KIMIA MEDISINAL
NIM : 2021321002
KELAS : KARYAWAN
−1
Klonidin (bentuk o,o’-dikloro): ED = 0.01 mg kg
20
−1
Klonidin (bentuk m, p-dikloro): ED = 3.00 mg kg
20
Jawab :
Diethylstilbestrol
X R
No R X Y Loc
Senyawa 1/C
H CH3 NO2 Cl Br NO2 NH2 NHCOCH2
1 + + + 60
2 + + + 21
3 + + + 15
4 + + + 525
5 + + + 320
6 + + + 275
7 + + + 160
8 + + + 15
9 + + + 140
10 + + + 75
Jawab :
5. Sebutkan beberapa gugus fungsi yang bersifat hidrofilik dan bersifat lipofilik
Jawab :
1. Gugus Hidrofilik :
Kuat : -OSO2ONa, -COONa, -SO2Na, -OSO2H
Sedang : -OH, -SH, -O-, =C=O, -CHO, -NO2, -NH2, -NHR, -NR2, -
CN, -CNS, -COOH, -COOR, -OPO3H2, -OS2O2H
Ikatan tak jenuh : -C=CH, -CH=CH2
2. Gugus Lipofilik : Rantai hidrokarbon alifatik, alkil, aril, hidrokarbon polisiklik
6. Kelarutan obat dalam cairan tubuh dapat dijelaskan dari banyak aspek.
a. Jelaskan mengapa suatu obat dapat larut dalam pelarut ber-air dan
dapat larut dalam lemak.
Jawab :
Karena suatu obat memiliki gugus hidrofilik/lipofilik dimana senyawa
hidrofilik itu mempunyai sifat larut dalam air sedangkan lipofilik bersifat
larut dalam lemak. Dan juga kelarutan suatu obat dipengaruhi oleh
temperature, pH, polaritas pelarut, ukuran partikel, ukuran molekul, dan
polimorfisme.
b. Sebutkan beberapa gugus fungsi yang berpengaruh pada sifat
hidrofilik dan liofilik.
Jawab :
i. Gugus Hidrofilik :
Kuat : -OSO2ONa, -COONa, -SO2Na, -OSO2H
Sedang : -OH, -SH, -O-, =C=O, -CHO, -NO2, -NH2, -
NHR, -NR2, -CN, -CNS, -COOH, -COOR, -OPO3H2,
-OS2O2H
Ikatan tak jenuh : -C=CH, -CH=CH2
ii. Gugus Lipofilik : Rantai hidrokarbon alifatik, alkil, aril,
hidrokarbon polisiklik
c. Jelaskan apa yang dimaksud dengan partisi atau distribusi zat dalam
dua pelarut tidak tercampurkan.
Jawab :
Jika suatu zat ditambahkan ke dalam dua fase pelarut tidak tercampur,
maka solut akan terdistribusi ke dalam kedua pelarut yang dapat
dinyatakan dengan koefisien distribusi (D) atau koefisien partisi (P).
dimana Koefisien partisi (P) atau Koefisien distribusi (D) adalah
perbandingan konsentrasi senyawa dalam campuran dua fase yang tak larut
pada kesetimbangan.
KD = [A]o/[A]w
KD : koefisien distribusi
[A]o : konsentrasi solut A dalam pelarut organik
[A]w : konsentrasi solut A dalam pelarut berair
7. Jelaskan tentang;
a. Proses absorpsi obat;
Jawab :
Obat aktif, setelah masuk ke peredaran darah, langsung
berinteraksi dengan reseptor dan menimbulkan respons biologis
Pro Obat, setelah masuk ke peredaran darah, mengalami
proses metabolisme menjadi obat aktif berinteraksi dengan
reseptor dan menimbulkan respons biologis (bioaktivitas)
Fasilitas
Obat yang ø > 4Å dapat melewati membran sel karena ada tekanan
osmosa yang disebabkan oleh perbedaan kadar antar membran.
Gerakan terjadi dari kadar yang lebih tinggi ke yang lebih rendah
hingga mencapai kesetimbangan.
b) Difusi Aktif
Difusi Aktif terdiri dari:
1). Sistem Pengangkutan Aktif
Sistem ini disebut juga transport aktif yang mirip dengan difusi
pasif dengan fasilitas (ada pembawa).
Contoh; Sekresi H+ dari lambung pelepasan Na+ dari sel saraf dan otot
pengangkutan aktif Na+ dan Na+ dari sel darah merah pengangkutan
aktif obat seperti pengangkutan penisilin ke tubulus renalis
2). Pinositosis
Pengangkutan aktif obat yang mempunyai ukuran molekul besar dan
misel-misel seperti lemak, amilum, gliserin, vitamin A, D, E, K.
Prosesnya: molekul obat mendekati membrane sel, membrane
membentuk rongga mengelilingi molekul obat obat bergerak
menembus membran sel
9. Terkait dengan hubungan stuktur dan sifat kimia fisika obat terhadap
metabolism dan eksresi, maka:
a. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme obat;
Jawab :
Faktor Genetik atau Keturunan. Metabolisme isoniazid suatu obat
antituberklosis orang Jepang dan Ekskimo merupakan asetilator
cepat sedang orang Eropa Timur dan Mesir adalah asetilator
lambat.
Perbedaan Spesies atau Galur. Fenilasetat pada manusia
terkonyugasi dengan glisin dan glutamin sedang pada kelinci dan
tikus terkonyugasi dengan glisin saja.
Perbedaan Jenis Kelamin. Nikotin dan asetosal dimetabolisis
secara berbeda pada pria dan wanita.
Perbedaan Umur. Tolbutamid pada bayi yang baru lahir mempunyai
waktu paroh ± 40 jam, sedang pada orang dewasa ± 8 jam. Hal ini
disebabkan kemampuan bayi untuk metabolisme oksidatif masih
rendah.
Penghambatan Enzim Metabolisme. Dikumarol, kloramfenikol dan
isoniazid dapat menghambat enzim metabolisme dari fenitoin,
sulfonamida, sikloserin dan para-amino salisilat sehingga kadar
obat dalam serum darah meningkat dan meningkat pula toksisitas.
Induksi Enzim Metabolisme. Fenilbutazon dapat meningkatkan
kecepatan metabolisme aminopirin dan kortisol
------------------------------ooooo000ooooo------------------------------