Sumber : Svehla, G. 1990. Vogel: Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: Kalman Media Pustaka
5. Susunlah cara kerja percobaan tersebut secara singkat dan jelas dengan Bahasa anda
(bukan copy paste dari petunjuk praktikum atau referensi yang lain).
Jawab:
Cara kerjanya yaitu pertama disiapkan dua corong pisah. Kedua, pada corong pisah pertama
dimasukkan 5 mL NiSO4 0,1% dan 50 mL air sedangkan pada corong pisah kedua dimasukkan
25 mL larutan CoCl2 1% dan 50 mL air. Ketiga, ke dalam masing-masing corong pisah,
tambahkan 25 mL Dimetilglioksin dan 5 mL larutan NH3 25%. Maka aka akan terbentuk
endapan merah muda dimetilglioksin pada corong pisah pertama dan terbentuk larutan merah
coklat kobalt-glioksin pada corong pisah kedua. Keempat, ditambahkan 50 mL kloroform dan
kocok lalu diamkan. Setelah didiamkan, fasa organic pada corong pisah pertama berwarna
kuning dan pada corong pisah kedua tidak berwarna. Terakhir, keluarkan lapisan organiknya
dan lapisan air ditampung dalam erlenmeyer. Pada lapisan organic, ditentukan kadar Ni dan
Co yang tertinggal.
6. Buatlah gambar rangkaian alat dan atau diagram blok dari percobaan VII tersebut
serta lengkapi dengan keterangannya
Jawab:
a : corong pisah, b: statif, c : erlenmeyer
10. Berdasarkan tujuan dan dasar teori dari berbagai referensi yang anda pelajari,
bagaimana hipotesis (kesimpulan sementara) yang anda ajukan?
Jawab:
Hipotesis sementara dari percobaan ini adalah terbentuknya 2 fasa, yaitu fasa air pada bagian
atas dan fasa organik pada bagian bawah. Bagian endapan akan berwarna pink tua
kemerahan dan filtratnya berwarna pink.
Selain itu, semakin stabil komponen dalam larutan maka semakin kecil nilai adsorbansinya
dengan kata lain semakin banyak ion logam terdistribusi maka nilai adsorbansinya semakin
kecil.dan semakin besar harga KD maka akan semakin besar nilai adsorbansinya pada
senyawa kompleks.