:
vertikal = y ; horizontal = x
Gaya pada arah vertikal:
= 1 1 2 2 +
= (1 2 ) + 1 1 2 2
= 45,36 (
= 45,36 (
1
1
0) + 69 (3,14)1 2 0
1
4
1
) + 69 (3,14)1 2
1
4
(
) 2
4 3,14 1
= 45,36 (
45,36
1000
1
) + 69 (3,14)(0,3048)2
1
4
(3,14)(0,3048)2
4
= 33,25
= 45,36 (
= 45,36 (
2
1
) + 0 70 (3,14)2 2
2
4
1
(
) 2
4 3,14 2
1
) 70 (3,14)2 2
4
45,36
1000
1
) 70 (3,14)(0,6096)2
1
4
2
(
)
4 3,14 (0,6096)
= 27,47
33,25
27,47
= 50
Menentukan besar gaya resultan:
2 = 2 + 2 2 cos
2 = (27,47)2 + (33,25)2 2(27,47)(33,25) cos 50
= 26,19
Sehingga, butuh gaya minimal sebesar 26,19 N untuk menahan gaya yang
disebabkan oleh aliran air (arah berlawanan dari gaya resultan)
Soal HE
Dalam sebuah penukar kalor aliran silang tabung bersirip digunakan gas buang panas untuk
memanaskan 2,5 kg/dt air dari 35C menjadi 85C. Gas panas tersebut dengan cp = 1,09
kJ/kg.K masuk pada suhu 200C dan keluar pada 93C. Koefisien perpindahan kalor
menyeluruh ialah 180 W/m2.K.
a.
b.
c.
Soal Radiasi
(air panas)
(udara)
Diketahui suhu air panas di dalam termos 100C, suhu udara 20C, dan emisivitas dinding
berwarna perak = 0,02.
a. Hitunglah besarnya kalor yang dipancarkan dari dinding termos bagian dalam ke
bagian luar.
b. Apakah skema dinding termos seperti gambar tersebut dapat berfungsi baik sebagai
insulator?
Soal Bioenergetika
a. Pada sistim Biologis energi yang dihasilkan, sedikit sekali yang dalam bentuk panas.
Sebagian besar dalam bentuk senyawa kaya energi. Bagaimana pedapat anda akan hal
ini?
b. Mengapa dalam reaksi biokimia diperlukan enzim selama prosesnya? Apakah
keberadaan enzim tersebut mengubah nilai G proses?
Soal Bioenergetika
a. Pada system biologis, energy yang dihasilkan sedikit sekali yang dalam bentuk panas.
Sebagian besar berbentuk senyawa kaya energy seperti adenosine triphosphate (ATP),
adenosine diphosphate (ADP), guanosine triphosphate (ATP), guanosine diphosphate
(GTP), tiol ester dsb. Hal ini dikarenakan pada system biologis, panas yang
dibutuhkan tidak terlalu tinggi ataupun terlalu rendah. Panas yang dibutuhkan
cenderung stabil dan tidak mengalami perubahan yang signifikan. Panas yang terlalu
tinggi justru akan mendenaturasi protein dalam system biologi, bahkan dapat
mematikan sel itu sendiri. Selain itu, panas yang tinggi akan mempercepat seluruh
reaksi, bukan hanya reaksi yang dibutuhkan. Energy yang dibutuhkan dalam system
biologis disalurkan dari satu proses ke proses lainnya melalui perpindahan gugus
fosfat organik. Senyawa organofosfat memiliki ikatan fosfoanhidrida, di mana
fosfoanhidrida memiliki energi yang tinggi. Namun, senyawa tersebut memiliki ikatan
yang lemah, sehingga mudah melepaskan energi bebas yang tinggi ketika mengalami
hidrolisis.
b. Dalam reaksi biokimia diperlukan enzim selama prosesnya. Enzim merupakan
makromolekul yang berperan sebagai katalis, sebuah zat kimia yang mempercepat
reaksi tanpa ikut bereaksi. Enzim akan menurunkan energy aktivasi (EA) dari reaksi
biokimia. Energy aktivasi merupakan deposit energy awal yang dibutuhkan agar
terjadi sebuah reaksi. Energy aktivasi juga dapat dikatakan sebagai jumlah energy
yang dibutuhkan untuk mendorong reaktan melalui batas energy (energy barrier).
Gambar 1. Efek enzim terhadap energy aktivasi (Campbell and Reece, Biology 8th
edition : 153)
Dengan menurunnya batas energy aktivasi, maka molekul reaktan dapat menyerap
cukup energy untuk mencapai keadaan transisi walaupun hanya pada suhu moderat
(tidak terlalu tinggi, tidak terlalu rendah).
Enzim tidak mengubah nilai energy bebas (G), dengan demikian enzim
tidak dapat mengubah reakis endergonik menjadi eksergonik. Enzim hanya
mempercepat berlangsungnya reaksi yang akan muncul, bukan reaksi yang tidak
mungkin terjadi.
1,0 mmol/L dan konsentrasi enzim awal CE0 = 0.01 mmol/L, data-data kinetika berikut ini
diperoleh melalui sebah eksperimen menggunakan sebuah reaktor batch bervolumetetap:
CA,
0,84
0,68
0,53
0,38
0,27
0,16
0,09
0,04
mmol/L
t, jam
10
11
Jika reaksi enzimatik dapat dianggap mengikuti model persamaan kinetika MichaelisMenten:
-rA =
K3CE0 CA
CA + CM
Evaluasilah harga konstanta-konstanta k3 dan CM dengan menggunakan metode
integral