Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muji Auziah Marsya

Kelas : PKA 2018


NRM : 1303618057
Tanggal : 30 April 2020 (Minggu VI PJJ)

PRAKTIKUM KIMIA PEMISAHAN PERCOBAAN VII


(PENENTUAN KD DAN EKSTRAKSI LOGAM)

1. Apakah tujuan percobaan ke 7 ?


Jawab:
Tujuannya yaitu menentukan harga koefisien distribusi dengan metode ekstraksi, menentukan
faktor-faktor yang mempengaruhi nilai kd, dan menentukan kadar Ni dan Co yang tertinggal
dalam lapisan organik.

2. Bagaimanakah teori yang mendasari percobaan tersebut, jelaskan secara singkat


menggunakan bahasa anda sendiri (bukan copy paste) dari sumber/referensi.
Tambahkan referensi lain selain panduan praktikum yang anda gunakan & tuliskan
semua referensi yang anda gunakan.
Jawab: Percobaan ini didasari atas hukum distribusi Nernst dan Hukum Fase Gibbs.
Hukum distribusi Nernst menyatakan bahwa bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua
pelarut yang tidak dapat campur, maka pada suatu temperatur yang konstan untuk setiap spesi
molekul terdapat angka banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu, dan angka
banding distribusi ini tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada.
Harga angka banding berubah dengan sifat dasar pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan
temperatur. Hukum ini dalam bentuk yang sederhana, tidak berlaku bila spesi yang
didistribusikan itu mengalami disosiasi atau asosiasi dalam salah satu fasa tersebut. Untuk
memudahkan,diperkenalkan istilah angka banding distribusi D atau koefisien ekstraksi E.
(Svehla, 1985)

Hukum Fase Gibb’s menyatakan bahwa: P+V=C=2


Dimana, P = fase
C = komponen
V = derajat kebebasan
Pada ekstraksi pelarut, terdapat dua fasa (P = 2) yaitu fasa air dan fasa organic, komponen satu
(C = 1), yaitu zat terlarut didalam pelarut dan fasa air pada suhu dan tekanan tetap sehingga
derajat kebebasannya satu (V =1).

Sumber : Svehla, G. 1990. Vogel: Buku teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: Kalman Media Pustaka

3. a. Apakah yang dimaksud dengan ekstraksi?


b. Apakah syarat pelarut yang digunakan sebagai ekstraksi?
Jawab:
a. Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari campurannya dengan pembagian sebuah zat
terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tercampur untuk mengambil zat terlarut tersebut
dari suatu pelarut ke pelarut yang lain
b. Syarat pelarut yang digunakan sebagai ekstraksi:
▪ Pelarut mudah melarutkan bahan yang di ekstrak
▪ Pelarut tidak bercampur dengan cairan yang di ekstrak
▪ Pelarut mengekstrak sedikit atau tidak sama sekali pengotor yang ada
▪ Pelarut mudah dipisahkan dari zat terlarut
▪ Pelarut tidak bereaksi dengan zat terlarut melalui segala cara
▪ Pelarut mempunyai titik didih yang cukup rendah, agar pelarut mudah diuapkan tanpa
menggunakan suhu tinggi

4. a. Pada ekstraksi dikenal istilah konstanta/koefisien distribusi dan rasio distribusi,


apakah yang dimaksud kedua istilah tersebut.
b. Bagaimana rumus kedua istilah tersebut dan jelaskan masing-masing notasi dalam
rumus tersebut.
Jawab:
a. Bila ke dalam kedua pelarut yang tidak saling bercampur dimasukkan solut yang dapat
larut dalam kedua pelarut tersebut maka akan terjadi pembagian kelarutan. Perbandingan
konsentrasi solut di dalam kedua pelarut, dan merupakan suatu tetapan pada suhu tetap
disebut Koefisien distribusi. Sedangkan perbandingan konsentrasi total senyawa X pada
dua pelarut, digunakan istilah Rasio distribusi.
b. Rumus Koefisien distribusi
𝐶2
KD =
𝐶1
dengan,
K : koefisien distribusi
C1 : konsentrasi zat terlarut dalam pelarut 1
C2 : konsentrasi zat terlarut dalam pelarut 2

Rumus rasio distribusi


𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑜𝑟𝑔𝑎𝑛𝑖𝑘
𝐷=
𝑘𝑜𝑛𝑠𝑒𝑛𝑡𝑟𝑎𝑠𝑖 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑧𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑓𝑎𝑠𝑎 𝑎𝑖𝑟

5. Susunlah cara kerja percobaan tersebut secara singkat dan jelas dengan Bahasa anda
(bukan copy paste dari petunjuk praktikum atau referensi yang lain).
Jawab:
Cara kerjanya yaitu pertama disiapkan dua corong pisah. Kedua, pada corong pisah pertama
dimasukkan 5 mL NiSO4 0,1% dan 50 mL air sedangkan pada corong pisah kedua dimasukkan
25 mL larutan CoCl2 1% dan 50 mL air. Ketiga, ke dalam masing-masing corong pisah,
tambahkan 25 mL Dimetilglioksin dan 5 mL larutan NH3 25%. Maka aka akan terbentuk
endapan merah muda dimetilglioksin pada corong pisah pertama dan terbentuk larutan merah
coklat kobalt-glioksin pada corong pisah kedua. Keempat, ditambahkan 50 mL kloroform dan
kocok lalu diamkan. Setelah didiamkan, fasa organic pada corong pisah pertama berwarna
kuning dan pada corong pisah kedua tidak berwarna. Terakhir, keluarkan lapisan organiknya
dan lapisan air ditampung dalam erlenmeyer. Pada lapisan organic, ditentukan kadar Ni dan
Co yang tertinggal.

6. Buatlah gambar rangkaian alat dan atau diagram blok dari percobaan VII tersebut
serta lengkapi dengan keterangannya
Jawab:
a : corong pisah, b: statif, c : erlenmeyer

7. Jelaskan fungsi masing-masing bahan yang digunakan dalam percobaan tersebut.


Jawab:
• Akuades : sebagai pelarut polar pada NiSO4 dan CoCl2
• NiSO4 0,1% : sebagai senyawa yang akan diektraksi dan ditentukan kadar Ni2+
yang ada didalamnya
• CoCl2 1% : sebagai senyawa yang akan diekstraksi dan ditentukan kadar Co2+
yang ada didalamnya
• NH3 25 % : sebagai pemberi suasana basa dengan rentang pH 8-9
• Kloroform : Sebagai pelarut organic yang bersifat non polar
• Dimetilglioksin 1% : sebagai senyawa pengelat yang akan membentuk Ni-glioksin
dan Co-glioksin. Tujuan pembentukan senyawa pengelat agar
Ni2+ dan Co2+ dapat membentuk kompleks yang dapat
Diekstraksi

8. Bagaimanakah persamaan reaksi yang terjadi dalam percobaan tersebut?


Jawab:
9. Senyawa apakah yang anda ekstrak dan berada dalam fasa apa.
Jawab: Senyawa yang diekstrak adalah kompleks Ni-DMG dan Co-DMG yang berada di fasa
organik.

10. Berdasarkan tujuan dan dasar teori dari berbagai referensi yang anda pelajari,
bagaimana hipotesis (kesimpulan sementara) yang anda ajukan?
Jawab:
Hipotesis sementara dari percobaan ini adalah terbentuknya 2 fasa, yaitu fasa air pada bagian
atas dan fasa organik pada bagian bawah. Bagian endapan akan berwarna pink tua
kemerahan dan filtratnya berwarna pink.

Selain itu, semakin stabil komponen dalam larutan maka semakin kecil nilai adsorbansinya
dengan kata lain semakin banyak ion logam terdistribusi maka nilai adsorbansinya semakin
kecil.dan semakin besar harga KD maka akan semakin besar nilai adsorbansinya pada
senyawa kompleks.

Anda mungkin juga menyukai