Anda di halaman 1dari 31

Asuhan Keperawatan

pada fase Intra Operasi


Arif Imam Hidayat, MNS.
Fase Intraoperatif

“Fase dimana pasien berada di meja


pembedahan sampai ke ruang pulih
sadar”
Patofisiologi masalah

 Pathway intraoperative
Anestesi
 An-es-thesi-a
 Kehilangan sensasi karena efek farmakologis yang menekan fungsi syaraf atau
karena disfungsi persyarafan

Tujuan Anestesi:
1. Kehilangan kesadaran dan memori jangka pendek
2. Efek analgesik
3. Relaksasi otot
4. Regulasi otonom pasien
Anestesi (cont…)

 1950 = Kematian 1 : 1.500 pasien


 1995 = Kematian 1 : 250.000 pasien
 Sekarang = Kematian 1 : 200.000 – 300.000 pasien
Anestesi (Cont…)

 Anestesi adalah cabang ilmu kedokteran yang relative cukup


muda
 Anestesi mulai dibahas sekitar 150 tahun lalu
 Pencapaian terbesar anestesi baru dimulai tahun 1950

 Pembedahan dipraktikkan sejak ribuan tahun lalu


 Kokain dikenal sebagai salah satu anestesi topical
Anestesi (Cont…)

 Compression Anesthesia
1. Melakukan kompresi ke simpul syaraf, efek
anestesi bisa dicapai
2. Padahal kompresi sendiri memicu nyeri
Anestesi (Cont…)

 Anestesia 1844
 Horace Wells
 Mencoba melakukan anestesi di Harvard dengan
Nitrous Oxide
 GAGAL…
 Pasien mengerang
Anestesi di kamar operasi
Anestesi (Airway)

 1941
 Robert Miller dan Sir Robert MacIntosh
mengawali pembuatan laringoskop untuk
mempermudah visualisasi jalan nafas
 Alat ini berfungi secara signifikan ketika
tindakan anestesi
Anestesi (perlengkapan)
Anestesi Lokal
 Dikenal dengan pembiusan lokal
 Bertujuan melumpuhkan sebagian tubuh manusia tanpa
menyebabkan kehilangan kesadaran
Digunakan pada:
 Prosedur tertentu seperti menjahit luka, biopsi kulit, tindakan minor
dokter gigi, atau prosedur lain yang tidak direkomendasikan dilakukan
anestesi umum dan regional.
Anestesi Lokal (metode pemberian)

 Aplikasi topical
1. Dilakukan dengan pengolesan langsung
2. EMLA (eutectic mixture of local anesthethics), digunakan untuk
pemasangan infus pada pasien anak

 Infiltrasi lokal
Obat anestesi diinjeksi ke daerah yang akan diinsisi

 Injeksi regional
Anestesi Regional

1. Blok syaraf
2. Anestesi spinal
3. Anestesi epidural
Anestesi Spinal

 Keuntungan:
1. Pasien tetap sadar tanpa merasa nyeri sama sekali
2. Menimbulkan kelumpuhan otot dan mati rasa yang sempurna, tanpa
mengganggu reflex vital
3. Tidak mudah terbakar
4. Efektif untuk operasi abdomen dan panggul
 Kerugian
1. Tidak cocok untuk anak-anak
2. Lama dimetabolisme di dalam tubuh
3. Efek anestesi hanya bertahan sebentar
Anestesi Spinal(cont…)

 Hal yang perlu diperhatikan


1. Perhatikan patient safety jika sensasi belum terasa pada area yang
dianestesi 1 sampai 2 jam
2. Monitor adanya risiko depresi pernafasan atau sirkulasi
3. Perhatikan kebocoran cairan spinal yang ditandai dengan sakit
kepala pada pasien
Anestesi epidural

 Anestesi ini lebih aman dibanding anestesi spinal


 Merupakan metode anestesi terbaik untuk kebidanan, karena
menyebabkan hilang sensasi di daerah vagina dan perineum
 Anestesi epidural dilakukan dengan melakukan injeksi ke rongga
epidural melalui thorakal atau lumbal.
Anestesi epidural (cont…)

 Keuntungan
1. Metode terbaik ketika proses persalinan
2. Mudah menambah dosis anestesi ketika diperlukan
3. Masih dapat merasakan sensasi, tapi tidak ada sensasi nyeri
4. Menjaga tekanan darah tetap rendah

 Kerugian
Butuh waktu lama untuk bereaksi (20 menit pemasangan dan 20 menit
reaksi)
Anestesi Regional
(Diagnosa Keperawatan)
 Risiko cidera intraoperative berhubungan dengan prosedur anestesi
regional
 Kecemasan intraoperatif berhubungan dengan prosedur intrabedah
Anestesi Regional
(Rencana Intervensi dan Kriteria hasil)
Anestesi umum

 Anestesi umum didefinisikan sebagai hilangnya sensasi disertai hilangnya


kesadaran, relaksasi otot rangka, analgesia, dan eliminasi respon somatik,
otonom dan endokrin, yang meliputi respon batuk, sendawa, dan muntah.

Pasien yang memerlukan anestesi umum:


 Pasien yang sangat cemas
 Pasien yang menolak anestesi regional
 Pasien yang tidak kooperatif
 Pasien yang mengalami pembedahan otot rangka, berlangsung dalam
periode yang lama, memerlukan posisi tertentu karena lokasi area insisi
atau memerlukan control pernafasan
Anestesi Umum (cont…)

 Tahapan anestesi umum


1. Stadium I
2. Stadium II
3. Stadium III
4. Stadium IV
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4

• Stadium relaksasi • Stadium excitement • Stadium anestesi • Stadium keracunan


• Klien sadar hingga atau stadium delirium atau stadium operasi atau bahaya
kehilangan • Pasien mulai • Mati rasa telah • Nafas berhenti
kesadaran secara berontak tercapai secara • Pupil lebar dan mata
bertahap • TD meninggi sempurna kering
• Pasien sadar, namun • Nadi cepat dan tidak • Pernafasan teratur • Pusat penafasan
mulai lumpuh. teratur dan dalam (batang otak)
• Petugas di kamar • Mungkin muntah • Ukuran pupil lumpuh
bedah tidak boleh mengecil dan reflex • Bila pembiusan tidak
berbicara ketika permukaan dihentikan dan nafas
pasien di stadium I penghilang buatan tidak
• Pasien menjadi • Pastikan jalan nafas dilakukan, pasien
sangat perasa pasien terbuka dapat mengalami
terhadap suara gagal jantung,
• Ukuran pupil normal bahkan kematian.
Anestesi umum
(Pengkajian)
Skala Keterangan Contoh

ASA 1 Pasien sehat Fraktur

ASA 2 Pasien gangguan sistemik ringan Diabetes Mellitus ringan, asthma


sampai sedang bronchiale
ASA 3 Pasien dengan penyakit sistemik berat Diabetes yang tidak dikendalikan,
penyakit jantung sedang
ASA 4 Pasien dengan penyakit sistemik yang Penyakit ginjal berat, penyakit
mengancam jiwa jantung berat
ASA 5 Pasien dengan penyakit yang Ruptur aneurisma
mengancam jiwa
ASA 6 Pasien dengan mati batang otak
Anestesi umum
(Diagnosa Keperawatan)
 Risiko cidera intraoperatif berhubungan dengan prosedur anestesi umum
Anestesi umum
Proses keperawatan intra operatif
(Pengkajian)
1. Fokus pada optimalisasi hasil pembedahan dan penurunan risiko
cidera
2. Kaji posisi pasien apakah sudah tepat dengan tindakan bedah
yang akan dilakukan
3. Kaji kenyamanan dan keamanan posisi pasien, pastikan tidak
mengganggu otot, sendi, tulang, maupun persyarafan pasien
4. Kaji kesterilan lingkungan dan alat yang digunakan ketika
pembedahan
5. Kaji ketepatan metode anestesi
Memilih spinal atau epidural anestesi
dibanding anestesi umum?
1. Beberapa pasien ingin tetap tersadar ketika tindakan bedah
dilakukan
2. Efek samping rasa mual dapat diminimalkan dibanding anestesi
umum
3. Kehilangan darah lebih sedikit
4. Kejadian timbulnya bekuan darah (blood clot) lebih sedikit
5. Khusus untuk C-section, spinal atau epidural anestesi jauh lebih
aman untuk ibu dan bayi
6. Spinal atau epidural anestesi dapat digunakan ketika pasien
memiliki risiko menerima anestesi umum.
Proses keperawatan intra operatif
(Diagnosa Keperawatan)
 Risiko cidera intraoperatif berhubungan dengan pengaturan
posisi bedah, prosedur invasive bedah
 Risiko infeksi intraoperative berhubungan dengan adanya port
de entrée prosedur bedah, penurunan imunitas efek anestesi
Proses keperawatan intra operatif
(Rencana intervensi dan Kriteria hasil)
….Terima kasih….

Anda mungkin juga menyukai