PRAKTIKUM BIOKOMIA
ACARA I
PENUJIAN KARBOHIDRAT
OLEH :
CAHYANI PRATISTI
06/195003/PN/10781
ASISTEN : HARTONO
LABORATORIUM AGROKOMPLEKS
YOGYAKARTA
2007
I. DASAR TEORI
Karbohidrat berasal dari kata “karbon” dan “hidrat”, walaupun tidak mengandung molekul
air namun kata karbohidrat tetap dipakai sebagai kata ganti sakarida. Nama karbohidrat
berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa dari golongan ini memiliki rumus empiris
yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon “hidrat” dan memiliki nisbah 1: 2:
1 untuk C, H, dan O. Perbandingan jumlah atom H dan O adalah 2 :1 seperti pada molekul air
(Matoharsono, 1976).
Karbohidrat mempunyai fungsi biologi yang penting. Pati dan glikogen berperan sebagai
penyedia sementara glukosa. Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur
struktural dan penyangga di dalam dinding sel bakteri dan tanaman. Karbohidrat lain
berfungsi sebagai pelumas sendi kerangka, sebagai senyawa perekat di antara sel dan pemberi
spesifitas biologi pada permukaan sel (Lehninger, 1982).
Karbohidrat memberi kontribiusi pada stuktur sel hewan dan mikroorganisme, terutama
tanaman. Disamping menyediakan energi biokimia sebagai penopang proses kehidupan serta
perkembangbiakannya. Pada dasarnya energi yang terkandung dalam karbohidrat berasal dari
energi matahari. Karbohidrat (glukosa) dibentuk dari karbondioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil dalam daun. Kemudian glukosa yang terbentuk dibentuk dalam
amilum. Proses di atas disebut proses fotosintesis (Sudarmaji, dkk, 1996). Dan dapat ditulis
sbb:
1. Monosakarida
Monosakarida adalah molekul karbohidrat yang tidak dapat dipecah lagi menjadi molekul
karbohidrat yang lebih sederhana melalui proses hidrolisis. Molekul ini sering disebut sebagai
gula sederhana (Whistler dkk, 1996). Menurut Lehninger (1982) monosakarida tidak
berwarna, bentuk kristanya larut dalam air tetapi tidak larut dalam pelarut nonpolar.
Monosakarida digolongkan menurut jumlah karbon yang ada dan gugus fungsi karbonilnya
yaitu aldehida (aldosa) dan keton (ketosa). Yang termasuk monosakarida yaitu : glukosa,
fruktosa, dan galaktosa
CH = O CH2OH
| |
(CHOH)n C=O
| |
CH2OH (CHOH)n
|
CH2OH
Aldosa Ketosa
2. Oligosakarida
Oligoskarida terdiri dari dua atau lebih monosakarida yang pengaruh asamnya dapat
mengalami hidrolisis menjadi bentuk-bentuk monosakarida penyusunnya. Apabila
oligosakarida merupakan gabungan dari 2 molekul monosakarida disebut disakarida, dan
apabila tersusun dari tiga molekul monosakarida disebut trisakarida. Ikatan antara dua
molekul monosakarida disebut glikosidik. Ikatan ini terbentuk antara dua gugus hidroksi dari
atom C nomor 1 (disebut karbon anomerik) dengan gugus hidroksi dari atom C molekul lain
(biasanya atom C nomor 4) atau dengan melepas 1 mol air (Lehninger, 1982). Yang termasuk
oligosakarida adalah : sukrosa, maltosa, dan laktosa
Sukrosa → gabungan antara glukosa dan Fruktosa
Maltosa → gabungan antara glukosa dan glukosa
Laktosa → gabungan antara glukosa dan galaktosa
3. Polisakarida
Polisakarida adalah gabungan dari banyak molekul monosakarida dengan ikatan
glukosakarida. Polisakarida dalam bahan makanan berfungsi sebagai penguat testur,
contohnya : selulosa, hemiselulosa, pektin, dan lignin, serta sebagai sumber enrgi, contohnya :
pati, dekstrin, dan glikogen
Monosakarida dan sakarida umumnya disebut “gula-gula” karena memiliki rasa yang
manis disebabkan gugus hidroksidanya, sedangkan polisakarida tidak terasa manis karena
ukuran molekulnya besar sehingga tidak dapat masuk ke dalam sel-sel kunci yang terdapat
pada permukaan lidah (Sudarmadji, dkk, 1996).
II. TUJUAN
1. Mengetahui adanya gula pereduksi dalam glukosa, fruktosa, maltosa, pati, dan air
dengan menggunakan uji Fehling.
2. Mengetahui adanya gula pereduksi dalam glukosa, fruktosa, maltosa, pati, dan air
dengan menggunakan uji Nelson.
3. Menentukan dan memahami perbedaan glukosa, fruktosa, maltosa, pati, dan air dari
pengujian Mollish, Fehling, Nelson, dan SElliwanoff.
4. Mengetahui karakteristik dan tingkatan jenis-jenis karbohidrat melalui pengujian
Mollish, Fehling, Nelson, dan Selliwanoff.
5. Mengetahui adanya karbohidrat dalam glukosa, fruktosa, maltosa, pati dan air dengan
menggunakan uji Mollish.
6. Mengetahui adanya gugus keton dalam glukosa, fruktosa, maltosa, pati, dan air dengan
menggunakan uji Selliwanoff.
III. METODOLOGI
Alat Bahan
1) Tabung reaksi 1) Larutan H2SO4 pekat
2) Gelas ukur 2) Larutan ά- naphtol
3) Kaki tiga 3) Larutan fehling A
4) Lampu bunsen 4) Larutan fehling B
5) Pipet 5) Larutan Cu- tartrat
6) Kelereng 6) Arsenomolibdat
7) Karet gelang 7) Selliwanoff
8) aquadest
B. CARA KERJA
1. Pengujian umum
Uji Mollisch
2. Pengujian khusus
i) Pengujian gula pereduksi
Uji Fehlings
- Larutan fehlings A dan B (1:1)
Uji Nelson
1) Hasil Pengamatan
Keterangan :
Uji Mollisch → (+) Tingkat keunguan warna
Pada percobaan
A = ungu tua + terbentuk cincin
B = ungu muda
C = ungu muda
D = ungu keputihan
E = bening
Uji Selliwanoff → (+) ada tidaknya warna merah tua yang terbentuk.
Pada percobaan
A = merah tua
B = putih
C = putih
D = putih
E = putih
B. PEMBAHASAN
Dalam praktikum acara I pengujian karbohidrat dilakukan terhadap 5 buah cuplikan yaitu
cuplikan A,B,C,D,dan E. Masing-masing cuplikan masih belum diketahui jenis glukosanya,
apakah termasuk monosakarida, oligosakarida, atau polisakarida. Golongan monosakarida
akan menghasilkan reaksi positif terhadap uji fehlings. Sedangkan uji Mollish menganut
prinsip bahwa asam sulfat pekat dapat menghidrolisis ikatan glikosidik menjadi
monosakarida.
1.Pengujian Umum
a.Uji Mollisch
Uji mollisch dilakukan untuk mengetahui bahan-bahan yang mengandun karbohidrat.
Pada percobaan ini cuplikan E tidak memberikan reaksi positif karena tidak menghasilkan
cincin berwarna ungu. Melainkan tetap berwarna putih. Hal tersebut menunjukkan bahwa
cuplikan A tidak mengandung karbohidrat atau biasa dikatakan cuplikan tersebut adalah
aquades dan dipakai sebagai larutan pengontrol. Untuk cuplikan A, B, C, dan D memberikan
reaksi positif yaitu menghasilkan cincin ungu. Diantara cuplikan tersebut warna ungu terpekat
pada cuplikan A. Terlihat bahwa cuplikan A termasuk jenis monosakarida yaitu fruktosa.
Dalam larutan asam encer, walaupun dipanaskan, monosakarida umumnya stabil. Tetapi
apabila dipanaskan dengan asam kuat yang pekat, monosakarida menghasilkan fulfural atau
derivatnya. Reaksi pembentukan fulfural ini adalah reaksi dehidrasi atau pelepasan molekul
air dari suatu senyawa.
Pentosa-pentosa hampir secara kuantitatif semua terhidrasi menjadi fulfural. Dengan
dehidrasi heksosa-heksosa menghasilkan hidroksi-metil-fulfural. Oleh karena fulfural atau
derivatnya dapat membentuk senyawa yang berwarna apabila direaksikan dengan α-naftol
atau timol, reaksi ini dapat dijadikan reaksi pengenal untuk karbohidrat.
CHO
|
H- C – OH H – C -- C – H
| H2SO4 pekat || ||
H- C – OH -------------------à H–C C– C – H
| \\ // ||
H- C – OH O O
|
CH2OH
b. Uji Nelson
Pada uji Nelson, larutan tembaga tartrat pertama kali dimasukkan ke dalam cuplikan
karbohidrat lalu dipanaskan ±15 menit. Pada saat pemanasan, tabung reaksi ditutup dengan
kelereng untuk mencegah terjadinya penguapan sebab tujuan dilakukannya uji Nelson adalah
untuk mereduksi senyawa gula yang akan melibatkan peristiwa oksidasi reduksi dalam
larutan tersebut, sehingga apabila tabung reaksi tidak ditutup maka proses oksidasi reduksi
dalam cuplikan akan dicampuri O2 dari luar tabung reaksi. Setelah 15 menit, tabung reaksi
diangkat dan didinginkan. Selanjutnya dimasukkan arsenomolibdat dan diamati perbedaan
warna sebelum dan sesudah penambahan arsenomolibdat.
Pemanasan gula dalam larutan tembaga tatrat alkali akan mengakibatkan terbentuknya
tembaga oksida yang akan bereaksi dengan arsenomolibdat membentuk komplek
molybdenum yang berwarna biru tua.
O O
|| ||
CH2OH – (CHOH)4 – C – H + 2 NaOH → CH2OH – (CHOH)4 – C – ONa + H2O
V. KESIMPULAN
Lehninger, Albert L. 1982. Principles of Biochemistry. 5 edition. Food Trade Press Ltd.
London.
Robert T. Marison & Robert N. 1992. Organic Chemistry. Sixth Edition. Prentice-Hall.
England Cliffs, New Jersey
Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono, Suhardi. 1986. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty. Yogyakarta.
Asisten Praktikan
(Hartono) (Cahyani Pratisti)